Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Tujuan Laporan Keuangan: Secara Umum dan Berdasarkan Jenisnya

Daftar Isi

Tujuan Laporan Keuangan: Secara Umum dan Berdasarkan Jenisnya

Laporan keuangan adalah informasi penting buat banyak pihak, seperti investor, kreditur, karyawan, pemerintah dan lain - lain. Apa tujuan laporan keuangan dibuat ? Ternyata, tidak hanya satu tujuan, tetapi banyak tujuan laporan keuangan dibuat, tergantung pada jenisnya.

Hal pertama yang diperhatikan investor dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan adalah faktor-faktor kuantitatif yang dapat diperhitungkan secara matematis. Faktor kuantitatif tersebut umumnya berupa informasi-informasi keuangan yang terhimpun secara sistematis di dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan disusun dan disajikan secara berkala pada periode waktu pelaporan tertentu. Selain sebagai bahan pertimbangan para investor sebelum menanamkan modalnya, pembuatan laporan keuangan juga dimaksudkan untuk sejumlah tujuan lainnya.

Sebelum membahas mengenai tujuan laporan keuangan secara terperinci, terdapat beberapa hal mendasar terkait laporan keuangan yang sebaiknya dipahami terlebih dahulu.

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut PSAK 1 (Revisi 2014), Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan, laporan keuangan menurut SFAC No. 1 didefinisikan sebagai sarana pokok dalam mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

Pengertian Laporan Keuangan

Berdasarkan definisi di atas, dapat digaris bawahi bahwa laporan keuangan singkatnya adalah suatu ringkasan berisi aktivitas operasi historis dan kinerja keuangan suatu entitas pada periode tertentu. Di Indonesia, regulasi terkait tata cara penyusunan laporan keuangan diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).

a. Siapa yang bertanggung jawab atas laporan keuangan?

Menurut PSAK 1, laporan keuangan disusun dan disajikan oleh manajemen entitas. Sehingga seluruh rangkaian pada proses terwujudnya laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen.

b. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan dalam istilah finansial dan akuntansi merujuk pada seluruh pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) atas kondisi serta kinerja keuangan suatu entitas. Secara umum pengguna laporan keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yakni pengguna internal dan pengguna eksternal.

1. Pengguna Internal

Pengguna internal dari laporan keuangan mencakup seluruh pihak yang berasal dari lingkup perusahaan, seperti karyawan, manajer, maupun pemilik. Umumnya, pengguna internal menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam membuat keputusan-keputusan strategis yang berhubungan dengan keberlangsungan perusahaan, seperti mengukur efektivitas serta kinerja manajemen, mengontrol pendanaan, optimalisasi sumber daya, dan perluasan usaha. Selain itu, pengaksesan laporan keuangan oleh pihak internal juga dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan.

2. Pengguna Eksternal

Pengguna eksternal dari laporan keuangan meliputi seluruh pihak di luar perusahaan yang tidak memiliki kewenangan atau otoritas dalam proses penyajian laporan keuangan, seperti investor, kreditor dan pemberi pinjaman, pelanggan, masyarakat umum, supplier, distributor, dan pemerintah. Masing-masing pengguna eksternal laporan keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda, antara lain untuk menilai profitabilitas, mengukur kualitas kredit, memastikan kredibilitas perusahaan, hingga menentukan besaran pajak terutang.

Komponen atau Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 setidaknya terdiri atas komponen-komponen di bawah ini:

  1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
  2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama suatu periode;
  3. Laporan perubahan ekuitas selama suatu periode;
  4. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain;
  5. Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya;
  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos keuangan, atau ketika entitas melakukan reklasifikasi atas pos-pos laporan keuangannya.

Karakteristik Umum Laporan Keuangan

Seperti yang tertuang dalam PSAK 1, laporan keuangan memiliki sejumlah karakteristik umum yang harus dipenuhi, antara lain:

1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Penyajian yang wajar yang dipersyaratkan oleh PSAK 1 adalah penyajian secara jujur terkait dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan bebas. Kepatuhan terhadap SAK dibuktikan dengan pernyataan telah mematuhi SAK secara eksplisit dan tanpa kecuali dalam catatan atas laporan keuangan.

2. Kelangsungan usaha (going concern)

Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan penilaian tentang kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha, kecuali manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi atau menghentikan aktivitas operasional, atau tidak memiliki pilihan realistis lainnya.

3. Dasar akrual

Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Entitas mengakui pos-pos dalam laporan keuangan ketika telah memenuhi definisi dan kriteria yang dipersyaratkan.

