Daftar Isi
Siapa yang tidak tahu investasi emas. Sudah dikenal sebagai instrumen investasi sejak ratusan tahun lalu.
Namun, sebelum memulai investasi, apapun itu, sebaiknya kita mengenali dengan baik instrumen tersebut. Apa kelebihan dan kekurangannya.
Kali ini, kami akan mengulas kelebihan dan kekurangan investasi emas, berdasarkan pengalaman sendiri melakukan investasi di aset komoditi satu ini.
Investasi Emas adalah jual beli komoditi logam mulia, baik sebagai instrumen keuntungan maupun sebagai alat lindung nilai. Emas sudah dikenal ratusan tahun lamanya sebagai aset investasi.
Kenaikkan harga emas memberikan keuntungan buat pemegangnya. Emas bisa dijual pula dengan cepat.
Fitur Investasi Emas:
Kelebihan Investasi Emas | Kekurangan Investasi Emas |
---|---|
Emas sudah sangat dikenal sebagai instrumen investasi. | Meskipun aman, kenaikkan return emas relatif terbatas. |
Investasi di emas bisa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lebih fleksibel dari sisi jangka waktu. | Emas butuh tempat penyimpanan khusus untuk memastikan keamanannya. |
Ditengah era digital saat ini, emas adalah instrumen yang kita bisa pegang fisiknya. | Spread harga tinggi karena adanya biaya cetak emas fisik. |
Karena market cap yang besar, likuiditas di emas menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar emas. | Risiko emas palsu selalu hadir di emas fisik. |
Emas jelas sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. | Jual beli emas harus dilakukan di toko emas yang jam buka tutupnya tertentu. Tidak bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja. |
Emas dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil. | Semakin Kecil Beratnya Emas, Harga Lebih Mahal karena biaya cetak. Jadi biaya pembuatan sertifikat per gram makin besar di ukuran emas yang kecil. |
Dari pengalaman menggunakan dan berinvestasi di instrumen ini, kami melihat kelebihan emas adalah:
Emas sudah sangat dikenal sebagai instrumen investasi. Tidak sulit untuk memperkenalkan emas untuk investasi ke semua kalangan.
Tidak dibutuhkan pengetahuan yang rumit untuk bisa melakukan jual beli emas.
Investasi di emas bisa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lebih fleksibel dari sisi jangka waktu.
Harga emas yang relatif stabil membuat jual beli emas dalam jangka pendek akan tetap menguntungkan. Meskipun, tetap, keuntungan akan paling optimal dalam investasi emas jangka panjang.
Ditengah era digital saat ini, emas adalah instrumen yang kita bisa pegang fisiknya. Tidak sepenuhnya digital.
Buat sebagian orang, aset fisik itu penting. Bisa dilihat, dirasakan.
Pasar emas memiliki nilai market cap berlipat - lipat di atas market komoditas lainnya. Hal ini menunjukkan besarnya transaksi di pasar emas.
Karena market cap yang besar, likuiditas di emas menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar emas.
Emas jelas sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. Bahkan, emas sudah masuk sebagai salah satu komoditas di bursa berjangka, bersama - sama dengan komoditas lain seperti forex, perak dan lain - lain.
Dalam situasi inflasi tinggi atau ketidakstabilan ekonomi, banyak orang merubah aset ke emas. Emas dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.
Namun, dari pengalaman juga kami menilai kekurangan investasi di Emas adalah:
Meskipun aman, kenaikkan return emas relatif terbatas. Itu sebabnya banyak pengamat investasi yang tidak memasukkan emas sebagai investasi karena peningkatan return emas yang cenderung terbatas.
Emas butuh tempat penyimpanan khusus untuk memastikan keamanannya. Karena itu, ada tambahan biaya penyimpanan yang tidak murah di emas untuk misalnya menaruh di Safe Deposit Bank (SDB).
Spread harga tinggi karena adanya biaya cetak emas fisik. Spread harga adalah nilai kenaikkan harga yang dibutuhkan agar pembelian emas bisa menguntungkan.
Jika spread nya besar, harga emas harus naik tinggi agar pembelian bisa menguntungkan. Dan sebaliknya.
Meskipun sudah banyak proteksi dan perbaikan, risiko emas palsu selalu hadir di emas fisik.
Untuk pembelian emas fisik, minimum adalah dalam 0,5 gram, yaitu di harga Rp 500 ribuan. Jadi, kalau ingin beli emas logam mulia batangan paling kecil harus menyediakan uang sebesar ini.
Hal ini karena dalam emas fisik kena biaya cetak. Jadi biaya pembuatan sertifikat per gram makin besar di ukuran emas yang kecil.
Jual beli emas fisik harus dilakukan di toko emas yang jam buka tutupnya tertentu. Tidak bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
Kita harus datang ke toko untuk melakukan aktivitas transaksi. Tidak bisa lewat genggaman ponsel.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)