Daftar Isi
Perbedaan utama antara deposito dan emas adalah deposito memberikan penghasilan rutin dari pembayaran bunga setiap bulan, sedangkan return emas dari kenaikkan harga di pasar.
Deposito dan emas, mana pilihan investasi terbaik ? Keduanya kerap menjadi instrumen keuangan penting.
Untuk itu, kami belajar dari pengalaman sendiri menempatkan dana di deposito dan emas. Dari pengalaman itu, kami tulis kelebihan dan kekurangan investasi di emas dan deposito di artikel ini.
Deposito sangat aman untuk investasi karena simpanan di bank dijamin LPS sampai jumlah Rp 2 M. Namun, bunga deposito rendah, hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo dan minimum penempatan cukup besar.
Sementara, emas itu harganya meningkat cukup tinggi, mudah dijual belikan, sekarang bisa beli minimum kecil, namun emas tidak seaman deposito.
Deposito adalah instrumen keuangan yang umum digunakan untuk investasi jangka pendek, yang menawarkan suku bunga tetap dan jangka waktu yang dapat disesuaikan, biasanya antara satu hingga dua belas bulan.
Produk keuangan ini ditawarkan oleh bank dan menjadi sumber dana pihak ketiga buat bank untuk disalurkan kembali sebagai pinjaman, dengan bunga lebih tinggi.
Dari pengalaman, kelebihan utama dari deposito adalah:
Deposito di bank sangat aman karena dijamin oleh LPS. Jika bank mengalami masalah dan terjadi penarikkan uang dari bank, uang deposito aman dijamin LPS
Deposito menyediakan banyak pilihan jangka waktu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Mulai dari 1 bulan sd 12 bulan.
Saat ini, banyak deposito yang menawarkan bunga di atas inflasi. Sehingga uang yang disimpan di deposito bisa menghasilkan return riil yang positif.
Beberapa bank memperbolehkan deposito digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau kredit ke bank tersebut.
Deposito syariah tidak teraliri oleh unsur riba, karena pengelolaan dana deposit yang dijalankan oleh bank syariah juga wajib untuk mematuhi syariat Islam. Oleh karena itu, nasabah muslim tidak perlu cemas untuk menyalurkan dananya pada produk ini.
Sistem deposito yang memiliki jangka waktu dapat menjadi poin plus tersendiri, terutama apabila kita sudah memiliki tujuan alokasi dari hasil keuntungan yang akan diperoleh nantinya.
Investasi dengan jangka waktu juga mencegah kita untuk mengacaukan budget investasi yang sudah kita kalkulasikan dengan cermat sebelumnya.
Beberapa hal yang menjadi kekurangan dasar dari deposito, yaitu:
Bunga deposito sangat kecil dibandingkan return reksadana, emas, saham atau instrumen keuangan lainnya.
Saat ini, bunga deposito hanya berkisar di 4% an lebih setahun. Sangat dekat dengan angka inflasi meskipun masih lebih tinggi.
Bunga deposito sangat dipengaruhi oleh jumlah dana deposito yang disetorkan. Sementara itu, tidak seperti saat berinvestasi di pasar modal, besaran jumlah minimal yang ditentukan oleh bank umumnya cukup besar.
Berbeda dengan rekening tabungan, deposito memiliki mekanisme yang lebih baku dan cenderung tidak fleksibel. Terutama karena saldo deposito tidak dapat ditarik sewaktu-waktu saat kita membutuhkannya.
Saat dalam kondisi mendadak, kita mungkin akan sedikit kesulitan karena uang yang kita investasikan pada deposito syariah kemungkinan belum jatuh tempo, sehingga kita tidak bisa dengan bebas mencairkan secara tunai atau ke rekening pribadi.
Deposito adalah investasi yang kurang cocok untuk jenis investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek yang baik setidaknya harus bersifat likuid, sementara likuiditas pada produk deposito adalah hal yang mengikat, yakni tergantung pada jangka waktu jatuh temponya.
Emas adalah logam mulia yang dihasilkan dari tambang. Emas sudah dikenal ratusan tahun lamanya sebagai aset investasi.
Kenaikkan harga emas memberikan keuntungan buat pemegangnya. Emas bisa dijual pula dengan cepat.
Dari pengalaman menggunakan dan berinvestasi di instrumen ini, kami melihat kelebihan emas adalah:
Emas sudah sangat dikenal sebagai instrumen investasi. Tidak sulit untuk memperkenalkan emas untuk investasi ke semua kalangan.
Tidak dibutuhkan pengetahuan yang rumit untuk bisa melakukan jual beli emas.
Investasi di emas bisa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lebih fleksibel dari sisi jangka waktu.
Harga emas yang relatif stabil membuat jual beli emas dalam jangka pendek akan tetap menguntungkan. Meskipun, tetap, keuntungan akan paling optimal dalam investasi emas jangka panjang.
Ditengah era digital saat ini, emas adalah instrumen yang kita bisa pegang fisiknya. Tidak sepenuhnya digital.
Buat sebagian orang, aset fisik itu penting. Bisa dilihat, dirasakan.
Pasar emas memiliki nilai market cap berlipat - lipat di atas market komoditas lainnya. Hal ini menunjukkan besarnya transaksi di pasar emas.
Karena market cap yang besar, likuiditas di emas menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar emas.
Emas jelas sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. Bahkan, emas sudah masuk sebagai salah satu komoditas di bursa berjangka, bersama - sama dengan komoditas lain seperti forex, perak dan lain - lain.
Dalam situasi inflasi tinggi atau ketidakstabilan ekonomi, banyak orang merubah aset ke emas. Emas dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.
