Daftar Isi
Ingin investasi di USA? Manfaatkan S&P 500, indeks saham yang memberikan eksposur ke 500 perusahaan terbaik di Amerika Serikat. Bagaimana cara melakukan investasi luar negeri dengan indeks ini. Cukup modal 2 jutaan untuk buka akun.
S&P adalah singkatan dari Standard and Poor, lembaga rating ternama dari USA. Peringkat utang yang dikeluarkan lembaga ini sangat didengar dan dijadikan acuan oleh semua lembaga keuangan di seluruh dunia.
Salah satu produk S&P adalah indeks harga saham yang menjadi acuan perkembangan pasar di USA, disebutnya S&P 500.
Menariknya, tidak hanya sebagai acuan, S&P 500 digunakan pula sebagai instrumen investasi. Instrumen indeks ini cocok untuk investasi saham buat pemula karena aman, terdiversifikasi dan menguntungkan.
Tetapi sebelum menguraikan SP500 lebih jauh, saya ingin menjelaskan kenapa perlu atau bahkan wajib melakukan investasi saham di luar negeri.
Banyak dari Anda mungkin bertanya kenapa repot repot melakukan investasi di pasar USA. Apa untungnya beli saham asing.
Menurut saya dari pengalaman main saham di pasar luar negeri, berikut alasannya:
Pasar luar negeri memiliki potensi sangat besar. Ukuran ekonomi USA beberapa kali lipat lebih besar dari negara lain, bahkan terbesar di dunia.
Implikasinya, Anda bisa membeli saham perusahaan kelas global berskala internasional jika terjun bursa USA, misalnya:
Kapitalisasi Apple di USA sama dengan kapitalisasi gabungan semua perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.
Dengan bisa melakukan pembelian saham di berbagai negara, Anda melakukan diversifikasi portofolio di pasar global, yang dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian menjadi sangat penting.
Contohnya, Anda bisa dengan mudah memilih investasi di negara yang paling cepat recovery dari pandemi Covid-19. Memilih perusahaan yang tidak kena dampak Covid.
Ketika Pfizer dan Moderna mengeluarkan vaksin Covid-19 yang fenomenal, Anda bisa langsung beli sahamnya di New York Stock Exchange. Ikut bagian jika perusahaan farmasi ini sukses mengembangkan vaksin Covid.
Pasar USA menawarkan banyak produk keuangan. Bukan hanya saham.
Salah satunya adalah ETF (Exchange Traded Fund), yang memberikan kesempatan kepada investor berinvestasi di berbagai instrumen keuangan dengan modal kecil dan aman.
Dengan berinvestasi ETF di USA, boleh dikatakan Anda masuk ke pasar dengan banyak sekali pilihan instrumen, sangat bervariasi, tergantung kebutuhan dan tujuan investasi.
Di BEI pun sebenarnya sudah ada ETF tetapi skala dan pilihannya masih jauh dibawah Wall Street.
Trend di broker Wall Street saat ini adalah memberikan gratis fee komisi transaksi. Nol biaya transaksinya.
Baru - baru ini, Schwab, salah satu broker terbesar, mengumumkan bahwa tidak memungut komisi dalam jual beli saham, alias komisinya Nol. Sebelumnya, Schwab meminta komisi $14 per transaksi flat.
Kebijakan zero commission ini sangat menguntungkan buat investor ritel, yang biasanya beli saham dalam jumlah relatif kecil (sehingga secara prosentase komisi terhadap nilai transaksi menjadi besar).
Minimum pembelian saham di New York Stock Exchange (NYSE) atau Nasdaq adalah 1 lembar saham.
Betul, Anda bisa beli hanya 1 saham di bursa Wall Street ini. Berbeda dengan di Bursa Efek Indonesia, minimum pembelian adalah 100 lembar saham.
Menurut saya, kombinasi antara kebijakan Zero Commision dan pembelian minimum 1 lembar saham, sangat membantu investor ritel yang dana investasinya cukup terbatas.
Investasi di saham luar negeri secara tidak langsung membantu Anda melakukan hedging terhadap aset dalam US$ untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar.
US$ adalah mata uang yang digunakan 40% transaksi dunia. Posisinya relatif paling kuat.
