
Daftar Isi
Indeks saham syariah menjadi salah satu alternatif yang menarik bagi para investor yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Sebagai investor, memahami bagaimana pasar saham beroperasi dan memilih investasi yang sesuai dengan nilai-nilai agama merupakan hal yang penting sebab indeks saham ini menawarkan solusi bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal sekaligus mendapatkan potensi keuntungan.
Nah, agar Anda lebih mengetahui detail mengenai indeks saham ini, mari bahas bersama secara lengkap semua hal penting yang berkaitan dengannya. Mulai dari definisi, pentingnya indeks saham ini, fungsi, jenis, hingga cara menghitung dan faktor yang mempengaruhinya. Simak ini hingga akhir.
Secara definisi indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga sekumpulan saham syariah yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu atau bisa juga didefinisikan sebagai indeks saham yang hanya mencakup saham-saham yang telah memenuhi prinsip-prinsip syariat islam.
Saham-saham yang terdaftar dalam indeks ini dipilih berdasarkan kriteria yang memastikan bahwa perusahaan tersebut tidak terlibat dalam aktivitas haram menurut hukum islam. Artinya, indeks ini berfungsi sebagai acuan bagi investor dan mau berinvestasi dalam saham yang sesuai dengan prinsip syariah. Begitu juga dalam pratiknya, indeks saham ini memberikan gambaran tentang kinerja pasar saham yang mematuhi prinsip-prinsip syariah dan dapat menjadi tolok ukur bagi investasi halal.
Bagi seorang investor muslim, penting untuk memiliki patokan atau acuan yang dapat dipercaya dalam memilih saham yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan adanya indeks saham ini, Anda sebagai investor dapat dengan mudah mengidentifikasi saham-saham dengan kriteria syariah. Kriteria tersebut seperti terlibat dalam riba (bunga), perjudian, atau kegiatan lain uang merugikan umat.
Dengan kata lain, indeks saham ini memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi investor untuk menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki nilai sesuai keyakinannya. Selain itu, indeks saham syariah juga memungkinkan Anda untuk melakukan diversifikasi portofolio tanpa mengkhawatirkan adanya investasi yang tak sesuai syariat.
Berdasarkan penelitian dan disebutkan dalam jurnal IAIN Langsa, bahwa banyak keuntungan yang didapatkan oleh investor saham syariah, yaitu investasi saham syariah sesuai dengan ajaran agama islam, capital gain, dividen, terdapat saham likuid dan masuk Indeks LQ45, ada juga saham Blue-Chip dan kepemilikan perusahaan.
Bila melihat dari fungsinya, indeks saham syariah berperan sebagai tolok ukur atau benchmark guna mengukur kinerja pasar saham yang sejalan dengan prinsip syariah. Sebagai investor, indeks inilah yang akan membantu memantau perkembangan pasar saham syariah dan melihat bagaimana kinerja saham-saham yang termasuk dalam kategori halal.
Bukan hanya itu saja, indeks saham ini juga bisa digunakan oleh manajer investasi untuk mengelola dana investasi syariah. Mereka akan merujuk pada indeks ini untuk memilih saham berprinsip syariah dan mengevaluasi kinerja portofolionya.
Jadi, dengan adanya indeks saham ini, Anda bisa lebih mudah membandingkan kinerja saham syariah dengan pasar saham konvensional. Jika kinerjanya pasar saham syariah lebih baik maka dapat menjadi indikasi bahwa investasi berbasis syariah juga menguntungkan.
Guna menentukan saham-saham mana saja yang memenuhi syarat dan masuk dalam indeks saham syariah, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin sahamnya terdaftar. Tentunya kriteria tersebut berdasarkan prinsip syariah yang melarang investasi dalam kegiatan haram mulai dari riba, perjudian dan produksi barang haram lainnya. Secara detail, berikut adalah beberapa kriteria utama untuk memilih saham-saham yang masuk dalam indeks saham syariah, meliputi:
Kriteria lain seperti yang tertera dalam Asy-Syirah, kriteria keuangan yang ditetapkan adalah rasio hutang, likuiditas, pendapatan non halal dan pendapatan bunga.
Di pasar global, terdapat beberapa jenis indeks saham syariah yang beredar. Setiap pasar memiliki versi indeks saham syariah masing-masing dan telah disesuaikan dengan karakteristik dan regulasi saham tersebut. Beberapa jenis indeks saham yang populer diantaranya adalah:
Sebagai catatan, setiap jenis indeks saham berprinsip syariah ini memiliki kriteria dan metodologi seleksi yang sedikit berbeda. Akan tetapi prinsip dasar yang digunakan tetap mengacu pada hukum syariah.
