Daftar Isi
Untuk memberikan kredit mikro, salah satunya adalah lewat pinjaman kelompok mingguan. Jenis pinjaman ini mempunyai fleksibilitas dan manajemen resiko yang baik.
Di Indonesia, sudah banyak lembaga keuangan, bank dan fintech P2P yang menawarkan jenis pinjaman ini.
Pinjaman kelompok mingguan adalah upaya lembaga kredit memberikan pembiayaan ke pengusaha ultra mikro yang selama ini mustahil mendapatkan kredit dari perbankan.
Di Indonesia, konsep pinjaman kelompok, yang dipelopori Grameen Bank, sudah banyak diterapkan mengingat besarnya potensi pasar peminjam di segmen ultra mikro yang belum terjamah lembaga perbankan konvensional.
Cara mengelola risiko yang unik dari pinjaman kelompok adalah pertemuan mingguan sebagai sarana kontrol. Metode pertemuan mingguan membuat pinjaman bisa ditawarkan ke segmen ultra mikro dengan resiko terkendali, sehingga pemberian kredit bisa menguntungkan secara bisnis dan berkelanjutan.
Pilihan pinjaman kelompok mingguan terbaik di Indonesia, adalah:
Pinjaman Kelompok | Fitur |
---|---|
Amartha | P2P Lending dengan pertemuan mingguan |
Bina Artha | Modal Ventura dengan pinjaman kelompok Bina Group |
PNM Mekaar | BUMN dengan target segmen ultra mikro menawarkan group lending |
BTPN Syariah | Pinjaman kelompok mingguan berbasis Syariah |
MBK | Sejak 2003, MBK tercatat sebagai replicator Grameen Bank terbesar di Indonesia. |
Amartha adalah pinjaman kelompok mingguan dengan pendekatan online.
Perusahaan P2P lending ini memberikan pinjaman ke pengusaha mikro di pedesaan dan kota di Jawa. Sudah terdaftar dan berizin resmi di OJK sejak 2017.
Target pasarnya adalah kelompok ibu - ibu arisan, yang ingin mengajukan kredit mikro dalam jumlah kecil.
Proses pemberian kredit di Amartha cukup unik, dengan mengandalkan pertemuan mingguan, yaitu:
Karena merupakan P2P Peer To Peer, Amartha menyalurkan dana secara langsung dari pemberi pinjaman ke kelompok peminjam mikro. Investor pemberi pinjaman bisa memilih secara langsung di platform teknologi Amarta, pinjaman mikro yang akan diberikan, berdasarkan informasi debitur dan skor kredit yang disediakan Amartha.
Bina Artha menjadi salah satu pelopor group lending di Indonesia. Perusahaan modal ventura ini menyediakan pinjaman modal usaha untuk perempuan yang memiliki keterbatasan akses terhadap perbankan.
Produk pinjaman kelompok mingguan di Bina Arta adalah Bina Group, yang merupakan kredit modal usaha tanpa agunan yang ditujukan khusus perempuan yang memiliki usaha mikro dengan menggunakan metodologi Grameen tradisional.
Jumlah maksimal pemberian pinjaman adalah Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta pada putaran pertama dan dapat ditingkatkan di putaran berikutnya jika mitra menunjukkan kapasitas pembayaran dan riwayat pinjaman yang baik.
Jangka waktu pembayaran cicilan adalah satu kali dalam dua minggu dan masa pengembalian cicilan harus dilakukan dalam waktu maksimum lima belas bulan.
Pertemuan mingguan dengan kelompok menjadi salah satu sarana Bina Arta melakukan kontrol atas para peminjam tersebut. Dalam pertemuan proses pembayaran pinjaman dilakukan.
Permodalan Nasional Madani (PNM) adalah BUMN yang memberikan pinjaman kelompok mingguan ke peminjam mikro yang terbatas aksesnya ke bank.
PNM memberikan pinjaman untuk kelompok usaha mikro dengan menerapkan konsep tanggung renteng atau group lending. Dikenal juga di dunia sebagai konsep Grameen Bank.
Produk PNM dengan pinjaman tanggung renteng disebut PNM Mekaar.
PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Manfaat yang disalurkan oleh PNM melalui layanan PNM Mekaar, salah satunya, meliputi pembiayaan modal tanpa agunan. Pinjaman mikro untuk pengusaha kecil.
Syarat dan Kriteria yang wajib dipenuhi nasabah PNM Mekaar:
BTPN Syariah menawarkan pinjaman kelompok dengan pertemuan mingguan. Produknya adalah “Tepat Pembiayaan Syariah - Kelompok”.
Pembiayaan yang ditujukan khusus kepada perempuan prasejahtera produktif, dilakukan berdasarkan perjanjian jual beli (akad wakalah wal murabahah).
Tepat Pembiayaan Syariah (Sebelumnya disebut PMD) memiliki fokus pada pembangunan karakter dan kebiasaan-kebiasaan baik nasabah, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling bantu (BDKS).
Pinjaman kelompok Bank BTPN Syariah, “Tepat Pembiayaan Syariah”, dijalankan sebagai berikut:
1. Paket Keuangan Bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.
Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan.
Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lain, yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri. Apabila nasabah mampu melewati tiga siklus dengan baik, maka nasabah berkesempatan memperoleh pembiayaan untuk perbaikan rumah dan pendidikan anak.
2. Program Daya Nasabah selalu dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program berkelanjutan dalam bidang kesehatan, pengetahuan, dan lingkungan.
3. Sistem Keanggotaan Nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah.
4. Community Officer Community Officer terlatih secara rutin melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di sentra-sentra nasabah. Pembiayaan yang menggunakan akad wakalah wal murabahah tidak hanya memampukan nasabah yang sama sekali belum memiliki usaha untuk mendapatkan pembiayaan yang bisa dipakai sebagai modal usaha dan membeli barang pendukung usaha tersebut.
Sesuai perjanjian nasabah wajib menjelaskan rincian dan harga barang yang akan dibeli, membayar pembiayaan pembelian barang berikut margin yang ditetapkan dengan cara mengangsur sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) adalah Perusahaan Modal Ventura (PMV) yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menggunakan metodologi Grameen Bank, MBK menyediakan modal kerja yang ditujukan kepada perempuan dari keluarga berpendapatan rendah di pulau Jawa, dengan tujuan memberikan mereka akses kepada layanan keuangan formal (financial inclusion), mengurangi kerentanan serta meningkatkan penghasilan dan taraf hidup.
Sejak memulai operasinya pada tahun 2003, MBK saat ini telah tercatat sebagai salah satu lembaga replicator Grameen Bank yang terbesar di Indonesia.
Cara kerja MBK dalam menerapkan pinjaman kelompok adalah:
Pertama, memberikan modal kerja kepada pengusaha mikro sebesar Rp 1 juta sd Rp 3 juta. Plafon modal kerja bisa ditingkatkan maksimum 20% setahun. Debitur harus melunasi pinjaman terlebih dahulu untuk bisa mengambil pinjaman lagi.
Kedua, pengembalian pinjaman dalam bentuk cicilan selama paling lama 1 tahun. Biasanya cicilan dilakukan setiap minggu.
Ketiga, calon nasabah harus perempuan dan wajib membentuk kelompok sendiri terdiri dari lima orang dan kelompok desa dengan anggota 20 sd 25 orang perempuan.
Keempat, pinjaman yang diberikan tanpa jaminan, tetapi anggota kelompok harus membantu anggota lain yang mengalami kesulitan membayar cicilan mingguan.
Kelima, debitur wajib hadir dalam pertemuan mingguan, dimana pertemuan tersebut untuk ajang membayar cicilan mingguan.
Keenam, pinjaman wajib digunakan untuk usaha produktif yang meningkatkan penghasilan. Bukan untuk kebutuhan konsumsi.
Kelima, petugas AO Account Officer MBK wajib mengunjungi nasabah di desa mereka, termasuk hadir di pertemuan mingguan. Debitur sendiri tidak pernah datang ke kantor MBK.
Hadirnya pinjaman kelompok mingguan membantu masyarakat berpenghasilan sangat rendah untuk bisa mendapatkan akses pinjaman. Hal ini sangat baik karena akses mereka menjadi lebih luas.
Perbandingan berbagai pinjaman online terbaik bnerdasarkan berbagai faktor pilihan
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)