
Daftar Isi
Penawaran asuransi jiwa paling marak saat ini adalah penjualan lewat bank. Ada hal yang perlu diperhatikan ketika Anda akan membeli asuransi jiwa melalui bank.
Muncul banyak keluhan dari nasabah yang membeli asuransi via bank. OJK pernah menyebutkan tingginya komplain yang masuk ke mereka atas produk asuransi unit link (catatan: unit link adalah produk asuransi yang paling banyak dijual lewat perbankan).
Hal yang perlu dicermati ketika akan membeli asuransi lewat bank adalah:
Jangan pernah percaya bahwa asuransi itu adalah tabungan atau deposito.
Asuransi bukan tabungan. Asuransi bukan deposito.
Persepsi kebanyakan nasabah perbankan adalah semua produk yang ditawarkan di cabang bank adalah layaknya deposito atau tabungan.
Ada jaminan terhadap deposito dari pemerintah. Sehingga tidak mungkin rugi. Tempatkan deposito 1 juta, maka akan terima 1 juta plus bunga.
Masalahnya, asuransi tidak ada jaminan dari pemerintah. Asuransi bukan produk keuangan yang mendapatkan jaminan.
Dana yang Anda tempatkan di asuransi sangat bisa berkurang. Premi yang dibayar bisa tidak kembali.
Kenapa?
Karena dana yang ditaruh di asuransi (unit link) merupakan investasi yang memiliki resiko. Nilai uangnya bisa naik tapi bisa juga turun tergantung kinerja instrumen investasi yang dipilih.
Tidak ada jaminan bahwa uang yang disimpan dalam asuransi pasti kembali.
Ada resikonya.
Ini hal yang wajib dipahami ketika membeli asuransi.
Asuransi bukan tabungan. Asuransi bukan deposito.
Apa tujuan orang menempatkan uang di bank? Salah satunya bisa menarik dana sewaktu-waktu.
Mindset yang sama ketika beli asuransi. Mereka berpikir bahwa premi yang sudah dibayarkan ke asuransi bisa ditarik sewaktu-sewaktu.
Masalahnya, premi asuransi tidak bisa ditarik setiap saat.
Hanya sebagian kecil dana yang sudah disetorkan ke asuransi bisa ditarik. Bahkan, jika penarikkan dilakukan di masa awal kepesertaan, tidak ada dana yang bisa ditarik sama sekali.
Pembayaran premi digunakan untuk tiga hal:
Dari 3 hal diatas, Anda bisa melihat bahwa posisi simpanan investasi paling bontot, sehingga penarikkan dana baru bisa dilakukan setelah beberapa tahun.
Penarikkan itupun hanya akan bisa jika return investasi memberikan hasil yang bagus.
Jika return buruk, uang tidak bisa ditarik.
No Free Lunch!
Tidak ada makan siang yang gratis.
Jika ingin keuntungan yang tinggi, risikonya pasti lebih tinggi.
Karena itu, jika ada yang menawarkan produk asuransi dengan iming-iming keuntungan lebih tinggi dari tabungan atau deposito, Anda harus hati - hati.
Tanyakan kepada agen penjual, apa risikonya. Berapa potensi kerugian. Apakah uang Anda bisa hilang seluruhnya.
Jika agen penjual bilang, risikonya sama dengan tabungan atau deposito, dengan keuntungan yang lebih tinggi, Anda harus waspada karena penjelasannya tidak benar.
Dalam investasi, risiko berhubungan erat dengan keuntungan (return). Keuntungan yang tinggi memiliki resiko yang tinggi.
“High Risk, High Return. Low Risk, Low Return”
Kita perlu tahu bahwa sebagian premi ditempatkan oleh asuransi ke instrumen- instrumen yang punya risiko lebih tinggi dari tabungan atau deposito, yaitu saham, obligasi, surat utang dan lain - lain.
Jadi, ketika berinvestasi via asuransi, Anda harus siap dengan risikonya. Risiko bahwa uang atau premi Anda berkurang nilainya.
Jika memang tidak siap, jangan dibeli produknya.
Beli produknya ketika Anda siap menghadapi risikonya demi keuntungan yang lebih besar.
Pernah ada pengunjung blog yang menceritakan bahwa dia ditawari cashback premi.
