Daftar Isi
Pasti banyak yang tergiur mengambil Pinjaman KTA dalam situasi sulit. Tunggu.
Pahami 11 syarat dan ketentuan mengenai pinjaman dana tunai KTA. Anda mungkin berubah pikiran setelah membacanya.
Syarat dan Ketentuan Pinjaman KTA yang harus dipahami adalah perhitungan bunga KTA sebenarnya lebih tinggi dari bunga publikasi, denda keterlambatan, lunas dipercepat kena biaya, potongan biaya provisi di muka, DC debt collector lapangan ke rumah, bunga KTA payroll lebih murah, pengajuan oleh pengusaha lebih sulit disetujui.
Kita harus akui bahwa pinjaman tanpa jaminan menawarkan kecepatan dan kemudahan dalam proses pengajuan. Fasilitas pinjaman ini memiliki syarat mudah, tanpa jaminan dan bisa digunakan untuk tujuan apapun, membuatnya lebih menarik dibandingkan fasilitas lain.
Namun, jika tertarik ingin mengambil, kami sarankan membaca dan memahami lebih dulu soal syarat serta ketentuan KTA. Karena syarat & ketentuan tersebut sangat menentukan jumlah beban yang harus dibayar oleh peminjam.
Berikut ini daftar 11 syarat dan ketentuan KTA yang penting untuk diperhatikan oleh calon peminjam, yaitu:
Banyak orang kepincut KTA karena melihat promo bunga 0.99% per bulan. Tapi, apa betul bunganya semurah itu?
Untuk menjawabnya, kita perlu tahu bagaimana cara perhitungan bunga KTA.
Pinjaman KTA menghitung bunga yang 0.99% itu secara flat, yaitu jumlah beban bunga setiap bulan tetap (flat), meskipun sisa pokok pinjaman menurun setiap bulan karena peminjam membayar cicilan.
Dalam pinjaman lain, seperti KPR, bunga tidak flat karena jumlah kewajiban dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman (yang setiap bulan berkurang). Porsi beban bunga menurun seiring sisa pinjaman yang mengecil. Cara perhitungan ini disebut bunga efektif.
Cara perhitungan bunga efektif lebih akurat dibandingkan bunga flat untuk peminjam kredit. Karena bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman.
Perhitungan bunga flat membuat tingkat bunga seolah-olah kecil, walaupun sebenarnya tidak. Kita bisa melihat hal tersebut dari konversi bunga flat ke bunga efektif.
Jika bunga flat KTA 0.99% dikonversikan ke bunga efektif, peminjam sebenarnya membayar bunga adalah 21 sd 24% setahun (2% bulan). Bukan 0.99%.
Setiap keterlambatan pembayaran cicilan, penerbit KTA mengenakan denda ke peminjam. Jumlah denda adalah 2% sd 5% dari pokok pinjaman plus bunga berjalan atas pokok pinjaman yang terlambat dibayar.
Berikut ini biaya yang peminjam harus membayar jika terlambat, yaitu:
Bank paling tidak suka nasabah yang melunasi lebih cepat dari jadwal kredit. Terlambat boleh tetapi jangan melunasi sebelum waktunya.
Pelunasan dipercepat merugikan bank karena hilangnya potensi penerimaan bunga. Ditambah lagi, bank harus mengeluarkan biaya baru untuk mencari pinjaman baru menggantikan pinjaman yang dilunasi lebih cepat.
Bank penerbit KTA mengenakan denda pre-payment cukup besar. Biayanya sekitar 5% dari saldo pokok pinjaman.
Misalnya, peminjam memiliki sisa kewajiban Rp 5 juta. Lalu, peminjam ingin melunasi dipercepat. Maka, selain melunasi sisa pokok pinjaman, peminjam harus pula membayar denda Rp 250 rb (5% x 5 juta), sehingga total pelunasan adalah Rp 5.25 juta.
Disaat pencairan, nasabah tidak menerima pokok pinjaman secara utuh.
Bank memotong jumlah yang dicairkan untuk membayar biaya provisi, yang bervariasi antara 1.5% sd 3.5% dari pinjaman.
Misalnya, pinjam Rp 10 juta, maka dana yang masuk ke rekening adalah Rp 9.85 juta karena bank memotong Rp 150 ribu untuk biaya provisi.
Masalahnya, penerbit KTA menghitung kewajiban bunga dari pokok pinjaman sebelum dipotong biaya provisi. Karena itu, biaya provisi ini membuat total biaya yang harus dibayar nasabah jadi lebih besar.
Menunggak adalah hal yang tidak bisa 100pct dihindari dalam pinjam meminjam. Nasabah perlu paham apa konsekuensinya jika menunggak pembayaran cicilan.
Bank akan melakukan proses penagihan: mulai soft collection, seperti sms, email, telpon sampai hard collection berupa kunjungan ke domisili tempat tinggal atau tempat usaha.
Yang perlu diingat bahwa KTA adalah pinjaman tanpa jaminan sehingga bank tidak memiliki collateral untuk ‘menekan’ nasabah. Karena itu, pressure dari tim penagih biasanya lebih keras di KTA dibandingkan pinjaman dengan jaminan.
