Daftar Isi
Perbedaan utama antara Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang adalah return lebih tinggi Reksadana Pendapatan Tetap, namun resikonya juga tinggi, sementara, Reksadana Pasar Uang sangat aman karena berinvestasi di deposito, obligasi, SBI. Namun, return Reksadana Pasar Uang rendah dan bisa sama dengan inflasi.
Jadi, buat mereka yang butuh investasi jangka menengah dan siap menghadapi risiko, maka Reksadana Pendapatan Tetap adalah pilihan terbaik. Sedangkan, mereka yang butuh keamanan dan siap menerima return rendah, maka Reksadana Pasar Uang adalah pilihan yang lebih cocok.
Kami mencoba berinvestasi di kedua jenis Reksadana ini. Dari pengalaman itu, kami analisis perbedaan Reksadana Pendapatan Tetap vs Reksadana Pasar Uang, mana yang paling bagus.
Jenis Reksadana akan melakukan investasi sebagai berikut:
Dalam hal berinvestasi pada efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan kas, investasi tersebut tidak akan melebihi 95% (sembilan puluh lima persen).
Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap didorong oleh perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. Penurunan BI rate akan mendorong kenaikan harga obligasi, yang merupakan instrumen penempatan dana Reksadana ini. Naiknya harga obligasi meningkatkan nilai Reksadana Pendapatan Tetap.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah kenaikkan laju inflasi. Inflasi yang stabil membuat nilai Reksadana ini akan meningkat karena itu berarti kondisi makroekonomi sedang membaik
Dari pengalaman, kami menilai kelebihan Reksadana Pendapatan Tetap adalah:
Reksadana Pendapatan Tetap memiliki resiko paling kecil dibandingkan jenis instrumen lainnya. Instrumen yang digunakan Reksadana Pendapatan Tetap adalah jenis yang sangat aman, seperti deposito, Obligasi Negara dan lain - lain.
Investasi di Reksadana Pendapatan Tetap sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Reksadana dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah punya tidak hanya kualifikasi keahlian tetapi juga pengalaman bertahun - tahun di industri ini.
Reksadana bisa dicairkan dengan cukup cepat, yaitu 3 sd 4 hari sudah masuk ke rekening.
Namun, kami juga mengalami kekurangan Reksadana Pendapatan Tetap adalah:
Keuntungan di Reksadana Pendapatan Tetap rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya. Hal ini karena instrumen yang digunakan adalah jenis yang beresiko rendah tapi aman.
Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.
Karena return yang rendah, hasil keuntungan dari Reksadana Pendapatan Tetap bisa lebih rendah atau sama dengan tingkat inflasi. Hal ini akan terjadi jika inflasi meningkat.
Risiko likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
Pengalaman kami investasi di jenis Reksadana ini, kelebihannya adalah:
Reksadana Pasar Uang memiliki resiko paling kecil dibandingkan jenis instrumen lainnya. Instrumen yang digunakan Reksadana Pasar Uang adalah jenis yang sangat aman, seperti deposito, Obligasi Negara dan lain - lain.
Investasi di Reksadana Pasar Uang sangat terjangkau. Bisa mulai dari Rp 100 ribu.
Reksadana dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi yang sudah punya tidak hanya kualifikasi keahlian tetapi juga pengalaman bertahun - tahun di industri ini.
Reksadana bisa dicairkan dengan cukup cepat, yaitu 3 sd 4 hari sudah masuk ke rekening.
Namun, kami juga mengalami kekurangan Reksadana Pasar uang, yaitu:
Keuntungan di Reksadana pasar uang paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya. Hal ini karena instrumen yang digunakan adalah jenis yang beresiko rendah tapi aman.
Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.
Karena return yang rendah, hasil keuntungan dari Reksadana Pasar Uang bisa lebih rendah atau sama dengan tingkat inflasi. Hal ini akan terjadi jika inflasi meningkat.
Risiko likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.
Baca juga - Panduan Investasi Reksadana Terbaik
Kami membandingkan berbagai fitur antara kedua jenis Reksadana ini, yaitu:
Return Reksadana Pendapatan Tetap lebih tinggi dibandingkan Reksadana Pasar Uang karena jenis instrumen yang digunakan.
Resiko Reksadana Pendapatan Tetap lebih tinggi dibandingkan Reksadana Pasar Uang karena nilai obligasi yang cenderung berfluktuasi dibandingkan pasar uang
Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang sama - sama mudah dicairkan ke Manajer Investasi.
Resiko inflasi lebih tinggi di Reksadana Pasar Uang karena return yang rendah, dibandingkan Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang punya minimum investasi yang terjangkau.
Jumlah dana kelolaan Reksadana Pasar Uang lebih besar dibandingkaan Reksadana Pendapatan Tetap.
Fitur | Reksadana Pasar Uang | Reksadana Pendapatan Tetap |
---|---|---|
Return | Rendah | Sedang |
Resiko | Rendah | Sedang |
Likuiditas | Mudah Dicairkan | Mudah Dicairkan |
Inflasi | Lebih Tinggi | Rendah |
Min Investasi | Terjangkau | Terjangkau |
Dana Kelolaan | Tinggi | Sedang |
Tidak ada pilihan terbaik karena jenis Reksadana yang jadi pilihan tergantung tujuan keuangan yang hendak kita capai.
Kalau tujuan keuangannya untuk jangka menengah, seperti dana pensiun atau DP rumah, Reksadana Pendapatan Tetap adalah pilihan yang tepat karena return sedang dan resiko sedang karena mengandalkan pendapatan dari bunga obligasi.
Kalau tujuan keuangan untuk jangka pendek, seperti uang sekolah anak atau DP rumah, reksadana pasar uang adalah pilihan yang tepat karena resikonya rendah, aman, meskipun returnnya rendah.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)