Daftar Isi
Saya mencoba trading jual beli crypto di exchange Rekeningku.
Simak bagaimana pengalaman saya, termasuk soal aman tidaknya transaksi disini, berapa fee biaya di RekeningKu, serta apa sudah berizin resmi dari regulator Indonesia, kelebihan dan kelemahan Rekeningku.
Rekeningku.com adalah exchange marketplace Cryptocurrency di Indonesia yang mempertemukan pembeli dan penjual cryptocurrency (aset digital) sesama member Rekeningku. Tersedia versi aplikasi mobile dan website, untuk apps diunduh di PlayStore.
Rekeningku dimiliki PT Rekeningku Dotcom Indonesia yang yang sudah resmi terdaftar di di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto sesuai Pengumuman 006/BAPPEBTI/CP-AK/03/2020 30 Maret 2020.
Karena trading Bitcoin adalah sesuatu yang baru buat saya, dan saya yakin buat banyak pembaca juga. Saya ingin membahasnya secara lebih detail.
Mulai dari cara membuka rekening, verifikasi KYC, deposit uang, jual beli hingga menarik uang dari RekeningKu.
RekeningKu menyediakan platform trading melalui aplikasi dan website untuk transaksi Bitcoin. Saya pilih lewat aplikasi, karena buat saya lebih mudah dan lebih cepat.
Estimate Cost : IDR
Time Needed : 01 hours 00 minutes
Unduh RekeningKu
Unduh RekeningKu di Google PlayStore
Daftar Cryptocurrency
Daftar Cryptocurrency Tersedia di RekeningKu
Daftar Akun
Daftarkan akun di RekeningKu
Deposit Dana
Cara deposit uang untuk beli Bitcoin
Wallet Bitcoin Crypto
Wallet untuk menyimpan saldo Bitcoin Crypto
Beli Jual Bitcoin
Cara beli jual Bitcoin Cryptocurrency
Saldo Bitcoin
Saldo Bitcoin setelah beli
Transfer Withdraw Bitcoin
Cara mengirimkan menarik Bitcoin
Teknikal Bitcoin
Analisa Teknikal, Chart Bitcoin
Saya merangkum beberapa hal yang penting dicermati dalam proses jual beli di Rekeningku, berdasarkan pengalaman saya melakukannya. Catatan ini penting diperhatikan buat Anda yang juga ingin melakukan transaksi jual beli Bitcoin atau Crypto lainnya.
Isi data untuk registrasi, yaitu nama lengkap yang sesuai dengan identitas (KTP, SIM, atau Paspor), email dan password yang akan digunakan untuk mengakses Rekeningku.com.
Unggah foto kartu identitas (KTP, SIM, PASPOR) dan Foto selfie sambil memegang kertas bertuliskan “Verifikasi di Rekeningku.com” disertai tanda tangan.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan permintaan verifikasi akun ditolak.
Apabila verifikasi ditolak, kita dapat mengajukan permintaan verifikasi kembali, namun proses permohonan KYC akan menunggu antrian dari awal kembali.
Setoran minimum di Rekeningku Rp 50,000.
Rekeningku menerima deposit dengan berbagai cara, yaitu: transfer bank, virtual account (Mandiri, Permata) dan e-wallet (Dana, LinkAja, OVO). Namun, deposit dengan cara virtual account dan e-wallet dikenakan biaya, sementara transfer bank gratis.
Karena rekening bank Rekeningku adalah Bank BCA, maka user yang punya rekening BCA bisa melakukan transfer gratis dan jumlah besar.
Rekeningku menerapkan 2FA ( Two Factor Authentication ) yang merupakan fitur keamanan online, dimana user akan melakukan verifikasi identitas sebanyak 2 kali.
Rekeningku menyediakan 44 koin/token aset kripto yang bisa diperdagangkan.
Fitur Rekeningku untuk trading, adalah:
RekeningKu sudah terdaftar resmi di Bappebti sebagai salah satu dari 13 perusahaan di Indonesia yang berizin melakukan perdagangan aset kripto. Diluar 13 perusahaan ini ilegal melakukan perdagangan aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum dan Ripple, di Indonesia.
Meskipun begitu, Anda perlu membaca soal regulasi kripto di Indonesia (saya jelaskan lebih detail di bagian lain dalam artikel ini). Karena sesuai Peraturan Bappebti, perusahaan yang mendapatkan tanda terdaftar diberikan waktu maksimum 1 tahun untuk melengkapi sejumlah persyaratan, termasuk yang paling berat soal modal (naik dari Rp 100 M ke Rp 1 Triliun).
Transaksi di perusahaan yang terdaftar resmi di Bappebti itu sangat penting buat saya, karena:
Dari sisi penggunaan aplikasi, RekeningKu cukup nyaman. Aplikasinya punya UX/UI yang intuitif, sehingga saat saya masuk, sudah langsung tahu harus kemana dalam aplikasi tersebut.
Tombol - tombol di aplikasi juga cukup simpel, tidak ruwet dan tidak membingungkan. Cukup mudah untuk pemula memahaminya.
Proses verifikasi KYC yang agak berbeda di RekeningKu adalah user harus mengambil foto sambil memegang kertas yang sudah ditandatangani. Proses memegang kertas ini di exchange lain tidak ada, hanya foto selfie sambil memegang KTP saja.
