Daftar Isi
Ulasan soal kelebihan dan kekurangan Reksadana saham penting karena saya banyak melihat teman atau orang yang tidak paham bagaimana seharusnya berinvestasi di Reksadana Saham sehingga kerap mengambil langkah yang salah.
Misalnya, panik dan terlalu cepat menjual unitnya ketika pasar sedang turun, yang bermuara pada kerugian investasi. Ini hal yang sebenarnya bisa dihindari, jika punya pemahaman yang baik.
Ketika pertama kali berinvestasi di Reksadana, 15 tahun yang lalu, saya secara tidak sengaja mulai dengan Reksadana Saham.
Blessing in disguise, hasilnya, saya menikmati keuntungan yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Investasi naik beberapa kali lipat.
Tapi, itu bukan tanpa tantangan.
Dalam beberapa waktu, pernah harga saham anjlok ke level paling rendah (saham Astra pernah sampai Rp 800 perak - beneran!), sampai – sampai memotong nilai investasi saya di Reksadana. Tapi, kemudian seiring pulihnya pasar, nilai investasi recover dan bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.
Reksadana saham menawarkan keuntungan terbaik dalam berinvestasi . Tapi, resikonya tidak kecil. Perlu memahami pengertian dan tujuan keuangan yang cocok untuk berinvestasi di instrumen ini.
Tulisan ini bagian dari Panduan Investasi Reksadana.
Reksadana Saham adalah jenis Reksadana yang menempatkan portfolio di saham, dimana Manajer investasi mengelola portfolio dengan membeli dan menjual saham. Keuntungan atau kerugian di Reksadana Saham diperoleh dari kenaikan atau penurunan harga saham – saham.
Ketentuannya adalah investasi hanya dilakukan pada saham perusahaan Berbadan Hukum Indonesia di Bursa Efek di Indonesia atau bursa efek luar negeri. Artinya, tidak sembarang perusahaan bisa dibeli sahamnya oleh reksadana. Harus yang sudah tercatat di pasar modal.
Aturan ini tujuannya adalah melindungi para pemodal. Karena untuk perusahaan bisa mencatatkan saham di Bursa Efek harus lolos serangkaian kriteria yang ketat dari regulator, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, masih dalam upaya perlindungan pemodal, OJK mengatur perilaku investasi reksadana saham, antara lain, sbb:
Tidak semua portfolio diinvestasikan dalam saham. Sebagian ada yang ditempatkan dalam uang tunai atau deposito.
Tujuannya agar saat pemodal mencairkan unit bisa dilayani dengan cepat tanpa harus menjual saham. Selain butuh waktu, menjual saham secara mendadak bisa menurunkan nilai portfolio karena harga di pasar tidak selalu dalam kondisi baik.
Contoh komposisi Reksadana Saham adalah 80% Saham dan 20% Cash. Komposisi ini bisa dilihat dalam Prospektus atau di fund fact-sheet.
Apa saja saham yang dibeli oleh Manajer Investasi? Infomasi ini secara umum terdapat di fund fact sheet yang dirilis setiap bulan. Isi sahamnya bisa berbeda – beda tergantung strategi manajer investasi. Berikut ini contohnya:
Fund Fact Sheet Reksadana
Kelebihan Reksadana Saham | Kekurangan Reksadana Saham |
---|---|
Potensi Return Tinggi | Resiko Fluktuasi Harga Saham |
Diversifikasi Investasi | Pembubaran dan Likuidasi Reksadana Saham |
Pengelolaan Investasi yang profesional | Dana Sulit Dicairkan dari Reksadana Saham |
Akses Pasar Saham | Manajer Investasi Bubar Wanprestasi |
Minimum Investasi Rendah | Potongan Fee Manajer Investasi |
Sejumlah keuntungan yang saya rasakan ketika melakukan investasi di Reksadana Saham
Namun, perlu dingat, bahwa dalam menilai reksadana terbaik, kita wajib melihat return dan risk. Tidak bisa hanya salah satunya karena keduanya saling erat berhubungan.
Keunggulan Reksadana Saham adalah keuntungannya, yang boleh dikatakan, paling tinggi diantara jenis reksadana lain, seperti campuran, pendapatan tetap dan pasar uang. Ini reksadana yang secara umum menawarkan keuntungan terbaik.
Berikut ini data dari peringkat Majalah Investor yang menunjukkan kinerja Reksadana Saham terbaik selama periode lima tahun (2013-2009) sebagai berikut:
Kinerja Reksadana Saham 5 Tahun 2009 sd 2013
Anda bisa lihat setiap tahun rata – rata Reksadana Saham tersebut menyumbangkan keuntungan diatas 20%. Artinya, dalam waktu 5 tahun keuntungan sudah berlipat 100%.
Tingginya return membuat banyak orang kepincut. Sampai – sampai lupa bahwa dibalik keuntungannya yang tinggi ada risiko yang tidak kalah tinggi.
Akumulasi dana yang cukup besar memungkinkan Reksadana Saham melakukan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko yang timbul.
