Daftar Isi
Asuransi pendidikan anak menjadi pilihan banyak orang tua untuk mempersiapkan tingginya kenaikan biaya sekolah setiap tahun.
Namun, tidak sedikit orang kemudian kecewa dengan jenis asuransi ini karena hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan di awal.
Kita kupas soal kelebihan dan kekurangan asuransi pendidikan. Hal yang sebaiknya dipahami orang tua sebelum memutuskan mengambil produk asuransi ini.
Asuransi pendidikan adalah jenis asuransi yang menjadi pilihan banyak orang tua untuk mempersiapkan tingginya kenaikan biaya sekolah setiap tahun.
Namun, tidak sedikit orang kemudian kecewa dengan jenis asuransi ini karena hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan di awal.
Kewajiban peserta adalah:
Manfaat Dana Pendidikan sebagai berikut:
Kelebihan Asuransi Pendidikan | Kekurangan Asuransi Pendidikan |
---|---|
Persiapan Dana Pendidikan Antisipasi Biaya Sekolah Anak | Target Dana Pendidikan Bisa Tidak Tercapai |
Memudahkan dengan Proteksi dan Investasi Dana Pendidikan dalam Satu Paket | Iuran Premi Mahal |
Mendapat Proteksi Jika Kepala Keluarga Meninggal Dunia | Banyak Potongan Biaya |
Tidak Pusing Memikirkan Pilihan Investasi | Bukan Tabungan |
Mudah Dibeli, Banyak Tersedia di Bank | Informasi Tidak Transparan Saat Penjualan Produk |
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi biaya pendidikan per tahun 2019 mencapai angka 3,81 persen. Angka ini akan terus bertambah setiap tahunnya, terlebih Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi pendidikan yang tinggi.
Dengan data tersebut, pendidikan tinggi menjadi yang paling terasa kenaikannya, karena jika dirata-ratakan membutuhkan biaya paling besar. Terlebih lagi biaya antara kampus swasta dan negeri juga berbeda sehingga Anda butuh persiapan sejak jauh-jauh hari
Asuransi pendidikan memberikan kemudahan dengan tidak hanya menyediakan sarana investasi untuk biaya pendidikan anak, tetapi juga asuransi untuk memproteksi risiko orang tua meninggal dunia.
Cukup dengan membayar satu premi, nasabah menikmati investasi dan proteksi sekaligus.
Melindungi pendidikan anak saat terjadi risiko meninggal dunia/kesehatan yang menimpa orang tua
Dalam asuransi pendidikan, pilihan investasi untuk dana pendidikan anak sudah disediakan dan tinggal dipilih oleh pemegang polis. Caranya sangat mudah dan tidak perlu paham soal investasi.
Investasi akan dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah sangat berpengalaman dalam soal investasi.
Saat ini, penjualan asuransi pendidikan tidak hanya melalui agent tetapi juga gencar ditawarkan di kantor cabang bank. Hal ini mempermudah orang untuk membeli asuransi pendidikan.
Kenapa ? Mungkin ini pertanyaan yang langsung mencuat saat membaca pernyataan saya diatas.
Tujuan mengambil asuransi pendidikan adalah memenuhi biaya sekolah. Kenapa sekarang justru saya mempertanyakan efektivitas asuransi ini.
Menurut riset, kenaikkan biaya sekolah di Indonesia mencapai 15% sd 20% setahun. Saya setuju dengan angka ini karena sudah mengalami dan menjalani sendiri betapa tingginya kenaikan uang sekolah setiap tahun, khususnya di wilayah Jabodetabek.
Berapa return asuransi pendidikan ?
Tidak lebih dari 6% sd 10% setahun. Itupun belum dipotong pajak. Jadi, nett setelah dipotong pajak mungkin sekitar 4 sd 8% setahun.
Anda bisa hitung sendiri bagaimana mungkin return asuransi pendidikan yang 6% setahun (belum pajak) bisa mengalahkan kenaikkan biaya sekolah yang 15% setahun.
Hampir bisa dipastikan mustahil !
Itu artinya Anda tidak bisa hanya mengandalkan asuransi pendidikan dalam mempersiapkan dana pendidikan anak. Karena jika hal tersebut dilakukan, Anda akan menghadapi resiko tidak cukupnya dana pendidikan saat nanti anak akan masuk sekolah.
Sebagai gambaran, jika saat ini punya anak berusia 3 tahun dan membeli asuransi Prudential PRUCerah dengan
Manfaat Dana Pendidikan yang kelak kamu dapat klaim antara lain Manfaat Penarikan Tunai Sekaligus (mencapai Rp 90 juta) dan Manfaat Penarikan Tunai Berkala per Bulan (Rp2,5 juta selama 4 tahun).
Dalam asuransi pendidikan terdapat banyak potongan biaya. Rinciannya bisa lihat di polis atau proposal.
Akibatnya banyak potongan biaya, hasil investasi tidak akan optimal.
Asuransi Pendidikan bukan tabungan. Jadi, risiko bahwa hasil investasi di asuransi pendidikan tidak tercapai, sangat bisa terjadi.
Kalau tabungan, risikonya boleh dibilang nihil. Karena akan ada LPS jika terjadi masalah di banknya.
Banyak komplain di media massa dan sosial media bahwa penjualan asuransi pendidikan tidak selalu transparan.
Yang kerap terjadi bahwa asuransi pendidikan dijual ‘seolah - olah’ produk tabungan. Nasabah diiming-iming hasilnya investasi yang besar dengan tingkat keamanan setara tabungan.
Padahal, risiko asuransi pendidikan dan tabungan sangat berbeda. Tabungan dijamin LPS, sementara asuransi pendidikan tidak ada jaminan.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)