Saya melakukan deposit melalui Virtual Account (VA). Cara ini lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan cara deposit lainnya, meskipun lewat VA ada biayanya.
Deposit tidak hanya dalam rupiah, tetapi bisa juga dalam bentuk Bitcoin aset kripto lainnya. Caranya, nanti klik bagian deposit aset kripto, lalu akan muncul alamat wallet, yang akan menjadi no tujuan untuk transfer.
Setelah deposit selesai dalam hitungan menit, saya langsung bisa melakukan transaksi beli aset digital di RekeningKu. Pilihan saya adalah Bitcoin.
RekeningKu menyediakan dua jenis order, yaitu market (taker) dan limit (maker). Market order market langsung tereksekusi karena match dengan berapapun harga yang tersedia saat itu, sedangkan Limit Order akan menunggu sampai harga pasar menyentuh harga yang kita pasang.
Jenis order ini menentukan fee jual beli. Order market dikenakan fee 0,1% dari nilai transaksi, sedangkan order limit gratis fee.
Perlu diketahui bahwa RekeningKu sebagai marketplace hanya mempertemukan penjual dan pembeli aset kripto. RekeningKu tidak bertindak sebagai pembeli dan penjual.
Harga Bitcoin dan Crypto yang terbentuk adalah hasil dari dinamika supply dan demand di marketplace tersebut. Itu sebabnya pula, harga Bitcoin di satu exchange bisa berbeda dengan tempat yang lain.
Harga Bitcoin di RekeningKu dengan Indodax, Luno, Pintu dan exchange lainnya kemungkinan besar akan beda. Anda bisa cek online daftar harga Bitcoin paling murah terdapat di exchange mana.
Saya pasang market order karena tujuannya memang untuk investasi. Dalam hitungan detik, transaksi berhasil dieksekusi.
Setelah order beli saya terjadi, saldo Bitcoin bertambah. Langsung terlihat di aplikasi posisi saldo Bitcoin dan nilainya dalam Rupiah.
Buat yang ingin melakukan trading, RekeningKu menyediakan informasi yang cukup lengkap soal order book, technical analysis, berbagai chart. Informasi ini disajikan dengan cukup apik di aplikasi mereka.
Saldo bitcoin disimpan di wallet yang dikelola RekeningKu. Saya bisa saya transfer Bitcoin ke exchange lain atau saya pindah ke wallet pribadi saya sendiri untuk lebih menjaga keamanannya.
Disini, keyakinan kita akan keamanan exchange untuk menjaga aset digital kita menjadi sangat penting. Exchange menjadi seperti bank, yang menyimpan uang, tetapi ini uang digital.
Berbeda dengan orang menyimpan uang di bank yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan Bitcoin di exchange, seperti RekeningKu ini, tidak ada proteksi dari asuransi. Kalau exchange-nya dibobol hacker, yang mana mungkin saja terjadi, uang digital kita bisa hilang dan tidak bisa klaim kemana - kemana, kecuali ke exchange tersebut.
Di beberapa kejadian di luar negeri, ketika hacker membobol penyimpanan bitcoin, maka pilihannya hanya dua, exchange akan mengganti (refund) kehilangan nasabah atau exchange bangkrut (uang nasabah ambyar). Exchange yang punya capital kuat akan melakukan refund.
Kalau khawatir akan keamanan penyimpanan Bitcoin di exchange, kita bisa memiliki private wallet sendiri. Nanti setelah jual beli selesai di exchange, kita bisa mengirim cryptocurrency lewat menu Withdraw (Transfer) ke alamat wallet pribadi kita.
Namun, plus minus punya wallet pribadi juga perlu diperhitungkan, yaitu:
Meskipun tujuannya bukan trading, saya putuskan tetap menyimpan Bitcoin yang baru saya beli di wallet RekeningKu. Alasan kepraaktisan menjadi pertimbangan utama.
Rekeningku merupakan perusahaan exchange yang punya izin Bappebti. Jadi ini perusahaan yang jelas, legit dan bukan penipuan.
Disamping itu, perlu diketahui bahwa perizinan kripto ditangani oleh Bappebti dan bukan OJK. Ini karena kripto diberlakukan sebagai komoditas.
Kepastian hukum soal diperbolehkannya jual beli aset kripto adalah dengan dikeluarkannya peraturan yang mengatur soal ini oleh Menteri Perdagangan dan Bappebti. Regulasi cryptocurrency di Indonesia berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Karena itu, perizinan Rekeningku tidak dari OJK. OJK tidak mengatur dan mengawasi perdagangan kripto di Indonesia.
Pengalaman kali adalah saya melakukan beli Bitcoin di salah satu exchange resmi di Indonesia. Prosesnya cukup mudah, murah dan cepat, dengan minimum investasi yang kecil sudah bisa mulai.
Meskipun masih banyak isu seputar Bitcoin, misalnya soal keamanan Wallet, legalitas, namun mata uang digital ini punya prospek yang tidak kecil. Sanggup bertahan dalam 10 tahun menunjukkan bahwa Cryptocurrency punya value.
Tentu saja, resiko fluktuasi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya, yang sangat tinggi, perlu dikelola dengan baik. Justru, fluktuasi harga yang tinggi ini, menurut saya, adalah peluang, kesempatan untuk bisa mencetak return terbaik.
Baca juga - Panduan Investasi Kripto Cryptocurrency Bitcoin Terbaik
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)