Sebagai investor menghadapi risiko nilai tukar ini adalah melakukan hedging, salah satunya dengan investasi saham di luar negeri.
Disamping risiko nilai tukar, daya beli mata uang US$ relatif lebih kuat dibandingkan mata uang lain, yang dicerminkan dari inflasi di US lebih rendah.
Apa implikasinya?
Meskipun return investasi saham di pasar luar negeri, misalnya Amerika Serikat, lebih rendah dibandingkan di pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi karena daya beli mata uang US$ lebih kuat maka nett return (setelah dikurangi inflasi) akan lebih baik di Amerika Serikat.
Pasar saham di Wall Street sudah berjalan puluhan tahun dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia saat ini. Pasar saham Amerika Serikat menguasai 50%+ dari total pasar saham global.
Besarnya transaksi di pasar yang diikuti tingginya likuiditas, membuat kemungkinan ‘saham gorengan untuk eksis menjadi lebih kecil karena dibutuhkan dana yang sangat besar untuk bisa memanipulasi harga saham di pasar sebesar Wall Street.
Disamping itu, lamanya usia bursa Wall Street membuat regulasi dan penegakan hukum sudah terinstitusi dengan baik, sehingga saham gorengan bisa lebih diminimalisir (meskipun kemungkinan selalu ada, walaupun kecil).
Banyak yang jiper, takut, investasi di pasar USA, mengira minimum investasinya besar. Saya pun awalnya punya kekhawatiran yang sama, sehingga sempat lama menunda berinvestasi di USA.
Tapi belum lama ini, saya ketemu broker yang bisa membuka akun cukup dengan modal 2 jutaan. Ini broker yang legit, punya izin jelas.
Saya sudah mencoba dan cukup dengan investasi Rp 2 jutaan sudah bisa membuka akun untuk transaksi.
Perlu saya jelaskan bahwa:
Proses pembukuan dan cara memulainya, saya jelaskan nanti. Sekarang, lihat dulu apa itu SP500 dan bagaimana bisa digunakan untuk investasi.
S&P 500 adalah indeks yang terdiri atas 500 saham dengan market capitalization terbesar di Amerika Serikat. Indeks ini dimiliki oleh Standard & Poor.
Indeks saham SP500 meliputi 80% dari kapitalisasi pasar di USA. Jadi mencerminkan market.
Diluncurkan di tahun 1957, indeks SP500 menggunakan bobot kapitalisasi pasar saham dalam perhitungan indeks. Semakin besar market cap suatu saham, semakin besar pengaruhnya di indeks dan sebaliknya.
Kriteria untuk saham bisa masuk dalam SP500 adalah:
Setiap kuartal, SP melakukan rebalancing, mengecek kembali kriteria yang ada, sehingga bisa ada saham baru yang masuk ke indeks SP500 dan sebaliknya saham yang dikeluarkan dari indeks.
SP tidak membeberkan semua saham yang masuk dalam indeks S&P 500. Hanya top-10 saham yang ditampilkan di situs mereka.
Tentu saja, daftar ke-10 saham ini akan senantiasa berubah, seiring rebalancing yang dilakukan setiap kuartal mengikuti perubahan kinerja saham dan pasar.
Daftar ke 10 saham utama dalam SP 500 adalah:
Saham | Kode |
---|---|
Apple | AAPL |
Microsoft | MSFT |
Amazon | AMZN |
Facebook Inc A | FB |
Alphabet Inc A | GOOGL |
Alphabet Inc C | GOOG |
Berkshire Hathaway | BRK.B |
Johnson & Johnson | JNJ |
Procter & Gamble | PG |
Nvidia | NVDA |
Bagaimana SP 500 bisa dimanfaatkan?
Selain untuk mengukur perkembangan pasar, indeks SP500 bisa digunakan untuk investasi. Saya akan bahas investasinya sekarang.
Investasi di indeks SP500 artinya beli indeks tersebut, dengan kata lain eksposur terhadap semua saham yang ada dalam indeks SP500.
Apakah itu artinya Anda harus beli satu persatu saham yang ada di dalam indeks tersebut? Alamak, mahal sekali biayanya.
