Daftar Isi
Bagaimana jika terjadi resiko pembayaran investasi P2P Lending terlambat dan gagal bayar? Apa yang perlu Anda lakukan?
Pengalaman saya menghadapi investasi P2P terlambat dibayar di Investree dan Koinworks di 2019. Anda akan lihat cara penanganan penyelenggara P2P, transparansi informasi ke lender soal keterlambatan dan apakah pinjaman yang sudah terlambat bisa dibayar.
Seusai masa pandemi Covid-19 melanda, bagaimana soal pengalaman gagal bayar di investasi P2P lending Koinworks dan Investree. Bagaimana pula jika perusahaan P2P yang mengalami kebangkrutan.
Investasi P2P lending menawarkan tingkat keuntungan yang menarik. Boleh dibilang instrumen ini menjadi primadona alternatif investasi terbaru yang menjanjikan.
Return buat lender yang menempatkan dana di platform P2P mencapai 18% sd 20% per tahun. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikkan harga properti per tahun saat ini dan bersaing dengan keuntungan investasi Reksadana Saham.
Namun, semua investasi pasti mengandung resiko. Tidak ada instrumen investasi di muka bumi ini yang tanpa resiko.
Apa resiko investasi P2P buat lender?
Peminjam atau borrower tidak membayar pinjaman tepat waktu. Peminjam menunggak pembayaran sehingga investasi terlambat dibayarkan.
Risiko kredit ini sebenarnya pasti dijelaskan secara transparan oleh platform P2P saat investor atau lender menempatkan dana.
Pertanyaannya, jika risiko kredit benar - benar terjadi, bagaimana menghadapi dan apa konsekuensinya buat investor?
Menurut saya, cara penanganan dan transparansi informasi soal investasi yang terlambat dan gagal bayar perlu disampaikan dan di edukasi secara jelas dan terus menerus, karena seiring waktu pertumbuhan industri P2P makin besar, sehingga pasti akan ada pinjaman yang terlambat dibayar atau bahkan default.
Hal tersebut penting karena:
Pada akhirnya, reputasi penyelenggara bisnis P2P sangat penting dan reputasi tersebut salah satunya ditentukan oleh kualitas borrower. Jika banyak borrower menunggak, dan banyak yang tidak bisa mengembalikan dana investor, sudah pasti investor akan enggan menempatkan dana di platform P2P.
Meskipun, resiko investasi kegagalan pembayaran borrower ditanggung sepenuhnya oleh investor. Dan penyelenggara tidak diperbolehkan menyerap resiko investasi P2P.
Namun, sebagai investor atau lender, kita ingin tahu bagaimana penanganan penyelenggara P2P tersebut. Apakah bisa ditangani dengan transparan, jelas dan berhasil dalam mengembalikan pinjaman yang menunggak menjadi dibayar.
Belajar dari pengalaman, saya sedang dan pernah menghadapi resiko gagal bayar ini. Penempatan dana saya di Investree dan Koinworks mengalami keterlambatan pembayaran dari skedul yang sudah ditentukan. Apa yang terjadi dan apa yang bisa dilakukan investor?
Tetapi, sebelum itu, saya ingin menjelaskan dasar hukum, kenapa resiko investasi tidak bisa ditanggung oleh platform P2P. Ini prinsip yang penting dan wajib diketahui oleh investor yang ingin menempatkan dana di P2P.
Satu hal penting dipahami sejak awal oleh setiap investor P2P adalah platform, dalam hal saya adalah Investree dan Koinworks, secara ketentuan OJK (Otoritas Jasa Keungan) dilarang menjamin pembayaran lender. Platform tidak boleh, misalnya, membayar atau mengambil alih pinjaman (buy-back) yang terlambat.
Secara ketentuan hal tersebut sangat clear dan jelas, yaitu POJK 77yang mengatur soal P2P Lending.
Risiko kredit menjadi tanggungan sepenuhnya lender.
Tetapi, platform memiliki tanggungjawab untuk melakukan collection atau penagihan kepada borrower semaksimal mungkin. Menggunakan teknik - teknik penagihan yang sesuai ketentuan OJK.
Saya melakukan beberapa kali investasi P2P di Investree dan Koinworks. Walaupun jarang, tetapi saya pernah menghadapi dana terlambat dibayar oleh borrower di kedua platform P2P ini.
Saya ingin share situasi yang dihadapi Lender dan bagaimana cara penanganan serta transparansi platform dalam menghadapi keterlambatan pembayaran.
Ada dua hal yang krusial, yaitu informasi dan action plan platform.
Salah satu penempatan dana di Investree yang saya lakukan pernah mengalami keterlambatan pembayaran sekitar lebih dari 30 hari walaupun akhirnya dikembalikan.
Anda bisa melihat di dashboard Lender Investree soal pinjaman yang terlambat dan sudah berapa lama terlambatnya. Dashboard lender ini tersedia di website maupun aplikasi yang bisa diunduh lewat Playstore.