Bank memiliki kewajiban melaporkan setiap jenis pinjaman kepada Bank Indonesia (BI). Dalam laporan ke BI tersebut, bank menyampaikan status pinjaman nasabah, termasuk apakah menunggak pembayaran atau tidak.
Semua bank di Indonesia bisa mengakses informasi pinjaman yang dilaporkan ke BI. Proses pengecekan ini sering disebut dengan istilah ‘BI Checking’ atau sekarang disebut SLIK OJK.
Apa implikasinya buat nasabah?
Jika pinjaman KTA menunggak, kemungkinan besar nasabah tersebut akan sulit mengajukan kredit di bank lain. Karena bank lain melihat bahwa nasabah tersebut punya catatan kredit buruk yang dilaporkan di BI checking.
Saya pernah mendengar komplain seorang teman yang pengajuan kredit usaha (KUR) nya ditolak. Setelah diselidiki ternyata dia pernah punya tunggakan kartu kredit beberapa tahun lalu yang tidak dilunasi. Catatan negatif ini membuat dia sulit mendapatkan pinjaman, meskipun kinerja usahanya bagus.
Kartu Kredit (KK) memiliki fitur cicilan tunai. Secara esensial fungsinya sama dengan KTA.
Mana yang lebih baik?
Pinjaman cicilan KK biasanya menawarkan bunga lebih murah dan proses lebih cepat dari KTA.
Karena fitur cicilan sudah melekat di KK, proses pengajuan cicilan di KK menjadi sangat cepat. Boleh dikatakan hanya memakan waktu 1 hari dana bisa cair.
Namun, plafond pinjaman lebih kecil dibandingkan KTA karena cicilan berbagi limit dengan KK. Sementara, limit KK biasanya sebagian sudah digunakan.
Jadi, jika terpaksa harus meminjam, Anda lebih baik mengambil cicilan dari KK dahulu karena bunganya lebih murah. Setelah itu, barulah mengambil KTA jika masih membutuhkan.
Dengan perhitungan bunga flat di KTA, semakin panjang jangka waktu pinjaman semakin besar bunga yang harus dibayar.
Meskipun cicilan lebih kecil per bulan, tapi jika diakumulasi, jumlahnya jauh lebih tinggi.
Mengingat pula bahwa pinjaman KTA biasanya digunakan untuk kebutuhan konsumtif, sangat disarankan meminjam dalam jangka sependek mungkin. Kebutuhan konsumtif itu nilainya habis seketika ketika Anda selesai mengkonsumsinya.
Berbeda dengan pinjaman KPR yang digunakan untuk memiliki rumah yang nilainya meningkat setiap tahun. Sehingga mengambil KPR dengan tenor panjang adalah sesuatu yang menguntungkan.
Salah satu cara mendapatkan bunga KTA yang relatif lebih murah (tidak ada sebenarnya bunga KTA yang benar-benar murah) adalah ikut KTA dari bank yang kerjasama dengan payroll kantor tempat Anda bekerja.
Saya melihat di beberapa bank, jenis KTA payroll ini bunganya lebih rendah signifikan dibandingkan KTA regular.
Bank bersedia memberikan bunga lebih murah di KTA Payroll karena pembayaran cicilan langsung dipotong dari gaji karyawan. Sehingga resikonya jadi lebih rendah.
Baca juga - KTA Payroll Cimb Niaga
Pengalaman kami menunjukkan bahwa pengusaha lebih sulit disetujui dibandingkan karyawan untuk mendapatkan Kredit KTA. Kenapa?
Boleh dikatakan, pengusaha lebih sulit dianalisa dibandingkan karyawan.
Bank cukup menilai kemampuan pembayaran karyawan dari dokumen slipi gaji dan verifikasi ke kantor. Tidak perlu analisa usaha atau laporan keuangan.
Evaluasi kelayakan pengusaha jauh lebih kompleks. Melibatkan banyak analisis dan verifikasi.
Buat pengusaha akan lebih baik mengambil kredit mikro dibandingkan KTA. Selain akan lebih mudah disetujui, syaratnya akan lebih sesuai buat pengusaha.
Baca juga - Panduan KUR Bunga Rendah 5% Setahun untuk Usaha
Salah satu syarat pengajuan KTA saat ini adalah memiliki Kartu Kredit (KK). Hampir pasti Bank meminta copy KK sebagai dokumen prasyarat.
KK digunakan paling tidak untuk 2 hal, yaitu:
Untuk itu, jika ingin pinjaman KTA disetujui, sebaiknya sejak awal sudah punya KK. Itu akan jauh lebih mudah proses pengajuan KTA dibandingkan yang tidak punya KK.
KTA hadir sebagai solusi bagi mereka yang membutuhkan pinjaman cepat dan mudah yang tidak menuntut syarat ketat. Karena itu, pinjaman KTA masih terus tumbuh meskipun banyak yang bilang biayanya memberatkan.
Yang paling penting adalah memahami syarat-syarat dalam pinjaman.
Bukan hanya syarat sewaktu mengajukan, tetapi juga syarat setelah menerima pinjaman. Karena syarat - syarat tersebut yang menentukan berat tidaknya beban pinjaman yang harus dibayar.
Daftar Isi
Komentar (1 Komentar)