Daftar Isi
Asuransi tradisional dan unit link selalu menjadi perbandingan ketika orang ingin membeli asuransi jiwa.
Mana pilihan terbaik yang paling cocok ? Kita bandingkan kedua jenis asuransi ini secara head-to-head.
Mana lebih baik asuransi jiwa tradisional atau unit link ?
Asuransi tradisional memberikan premi murah, uang pertanggungan besar, tanpa ada unsur ketidakpastian akibat investasi, namun premi hangus karena tidak adanya nilai tunai.
Sementara, unit link premi tidak hangus, bisa diambil nilai tunai, namun premi lebih mahal, uang pertanggungan kecil dan konsumen menghadapi ketidakpastian akibat unsur investasi di dalam asuransi unit link.
Unit link adalah produk asuransi jiwa yang paling laku di Indonesia. Namun, juga yang paling banyak menimbulkan kontroversi dan perdebatan.
OJK sebagai otoritas pengawas perasuransian di Indonesia, baru - baru ini mengeluarkan ketentuan terbaru yang mengatur soal cara penjualan asuransi unit link. Dalam ketentuan terbaru tersebut, penjualan unit link semakin diperketat untuk mengurangi ekses negatif dari produk asuransi ini, yang selama ini terjadi di masyarakat.
Sekarang, kita akan lihat perbandingan antara unit link dan asuransi tradisional murni. Manfaat dan kerugian di masing - masing produk.
Asuransi tradisional adalah jenis asuransi yang hanya murni menyediakan manfaat asuransi dan tanpa manfaat investasi. Asuransi ini dikenal pula dengan nama asuransi murni atau term-life.
Salah satu ciri utama asuransi tradisional adalah premi yang hangus. Artinya, ketika tidak terjadi klaim, premi yang telah dibayar tidak akan dikembalikan.
Cara kerja asuransi tradisional adalah premi yang dibayar pemegang polis digunakan untuk membayar biaya asuransi untuk tertanggung memperoleh manfaat proteksi perlindungan uang pertanggungan asuransi.
Berikut ini beberapa contoh produk asuransi tradisional terbaik, yaitu:
Sejumlah keunggulan dari asuransi tradisional adalah:
Premi asuransi tradisional murah. Jauh lebih murah dibandingkan dengan premi asuransi unit link.
Penyebabnya karena premi asuransi tradisional digunakan hanya untuk membayar biaya asuransi. Tidak ada alokasi premi untuk investasi.
Manfaat Uang Pertanggungan (UP) asuransi tradisional dikenal besar. Karena dengan premi yang murah, orang bisa mendapatkan nilai UP yang besar di asuransi tradisional.
Contohnya manfaat asuransi kesehatan murni, yang bisa menyediakan nilai proteksi mencapai miliaran rupiah dalam setahun dengan premi relatif terjangkau.
Bisa dibandingkan dengan premi unit link untuk UP yang sama, premi unit link akan jauh lebih mahal.
Karena dalam asuransi tradisional, hanya beli murni asuransi, maka pemegang polis tidak harus menghadapi ketidakpastian akibat investasi.
Asuransi tradisional relatif mudah dipahami. Beli asuransi akan dapat uang pertanggungan yang akan memproteksi selama periode tertentu.
Tidak ada unsur investasi membuat produksi asuransi menjadi sangat jelas dan sederhana.
Disamping kelebihan, berikut ini adalah kelemahan asuransi tradisional:
Premi hangus. Jika tidak ada klaim, maka premi tidak akan dikembalikkan oleh perusahaan asuransi.
Dalam bahasa teknisnya, asuransi tradisional tidak memberikan nilai tunai buat pemegang polis.
Kenyataan, saat ini dan sudah beberapa tahun belakangan, perusahaan asuransi jarang yang menjual asuransi tradisional. Bahkan di beberapa perusahaan asuransi hanya fokus pada asuransi unit link dan tidak pernah menjual asuransi tradisional.
Setiap ketemu agen asuransi yang dijual pertama kali selalu asuransi unit link dan bukan asuransi tradisional. Kita harus minta ke agen secara khusus untuk mencarikan produk asuransi tradisional.
Premi di asuransi tradisional akan meningkat secara rutin. Bisa naik setiap tahun atau selama periode tertentu (setiap 5 tahunan).
Kenaikkan premi ini terkait biaya asuransi (cost of insurance) yang naik setiap tahun seiring dengan bertambahnya usia tertanggung.
Unit Link adalah asuransi yang menggabungkan proteksi dan investasi. Dalam unit link, premi akan dialokasikan untuk proteksi dan investasi.