4. Materialitas dan penggabungan

Entitas menyajikan tersendiri tiap-tiap kelas pos serupa yang bersifat material. Apabila suatu pos secara individual tidak material, maka dapat digabungkan dengan pos lain di dalam laporan keuangan atau di dalam catatan atas laporan keuangan.

5. Saling hapus/Offsetting

Saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban tidak dilakukan oleh entitas, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh PSAK.

6. Frekuensi pelaporan

Laporan keuangan lengkap termasuk informasi komparatif setidaknya disajikan setahun sekali oleh entitas.

7. Informasi komparatif

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode terdekat sebelumnya untuk keseluruhan jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan. Informasi komparatif tambahan lainnya dapat disajikan dengan mengacu pada ketentuan SAK.

8. Konsistensi penyajian

Penyajian dan pengelompokkan pos-pos dalam laporan keuangan dilakukan secara konsisten, kecuali terdapat perubahan signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan keuangan

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan penyusunan laporan keuangan oleh entitas dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu tujuan secara umum yang mencakup fungsi laporan keuangan secara holistis dan tujuan berdasarkan masing-masing jenis laporan keuangan.

A. Tujuan Laporan Keuangan Secara Umum

a. Menurut PSAK 1 (Revisi 2014)

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Agar dapat mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi aset; liabilitas; ekuitas; penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan arus kas (PSAK 1: 9).

b. Menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) (Revisi 2016)

Tujuan laporan keuangan menurut KKPK adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum tidak ditujukan untuk pihak tertentu dan tidak dirancang untuk menunjukkan nilai entitas, melainkan untuk memberikan informasi yang mendasari estimasi nilai entitas.

c. Menurut Kasmir (2016)

Tujuan penyusunan laporan keuangan menurut Kasmir, antara lain:

  1. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pasiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada periode berjalan;
  2. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah liabilitas (kewajiban) dan modal yang dimiliki perusahaan pada periode berjalan;
  3. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
  4. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
  5. Memberikan informasi terkait perubahan atas aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
  6. Memberikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan;
  7. Memberikan informasi mengenai catatan-catatan atas laporan keuangan;
  8. Memberikan informasi keuangan lainnya.

Dari beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa tujuan disajikannya laporan keuangan adalah sebagai sarana untuk menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya, aliran kas, kinerja, serta kesehatan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pada organisasi non profit yang berbasis kesukarelawanan, informasi pada laporan keuangan, seperti jumlah dana yang dihimpun dan biaya operasional penting untuk mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan program yang ada.

Laporan keuangan membantu pembuat keputusan dalam menghasilkan keputusan final yang masuk akal. Adapun ruang lingkup pembuatan keputusan menurut SFAC No. 8 dapat merujuk kepada keputusan untuk membeli saham, menjual saham, atau menahan ekuitas/obligasi, serta keputusan untuk memberi atau melanjutkan dana pinjaman maupun bentuk kredit lainnya.

B. Tujuan Laporan Keuangan berdasarkan jenisnya

Laporan keuangan primer yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas disusun dan disajikan berdasarkan tujuan yang berbeda-beda.

Berikut adalah tujuan laporan keuangan berdasarkan masing-masing jenisnya:

a. Laporan Posisi Keuangan

Tujuan disajikannya laporan posisi keuangan pada perusahaan adalah untuk menyediakan informasi rinci terkait aset, liabilitas (utang), dan ekuitas yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu

b. Laporan laba rugi

Tujuan dari laporan laba rugi adalah untuk menunjukkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan, serta beban yang ditanggung oleh entitas pada periode tertentu. Secara garis besar, laporan laba rugi menginformasikan kepada pengguna apakah suatu perusahaan mengalami keuntungan atau justru kerugian selama periode pelaporan yang disajikan.

c. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ekuitas pada suatu entitas selama periode tertentu.

d. Laporan arus kas

Penyusunan laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna mengenai perputaran serta kenaikan dan penurunan kas perusahaan. Laporan arus kas merupakan unsur yang penting karena mencerminkan kesanggupan perusahaan dalam menangani pembayaran beban-beban dan pembeliannya.

Perlu dicatat, bahwa tujuan-tujuan laporan keuangan seperti yang disebutkan di atas hanya akan tercapai apabila ditunjang oleh faktor teknis yang memadai. Selain kinerja dan pencapaian finansial, aspek-aspek seperti tingkat relevansi, kepatuhan, komparabilitas, ketepatan waktu pelaporan, dan variabel pendukung lainnya juga mempengaruhi ketercapaian penyusunan laporan keuangan.  Laporan keuangan yang disajikan sesuai kriteria serta standar yang berlaku diharapkan dapat memenuhi kepentingan berbagai stakeholder yang ada.

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait