Daftar Isi
Produk keuangan digital (fintech) akhir-akhir ini menjadi banyak perbincangan. Tak hanya blockchain atau kripto saja, aplikasi seperti perbankan dan pinjam atau transfer dana instan juga semakin naik daun popularitasnya.
Riset dari Juniper mengungkapkan bahwa setidaknya sepertiga populasi dunia bergantung pada aplikasi keuangan di tahun 2021. Angka ini diprediksi akan terus meningkat dan mencapai 4.2 miliar pengguna di seluruh dunia pada tahun 2026 nanti.
Untuk business yang berkecimpung di pengembangan produk keuangan digital sendiri, tentunya produk atau jasa jenis ini memiliki tantangan sendiri untuk dipasarkan kepada calon pengguna.
Tak hanya persaingan di industri yang semakin ketat, tapi juga karena produk ini terbilang cukup rumit untuk audiens yang tidak terlalu melek teknologi.
Di artikel kali ini, kita bahas strategi pemasaran produk keuangan digital agar dapat mencakup khalayak banyak.
Produk keuangan digital sangat identik dengan smartphone atau ponsel. Karena sebagian besar penggunanya menggunakan ponsel, sangat penting untuk fokus kepada pengalaman pengguna (user experience).
Jika memasarkan atau mempromosikan produk keuangan digital, pastikan kamu men-highlight fitur-fitur yang menunjukkan keuntungan untuk para pengguna dan bagaimana produk keuangan digitalmu bisa memudahkan transaksi keuangan mereka.
Website dapat membuat bisnis mu menjadi lebih profesional dan terpercaya. Selain itu, media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn juga dapat kamu gunakan untuk mempromosikan produk dan menjangkau audiens yang luas. Banyak juga perusahaan keuangan digital yang menggunakan YouTube marketing.
Intinya, memiliki atau menggunakan platform digital untuk menyebarluaskan promosi ke lebih banyak audiens sangatlah penting.
Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan dalam menggunakan website atau media sosial sebagai platform pemasaran:
Pemasaran digital tidak komplit tanpa adanya konten di dalamnya. Platform yang kamu gunakan tidak akan maksimal tanpa konten berkualitas. Jadi, pastikan kamu membuat konten yang berkualitas dan menarik bagi audiens, seperti foto, video, blog, dan bahkan infografis.
Untuk video sendiri, kamu produk keuangan digital biasanya memakai explainer video atau video yang pendek dengan animasi motion graphics agar membuat penjelasan lebih mudah dipahami oleh orang awam sekalipun.
Konten-konten yang kamu buat tidak hanya untuk memasarkan produk keuangan digital. Namun, kamu juga dapat memanfaatkannya sebagai medium untuk mengedukasi audiens atau calon pengguna mengenai industri keuangan digital secara keseluruhan.
Dari informasi-informasi yang kamu tawarkan, kamu dapat meningkatkan kredibilitas sebagai ‘key player’ di industri tersebut.
Berikan peluang bagi audiens untuk mencoba produk secara gratis sebelum membelinya untuk meningkatkan kepercayaan mereka.
Free trial ini juga dapat membantumu mengidentifikasi masalah dan memperbaiki produk sebelum akhirnya diluncurkan secara resmi.
Kamu juga dapat menawarkan versi gratis dari produk fintech yang memiliki fitur yang terbatas, namun tetap dapat memungkinkan para pengguna untuk mencoba dan menilai produk.
Dari penilaian mereka, kamu dapat mengetahui apa yang perlu dibenahi dari produk keuangan digital.
Kita semua tahu bahwa influencers memiliki pengaruh yang cukup besar jika kita ingin memasarkan sebuah produk dan menjangkau lebih banyak audiens.
Dengan jumlah followers yang tidak sedikit, para influencers dapat dijadikan sebagai ‘alat pemasaran’ untuk mengenalkan produk keuangan digitalmu kepada massa yang lebih luas.
Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Influencers di sini tidak harus selebriti dengan beberapa juta followers. Influencers kecil dan menengah juga dapat kamu ajak bekerjasama, apalagi jika kamu di sebuah startup dengan budget atau anggaran pemasaran yang masih terbatas.
Author
Andre Oentoro is the founder of Breadnbeyond, an award-winning explainer video company. He helps businesses increase conversion rates, close more sales, and get positive ROI from explainer videos (in that order).
Twitter: @breadnbeyond
Email: [email protected]
LinkedIn: Andre Oentoro
Daftar Isi
Komentar (1 Komentar)