Reksadana Saham dikelola dan dimonitor setiap hari oleh para manajer investasi profesional yang berpengalaman di bidang manajemen investasi di Indonesia.
Bisa masuk ke pasar saham dengan lebih mudah. Tidak perlu belajar banyak dan mengerti teknisnya, bisa terjun investasi di saham.
Investasi di Reksadana Saham sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Namun, saya juga mengalami sejumlah kekurangan dalam investasi saham, yaitu:
Teori keuangan menyatakan bahwa high return high risk. Dibalik tingginya keuntungan terdapat resiko yang tidak kecil. Prinsip ini berlaku exactly di Reksadana Saham.
Tingginya return membawa konsekuensi resiko. Resiko berarti return bisa berfluktuasi sangat tajam sampai ke level terendah.
Saya pernah mengalami saat bursa sedang kritis di tahun 2008 dimana harga saham – saham pada berguguran. Nilai Reksadana Saham saya saat itu mengalami penurunan tajam sekali sampai – sampai membuat nilai pokok investasi ikut tergerus.
Nilai resiko ini tercermin dalam risk tahunan yang bisa dilihat dalam tabel diatas. Rata – rata punya tingkat resiko cukup tinggi. Dengan angka resiko sebesar 20%-an itu artinya return bisa berfluktuasi naik keatas sebesar 20% dan turun kebawah sebesar 20% dari nilai rata-ratanya.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan reksadana ini karena tergiur melihat tingginya keuntungan. Tapi mereka lupa resikonya. Akibatnya, saat pasar sedang gejolak, mereka panik dan menjual unit cepat-cepat. Tindakan yang seharusnya tidak dilakukan karena hanya akan mendatangkan kerugian.
Dalam hal:
maka sesuai dengan ketentuan POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Pasal 45 huruf c dan djo. POJK Tentang Reksa Dana Syariah Pasal 53 huruf c dan d serta Pasal 29.1 (ii) dan (iii) dari Kontrak Investasi Kolektif Reksadana Saham, Manajer Investasi akan melakukan pembubaran dan likuidasi, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil investasi Reksadana Saham.
Ada resiko bahwa pencairan dana dari Reksadana berlangsung tidak cepat, terutama dalam kondisi rush.
Investor Reksadana berhak untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan. Manajer Investasi harus menyediakan dana yang cukup untuk pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.
Namun, apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit Penyertaan secara serentak melakukan penjualan kembali kepada Manajer Investasi, maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang tunai seketika untuk melunasi penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.
Dalam hal terjadi keadaan-keadaan di luar kekuasaan Manajer Investasi penjualan kembali dapat dihentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan peraturan OJK.
Dalam kondisi tertentu dan/atau luar biasa dimana bank dan/ atau penerbit surat berharga atau pihak lainnya yang berhubungan dengan Reksadana Saham dapat wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya.
Hal ini akan berdampak pada penurunan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan
Beban biaya management fee yang harus dibayar saat berinvestasi di Reksadana. Tidak ada biaya ini jika berinvestasi sendiri.
Ada sejumlah hal yang sebaiknya dipahami ketika berinvestasi di jenis reksadana ini.
Tujuan keuangan akan menentukan apakah pantas menggunakan Reksadana Saham sebagai instrumen investasi.
Saya selalu ingat semboyan pakar perencana keuangan independen Ligwina Hananto, yaitu ‘Tujuan Lo Apa’. Artinya, Tujuan Keuangan-mu menentukan pilihan instrumen keuangan. Bukan sebaliknya, berinvestasi tanpa tahu untuk apa tujuannya.
Kenapa menetapkan tujuan sebelum memilih instrumen itu penting?
Mengingat risikonya yang tinggi, perlu periode investasi yang panjang untuk mengelola risiko tersebut. Karena itu, Reksadana saham digunakan untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai 15 tahun lagi.
Jadi, kalau tujuannya untuk 5 tahun lagi, kemudian memutuskan berinvestasi di Reksadana saham karena melihat tingginya keuntungan, itu sama saja nekad. Pemodal mengambil resiko yang sangat besar. Ini yang perlu disadari calon pemodal.
Karena tingginya fluktuasi return, sebagaimana tercermin di tabel sebelumnya, reksadana saham adalah investasi jangka panjang.
Para perencana keuangan umumnya mematok periode 15 tahun sampai 20 tahun sebagai target ideal untuk jenis reksadana ini. Lebih cepat dari itu tidak disarankan karena kemungkinan fluktuasi return yang besar.
Belajar dari dua kali krisis di tahun 2008 dan 1998, pulihnya bursa saham membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 tahun. Setelah periode itu, harga – harga saham sudah kembali normal dan bahkan naik lebih tinggi dari periode sebelumnya (analisa bisa lihat disini).
Sebuah kebiasaan untuk melihat kinerja reksadana dalam jangka pendek 1 tahun. Biasanya, yang berhasil mencatat keuntungan tinggi dalam setahun terakhir dielu-elukan oleh media.
Padahal mungkin saja prestasi itu hanya faktor luck atau kebetulan saja. Dalam statistik, faktor kebetulan punya peran penting dalam mempengaruhi performance.