Ciri utama asuransi unit link adalah adanya nilai tunai buat tertanggung, yang merupakan hasil dari penempatan premi dalam instrumen investasi yang dipilih.
Jadi, dalam unit link, jika tidak terjadi klaim, tertanggung bisa mendapatkan pengembalian premi dari hasil alokasi di instrumen investasi.
Yang penting dipahami oleh calon pembeli adalah cara kerja unit link.
Intinya, cara kerja unit link adalah premi dialokasikan untuk:
Karena hasil investasi tidak pasti, bisa naik atau turun, porsi hasil dari investasi bisa untung atau rugi.
Ada resiko investasi di unit link.
Perlu diketahui oleh pemegang polis bahwa risiko investasi ditanggung semuanya 100% oleh tertanggung. Perusahaan asuransi tidak menanggung resiko investasi di unit link.
Jadi, asuransi unit link bukan produk tabungan, yang bunganya pasti.
Dalam unit link ada unsur resiko investasi, sehingga hasilnya nanti bisa untung, sama atau rugi, tergantung dari kinerja instrumen investasi yang dipilih.
Keunggulan asuransi unit link adalah:
Tertanggung bisa menikmati hasil investasi di kemudian hari. Jadi, tidak hanya mendapatkan manfaat dari proteksi asuransi, tetapi juga nilai tunai dari return investasi.
Produk asuransi unit link paling mudah diperoleh. Semua agent pasti menawarkan unit link terlebih dahulu ke calon tertanggung.
Semua perusahaan asuransi memiliki produk unit link saat ini. Sangat mudah menemukan produk asuransi jenis ini di perusahaan asuransi.
Asuransi unit link menyediakan banyak asuransi tambahan atau rider. Adanya rider membuat fleksibilitas bagi calon tertanggung.
Unit Link menawarkan kemudahan bagi konsumen. Tidak perlu repot - repot mengurus investasi, sudah bisa mendapatkan dua produk sekaligus, yaitu asuransi dan investasi, dalam unit link.
Sejumlah kelemahan di asuransi unit link adalah:
Premi unit link lebih mahal karena premi harus dialokasikan untuk investasi dan asuransi. Bisa dibandingkan dengan mengambil manfaat UP yang sama, premi asuransi tradisional lebih murah.
Di unit link, tertanggung akan menikmati proteksi uang pertanggungan lebih rendah dibandingkan di asuransi tradisional. Sementara, esensi kita membeli asuransi adalah mencari proteksi.
Unit Link membebankan biaya terkait investasi. Sejumlah biaya dipotong dari premi untuk membayar komisi agen, biaya admin dan fee untuk mengelola investasi.
Akibat potongan biaya, premi nett yang bisa digunakan untuk membayar biaya asuransi dan investasi menjadi kecil, yang berujung pada rendahnya manfaat.
Produk investasi yang dijual di unit link bisa kita beli dengan jenis instrumen yang sama persis di reksadana namun dengan biaya lebih murah dan fleksibilitas lebih tinggi.
Kita bisa replicate investasi di unit link di reksadana. Hasil investasinya sama dengan biaya lebih murah di Reksadana.
Kenapa investasi langsung di Reksadana lebih murah karena tidak ada perantara agen di Reksadana.
Berikut ini perbandingan investasi unit link vs Reksadana:
Akibat, banyaknya potongan biaya untuk komisi dan fee di unit link, hasil return investasi menjadi tidak optimal. Untuk produk instrumen yang sama, return imbal hasil di Unit Link lebih rendah dibandingkan investasi langsung di Reksadana.
Salah satu fitur yang dijual oleh agen unit link adalah kebebasan pemegang polis untuk cukup membayar premi hanya 10 tahun saja.
Dalam kenyataannya, pembayaran premi 10 tahun ini tergantung pada hasil return investasi di unit link. Karena return yang akan digunakan untuk membayar premi di tahun ke-11 dan seterusnya.
Jadi, bebas tidaknya pembayaran premi akan tergantung pada hasil investasi. Jika return imbal hasil investasi buruk, pemegang polis tidak akan bisa menikmati bebas premi, alhasil harus tetap bayar premi.
Disamping itu, karena bebas premi diambil dari hasil investasi, maka nilai tunai yang bisa diambil oleh tertanggung akan lebih kecil.
Jadi, sebenarnya, tidak ada istilah bebas premi karena premi ke perusahaan asuransi tetap dibayar dengan uang dari hasil investasi.