Tidak. Anda tidak harus beli semua saham yang ada di dalam indeks tersebut.
Anda cukup beli, yang namanya ETF atau Exchange Traded Fund.
ETF atau Exchange Traded Fund adalah semacam Reksadana yang dijual lewat Bursa Efek, bukan lewat Manajer Investasi seperti umumnya Reksadana. Sesuai namanya, ETF merupakan fund yang diperdagangkan di exchange (bursa).
Jadi, ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.
Dalam reksadana, Manajer Investasi aktif memilih saham - saham. Makanya disebut sebagai active investing.
Anda bisa lihat di fund-fact sheet Reksa Dana yang setiap bulan mencantumkan komposisi saham yang Reksadana miliki. Komposisinya akan selalu berubah - ubah.
Tapi, ETF punya cara kerja yang berbeda, melakukan investasi hanya di saham - saham yang ada di dalam indeks yang menjadi acuan, misalnya SP500. ETF hanya beli saham yang ada di indeks SP500 tersebut.
ETF tidak aktif melakukan analisa karena daftar saham di suatu indeks sudah ditentukan oleh pihak yang membuat indeks tersebut.
Kalau isi SP500 berubah, barulah ETF ikut berubah. Makanya ETF disebut passive investing.
Apa yang membuat ETF menarik?
Anda bisa membangun diversifikasi sangat mudah dengan membeli ETF. Diversifikasi adalah salah satu kunci sukses berinvestasi di pasar modal.
Don’t put your eggs in one basket.
Jika melakukan diversifikasi sendiri, Anda membutuhkan dana yang sangat besar.
Contohnya kalau beli ke 500 saham yang ada di SP500, bisa dihitung besarnya biaya dan ribetnya proses.
Jadi, diverifikasi bukan perkara mudah jika dilakukan secara manual, terutama secara pendanaan, khususnya buat investor pemula dengan dana terbatas.
Solusinya adalah dengan menggunakan ETF. Cuku beli ETF yang berbasis S&P 500, artinya sudah berinvestasi di 500 saham perusahaan terbaik di pasar USA tanpa perlu membeli ke 500 saham tersebut.
Manajer investasi di Reksadana mengelola investasi secara aktif, beli dan jual saham secara rutin, sesuai dengan mandatnya.
Manajer Investasi di ETF melakukan hal berbeda, mengelola investasi secara pasif. Pasif artinya Manajer Investasi membeli saham mengikuti komposisi indeks yang mereka gunakan sebagai acuan ETF.
Karena ETF itu passive investing, biaya investasi mereka menjadi sangat murah.
Masuk akal karena di ETF, Manajer Investasi tidak perlu melakukan riset, tidak harus mempekerjakan analis saham bergaji mahal, cukup mengikuti komposisi saham yang terdapat dalam Indeks.
Cost yang sangat murah membuat beli ETF menjadi menguntungkan.
Banyak ahli keuangan, termasuk Warren Buffet, yang menyarankan berinvestasi di Indeks Fund atau ETF khususnya buat investor pemula.
Sekarang bagaimana cara berinvestasi di indeks SP500 lewat ETF di pasar USA.
Anda harus buka akun di broker yang bisa memberikan akses ke pasar USA. Dan broker tersebut harus bisa membuat Anda bisa melakukan transaksi ETF.
Broker internasional yang saya gunakan adalah eToro.
Sejumlah alasan memilih eToro untuk investasi ETF:
eToro adalah broker internasional yang sudah berdiri sejak 2007 dan memiliki izin dari berbagai regulator, yaitu:
Saya mengecek ke database FINRA - otoritas resmi di USA yang mengawasi broker - untuk mengetahui apakah broker eToro tercatat resmi dan punya izin brokerage jual beli saham di USA.
Hasilnya adalah ETORO USA SECURITIES INC. (ETORO USA SECURITIES INC.) CRD#: 298361/SEC#: 8-70212 diregulasi oleh FINRA.
Saat ini eToro dilaporkan melayani lebih dari 13 juta trader di seluruh dunia.
Berikut ini adalah langkah-langkah membuka akun untuk melakukan investasi ETF lewat eToro.