Indeks saham syariah dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar tertimbang (market capitalization-weighted index). Artinya, bobot masing-masing saham dalam indeks didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar saham tersebut dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar seluruh saham dalam indeks. Adapun rumus dasar yang digunakan adalah:
Indeks = ? (Harga Saham x Jumlah Saham Beredar) / divisor
Contoh 1.
Misalkan ada tiga saham dalam suatu indeks saham syariah dengan rincian berikut:
Saham | Harga Per Lembar (Rp) | Jumlah Saham Beredar (Juta Lembar) | Kapitalisasi Pasar (Rp Miliar) |
A | 2.000 | 500 | 1.000 |
B | 1.500 | 400 | 600 |
C | 3.000 | 300 | 900 |
Total kapitalisasi pasar = Rp1.000 miliar + Rp600 miliar + Rp900 miliar = Rp2.500 miliar
Apabila divisor yang digunakan adalah 250, maka perhitungan indeks saham syariah adalah sebagai berikut:
Indeks = 2.500 / 250 = 10
Nilai indeks ini akan terus berubah sesuai dengan harga saham dalam indeks tersebut.
Catatan: Divisor adalah penyebut yang digunakan untuk menyesuaikan nilai indeks agar tetap konsisten meskipun ada perubahan dalam kapitalisasi pasar seperti akibat stock split, right issue atau delisting saham dalam indeks. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa perubahan komposisi saham dalam indeks tidak menyebabkan lonjakan atau penurunan indeks yang tak mencerminkan perubahan nilai pasar yang sebenarnya. Nilai divisor ini biasanya ditentukan oleh bursa saham dan dapat mengalami penyesuaian sewaktu-waktu.
Contoh 2.
Misalkan terdapat 5 saham dalam indeks saham syariah yaitu saham A, B, C, D, dan E. Masing-masing saham memiliki kapitalisasi sebagai berikut:
Saham A: Rp1.000.000
Saham B: Rp2.000.000
Saham C: Rp3.000.000
Saham D: Rp1.500.000
Saham E: Rp2.500.000
Total kapitalisasi pasar = Rp1.000.000 + Rp2.000.000 + Rp. 3.000.000 + Rp1.500.000 + Rp2.500.000 = Rp10.000.000.
Untuk menghitung nilai indeks saham maka rumus yang akan digunakan adalah:
Indeks Saham Syariah = (Total Kapitalisasi Pasar Saham Syariah / Total Kapitalisasi Pasar Saham Secara Keseluruhan) x 100
Misalnya total kapitalisasi pasar saham keseluruhan adalah Rp100.000.000 maka nilai indeks saham syariah adalah:
Indeks Saham Syariah = (Rp10.000.000 / Rp100.000.000) x 100 = 10
Dengan demikian, nilai indeks saham syariah pada saat itu adalah 10.
Seperti halnya indeks saham konvensional, indeks saham syariah juga dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dalam negeri maupun global. Beberapa faktor utama yang berpengaruh terhadap pergerakan indeks saham ini antara lain:
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2021), indeks saham syariah cenderung lebih stabil bila dibandingkan dengan indeks saham konvensional karena ketentuan syariah membatasi investasi pada sektor yang memiliki volatilitas tinggi dan spekulatif.
Dari semua penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa indeks saham syariah berperan penting sebagai tolok ukur dalam investasi berbasis prinsip Islam. Dengan memahami mekanisme dan kriteria indeks ini, Anda bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai dengan prinsip syariah. Indeks ini tak hanya memberikan panduan bagi investor muslim, tetapi juga menarik bagi siapa saja yang ingin berinvestasi secara etis dan bertanggung jawab.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di pasar saham syariah, penting untuk mempelajari lebih lanjut mengenai indeks saham ini. Anda juga harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya, serta memilih saham yang sesuai dengan strategi investasi Anda. Dengan pendekatan yang tepat, investasi syariah akan menjadi pilihan yang menguntungkan sekaligus sesuai dengan prinsip keuangan islam. Jadi jangan ragu untuk memulai investasi Anda di saham-saham Syariah ya. Semakin cepat memulai semakin cepat pula Anda mendapatkan keuntungan. Yuk berinvestasi di saham-saham syariah sekarang!
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)