Fitur lain yang juga kerap dijual oleh agen adalah premi unit link tetap sedangkan premi asuransi tradisional naik terus.
Kita perlu paham bahwa untuk bisa meraih manfaat perlindungan dari perusahaan asuransi, pemegang polis harus membayar biaya asuransi (cost of insurance). Biaya asuransi akan meningkat seiring usia karena resiko yang makin tinggi dengan semakin tua seseorang.
Kalau begitu, kenapa premi unit link bisa tetap ?
Hasil investasi di unit link digunakan untuk menutupi kenaikkan biaya asuransi.
Selama return investasi sesuai prediksi, pemegang polis akan baik - baik saja.
Namun, ketika hasil investasi memburuk, yang sering terjadi beberapa waktu ini, dimana return tidak sesuai prediksi, pemegang polis harus membayar kenaikkan premi.
Esensi premi di unit link sama dengan premi di asuransi tradisional. Sama - sama untuk membayar biaya asuransi yang selalu meningkat.
Di unit link, premi bisa dibuat tetap dengan menggunakan uang hasil investasi milik pemegang polis.
Karena membeli produk investasi, pemegang polis terekspos pada sejumlah risiko terkait instrumen keuangan.
Nilai tunai, pembayaran premi dan cuti premi semua ditentukan oleh imbal hasil investasi yang penuh ketidakpastian.
Pemegang polis unit link harus paham instrumen investasi dimana uang dari premi yang mereka bayar akan dialokasikan.
Pemahaman instrumen investasi ini penting sekali.
Karena terkait dengan resiko. Setiap instrumen punya resiko dan return yang berbeda - beda.
Kalau tidak paham akan instrumen yang dipilih, pemegang polis bisa mengambil instrumen yang sebenarnya tidak sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan
Ingat, resiko investasi unit link ditanggung sepenuhnya oleh pemegang polis. Perusahaan asuransi tidak menanggung resiko investasi.
Dalam proposal unit link yang disampaikan ke pemegang polis, kinerja investasi disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kinerja investasi di proposal selalu ditunjukkan dalam grafik yang meningkat dan positif return.
Sementara, realitanya return investasi naik turun dan berfluktuasi. Tidak ada return yang selalu dalam tren positif.
Dan semakin tinggi return, semakin besar resikonya. Artinya, return tinggi punya resiko tinggi.
Fitur | Asuransi Tradisional | Unit Link |
---|---|---|
Premi | Murah | Mahal |
Nilai Tunai | Tidak | Ada |
Premi Hangus | Ya | Tidak |
Uang Pertanggungan | Tinggi | Rendah |
Potongan Fee | Rendah | Tinggi |
Cuti Premi | Tidak | Ada dari Hasil Investasi |
Ketidakpastian Investasi | Tidak | Ada |
Premi Tetap | Tidak | Ada dari Hasil Investasi |
Resiko Investasi | Tidak | Ada |
Regulator | OJK | OJK |
Premi asuransi unit link lebih mahal dibandingkan asuransi tradisional karena dalam unit link ada unsur investasi dan asuransi.
Asuransi unit link memberikan nilai tunai yang bisa diambil setelah beberapa saat, sementara dalam asuransi tradisional tidak ada nilai tunai.
Premi di asuransi tradisional hangus, sementara premi asuransi unit link ada yang bisa diambil nantinya dari hasil nilai investasi.
Uang Pertanggungan (UP) di asuransi tradisional lebih besar dari asuransi unit link karena di premi asuransi tradisional semua dialokasikan untuk proteksi asuransi.
Tidak ada resiko investasi di asuransi tradisional, sementara di asuransi unit link ada resiko investasi akibat nilai asset yang berfluktuasi mengikuti pergerakkan harga di pasar.
Banyak potongan biaya di asuransi unit link karena adanya investasi yang perlu dikelola, sementara asuransi tradisional tidak banyak potongan biaya.
Premi asuransi tradisional akan meningkat seiring waktu sejalan dengan kenaikkan biaya asuransi akibat bertambahnya usia. Sementara, premi di asuransi unit link flat, tapi perlu diketahui premi yang flat ini karena di 'subsidi' oleh hasil investasi.
Kalau ingin mudah, punya asuransi dan investasi dalaam satu produk, pilihan jatuh ke asuransi unit link. Namun, [erlu dicermati premi asuransi unit link yang mahal dan hasil investasi yang kurang baik karena banyaknya potongan biaya.
Kalau ingin murni proteksi jiwa, asuransi tradisional menjadi pilihan, tapi perlu melakukan investasi di tempat lain karena produk ini hanya murni asuransi.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)