Ujar dia, agen menerangkan bahwa preminya nanti akan dikembalikan sehingga menguntungkan peserta.
Apa betul janji manis agent ini?
Memang benar dalam beberapa tahun, peserta bisa mengambil uang premi yang sudah dibayar. Tapi, apakah itu berarti perusahaan asuransi mengembalikkan premi kepada peserta.
Tidak.
Lalu, itu uang darimana?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, premi yang dibayar peserta dialokasikan untuk proteksi jiwa dan investasi.
Yang penting dipahami bahwa premi yang bisa diambil kembali itu adalah uang peserta sendiri. Itu uang Anda.
Itu bukan uang dari perusahaan asuransi.
Jadi, Anda menyerahkan (sebagian) dari premi untuk dikelola perusahaan asuransi ke dalam investasi. Investasi tsb bisa untung, bisa rugi.
Jika return investasi menguntungkan, nasabah bisa mengambil hasil investasi, bisa pula untuk menalangi bayar premi berikutnya.
Itu sebabnya, nasabah asuransi unit link setelah beberapa tahun bisa tidak lagi membayar premi (cuti premi) karena preminya sudah dibayar dengan memotong dari hasil investasinya.
Jadi, jika dibilang oleh agent, Anda bebas premi setelah 10 tahun.
Itu artinya, Anda tetap membayar premi, hanya saja uangnya diambil bukan dari kantong Anda, tapi dari simpanan investasi Anda yang disimpan di perusahaan asuransi.
Bagaimana jika hasil investasi anjlok?
Jadi, tidak ada namanya premi gratis. Premi tetap dibayar dari uang nasabah. Hanya sumbernya saja yang berbeda.
Kami tidak menyarankan beli asuransi via telpon.
Simak komentar pembaca blog ini:
“Pagi pak, bulan kmrn suamj di tawarin a** m****** by phone lalu suami menyetujui utk ikut sekeluarga dgn premi 2.3jt sebulan. Mrk menjanjikan akan mengirim polis yg hrs d baca dan d tanda tangani oleh suami. Tp kenyataannya sampai awal pendebetan asuransi d rekening dgn auto debet d rekening polis tdk jg dtg. Akhirnya suami telp utk segera menghentikan asuransi a** m****** tersebut. Krn menimbulkan kecurigaan yg tdk bagus dr awalnya. Di mana polis akan d kirim namun tdk di kirim2 sampai pendebetan di rekening.”
Asuransi itu bukan produk yang sederhana. Banyak klausul, ketentuan yang perlu dipahami dengan baik oleh peserta.
Membaca dokumen polis saja tidak mudah. Perlu dibaca pelan - pelan dan berulang-ulang agar mengerti isinya.
Apalagi memahami lewat telpon, hampir mustahil.
Asuransi itu bukan produk keuangan yang mudah. Banyak ketentuannya, banyak syarat dan kondisinya. Perlu dipahami dengan benar sebelum membeli.
Jangan beli terburu - buru. Lebih baik lambat tapi benar dibandingkan cepat tapi salah sehingga merugikan nantinya.
Jika belum paham tanya ke orang yang mengerti, cari info di internet atau konsultasi dengan perencana keuangan.
Carilah second opinion.
Meskipun asuransi beli di bank, tapi asuransi bukan tabungan.
Premi asuransi tidak bisa ditarik setiap saat.
Ada. Karena uang ditempatkan di instrumen investasi, mungkin sekali hasil dari investasi tidak sesuai.
Jika tidak bisa memahami semua informasi dengan baik via telepon, sebaiknya jangan beli. Asuransi itu bukan produk yang sederhana.
Tentukan tujuan keuangan untuk beli asuransi. Lalu pertimbangkan dengan tenang, jangan buru-buru.
Asuransi adalah bagian penting dalam perencanaan keuangan. Proteksi asuransi wajib dimiliki setiap orang.
Penawaran lewat bank adalah cara penjualan yang marak saat ini. Itu bagus karena akan meningkatkan penetrasi di masyarakat.
Namun, sebagai konsumen, kita perlu memahami dengan benar apa yang akan kita beli. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari membeli produk yang salah.
Daftar Isi
Komentar (3 Komentar)