Daftar Isi
Dengan semakin meningkatnya biaya haji di Indonesia setiap tahunnya, tentunya masyarakat Indonesia yang bercita-cita menunaikan ibadah tersebut, wajib merancang persiapan sejak dini.
Oleh karenanya, artikel ini akan membahas seputar biaya haji yang perlu dipersiapkan oleh masyarakat Indonesia beserta caranya. Berikut pembahasan selengkapnya.
Jenis biaya haji yang perlu dibayarkan telah diatur oleh pemerintah Indonesia. Umumnya, masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji wajib untuk membayarkan dua jenis biaya, di antaranya adalah
Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan melaksanakan Ibadah Haji.
Pembayaran Bipih dilakukan dalam dua tahap oleh jamaah haji, yaitu
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) adalah dana yang digunakan untuk operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji secara keseluruhan.
BPIH diambil dari berbagai sumber seperti Bipih, anggaran pendapatan dan belanja negara, Nilai Manfaat, Dana Efisiensi, dan sumber lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dana tersebut digunakan untuk berbagai biaya terkait, antara lain:
Perbedaan antara BPIH dan Bipih perlu dipahami dengan jelas. Bipih merupakan bagian dari biaya yang langsung ditanggung oleh jamaah, sedangkan BPIH mencakup seluruh biaya penyelenggaraan ibadah haji yang mencakup transportasi, akomodasi, dan layanan lainnya. Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 1445 H/2024 M, dengan jumlah mencapai Rp105.095.032,34.
Namun, angka ini masih sebatas usulan dan akan dibahas lebih lanjut oleh Panitia Kerja (Panja) yang terbentuk dari Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama dalam Rapat Kerja pada 13 November 2023. Untuk tahun 2024, pemerintah akan menentukan komposisi besaran Bipih dan Nilai Manfaat setelah jumlah pasti BPIH disepakati oleh Panja. Keputusan ini akan memengaruhi kontribusi jamaah dan alokasi dari BPKH.
Di Indonesia, pemerintah memberikan 3 pilihan jenis haji. Pada masing-masing pilihan berikut, yang membedakan adalah layanan yang diberikan. Semakin banyak dan nyaman pilihan yang diberikan, semakin besar biaya yang diperlukan. Berikut penjelasan selengkapnya.
Biaya haji ini merupakan pilihan yang paling umum dan populer bagi calon jamaah. Kisaran harganya biasanya berkisar antara Rp30 juta hingga Rp40 juta. Fasilitas yang mungkin termasuk dalam paket tersebut adalah akomodasi yang nyaman, makanan yang disediakan, transportasi yang aman dan nyaman selama perjalanan di Arab Saudi, serta pelayanan yang memadai selama proses pelaksanaan ibadah di tempat-tempat suci seperti di Mekah dan Madinah. Sayangnya, peserta haji reguler umumnya memiliki masa tunggu selama 30 tahun.
Layanan haji khusus merupakan opsi yang lebih mahal dibandingkan dengan paket reguler, dengan harga berkisar antara Rp150 juta hingga Rp180 juta. Keuntungan utamanya adalah fasilitas spesial yang ditawarkan, seperti daftar antrean yang lebih singkat, proses haji yang lebih cepat, dan penginapan di hotel berbintang lima. Meskipun demikian, antrean untuk mendapatkan paket haji khusus bisa cukup panjang, dengan waktu tunggu berkisar antara 5 hingga 9 tahun. Ini menunjukkan bahwa sementara layanan haji khusus menawarkan kenyamanan dan kemudahan yang lebih tinggi selama perjalanan ibadah, tetapi dibutuhkan pertimbangan matang terhadap keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan waktu tunggu yang diperlukan.
Biaya jenis ini tidak termasuk dalam kuota haji biasa karena peserta mendapatkan undangan langsung dari pemerintah Arab Saudi. Kisaran harganya berkisar antara Rp25 juta hingga Rp40 juta, tergantung pada berbagai faktor termasuk fasilitas yang disediakan. Paket ini diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Peserta haji furoda memiliki keistimewaan karena mereka tidak perlu mengantre untuk mendapatkan kesempatan beribadah. Mereka langsung dapat berangkat tanpa menunggu dalam antrian yang panjang, sehingga memungkinkan mereka untuk segera memulai perjalanan ibadah mereka.
Menabung emas merupakan pilihan yang sesuai untuk ibadah haji karena nilainya cenderung naik setiap tahun dan stabil terhadap inflasi. Dengan konsistensi dalam menabung, bukan tidak mungkin seseorang dapat mengumpulkan jumlah emas yang cukup untuk biaya perjalanan haji.
Metode menabung emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, berikut informasi selengkapnya.
Langkah pertama dalam menabung emas adalah menentukan jumlah tabungan yang ingin Anda kumpulkan. Anda dapat melakukan ini dengan cara mencari tahu biaya haji terbaru dan menghitung kenaikan rata-rata setiap tahunnya.
Dengan demikian, Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang jumlah emas yang perlu dikumpulkan. Berdasarkan beberapa sumber, biaya haji tahun ini jika dikonversikan ke dalam emas sekitar 50 gram. Dengan mengetahui angka ini, Anda dapat merencanakan tabungan emas Anda secara lebih terperinci untuk mencapai tujuan berangkat haji.
Langkah selanjutnya dalam menabung emas untuk tujuan haji adalah menentukan jumlah tabungan per bulan. Setelah mengetahui berapa jumlah emas yang perlu dikumpulkan secara keseluruhan, langkah berikutnya adalah menentukan berapa jumlah emas yang akan ditabung setiap bulannya.
Dengan mengetahui jumlah emas yang akan ditabung setiap bulan, Anda dapat memiliki panduan yang pasti tentang berapa jumlah uang yang harus dialokasikan setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan konsistensi dalam menabung, impian untuk melaksanakan ibadah haji akan menjadi kenyataan.
Saat ini, terdapat banyak cara untuk menabung emas, baik melalui saluran fisik maupun digital. Kedua saluran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun menabung emas secara digital sering dianggap lebih disarankan, namun menabung emas dalam bentuk fisik juga memiliki banyak manfaat.
Salah satu hal yang penting untuk dipastikan adalah kehalalan emas yang Anda beli, pastikan untuk membeli emas dari sumber yang terpercaya dan sesuai dengan syariat Islam. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, Anda dapat memilih metode menabung emas yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
Jika Anda memiliki mimpi, kejarlah dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Penting untuk membulatkan tekad sejak awal agar Anda tidak mudah menyerah di tengah jalan. Dengan memiliki tekad yang kuat, Anda akan tetap konsisten dalam mencapai tujuan.
Hal yang sama berlaku saat menabung emas untuk haji. Meskipun perjalanan yang harus Anda tempuh mungkin akan panjang dan melelahkan, namun dengan tekad dan konsistensi yang kuat, pada akhirnya Anda akan memperoleh hasil yang sepadan dengan usaha yang telah Anda lakukan.
Demikianlah berbagai biaya haji yang perlu disiapkan dan rekomendasi cara mempersiapkannya. Semoga artikel ini dapat menjadi panduan bagi Anda yang berencana menunaikan ibadah haji.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)