Setiap kali borrower yang saya biayai terlambat dari skedul pembayaran, borrower tersebut muncul dalam daftar ini. Daftar nasabah yang terlambat muncul jika Anda pilih ‘Rekap’.
Ini contoh investasi saya di Investree yang saat ini sedang mengalami keterlambatan. Anda bisa lihat keterlambatan sudah mencapai 3 hari terlambat.
Informasi soal (1) investasi mana yang terlambat dan (2) berapa hari keterlambata, sangat jelas ditampilkan di Dashboard Investree.
Ketika ada investasi saya yang terlambat dibayar, Investree mengirimkan email pemberitahuan ke Lender bahwa pinjaman terlambat dan menjelaskan alasan keterlambatan.
Berikut ini contoh email yang saya terima setiap saat pembayaran mengalami keterlambatan. Email dikirim secara rutin dan kontinyu kepada investor, selama investasi yang terlambat belum dikembalikan oleh peminjam.
Dalam email Investree menyebutkan dua hal penting terkait penanganan keterlambatan pembayaran, yaitu:
Salah satu investasi saya di platform P2P Koinworks mengalami keterlambatan. Tetapi, terus terang, cara P2P Koinworks menyajikan informasi soal keterlambatan kurang informatif dan cenderung tidak jelas.
Dalam dashboard portfolio lender di Koinworks, saya tidak bisa melihat, investasi yang mengalami keterlambatan. Anda bisa lihat di dashboard saya dibawah ini (yang baru saja saya ambil), tidak ada bagian yang secara khusus menampilkan, meng-highlight, pinjaman mana yang terlambat.
Akibatnya, sebagai investor, saya tidak bisa dengan cepat mendeteksi jika terjadi keterlambatan pembayaran.
Lalu dimana informasi keterlambatan dan gagal bayar di Koinworks?
Informasi keterlambatan pembayaran baru bisa diketahui lender jika membuka status investasi satu persatu. Ketika saya membuka detail informasi di investasi, baru saya mendapatkan info soal status investasi, apakah berstatus Lancar atau Terlambat.
Tentu saja, cara ini kurang informatif buat Lender karena tidak setiap saat ingat untuk membuka detail status investasi yang sudah dilakukan.
Berikut ini contoh investasi saya yang terlambat di Koinworks:
Yang saya garis kotak adalah investasi yang terlambat.
Darimana saya tahu bahwa investasi ini terlambat, secara tidak ada pernyataan atau tulisan yang menyebutkan bahwa investasi ini terlambat.
Anda bisa lihat di kiri pojok terdapat simbol bulat berwarna ‘Kuning’. Simbol kuning tersebut menunjukkan bahwa status pinjaman terlambat.
Dari mana saya tahu status simbol tersebut?
Lihat di kanan atas ada tulisan ‘Status’ dengan tanda tanya (?). Klik link tersebut, Anda akan mendapat daftar penjelasan simbol warna.
Anda bisa lihat bahwa proses lender menemukan investasi yang terlambat atau gagal bayar tidak mudah. Njelimet.
Sebagai lender, informasi mengenai sudah berapa lama investasi tersebut terlambat sangat penting. Terlambat 3 hari dengan terlambat 60 hari pasti sangat jauh berbeda tingkat kekhawatirannya buat lender.
Hanya saja, informasi soal berapa lama pinjaman tersebut sudah terlambat tidak ada di Koinworks. Anda harus menghitung sendiri sudah berapa lama borrower terlambat mengembalikan.
Kembali ke contoh saya sebelumnya. Saya jelaskan kronologis investasi sebagai berikut:
Jumlah keterlambatan pembayaran investasi saya karena peminjam menunggak pinjaman mencapai hampir 60 hari.
Tidak ada informasi soal jumlah hari keterlambatan di dashboard Koinworks.
Sebagai investor, saya berharap pihak Koinworks mengirim email pemberitahuan jika terjadi investasi yang terlambat dari jadwal. Karena tidak mungkin saya setiap saat melihat ke dashboard.
Dan lagi investasi yang terlambat adalah event yang penting dan signifikan yang layak diberikan warning ke investor.
Sayangnya, email pemberitahuan soal investasi yang terlambat tersebut tidak ada.
Karena penasaran, saya kirim email ke CS Koinworks menanyakan soal ini dan jawaban CS Koinworks di email ke saya adalah “untuk saat ini peminjam yang mengalami keterlambatan pembayaran akan terupdatekan pada menu portofolio detail.”
Jadi, tidak ada email pemberitahuan soal keterlambatan pembayaran. Investor harus cek sendiri di portfolio dengan cara yang njelimet seperti saya ceritakan sebelumnya.
Agak ironis, karena selama pembayaran tersebut terlambat, Koinworks rajin mengirim saya email soal kesempatan investasi baru dan aktivitas terbaru mereka. Tetapi, saat event yang penting buat investor, keterlambatan pembayaran, justru tidak ada email.
Karena tidak ada email, saya tidak tahu langkah apa yang dilakukan oleh P2P Koinworks terhadap investasi yang terlambat dibayar. Apakah sudah dilakukan collection atau belum, apa penyebab gagal bayar tersebut, tidak ada informasi sedikit pun.
