Daftar Isi
Perbedaan utama antara Emas Fisik dan Emas Digital adalah emas digital disimpan di pengelola dan pembeli memiliki catatan secara online, sedangkan emas fisik langsung dibawa oleh pembeli.
Emas digital menjadi populer belakangan ini seiring munculnya banyak platform aplikasi jual beli emas online. Apa bedanya dengan emas fisik yang selama ini sudah ada ?
Emas digital menawarkan kemudahan beli online kapan serta dimana saja, dan bisa dibeli dengan jumlah uang yang kecil sehingga gampang untuk menabung. Selain itu, spread harga emas digital rendah dan konstan untuk segala berat, sehingga cocok untuk beli sedikit maupun banyak.
Namun, kelemahan emas digital adalah tidak ada fisiknya, hanya angka di komputer, yang jika aplikasi platform bubar maka emas ikut hilang karena emas digital di titip ke pihak platform. Emas digital lebih sulit digadai dan jika dijual butuh waktu untuk terima uangnya.
Sedangkan, keunggulan emas fisik adalah barang yang bisa digenggam dan bisa dijual atau digadai kapan dan dimana saja dengan cara cepat dan mudah. Meskipun spread harga lebih mahal dan berbeda seiring berat logam mulia, serta proses jual beli harus datang langsung ke cabang.
Emas digital cocok untuk mereka yang ingin menabung dan ingin beli dengan dana terbatas - bisa dari Rp 5 ribu. Sementara, emas fisik cocok untuk pembelian dalam jumlah besar karena harga yang lebih murah dan lebih mudah dijual belikan.
Emas Fisik adalah jenis emas yang kita beli fisiknya. Bisa dipegang dan disimpan sendiri.
Contoh emas fisik adalah emas ANTAM, UBS dan Lotus.
Jelas, emas fisik bisa dipegang dan dilihat bentuknya. Berbeda dengan emas digital yang tersimpan secara online dan tidak bisa dilihat wujudnya.
Emas yang dibeli, kita simpan sendiri. Tidak disimpan oleh pihak lain.
Artinya, risiko kehilangan menjadi lebih rendah karena kita yang mengelola.
Emas fisik yang sudah dibeli, bisa dijual belikan di berbagai toko yang berbeda. Tidak harus di toko emas tempat pembelian.
Kita bisa mencari harga jual terbaik dengan membandingkan toko yang satu dengan toko yang lain.
Emas fisik bisa langsung dibawa ke tempat gadai dan dana diterima seketika. Tidak ada jangka waktu 1 atau 2 hari sejak emas digadaikan.
Spread harga tinggi karena adanya biaya cetak emas fisik. Spread harga adalah nilai kenaikkan harga yang dibutuhkan agar pembelian emas bisa menguntungkan.
Jika spread nya besar, harga emas harus naik tinggi agar pembelian bisa menguntungkan. Dan sebaliknya.
Meskipun sudah banyak proteksi dan perbaikan, risiko emas palsu selalu hadir di emas fisik.
Untuk pembelian emas fisik, minimum adalah dalam 0,5 gram, yaitu di harga Rp 500 ribuan. Jadi, kalau ingin beli emas logam mulia batangan paling kecil harus menyediakan uang sebesar ini.
Hal ini karena dalam emas fisik kena biaya cetak. Jadi biaya pembuatan sertifikat per gram makin besar di ukuran emas yang kecil.
Jual beli emas fisik harus dilakukan di toko emas yang jam buka tutupnya tertentu. Tidak bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
Kita harus datang ke toko untuk melakukan aktivitas transaksi. Tidak bisa lewat genggaman ponsel.
Emas digital adalah jenis yang dijual lewat platform aplikasi online. Emasnya tidak dipegang tetapi tercatat dalam angka - angka di aplikasi.
Contoh platform digital adalah Pegadaian Digital, Pluang, BukaEmas, Dana eMas, Tamasya dan lain - lain.
Harga emas digital tidak dipengaruhi ongkos produksi cetak. Hanya murni dari harga emas saja.
Akibatnya, spread harga akan lebih kecil (dibandingkan emas fisik) dan spread sama untuk semua jenis berat logam mulia. Karena tidak ada unsur cetak di dalamnya.
Dalam emas digital, kita bisa beli emas sesuai dengan budget kita. Misalnya, kita punya uang Rp 1 juta, maka jumlah uang tersebut bisa kita belikan emas pada harga yang berlaku saat itu.
Bahkan dengan Rp 100 ribu pun kita sudah bisa beli emas. Hal ini karena bentuknya digital maka jumlah beratnya fleksibel.
Berbeda dengan beli emas fisik yang jumlah gramnya sudah tertentu. Dan tidak fleksibel.
Karena tanpa ongkos cetak, harganya sama untuk setiap gram. Ini berbeda dengan harga emas fisik yang berbeda - beda, tergantung beratnya, dimana makin kecil beratnya maka harga per gram akan makin mahal.
Sangat mudah melakukan jual beli. Cukup dalam genggaman di ponsel.
Tidak perlu keluar rumah. Semuanya bisa dilakukan dari mana saja.
Karena jual beli dilakukan secara online, prosesnya bisa dilakukan kapan saja. Tidak ada batasan waktu untuk itu.
Karena jual beli bisa dilakukan dalam jumlah kecil atau bahkan sesuai dengan jumlah uang yang kita miliki, proses menabung emas menjadi lebih mudah.
Kendala uang yang terbatas, sehingga tidak bisa menabung, praktis tidak terjadi di emas digital. Berapapun uang kita bisa dibelanjakan emas digital.
Salah satu platform aplikasi emas digital bisa menerima pembelian dari Rp 100 ribu. Sangat terjangkau,
Berbeda dengan emas fisik yang harus mulai dari Rp 500 ribuan untuk beli satu keping emas.
Kita hanya melihat harga dan berat gramnya di monitor platform. Fisiknya tidak kita pegang.
Karena tidak pegang fisiknya, jika perusahaan bangkrut maka emas akan hilang karena tidak ada wujud yang kita pegang.
Berbeda dengan, misalnya, emas fisik yang bisa dijual meskipun tokonya sudah tutup.
Dalam emas digital, emasnya kita titip ke pihak ketiga, yaitu platform aplikasi tersebut. Artinya, ada risiko di aplikasi tersebut.
Bisa emas hilang atau aplikasi bubar. Meskipun kemungkinannya kecil, tetap risiko tersebut nyata ada.
Emas digital hanya bisa dijual belikan di aplikasi platform dan tidak bisa dijual ke platform lain. Karena tidak bisa cross-platform, kita tidak bisa membanding - bandingkan harga terbaik.
Ini berbeda dengan emas fisik yang bisa dijual di toko mana saja, tanpa ada batasan, sehingga kita bisa mencari harga terbaik.
Ketika aplikasi bubar atau tutup, risikonya emas akan ikut hilang karena posisinya masih di dalam sistem komputer.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)