Daftar Isi
Reksadana Pasar uang merupakan instrumen yang populer saat ini untuk investasi dana pendidikan.
Namun, layaknya semua instrumen, kita perlu cari tahu keuntungan kerugian menempatkan uang kita disini.
Kebetulan, saya dan tim pernah melakukan investasi di Reksadana Pasar uang selama beberapa tahun.
Dari pengalaman tersebut, kami mengulas soal apa itu, kelebihan dan kekurangan Reksadana Pasar Uang dalam tulisan ini.
Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis produk keuangan yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, reksadana pasar uang digunakan untuk mengumpulkan uang dari masyarakat umum untuk tujuan investasi dalam portofolio efek. Manajer uang profesional yang dikenal sebagai Manajer Investasi (MI) yang akan mengawasi reksa dana pasar uang.
Oleh karena itu, MI ini menginvestasikan aset dana yang terkumpul baik di pasar modal maupun pasar uang untuk menguntungkan investor. Portofolio reksadana pasar uang dibentuk dan dikelola sesuai dengan tujuan investasi yang tercantum dalam prospektus.
Salah satu jenis produk reksa dana adalah reksa dana pasar uang yang sering disebut dengan singkatan RDPU.
Reksadana pasar uang adalah jenis reksa dana yang instrumen investasinya difokuskan pada efek hutang dengan jatuh tempo lebih pendek, menurut situs Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan reksa dana pasar uang adalah untuk menyediakan likuiditas dan mempertahankan modal.
Cara kerja di Reksadana pasar uang dengan hanya berinvestasi pada dua hal,
Tujuan Reksadana pasar uang untuk investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun) atau bagi investor dengan profil investasi konservatif. Reksa dana pasar uang memiliki risiko yang sangat kecil karena ditempatkan di deposito dan surat utang jangka pendek.
Investasi pasar uang dilakukan dengan instrumen yang likuid atau mudah dilikuidasi. Meskipun demikian, reksadana pasar uang memiliki return yang lebih rendah dibandingkan reksadana lainnya, seperti reksadana saham, reksadana indeks, dan reksadana campuran.
Kelebihan Reksadana Pasar Uang | Kekurangan Reksadana Pasar Uang |
---|---|
Resiko paling kecil dibandingkan jenis instrumen lainnya | Return Rendah |
Minimum Investasi Terjangkau | Ada risiko galbay efek |
Dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi | Kena Inflasi |
Mudah Dicairkan | Dana Sulit Dicairkan dari Reksadana |
Pembubaran dan Likuidasi Reksadana | |
Potongan Manajemen Fee |
Dari pengalaman mencoba investasi di instrumen ini, kelebihan jenis Reksadana ini adalah
Reksadana Pasar Uang memiliki resiko paling kecil dibandingkan jenis instrumen lainnya. Instrumen yang digunakan Reksadana Pasar Uang adalah jenis yang sangat aman, seperti deposito, Obligasi Negara dan lain - lain.
Investasi di Reksadana Pasar Uang sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Reksadana dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah punya tidak hanya kualifikasi keahlian tetapi juga pengalaman bertahun - tahun di industri ini.
Reksadana bisa dicairkan dengan cukup cepat, yaitu 3 sd 4 hari sudah masuk ke rekening dalam kondisi normal.
Namun, sejumlah kekurangan, investor perlu cermati adalah:
Keuntungan di Reksadana pasar uang paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya. Hal ini karena instrumen yang digunakan adalah jenis yang beresiko rendah tapi aman.
Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.
Karena return yang rendah, hasil keuntungan dari Reksadana Pasar Uang bisa lebih rendah atau sama dengan tingkat inflasi. Hal ini akan terjadi jika inflasi meningkat.
Risiko likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
Ada resiko bahwa pencairan dana dari Reksadana berlangsung tidak cepat, terutama dalam kondisi rush.
Investor Reksadana berhak untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan. Manajer Investasi harus menyediakan dana yang cukup untuk pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.
Namun, apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit Penyertaan secara serentak melakukan penjualan kembali kepada Manajer Investasi, maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang tunai seketika untuk melunasi penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.
Dalam hal terjadi keadaan-keadaan di luar kekuasaan Manajer Investasi penjualan kembali dapat dihentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan peraturan OJK.
Dalam hal:
maka sesuai dengan ketentuan POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Pasal 45 huruf c dan djo. POJK Tentang Reksa Dana Syariah Pasal 53 huruf c dan d serta Pasal 29.1 (ii) dan (iii) dari Kontrak Investasi Kolektif Reksadana Saham, Manajer Investasi akan melakukan pembubaran dan likuidasi, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil investasi Reksadana Saham.
Beban biaya management fee yang harus dibayar saat berinvestasi di Reksadana. Tidak ada biaya ini jika berinvestasi sendiri.
Daftar Isi
Komentar (30 Komentar)