Namun, dari pengalaman juga kami menilai kekurangan investasi di Emas adalah:
Meskipun aman, kenaikkan return emas relatif terbatas. Itu sebabnya banyak pengamat investasi yang tidak memasukkan emas sebagai investasi karena peningkatan return emas yang cenderung terbatas.
Emas butuh tempat penyimpanan khusus untuk memastikan keamanannya. Karena itu, ada tambahan biaya penyimpanan yang tidak murah di emas untuk misalnya menaruh di Safe Deposit Bank (SDB).
Spread harga tinggi karena adanya biaya cetak emas fisik. Spread harga adalah nilai kenaikkan harga yang dibutuhkan agar pembelian emas bisa menguntungkan.
Jika spread nya besar, harga emas harus naik tinggi agar pembelian bisa menguntungkan. Dan sebaliknya.
Meskipun sudah banyak proteksi dan perbaikan, risiko emas palsu selalu hadir di emas fisik.
Untuk pembelian emas fisik, minimum adalah dalam 0,5 gram, yaitu di harga Rp 500 ribuan. Jadi, kalau ingin beli emas logam mulia batangan paling kecil harus menyediakan uang sebesar ini.
Hal ini karena dalam emas fisik kena biaya cetak. Jadi biaya pembuatan sertifikat per gram makin besar di ukuran emas yang kecil.
Jual beli emas fisik harus dilakukan di toko emas yang jam buka tutupnya tertentu. Tidak bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
Kita harus datang ke toko untuk melakukan aktivitas transaksi. Tidak bisa lewat genggaman ponsel.
Dari berbagai faktor, kami membandingkan Reksadana dan Emas, yaitu:
Return deposito lebih kecil dibandingkan emas. Kita bisa lihat dari trend harga emas dari tahun ke tahun, yang kenaikannya diatas bunga deposito.
Resiko deposito lebih rendah dibandingkan emas karena deposito dijamin oleh LPS. Sementara, harga emas tidak ada yang menjamin.
Mesksipun harga emas dalam kondisi tertentu akan turun, tetapi jarang turun drastis. Fluktuasinya relatif kecil.
Likuiditas emas lebih baik dari deposito karena emas bisa dijual setiap saat ketika dibutuhkan. Sementara, deposito hanya bisa dicairkan pada saat jatuh tempo.
Emas dijual di toko emas atau ke tempat kita beli emas dulu. Hampir bisa dipastikan, toko akan membeli kembali.
Tinggal harga jual emas saja, yang bisa lebih mahal atau lebih murah, dibandingkan saat beli dulu.
Masalah keamanan emas adalah adanya resiko hilang dan dipalsukan. Kedua resiko ini kerap terjadi.
Meskipun saat ini sudah tersedia emas dalam bentuk digital tapi tetap saja resiko ini muncul saat emas dicetak. Resiko dipalsukan berkurang tetapi resiko hilang tetap ada.
Deposito tidak ada resiko kehilangan karena uang disimpan di bank dan bilyet deposito sekarang sudah bisa online.
Tidak ada diversifikasi di Emas dan deposito. Kita tidak bisa melakukan diversifikasi di emas dan deposito.
Deposito memiliki minimum investasi lebih besar dibandingkan emas. Emas sekarang sudah juga punya minimum investasi yang terjangkau sejak adanya emas digital.
Dulu beli emas memang cukup mahal karena minimum 1 gram. Harganya saat ini sekitar Rp 800 ribuan. Tapi seiring kemajuan teknologi, sekarang, emas bisa dibeli secara fraksi. Dalam pecahan harga yang kecil.
Orang sudah sangat paham dengan investasi di emas dan buka deposito. Tidak perlu banyak belajar lagi.
Fitur | Emas | Deposito |
---|---|---|
Return | Return Sedang | Bunga Rendah |
Resiko | Sedang | Rendah karena dijamin LPS |
Likuiditas | Emas sangat baik karena cash and carry. Jual hari ini, uang langsung diterima | Deposito dicairkan saat jatuh tempo |
Keamanan | Emas punya resiko hilang dan pemalsuan. Butuh biaya tambahan untuk tempat penyimpanan yang aman, seperti di SDB. | Deposito aman disimpan di bank |
Diversifikasi | Emas tidak bisa didiversifikasi. Investasi di satu komoditi. | Deposito tidak bisa di diversifikasi |
Minimum Investasi | Beli emas sangat terjangkau. Beli emas sekarang bisa 5 ribuan emas digital, seperti Tokopedia emas. | Minimum penempatan deposito lebih besar |
Penyimpanan | Emas fisik harus disimpan secara aman. Tapi sekarang muncul emas digital yang tidak perlu disimpan. | Deposito tidak butuh tempat penyimpanan |
Pengenalan Produk | Emas adalah produk investasi yang simpel, sederhana dan sudah dikenal banyak orang sejak dulu. | Deposito mudah dan dikenal orang |
Deposito cocok untuk investasi jangka pendek yang butuh aman, dijamin LPS, meskipun bunganya rendah dan tidak likuid. Sedangkan, emas cocok untuk kebutuhan dana investasi karena return lebih tinggi, likuid, meskipun resikonya lebih tinggi dari fluktuasi perubahan harga.
Dari perbandingan ini, kita bisa melihat bahwa tidak ada satu produk investasi yang unggul semuanya.
Tugas kita menentukan instrumen mana yang paling cocok, paling pas, untuk mewujudkan tujuan keuangan yang kita miliki. Bagaimanapun juga, kita membeli instrumen investasi untuk mencapai tujuan keuangan.
Kami selalu ingat, ucapan perencana keuangan Ligwina Hananto, “Tujuan Lo Apa”.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)