Daftar Isi
Tidak berani beli saham di luar negeri? Jangan khawatir, Anda bisa mencoba ETF Index Fund sebagai cara mudah untuk investasi di saham internasional yang aman, mudah dan menjanjikan. Apa itu ETF, bagaimana cara jual beli ETF di pasar Amerika dan Internasional? Apa bedanya ETF dengan Reksadana?
Keputusan untuk melakukan investasi saham di luar negeri bukan keputusan yang mudah. Banyak kekhawatiran, apalagi untuk investor pemula.
Namun, pasar saham di Amerika itu sudah sedemikian maju, sehingga banyak sekali pilihan instrumen investasi yang bisa digunakan. Instrumen yang bisa disesuaikan dengan tingkat kecanggihan investor.
Jadi, buat investor pemula atau yang masih takut - takut masuk ke pasar internasional, bisa mencoba instrumen yang mudah dulu. Salah satunya adalah ETF atau Exchange Traded-Fund.
ETF merupakan instrumen yang sangat cocok untuk pemula yang ingin berinvestasi di saham - saham Amerika dan Bursa Internasional. Tidak perlu pusing memikirkan saham apa yang harus dipilih, bisa melakukannya secara auto-pilot dan duduk rileks menunggu hasilnya.
ETF merupakan semacam Index Fund yang dijual melalui bursa.
Berikut ini adalah Cara Jual Beli Investasi ETF Index Fund di bursa Internasional di Amerika, yang dibagi ke dalam:
Sesuai namanya, exchange traded fund, ETF adalah fund yang diperdagangkan di exchange atau bursa saham.
Jadi, ETF adalah sejenis Reksadana yang dijual belikan di bursa efek layaknya saham.
Anda kalau beli Reksadana pergi ke agen penjual, seperti Bareksa, TanamDuit, Ajaib dan lain-lain, sementara kalau ingin beli ETF beli di Bursa Efek dengan membuka rekening di sekuritas.
Definisi ETF, menurut Bursa Efek Indonesia, adalah “ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.”
Apa yang membuat ETF menarik?
Diversifikasi.
Anda bisa membangun diversifikasi sangat mudah dengan membeli ETF.
Don’t put your eggs in one basket.
Anda bisa melakukan diversifikasi sendiri sebenarnya, tetapi membutuhkan dana yang cukup besar.
Minimum pembelian saham di BEI adalah 100 lembar. Misalnya, ingin diversifikasi ke 5 saham, itu artinya Anda harus membeli @100 lembar untuk masing - masing saham. Jika asumsi harga saham Rp 1,000 per lembar, Anda harus menyiapkan uang total Rp 5 juta untuk bisa investasi di ke 5 saham tersebut.
Jadi, meskipun ahli keuangan sangat menyarankan, namun realitanya diverifikasi bukan perkara mudah, khususnya buat investor pemula dengan dana terbatas.
Solusinya adalah ETF.
Berbeda dengan beli saham yang harus beli satu - satu perusahaan, Anda cukup beli satu ETF dan itu artinya sudah beli ke berbagai perusahaan yang menjadi komposisi ETF tersebut.
Contohnya, di pasar USA bisa beli ETF berbasis S&P 500, artinya Anda berinvestasi di 500 saham perusahaan terbaik di pasar USA tanpa perlu membeli ke 500 saham tersebut.
Demikian pula di BEI, saat beli ETF LQ45, itu artinya Anda investasi ke 45 saham dalam indeks LQ45 BEI.
Meskipun Manajer Investasi sama - sama mengelola fund, perbedaan krusial antara Reksadana dan ETF adalah:
Manajer investasi di Reksadana mengelola investasi secara aktif, beli dan jual saham secara rutin.
Bisa lihat di fund-fact sheet Reksa Dana yang setiap bulan mencantumkan komposisi saham yang Reksadana miliki. Komposisinya akan selalu berubah - ubah.
Reksadana disebut active investing.
ETF melakukan hal berbeda, mengelola investasi secara pasif. Pasif artinya Manajer Investasi membeli saham berdasarkan komposisi indeks yang digunakan sebagai acuan ETF.
Manajer Investasi ETF pasif mengikuti isi saham dalam indeks.
Contohnya, ETF LQ45 di BEI atau ETF S&P 500 di NYSE, Manajer Investasi membeli saham mengikuti isi indeks LQ45 atau S&P 500, baik dari nama saham dan jumlahnya.
Selama komposisi saham dalam indeks tidak berubah, Manajer Investasi tidak akan merubah saham dalam ETF.
Apakah aktif investing akan selalu menguntungkan karena Manajer Investasi terus mencari peluang saham terbaik?
Nah, disini uniknya.
Dalam investasi saham, aktif investing tidak selalu lebih baik dari passive investing, bahkan sudah banyak penelitian dari akademisi, dimuat di berbagai journal, yang menemukan bahwa passive investing lebih superior daripada active investing.