Tidak ada pula penjelasan soal konsekuensi yang saya dapatkan sebagai investor dalam kondisi keterlambatan pembayaran, misalnya apakah bunga terus dihitung atau hal lain, tidak ada penjelasannya.
Buat investor, keterlambatan pembayaran itu bagian dari resiko yang harus dihadapi.
Tetapi, penanganan dan transparansi dari platform P2P sangat penting. Karena investor bergantung 100% terhadap platform P2P untuk melakukan collection terhadap peminjam yang gagal bayar.
Saya mengalami investasi di P2P Investree mengalami kemacetan atau default selama tahun 2021 dan 2022.
Menghadapi investasi yang default, Investree melakukan dua hal ke para lender atau investor, yaitu:
Beberapa investasi di Investree dibayar kembali secara bertahap. Jadi, pembayaran yang seharusnya lunas, dibayar dengan mencicil oleh Borrower.
Berikut ini adalah contoh email dari Investree yang saya terima terkait salah satu peminjam melakukan pembayaran bertahap:
Dari email diatas, kita bisa melihat skema pembayaran bertahap, yaitu:
Saya menghadapi pinjaman yang borrower tidak bisa mengembalikan pinjaman. Bahkan borrower tidak bisa melakukan pembayaran bertahap setelah beberapa bulan.
Dalam kasus ini, Investree mengeksekusi asuransi kredit. Berikut ini adalah email yang saya terima dari Investree terkait klaim ke asuransi kredit:
Hal yang bisa kita cermati dari pembayaran asuransi kredit adalah:
Jadi, pelunasan dengan asuransi kredit tidak menmguntungkan investor karena pokok pinjaman yang hilang dan bunga yang hilang sama sekali.
Dari pengalaman ini, saya belajar banyak hal soal investasi P2P.
Jika selama ini, fokus kepada return investasi P2P yang tinggi. Maka perlu memperhatikan faktor resiko. Seriuosly, resikonya tidak kecil.
Resiko investasi P2P tidak kecil, tetapi bukan berarti tidak bisa dikelola.
Ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengelola risiko investasi P2P.
Ini rumus investasi yang paling tua dan sudah dikenal sejak dulu. Berlaku pula untuk P2P.
Jangan hanya menaruh uang di satu P2P saja tetapi sebar investasi di beberapa penyelenggara P2P. Meskipun sangat percaya dengan sebuah P2P, misalnya karena kenal baik dengan founder-nya, saran saya jangan taruh semua investasi Anda disitu.
Karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa investasi P2P tersebut aman 100%.
Karena P2P adalah industri yang baru, masih seumur jagung, mulailah dengan jumlah penempatan dana yang kecil. Dengan jumlah yang kecil, Anda bisa membatasi resiko, sambil mempelajari risiko dan return investasi P2P.
Beberapa P2P menetapkan nilai investasi minimum, mulai dari Rp 100,000. Jumlah yang cukup terjangkau dan resiko bisa dibatasi dengan jumlah minimum tersebut.
Investasi Anda di P2P sangat tergantung pada kualitas peminjam. Jika peminjam gagal bayar, investasi di P2P akan gagal pula.
Karena itu, sudah jelas, bahwa Anda harus mempelajari calon borrower secara cermat. Jangan asal investasi karena tawaran bunga yang tinggi.
Meskipun, platform P2P sudah melakukan analisa dan seleksi, tetapi keputusan terakhir di lender. Pastikan Anda pilih yang memang Anda yakin bahwa borrower bisa mengembalikan pinjaman.
Hal ini perlu diperhatikan karena saat ini banyak Fintech ilegal. Lakukan investasi hanya pada P2P yang sudah terdaftar di OJK.
Per Maret 2019, perusahaan P2P yang terdaftar di OJK berjumlah 99 entitas. Cukup banyak perusahaan P2P legal yang bisa menjadi pilihan Anda.
Catatan: beberapa investasi saya yang terlambat adalah kategori kelas A, yang menurut platform P2P, adalah kelas peminjam yang paling bagus.
Lender juga punya resiko bahwa platform P2P mengalami kebangkrutan. Hal ini terjadi di awal 2022 bahwa sebuah perusahaan P2P Lending ternama mengalami kebangkrutan karena izin dicabut oleh OJK.
Resiko ini perlu diperhitungkan dengan matang oleh para Lender. Karena kalau perusahaan P2P tutup maka nilai investasi akan hilang.
Kehadiran P2P sebagai alternatif investasi cukup menjanjikan karena bunga yang tinggi dan fleksibilitas dalam melakukan investasi. Saya sudah mencoba dan merasakan hasilnya.
Namun, sebagaimana semua investasi, ada resiko. Dan saya mengalami itu, investasi di P2P Koinworks dan Investree terlambat dibayarkan karena borrower yang menunggak.
Saya share pengalaman bagaimana platform P2P menangani keterlambatan pembayaran dan menyampaikan ke lender atau investor. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi
Komentar (8 Komentar)