Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Beda Saham vs Properti, Apa Investasi Menguntungkan

Daftar Isi

Beda Saham vs Properti, Apa Investasi Menguntungkan

Saham dan properti adalah dua instrumen investasi yang populer di masyarakat. Masing - masing punya karakteristik sendiri. Jika harus memilih, apa investasi yang lebih menguntungkan dari saham dan properti?

Apa alasan investasi properti? Alasan investasi saham? Lebih untung mana investasi tanah atau saham.

Saham dan properti adalah dua investasi yang berbeda dari segi return dan risiko. Saham tidak hanya menjanjikan potensi return keuntungan tinggi dari kepemilikan di perusahaan, namun juga memiliki resiko besar akibat fluktuasi naik turunnya harga di bursa. Sedangkan, investasi properti di tanah atau rumah memberikan keuntungan kestabilan penghasilan dan keamanan investasi (resikonya kecil), namun potensi keuntungan lebih rendah dari saham dan butuh jumlah investasi yang besar dan waktu lama untuk berhasil.

Likuiditas investasi di saham tinggi karena setiap saat investor bisa menjual saham dengan cepat dan mudah di bursa efek. Sementara, kita semua maklum bahwa menjual tanah rumah butuh waktu lama karena nilai transaksi penjualan yang besar.

Minimum investasi di properti butuh dana besar sehingga banyak orang yang akhirnya menggunakan pinjaman KPR bank untuk beli rumah atau apartemen. Sebaliknya, saham butuh minimum uang kecil dan terjangkau, bisa mulai dari Rp 1 jutaan sudah bisa trading jual beli saham di bursa.

Bagaimana perbandingan saham dan properti? Apa kelebihan dan kekurangan masing - masing investasi ini?
 

Saham

Saham adalah bukti kepemilikan di suatu perusahaan. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. 

Sebagaimana dalam UU Perusahaan Terbatas No 40 definisi Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Investasi saham memberikan keuntungan dari 

  1. dividen yang dibayar perusahaan dan
  2. apresiasi harga saham di bursa.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlahnya tergantung keputusan RUPS.

Dinamika permintaan dan penawaran saham di bursa menentukan tingkat harga saham. Kenaikan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.

Keunggulan saham yang paling utama adalah soal return atau tingkat keuntungan. Saham dikenal menawarkan return paling menguntungkan, diatas rata - rata, lebih baik dari properti.

Buat gambaran, dalam 20 tahun terakhir, harga saham di Bursa Efek Indonesia secara rata - rata sudah mengalami kenaikan 14 kali lipat. Itu artinya kenaikan 1,400% uang 1 juta akan jadi 14 juta dan seterusnya.

Harga Saham 1998 - 2020


Kenaikan ini diukur secara rata - rata seluruh saham di bursa dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kalau kenaikan per individual saham bisa lebih tinggi lagi.

Jarang ada aset keuangan yang paling menguntungkan seperti saham ini.

Namun, kita tahu bahwa high return high risk.

Saham adalah investasi yang beresiko tinggi. Itu sebabnya pula saham memberikan return investasi paling tinggi untuk mengkompensasi tingginya resiko.

Harga saham bisa turun drastis dalam waktu sangat singkat. Menggerus nilai investasi di saham secara signifikan.

Resiko saham yang tinggi ini, yang membedakan dengan investasi di properti. Harga properti cenderung stabil dan meningkat.

Buat investor pemula dengan dana terbatas, minimum Investasi di Saham sangat terjangkau. 

Perdagangan di BEI harus dalam satuan perdagangan (round lot) saham atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) saham. Misal, harga saham Rp 1,000 maka minimum pembelian adalah 1 lot, berarti 100 lembar saham, sehingga nilai investasi Rp 100,000.

Likuiditas saham juga sangat bagus. Investor dengan mudah menjual saham dan mendapatkan pembelinya. Penyelesaian transaksi saham ditetapkan bahwa settlement transaksi (uang dan saham) adalah T+2 hari perdagangan (T adalah hari transaksi dilakukan).

Investasi di saham bersifat lintas negara. Investor bisa dengan mudah beli saham di pasar Amerika Serikat, Inggris, Euro, China dan negara lain.

Investasi saham di bursa internasional membantu portofolio terdiversifikasi dengan baik. Investor jadi tidak tergantung pada kinerja ekonomi di suatu negara saja, tetapi bisa menempatkan investasi di banyak perekonomian.
 

