Daftar Isi
Perbedaan utama antara Reksadana Saham dan Reksadana Pendapatan Tetap adalah soal resiko dengan Reksadana Saham punya resiko lebih tinggi dengan return tinggi, sedangkan return reksadana pendapatan tetap sedang dengan resikonya sedang.
Dari pengalaman berinvestasi di kedua jenis reksadana ini, kami punya analisa soal perbedaan Reksadana Saham dan Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana Saham adalah Reksadana yang melakukan sebagai berikut:
Ini ketentuan kebijakan investasi dalam Reksadana Saham yang harus dipenuhi oleh Manajer Investasi. Reksadana Saham tidak diperbolehkan menempatkan di instrument selain yang disebutkan diatas.
Keunggulan jenis Reksadana ini adalah:
Reksadana saham memberikan keuntungan paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya. Hal ini terkait dengan instrumen saham yang menjanjikan return tinggi.
Reksadana dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah punya tidak hanya kualifikasi keahlian tetapi juga pengalaman bertahun - tahun di industri ini.
Bisa masuk ke pasar saham dengan lebih mudah. Tidak perlu belajar banyak dan mengerti teknisnya, bisa terjun ke dunia saham.
Investasi di Reksadana Saham sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Keunggulan di Reksadana Saham adalah bisa melakukan diversifikasi portofolio dengan lebih mudah. Hal ini membantu kita mengelola risiko dengan baik.
Namun, Reksadana Saham punya kelemahan, yaitu:
Risiko investasi saham paling tinggi diantara instrumen lainnya. Harus siap dengan kejatuhan nilai investasi secara drastis dalam jangka pendek.
Manajer Investasi yang mengelola portofolio bisa saja bangkrut dan gagal mengelola investasi di Reksadana.
Beban biaya management fee yang harus dibayar saat berinvestasi di Reksadana. Tidak ada biaya ini jika berinvestasi sendiri.
Pencairan Reksadana saham meskipun cukup cepat tetapi dalam kondisi tertentu bisa memakan waktu.
Jenis Reksadana akan melakukan investasi sebagai berikut:
Dalam hal berinvestasi pada efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan kas, investasi tersebut tidak akan melebihi 95% (sembilan puluh lima persen).
Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap didorong oleh perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. Penurunan BI rate akan mendorong kenaikkan harga obligasi, yang merupakan instrumen penempatan dana Reksadana ini. Naiknya harga obligasi meningkatkan nilai Reksadana Pendapatan Tetap.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah kenaikkan laju inflasi. Inflasi yang stabil membuat nilai Reksadana ini akan meningkat karena itu berarti kondisi makroekonomi sedang membaik
Keunggulan jenis Reksadana ini adalah:
Reksadana Pendapatan Tetap memiliki resiko paling kecil dibandingkan jenis instrumen lainnya. Instrumen yang digunakan Reksadana Pendapatan Tetap adalah jenis yang sangat aman, seperti deposito, Obligasi Negara dan lain - lain.
Investasi di Reksadana Pendapatan Tetap sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Reksadana dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah punya tidak hanya kualifikasi keahlian tetapi juga pengalaman bertahun - tahun di industri ini.
Reksadana bisa dicairkan dengan cukup cepat, yaitu 3 sd 4 hari sudah masuk ke rekening.
Namun, kelemahan Reksadana Pendapatan Tetap adalah:
Keuntungan di Reksadana Pendapatan Tetap rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya. Hal ini karena instrumen yang digunakan adalah jenis yang beresiko rendah tapi aman.
Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.
Karena return yang rendah, hasil keuntungan dari Reksadana Pendapatan Tetap bisa lebih rendah atau sama dengan tingkat inflasi. Hal ini akan terjadi jika inflasi meningkat.
Risiko likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
Keunggulan Reksadana Saham adalah soal keuntungan yang tinggi dengan masuk ke bursa saham, namun resikonya juga tinggi karena nilai saham bisa turun sangat dalam di jangka periode jangka pendek.
Sementara, keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap adalah aman karena berinvestasi di instrumen resiko rendah, seperti, obligasi, SBI. Namun, return Reksadana Pendapatan Tetap lebih rendah dari Reksadana Saham.
Jadi, buat mereka yang butuh investasi jangka panjang dan siap menghadapi risiko, maka Reksadana Saham adalah pilihan terbaik. Sedangkan, mereka yang butuh keamanan dan siap menerima return lebih rendah, maka Reksadana Pendapatan Tetap adalah pilihan yang lebih cocok.
Tidak ada pilihan terbaik karena pilihan reksadana ini tergantung pada tujuan keuangan.
Kalau tujuan keuangan return dan jangka panjang, Reksadana Saham lebih cocok jadi pilihan, namun harus siap dengan resikonya yang lebih tinggi.
Sementara, klau tujuan keuangan aadalaah income yang stabil dan resiko lebih rendah, Reksadana Pendapatan Tetap cocok menjadi pilihan, meskipun returnnya lebih dari Reksadana Saham.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)