Saya wajib memenuhi hal berikut:
Pengisian data terdiri atas beberapa steps:
Setelah mengisi data, saya mengupload dokumen berikut:
Upload dokumen adalah proses terakhir, karena setelah itu, saya menunggu eToro melakukan verifikasi yang membutuhkan waktu paling lama sekitar 3 hari.
Untuk menanyakan status akun, nasabah bisa juga menindaklanjuti ke eToro melalui email ke [email protected].
Setelah menunggu 3 hari, saya menerima email yang menyatakan bahwa eToro sudah menyetujui rekening saya.
Saya harus menyetorkan dana, minimum $500 untuk bisa memulai jual beli ETF. Saya setorkan dalam Rupiah, tidak dalam US$.
Masuk ke aplikasi, Anda lihat ke bagian ‘deposit fund’, klik disana dan eToro akan memberikan pilihan cara menyetorkan dana deposit, yaitu:
Saya pilih ‘local bank’ karena prosesnya cepat (saat itu juga masuk rekening eToro) dan tidak kena biaya transfer.
Klik ‘local bank’ akan muncul daftar bank di Indonesia yang bisa menerima setoran ke eToro. Saya pilih Bank BCA.
Sekarang, bagaimana melakukan beli dan jual ETF?
Sebelum itu, saya harus harus menandatangani W8EN Form. Tanpa tanda tangan form ini, regulasi melarang Anda melakukan transaksi di pasar saham US.
Regulasi di USA mewajibkan pengisian form ini saat warga negara bukan USA akan melakukan jual beli saham di pasar USA. Form ini membuktikan bahwa Anda bukan warga negara Amerika.
eToro menyediakan layanan tanda tangan form secara elektronik di komputer atau ponsel, atau bisa pula cetak dokumen, tanda tangan lalu di scan dan kirim via email.
Setelah beres dengan form, lanjut pembelian atau penjualan ETF, Anda klik ‘Trade’ dan akan masuk ke beranda jual beli ETF, dengan ketentuan sebagai berikut:
Klik ‘Set Order’ untuk melakukan order pembelian atau penjualan. Setelah itu, Anda bisa mengecek semua status order di laporan jual beli.
Ketika order saham berhasil dieksekusi, Anda bisa mengecek kepemilikan saham di laporan portfolio. Laporan portfolio menunjukkan semua instrumen yang Anda miliki saat ini dan nilainya.
Pilihan untuk menarik dana, WD, sama dengan deposit, yaitu bank lokal, PayPal, kartu debit/kredit Visa Mastercard dll.
Cara yang paling mudah adalah lewat online banking, sama seperti saat transfer deposit, yang mana Anda akan terima dana di rekening dalam waktu 1 - 2 hari.
Untuk menarik uang, withdraw fund (WD), Anda cukup pilih fungsi ini di layar akun, dengan ketentuan WD adalah:
Saya belum pernah melakukan penarikan dana di eToro. Tetapi, sejauh ini saya belum pernah membaca atau mendengar nasabah mengalami kesulitan dalam penarikan dana.
Salah satu cara memastikan bahwa broker yang akan kita gunakan legit, terpercaya dan punya sistem yang bagus, Anda melakukan simulasi perdagangan dengan trial atau akun demo.
eToro menyediakan trial akun ini dan investor bisa menggunakan untuk simulasi transaksi persis seperti transaksi biasa, hanya bedanya tidak menggunakan uang.
Selama trial, Anda periksa semua fungsi, fitur dan layanan dengan akun trial, sehingga dari sini, bisa menilai apakah ini broker yang baik, memiliki sistem yang bagus atau tidak.
Meskipun akun trial tidak 100% sama dengan transaksi real, tetapi paling tidak Anda bisa punya gambaran sebelum mulai trading.
eToro menawarkan total 152 ETFs di platform dan saya ingin meng highlight beberapa yang menarik dan saya juga sudah invest. Tentu saja, salah satunya adalah ETF Indeks S&P 500.
Vanguard Total Stock Market, kode ‘VTI’, adalah produk Vanguard, perusahaan fund terbesar di dunia saat ini, yang komposisi ETF adalah tracking semua saham di pasar USA.