Supaya tidak terkecoh oleh faktor luck, perlu melihat konsistensi kinerja selama beberapa tahun. Idealnya sepanjang mungkin. Tapi kadangkala data yang tersedia tidak memadai.
Paling tidak selama 5 tahun bagaimana kinerja bisa dinilai. Untuk memastikan bahwa reksadana ini adalah the real winner atau tidak.
Seperti telah berulang disampaikan sebelumnya, bahwa reksadana itu dilihat tidak hanya return saja tetapi juga resiko. Keuntungan dan resiko.
Oleh sebab itu, ketika mencari-cari yang terbaik, keuntungan dan resiko harus dilihat secara bersamaan.
Kenapa?
Contohnya, ada reksadana yang kinerjanya bagus sekali, luar biasa returnnya diatas rata – rata market. Kalau hanya berpatokan pada keuntungan semata, reksadana ini jelas akan dipilih.
Tapi, ternyata keberhasilannya karena manajer investasi reksadana ini sangat agresif dan spekulatif dalam memilih saham. Saham – saham kapitalisasi kecil yang jadi koleksi mereka. Kebetulan, kondisi market sedang bagus (bullish) dimana bursa efek tumbuh dengan baik dan harga – harga saham terbang tinggi.
Tapi market tidak selamanya bagus, bukan. Ada saatnya turun, atau bahkan anjlok.
Ketika market turun, reksadana ini pasti yang terpukul paling keras karena saham – saham yang mereka pilih adalah saham – saham yang fluktuasinya paling tajam. Alhasil, kinerjanya bisa turun sangat dalam.
Jadi, pemodal harus membandingkan kedua indikator ini, return dan risk, supaya yang terpilih adalah yang paling optimal perbandingan return dan risk-nya.
Bagaimana caranya? Salah satunya menggunakan indikator Sharpe Ratio, yang membandingkan Return dengan Risk. Dalam peringkat reksadana yang dilakukan oleh majalah Investor dan tabloid Kontan, Sharpe ratio menjadi salah satu komponen penting.
Keduanya adalah instrumen keuangan yang sama - sama bertujuan memberikan keuntungan return bagi investor.
Karena menyerahkan pengelolaan pada Manajer Investasi, Anda perlu membayar fee pengelolaan investasi ke Reksadana.
Di saham, karena mengelola sendiri, Anda tidak perlu membayar fee pengelolaan investasi.
Beberapa jenis Reksadana Saham yang memiliki kinerja baik dan dikenal punya sejarah panjang adalah:
Schroder Dana Prestasi Plus bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan investasi modal dalam jangka panjang pada saham.
Kebijakan Investasi: Minimum 80% dan maksimum 100% pada Efek bersifat Ekuitas; Maksimum 20% pada Efek bersifat Utang dan/atau Instrumen Pasar Uang.
Portofolio Investasi: Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, Mitra Adiperkasa Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, Bank OCBC NISP (TD), Telkom Indonesia (Persero) Tbk - (September 2022)
Manulife Dana Saham bertujuan untuk mendapatkan peningkatan investasi yang tinggi dalam jangka panjang.
Kebijakan Investasi: Minimum 80% dan maksimum 100% pada Efek bersifat Ekuitas; Minimum 0% dan maksimum 20% pada Efek bersifat Utang (termasuk maksimum 20% pada Instrumen Pasar Uang)
Portofolio Investasi: Adaro Energy Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, GoTo Gojek Tokopedia Tbk, M Cash Integrasi Tbk, Telkom Indonesia (Persero) Tbk, United Tractors Tbk - (September 2022)
Tujuan Reksa Dana BNP Paribas Ekuitas adalah untuk memberikan pengembalian nilai investasi melalui alokasi yang strategis dalam Efek Bersifat Ekuitas yang dijual melalui Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia, dan instrumen pasar uang seperti halnya Deposito berjangka, Sertifikat Deposito, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun dan instrumen pasar uang lainnya.
Kebijakan Investasi: Minimum sebesar 80% (delapan puluh per seratus) pada Efek Bersifat Ekuitas dan maksimum sebesar 20% (dua puluh per seratus) pada instrumen pasar uang seperti Deposito berjangka, Sertifikat Deposito, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun dan instrumen pasar uang lainnya.
Portofolio Investasi: Adaro Energy Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Bank BTN (TD), Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Maybank Indonesia Tbk PT (TD), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Telkom Indonesia (Persero) Tbk - (September 2022)
Reksadana Saham adalah salah satu alternatif investasi terbaik karena menawarkan keuntungan tertinggi. Namun, pengertian jenis investasi ini wajib dipelajari dan dipahami dengan baik.
Mulai investasi tanpa pemahaman bisa sangat berbahaya. Yang paling utama, Anda harus paham apa tujuan keuangan dan apakah tujuan keuangan tersebut bisa dicapai terbaik dengan Reksadana Saham.
Ingin belajar soal Reksadana lebih dalam, silahkan cek disini.
GRATIS Daftar 5 Reksadana Saham Terbaik
Daftar Isi
Komentar (26 Komentar)