Kenapa? Cost.
Karena ETF itu passive investing dengan Indeks sebagai acuan, biaya investasi mereka menjadi sangat murah.
Di ETF, Manajer Investasi tidak perlu melakukan riset, tidak harus mempekerjakan analis saham bergaji mahal, cukup mengikuti komposisi saham yang terdapat dalam Indeks.
Sementara, Manajer Investasi di Reksadana menuntut fee management lebih tinggi karena harus melakukan banyak pekerjaan untuk bisa memutuskan saham apa yang layak beli dan saham apa yang harus dijual.
Dengan cost sangat murah, beli ETF menjadi lebih menguntungkan dibandingkan Reksadana.
Lho, bukankah Manajer Investasi Reksadana, orang yang jago-jago dalam investasi?
Betul, mereka jago - jago, tetapi Anda perlu pertimbangkan ini:
Dengan pertimbangan diatas, banyak ahli keuangan, termasuk Warren Buffet, yang menyarankan berinvestasi di Indeks Fund atau ETF buat para investor pemula.
Baca juga: Review Bank Jago Aplikasi Mobile Banking
BEI sudah menawarkan ETF. Saat ini ada 45 ETF di BEI.
Anda bisa melakukan investasi di ETF, tetapi perlu diperhatikan bid-ask spread yang cukup lebar karena likuiditas transaksi ETF di BEI masih terbatas.
Akibatnya, Bid - Ask spread harga ETF di bursa menjadi lebar, karena transaksi yang kurang likuid.
Kondisi ini kurang menguntungkan buat investor karena harus membeli dalam harga lebih mahal dan menjual dalam harga lebih murah.
Saya lebih tertarik melakukan investasi ETF di pasar luar negeri, khususnya di USA.
Ada sejumlah alasan:
Wall Street adalah tempatnya perusahaan - perusahaan kelas dunia. Google, Amazon, Facebook, Apple, Coca Cola, adalah contoh saham yang Anda bisa beli di pasar negeri Paman Sam ini.
Karena pasar yang besar dan industri yang sudah lama, investor bisa membeli berbagai macam jenis ETF di bursa Amerika. Tidak hanya yang berbasis saham, tetapi juga komoditas dan instrumen keuangan lain.
Contoh ETF di USA adalah:
Jadi, masuk ke ETF di USA, boleh dikatakan Anda masuk ke pasar dengan banyak sekali pilihan instrumen, sangat bervariasi, tergantung kebutuhan dan tujuan investasi.
Seperti yang sebelumnya saya jelaskan, salah satu keuntungan ETF adalah kesempatan melakukan diversifikasi secara mudah dan optimal.
Anda tidak perlu beli saham atau instrumen lain satu persatu tetapi cukup beli satu ETF maka investasi sudah terdiversifikasi secara otomatis.
Saya ambil contoh di USA ada ETF Emerging Markets yang isinya adalah saham - saham terbesar di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Anda cukup beli satu saham ETF Emerging Markets maka otomatis sudah terekspos ke berbagai saham dari pasar negara berkembang, tanpa perlu datang ke setiap bursanya untuk membeli saham.
Bisa pula jika ingin beli saham ‘small caps’ atau kapitalisasi kecil, Anda cukup investasi di ETF small caps, tidak perlu beli semua saham small caps yang jumlahnya ribuan. Saham small caps dianggap mendatangkan return lebih tinggi sehingga kerap menjadi incaran investor.
Karena ETF diperdagangkan di bursa saham, keuntungannya adalah Anda bisa beli ETF sesuai ketentuan minimum investasi yang berlaku di bursa.
Good news-nya, beda dengan di BEI yang minimum harus beli 100 lembar saham, di pasar USA orang bisa beli dari 1 lembar saham saja.
Tidak ada ketentuan minimum pembelian saham di bursa USA.
Hal yang berbeda jika Anda ingin investasi di Reksadana di USA. Saya pernah mencoba membuka dan terkendala minimum investasi Reksadana di USA yang cukup tinggi, mencapai ribuan US$.
Sebenarnya, jika dilihat isinya, komposisi di ETF sama dengan Index Fund - Reksadana yang berinvestasi di Indeks.
Tapi, pengalaman saya, untuk investor non US citizen, beli Reksadana di pasar USA tidak mudah karena beberapa kendala:
Jadi, salah satu alasan utama saya dulu beli ETF karena awalnya ingin beli Reksadana Indeks, tetapi tidak jadi. Lalu saya cari instrumen yang sama dengan Reksadana Indeks, ketemu dengan ETF yang ternyata lebih powerfull.
Salah satu alasan kenapa saya tertarik membahas ETF adalah karena pilihan investasi yang ditawarkan nya, sangat beragam dan menarik.
Dari perspektif investor ritel, yang dananya terbatas, eksposur tidak banyak, pilihan diversifikasi yang ditawarkan ETF ini sangat membantu.
