Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Bank BCA vs CIMB Niaga, Mana yang Terbaik

Daftar Isi

Bank BCA vs CIMB Niaga, Mana yang Terbaik

BCA dan CIMB Niaga adalah dua bank swasta terbesar di Indonesia. Keduanya dikenal punya jaringan yang luas dan nasabah yang loyal.

Bagaimana perbandingan kedua bank ini. Mana yang lebih baik serta apa kelebihan dan kekurangan masing- masing bank.

Apa itu BCA

Bank Central Asia (BCA) adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang didirikan pada 21 Februari 1957, dengan total asset mencapai Rp 1.322T, kredit Rp 714T, dan laba profit 11,5T.

Bank BCA memiliki 1.247 kantor cabang, 18.348 mesin ATM dan >36 juta rekening nasabah.

Awalnya bernama "NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory", namanya kemudian diubah menjadi PT Bank Central Asia (BCA). Grup Salim mendirikan bank ini dan Mochtar Riady mengambil alih kendali, memperluas bank ini dengan cepat selama tahun 1980-an dan 90-an.

Selama krisis keuangan 1997 dan Kerusuhan Mei 1998, bank ini menghadapi hutang besar dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebelum dijual ke grup Djarum. Pada tahun 2000, BPPN menjual sebagian sahamnya melalui penawaran umum perdana. Farindo Investment (Mauritius) Limited mengakuisisi 51% saham BCA pada tahun 2002. Pemerintah Indonesia sepenuhnya menjual kepemilikannya di BCA pada tahun 2005.

BCA telah meluncurkan beberapa produk seperti Debit BCA, Tunai BCA, KlikBCA internet banking, m-BCA mobile banking, EDCBIZZ, Kartu Flazz, dan Weekend Banking. Pada tahun 2013, BCA meningkatkan kepemilikan efektifnya dari 25% menjadi 100% di lengan asuransi umumnya, PT Asuransi Umum BCA. Jaringan ATM berbasis mesin daur ulang uang tunai MyBCA, dompet elektronik berbasis aplikasi Sakuku dikembangkan antara tahun 2014 dan 2016. Teknologi kode QR memfasilitasi fitur transfer peer-to-peer menggunakan m-BCA dan Sakuku pada tahun 2018. Pada Oktober 2019, BCA menyelesaikan akuisisi 100% saham PT Bank Royal Indonesia.

Djohan Emir Setijoso adalah Komisaris Utama dan Jahja Setiaatmadja adalah Direktur Utama BCA.

Kelebihan BCA

Dari membaca berbagai sumber, termasuk laporan tahunan, laporan keuangan, kami menilai kekuatan bank ini adalah:

1. Salah Satu Bank Paling Profit di Indonesia

BCA dan anak perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 29,6% menjadi Rp40,7 triliun ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih, pendapatan selain bunga serta penurunan pencadangan kredit.

Pada tahun 2022, laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp50,5 triliun, naik 29,9% dibandingkan tahun 2021.

Kinerja yang solid di berbagai aspek pada Laporan Laba Rugi mendukung profitabilitas Bank. BCA mencatat pertumbuhan yang positif pada pendapatan bunga bersih maupun pendapatan operasional selain bunga. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, pendanaan CASA yang kokoh serta pertumbuhan volume transaksi pembayaran di berbagai kanal.  
BCA juga berhasil menurunkan biaya CKPN sejalan dengan perbaikan pada kualitas kredit, serta menjaga tingkat beban operasional.

2. Top 3 Aset dan Kredit Bank di Indonesia

Total aset BCA naik 7,0%, sementara kredit BCA tumbuh 11,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit BCA tumbuh secara merata di seluruh segmen, dimana kredit korporasi berkontribusi hampir setengah dari total pertumbuhan kredit secara tahunan. Pangsa pasar kredit BCA tercatat sebesar 10,6% di September 2022

Portofolio kredit naik 11,7% menjadi Rp 694,9 triliun, dengan peningkatan kredit tertinggi tercatat di kuartal dua disebabkan adanya liburan Hari Raya Idul Fitri. Total kredit baru yang disalurkan sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 496,2 triliun atau naik 29,5% secara tahunan.