Simpelnya, Anda beli ETF ini berarti punya semua saham di pasar Amerika Serikat. Keuntungannya, sangat terdiversifikasi dan fee-nya sangat murah, hanya 0,03%.
Vanguard FTSE Emerging Markets, kode ‘VWO’, adalah ETF yang mengikuti indeks FTSE negara berkembang yang terdiri atas 850 saham besar dan menengah di 22 negara berkembang (emerging markets), seperti Brazil, China, Taiwan, Afsel dll.
Emerging markets umumnya menawarkan return dan risiko lebih tinggi, namun dengan diversifikasi, resiko tersebut diharapkan bisa dikelola lebih baik.
Salah satu ETF favorit saya, Vanguard S&P 500, kode ‘VOO’, tracking indeks S&P 500 yang berisi 500 saham terbaik di USA. Semua saham big cap USA masuk dalam ETF ini.
Keuntungannya, diversifikasi ke saham - saham big cap dan fee-nya murah, 0,03%
ETF SPDR Gold, kode ‘GLD”, dari State Street fund manager mengikuti pergerakan harga emas dunia. Anda tidak perlu membeli emas, cukup investasi di ETF ini jika ingin berinvestasi di pasar emas dunia.
Fee atau expense ratio di 0,40%.
ETF Vanguard Real Estate ETF, kode ‘VNQ’, mengikuti pergerakan harga sektor properti di USA. Anda yang ingin investasi di pasar properti, tanpa harus beli properti, bisa membeli ETF jenis ini.
Fee atau expense ratio masih cukup rendah, hanya 0,12%.
Estimate Cost : USD
Time Needed : 01 days 00 hours 00 minutes
Masuk eToro
Masuk ke eToro, bisa di situs atau aplikasi.
Deposit Fund
Setor deposit lewat bank lokal untuk bisa mulai transaksi.
ETF's di eToro
Banyak pilihan ETF di eToro.
ETF S&P500 Vanguard
Index S&P 500 bisa dibeli di ETF Vanguard VOO.
Deskripsi VOO
Apa itu VOO ETF S&P500.
Min Investasi $500
Minimum investasi $500 ETF S&P500.
Withdraw Funds
Cara withdraw funds ke rekening bank.
Sejumlah hal bisa Anda pertimbangkan saat investasi ETF sebagai berikut:
ETF cocok untuk Anda melakukan diversifikasi investasi. Karena acuan ETF sebagian besar adalah indeks yang terdiri atas ratusan saham, sehingga relatif lebih aman.
Seiring waktu, mungkin karena permintaan, jenis ETF berkembang dan masuk segmen - segmen yang eksotis. ETF tidak lagi hanya semata indeks.
Perlu berhati - hati investasi di ETF yang sangat fokus ke hanya saham - saham tertentu saja atau instrumen tertentu karena resikonya pasti lebih tinggi dan tujuan diversifikasi jadi tidak tercapai.
Seperti semua investasi saham, keuntungan investasi ETF bisa dicapai dalam periode jangka panjang. Investasi dalam jangka pendek, apalagi melakukan trading, tidak akan menghasilkan keuntungan yang optimal di ETF.
Awal masuk ke pasar USA, saya memanfaatkan ETF sebagai instrumen pertama. Cara investasinya mudah, tidak perlu meneliti saham satu persatu, cukup beli 1 ETF sudah bisa terekspos pada satu market.
Untuk bisa melakukan investasi ETF, Anda perlu memilih broker yang tepat, yaitu jenis multi-asset dan minimum deposit rendah.
Saya menggunakan eToro karena saya nilai broker ini memenuhi sejumlah kriteria broker internasional yang baik, sesuai yang saya sampaikan sebelumnya.
Keuntungan fintech adalah investor dari semua kalangan bisa masuk ke pasar di seluruh dunia dengan mudah dan murah. Hanya butuh deposit $500 atau 7 jutaan, kita bisa investasi di pasar seluruh dunia.
Tidak hanya itu, hadirnya instrumen ETF membuat proses investasi menjadi lebih efisien karena orang bisa beli semua saham (indeks) tanpa harus beli sahamnya satu-satu, bisa beli emas di pasar dunia tanpa perlu beli emas fisik dan investasi di properti tanpa harus punya properti.
Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !
Daftar Isi