Vanguard Total Stock Market, kode ‘VTI’, adalah produk Vanguard, perusahaan fund terbesar di dunia saat ini, yang komposisi ETF adalah tracking semua saham di pasar USA.
Simpelnya, beli ETF ini berarti punya semua saham di pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah portofolio yang sangat terdiversifikasi dan manajemen fee-nya sangat murah, hanya 0,03%.
Vanguard FTSE Emerging Markets, kode ‘VWO’, adalah ETF yang mengikuti indeks FTSE negara berkembang yang terdiri atas 850 saham besar dan menengah di 22 negara berkembang (emerging markets), seperti Brazil, China, Taiwan, Afsel dll.
Emerging markets umumnya menawarkan return dan risiko lebih tinggi, namun dengan diversifikasi, resiko tersebut diharapkan bisa dikelola lebih baik.
Keuntungan beli ETF ini adalah bisa mendapatkan eksposur ke saham di negara berkembang, tanpa harus membeli saham tersebut satu persatu di bursa.
ETF favorit saya, Vanguard S&P 500, kode ‘VOO’, tracking indeks S&P 500 yang berisi 500 saham terbaik di USA. Semua saham big cap USA masuk dalam ETF ini.
Keuntungannya adalah diversifikasi ke saham big cap di USA dan management fee murah, 0,03%.
ETF SPDR Gold, kode ‘GLD”, dari State Street fund manager mengikuti pergerakan harga emas dunia. Tidak perlu membeli emas, cukup investasi di ETF ini jika ingin berinvestasi di pasar emas dunia.
Fee atau expense ratio di 0,40%.
ETF Vanguard Real Estate ETF, kode ‘VNQ’, mengikuti pergerakan harga sektor properti di USA. Yang ingin investasi di pasar properti, tanpa harus beli properti, bisa membeli ETF jenis ini.
Fee atau expense ratio masih cukup rendah, hanya 0,12%.
Sejumlah hal bisa Anda pertimbangkan saat investasi ETF sebagai berikut:
ETF cocok untuk Anda melakukan diversifikasi investasi. Karena acuan ETF sebagian besar adalah indeks yang terdiri atas ratusan saham, sehingga relatif lebih aman.
Seiring waktu, mungkin karena permintaan, jenis ETF berkembang dan masuk segmen - segmen yang eksotis. ETF tidak lagi hanya semata indeks.
Perlu berhati - hati investasi di ETF yang sangat fokus ke hanya saham - saham tertentu saja atau instrumen tertentu karena resikonya pasti lebih tinggi dan tujuan diversifikasi jadi tidak tercapai.
Seperti semua investasi saham, keuntungan investasi ETF bisa dicapai dalam periode jangka panjang. Investasi dalam jangka pendek, apalagi melakukan trading, tidak akan menghasilkan keuntungan yang optimal di ETF.
Awal masuk ke pasar USA, saya memanfaatkan ETF sebagai instrumen pertama. Cara investasinya mudah, tidak perlu meneliti saham satu persatu, cukup beli 1 ETF sudah bisa terekspos pada satu market.
Untuk bisa melakukan investasi ETF, Anda perlu memilih broker yang tepat, yaitu jenis multi-asset dan minimum deposit rendah. Saya menggunakan eToro karena saya nilai broker ini memenuhi sejumlah kriteria broker internasional yang baik, sesuai yang saya sampaikan sebelumnya.
Estimate Cost : USD
Time Needed : 01 hours 00 minutes
Unduh eToro
Unduh aplikasi eToro Internasional di PlayStore.
Fee Rendah
eToro menawarkan fee trading rendah.
Daftar Akun
Buka akun eToro di aplikasi, isi email.
Akun eToro
Akun eToro di aplikasi dengan berbagai fitur.
Trading ETF
eToro multi-asset dengan ETF salah satunya.
Deposit Rupiah
Cukup deposit Rupiah di Rekening Bank di Indonesia.
Withdraw Uang
Tarik uang bisa ke rekening rupiah pada bank di Indonesia.
Daftar ETF
Sejumlah ETF yang bisa di jual beli .
ETF Total Stock Market
Vanguard Total Stock Market – ETF seluruh saham.
ETF S&P 500
Vanguard S&P 500 – 500 saham terbaik di USA.
ETF Property
Vanguard Real Estate – saham property terbaik di USA.
ETF Emerging Market
Vanguard emerging market – saham di negara berkembang.
ETF Emas
Vanguard Emas – ETF mengikuti pergerakan harga emas.
Kesempatan untuk investasi saham di pasar luar negeri terbuka lebar saat ini. Namun, tidak semua orang berani melakukannya.
Instrumen keuangan yang cocok untuk pemula yang ingin berinvestasi di bursa Amerika dan Internasional adalah ETF. ETF itu aman, terverfikasi dengan baik dan return cukup menarik.
Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !
Daftar Isi