3. Saham Bank Terbaik di Indonesia

BCA dikenal sebagai saham bank terbaik di Indonesia, yang ditunjukkan oleh market cap BCA yang paling tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini.

Pergerakkan harga saham BCA sangat signifikan mempengaruhi IHSG.

4. Kualitas Kredit Terbaik, NPL LAR Rendah,

BCA dikenal sebagai bank yang prudent dalam memberikan kredit.

Pada Desember 2022, posisi NPL sekitar 1,7%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,2%.

Sementara, Rasio Loan at Risk (LAR) terus menurun seiring dengan pemulihan kondisi usaha debitur. LAR tercatat sebesar 10,0% dari total kredit, turun jika dibandingkan 14,6% pada tahun sebelumnya serta 19,4% pada puncak pandemi.

Akibat positifnya, beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset di tahun 2022 turun sebesar 51,5% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4,5 triliun seiring dengan perbaikan secara signifikan pada kualitas kredit.

BCA membukukan sebagian besar pencadangan penurunan nilai kredit yang terdampak pandemi pada tahun 2020 dan 2021. Rasio biaya CKPN kredit terhadap rata-rata portofolio kredit (cost of credit) berada pada level 0,7% di tahun 2022, turun dari 1,6% di tahun sebelumnya

5. Kuat di Komposisi Dana Murah

BCA memiliki komposisi pendanaan yang murah yang didominasi oleh CASA. Dana murah ini penting sekali dalam perbankan karena mempengaruhi keuntungan.

Kontribusi dana murah di BCA mencapai 81% dari total dana pihak ketiga di 2022.

Dana CASA naik 10,4% secara tahunan, dan sempat tumbuh mencapai 20% secara tahunan pada masa pandemi (2020-2021). Selama tahun 2022, giro meningkat 13,1% menjadi Rp 321,9 triliun, sementara tabungan juga mencatat pertumbuhan sebesar 8,8% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 522,5 triliun.

Kenaikan pada giro terutama dikontribusi oleh nasabah dari segmen UKM, sedangkan kenaikan tabungan berasal dari nasabah segmen mass. Pada akhir tahun, rasio CASA terhadap total dana pihak ketiga mencapai 81,9%, tertinggi selama sembilan tahun terakhir, dan mencapai pangsa pasar di September 2022 sebesar 17,3%.

6. ROE dan ROA Tinggi

Akibat, BCA punya struktur dana murah, return on equity bank ini menjadi tinggi. Salah satu yang paling tinggi di antara bank - bank besar lainnya.

Pada akhir 2022, tingkat pengembalian atas aset (ROA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) masing-masing tercatat sebesar 3,2% dan 21,7%, meningkat dari tahun sebelumnya masing-masing 2,8% dan 18,3%

7. Jaringan ATM Luas

Bank BCA memiliki 1.247 Cabang dan 18.268 ATM. Salah satu bank dengan jaringan ATM terbesar di Indonesia.

8. Digitalisasi Transaksi Perbankan

Pada tahun 2022, frekuensi transaksi di digital channel BCA terus mendominasi hingga mencapai 99,5% dari total keseluruhan transaksi BCA yang mencapai 22,3 miliar transaksi. Dari pencapaian tersebut, kontribusi mobile banking dan internet banking sebesar 89,9%. Di sisi lain, penggunaan ATM dan Cabang untuk transaksi tetap bertumbuh sebesar 9,5% YoY.

Hal ini selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah di tahun 2022 sebesar 6,2 juta rekening, sehingga secara total menjadi 34,7 juta rekening pada Desember 2022

9. Kuat di Permodalan

BCA selalu menjaga kondisi permodalan yang memadai sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank dan Anak Perusahaan yang berkelanjutan.

Ekuitas naik 9,0% pada 2022, ditopang oleh kenaikan pada pos saldo laba tahun berjalan. Permodalan tetap kokoh seperti tercermin pada rasio kecukupan modal (CAR) yang tercatat sebesar 25,8% setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.

Kelemahan BCA

Namun, BCA juga memiliki sejumlah kekurangan, yaitu:

1. Fokus di Wilayah Perkotaan

Wilayah operasional BCA terpusat di perkotaan. Bank ini jarang atau sedikit punya cabang di wilayah pedesaan.