Properti

Investasi di properti dilakukan dengan membeli tanah, rumah, apartemen atau ruko. Diharapkan aset properti bisa memberikan return yang bagus buat pemilik.

Return properti berasal dari dua sumber utama, yaitu:

  • Kenaikan harga properti. Jumlah tanah yang terbatas membuat harga properti cenderung meningkat setiap tahun
  • Pendapatan dari sewa. Rumah, apartemen atau ruko bisa disewakan dan memberikan penghasilan rutin.

Keunggulan properti dibandingkan saham adalah dalam hal resiko investasi. Harga properti relatif stabil dan bahkan banyak selalu meningkat setiap tahun.

Jelas, resiko berinvestasi properti lebih kecil dibandingkan saham.

Keunggulan lain dari rumah dan tanah adalah secara fisik bisa kita pegang. Banyak orang yang butuh bisa melihat investasinya.

Namun, investor yang ingin masuk properti harus siap dana besar. 

Minimum investasi pembelian rumah, tanah atau apartemen cukup besar. Jauh lebih besar dibandingkan saham.

Butuh dana yang besar untuk beli properti. Karena itu, pembelian rumah atau apartemen biasanya menggunakan kredit pinjaman rumah atau KPR dari bank. Pembeli nanti membayar secara mencicil setiap bulan ke bank.

Bahkan, sudah kredit kpr pun, orang harus menyiapkan dana khusus untuk uang muka. Jumlah DP tidak sedikit, paling tidak 10% dari harga beli rumah.

Biaya pembayaran bunga KPR harus diperhitungkan ketika melakukan investasi di properti. Pembayaran cicilan pinjaman rumah setiap bulan biasanya menjadi pengeluaran yang signifikan dari investasi di properti.

Likuiditas properti buruk. Tidak mudah menjual properti dalam waktu singkat.

Kalau lagi butuh dana darurat, properti jelas tidak bisa diandalkan. Saham lebih bagus karena bisa dijual setiap saat di harga pasar di bursa efek.

Namun, aset properti bisa menjadi jaminan ke bank. Dikenal produk pinjaman multiguna di bank yang pemilik properti menjaminkan asetnya untuk mendapatkan dana tunai.

Jadi , kalau rumah atau apartemen sulit dijual, sementara butuh uang, pemilik bisa menjaminkan ke bank untuk dapat pinjaman. Cara ini lebih cepat dibandingkan menjual yang lama.

Saham jarang bisa dijaminkan untuk bisa mendapatkan pinjaman. Kalaupun bisa, nilai saham akan dihargai dengan valuasi kecil sekali dibandingkan nilai pinjaman yang diberikan.

Biaya yang juga harus diperhitungkan saat punya properti adalah biaya pemeliharaan. Aset properti mengalami depresiasi setiap waktu.

Kita tahu bahwa kualitas bangunan akan terus menurun seiring waktu. Karena itu perlu ada biaya pemeliharaan secara rutin.

Hasil dari sewa rumah harus dikurangi untuk biaya pemeliharaan. Ini jenis biaya yang pasti setiap tahun.

Secara umum, properti dianggap resikonya kecil karena harga yang rumah, tanah yang cenderung stabil. Namun, properti punya sejumlah resiko lain, yaitu:

  1. Dokumen Sertifikat Hak Milik (SHM) palsu. Banyak kejadian kasus hukum pemalsuan sertifikat yang merugikan pemilik rumah tanah
  2. Pembangunan rumah, apartemen tidak selesai. Kasus ini banyak terjadi ketika developer yang tidak menyelesaikan kewajiban, sementara pembeli sudah membayar lunas
  3. Pengajuan KPR ditolak bank. Akibatnya, pembelian rumah tidak bisa dilakukan.

Resiko ini perlu diperhitungkan saat melakukan investasi di properti. Tidak hanya soal harga, tetapi juga aspek lain dalam jual beli properti.
 

Saham dan Properti, Pilih Mana

Kedua jenis investasi ini memiliki karakteristik yang berbeda. Kita pilih yang sesuai dengan tujuan keuangan yang hendak dicapai.

Kalau tujuannya untuk meraih return tinggi dalam jangka panjang, saham merupakan pilihan yang tepat. Saham memberikan tingkat keuntungan besar.

Namun, kalau ingin lebih stabil dan aman, properti lebih sesuai. Meskipun untuk berinvestasi di properti butuh uang yang tidak kecil atau harus mengambil pinjaman KPR di bank untuk bisa membeli rumah, apartemen atau tanah untuk investasi.

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Artikel Terkait