2. Porsi Pinjaman Mikro UMKM Sedikit

Kredit BCA lebih banyak di korporasi dan konsumen perkotaan. Kredit yang disalurkan ke sektor UMKM dan kecil menengah cukup kecil.

Meskipun BCA punya kredit KUR yang disalurkan secara rutin ke masyarakat, tapi jumlahnya sedikit.

3. Extra Hati - Hati, Sulit Dapat Kredit dari BCA

BCA dikenal sebagai bank yang prudent dalam penyaluran kredit tapi akibatnya kita tidak mudah mendapatkan kredit dari BCA.

Bank ini dikenal cukup pelit dalam memberikan plafon pinjaman. Berbeda dengan bank - bank lain yang lebih royal dalam memberikan limit kredit.

Apa itu CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga” atau “Bank”) berdiri pada tanggal 26 September 1955.

Saat ini, CIMB Niaga terus menawarkan nasabahnya beragam produk dan layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia mulai dari perbankan konsumer, perbankan usaha kecil dan menengah (UKM), perbankan komersial, hingga perbankan korporasi, yang didukung dengan kapabilitas tresuri serta transaction banking dan jaringan laku pandai (branchless banking) yang mumpuni. CIMB Niaga juga memiliki produk dan layanan komersial dan syariah melalui Unit Usaha Syariah CIMB Niaga Syariah.

Kelebihan Bank CIMB Niaga

Bank ini memiliki sejumlah kelebihan, yaitu:

1. Bank dengan Aset Terbesar no 6 di Indonesia

CIMB Niaga membukukan kinerja keuangan dengan capaian positif di tahun 2022. Aset Bank tercatat sebesar Rp 306,8 triliun, dengan pencapaian dana simpanan nasabah sebesar Rp 227,2 triliun, kontribusi CASA sebesar Rp 144,4 triliun atau setara dengan rasio CASA sebesar 63,57% dari total dana simpanan nasabah.

2. Kualitas Kredit NPL Terjaga

CIMB Niaga menjaga kualitas kreditnya, pada tahun 2022 mencatatkan angka NPL bruto pada level 2,80%. Rasio NPL bruto secara industri mengalami perbaikan dari 3,00% menjadi 2,65% pada tahun 2022. Rasio CAR CIMB Niaga mengalami penurunan sebesar 49 bps menjadi sebesar 22,19%, di mana CAR industri perbankan juga relatif menurun menjadi 25,45%.

3. Kekuatan di Transaction Banking

Salah satu keunggulan CIMB Niaga adalah dalam hal transaction banking, yang menawarkan ragam produk dan layanan serta solusi yang komprehensif bagi Bank dalam mengelola operasional keuangannya baik transaksi domestik maupun cross border. Solusi ini mencakup pengelolaan produk cash management, remittance, trade finance, dan value chain.

4. Digital Channel

CIMB Niaga senantiasa memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk dapat melakukan berbagai transaksi keuangan sesuai kebutuhan nasabah secara digital, tanpa harus datang ke kantor cabang CIMB Niaga dengan memanfaatkan aplikasi BizChannel@CIMB untuk segmen korporasi serta OCTO Mobile dan OCTO Clicks untuk nasabah perorangan.

3. Jaringan dan Network Luas

Hingga tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, CIMB Niaga memiliki 417 jaringan kantor cabang termasuk Cabang Syariah, Digital Lounge, Kas Mobil, dan Kiosk, 3.278 unit ATM, 4 unit Multi Denom Machine (MDM) dan 925 unit Cash Recycle Machine (CRM), serta 10.936 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia

Kelemahan CIMB Niaga

Dibandingkan BCA, CIMB Niaga memiliki jaringan ATM yang lebih sedikit. Jumlah ATM CIMB Niaga terlihat lebih sedikit.

Dari sisi aset dan profit, CIMB Niaga lebih kecil dari BCA. Mungkin ini terkait dengan besarnya pinjaman dan dana pihak ketiga yang dihimpun CIMB Niaga dibandingkan BCA.

Baca juga - admin bulanan cimb niaga, admin fee kartu kredit cimb niaga, airport lounge cimb niaga, airport lounge cimb preferred, airport lounge cimb preferred, all accor cimb niaga

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait