Daftar Isi
Pemain SEO mau tidak mau harus mencermati negative SEO. Apa itu dan bagaimana mengatasinya di 2022 ?
Muncul di halaman pertama Google memang bukan perkara mudah. Memang, ada praktik yang namanya Search Engine Optimization (SEO) yang bisa diterapkan demi bisa memenangkan kompetisi di halaman pencarian (SERP) tersebut.
Akan tetapi, untuk melihat hasilnya terkadang dibutuhkan kesabaran lebih, karena tidak bisa instan. Nah, maka tidak heran pasti ada saja oknum curang yang menghalalkan segala cara demi bisa mendapat ranking 1 di Google.
Upaya curang tersebut biasa dikenal dengan istilah negative SEO. Apa itu negative SEO? Simak penjelasannya berikut ini:
Negative SEO dikenal juga dengan istilah ‘Black Hat SEO’. Ini merupakan sebutan untuk cara-cara curang yang dilakukan oknum tertentu yang bisa merugikan website kompetitornya.
Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah menurunkan ranking website kompetitornya. Sebab, pelakunya ingin menurunkan kompetisi di SERP dan cepat-cepat memenangkan ranking di halaman pertama Google. Praktik semacam itu sudah pasti tidak etis dan bahkan terkadang ilegal.
Adapun taktik curang yang paling umum dilakukan biasanya adalah meretas website kompetitor. Bisa juga dengan menyebarkan berita palsu yang merusak reputasi website kompetitornya tersebut. Namun, dewasa ini serangan negative SEO tersebut sudah semakin beragam dan semakin kompleks. Apa saja macam-macamnya?
Ada berbagai macam bentuk serangan negative SEO, sebagai berikut:
Serangan negative SEO pertama yang paling berbahaya adalah serangan hacker. Bila website Anda sampai berhasil diretas hacker, apa saja bisa terjadi. Bahkan, website Anda bisa benar-benar hilang dari halaman pencarian Google.
Toxic backlinks merupakan jenis backlink yang bisa merusak reputasi website Anda di mata mesin pencari seperti Google. Akibatnya, ranking website Anda bisa turun drastis karena diserang backlink semacam itu.
Berikut macam-macam toxic backlinks:
Cara kerja praktik ini adalah menyalin seluruh konten di website Anda ke banyak website lainnya. Sehingga, mesin pencari akan menilai konten Anda tidak orisinil, dan akhirnya mempengaruhi ranking website Anda di SERP.
Oknum yang menjalankan taktik ini biasanya akan menyebarkan review negatif tentang website Anda di media sosial seperti Facebook atau Twitter. Biasanya review itu pun sifatnya mengada-ada alias dibuat-buat.
Cara lainnya, mereka berpura-pura menjadi pemilik website Anda dengan membuat akun yang mencantumkan nama domain Anda. Lalu, menyebarkan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan website Anda.
Hal seperti itu bisa merusak reputasi website maupun pemiliknya (nama baik perusahaan misalnya). Dari segi SEO, taktik ini juga bisa menyebabkan penurunan traffic.
Praktis negative SEO satu ini menyerang website Anda dengan merusak profil backlink berkualitas yang didapat. Caranya, oknum tersebut akan berpura-pura menjadi pemilik website Anda atau yang mengurus website Anda, lalu menghubungi Google Webmaster dan mengajukan permohonan untuk menghapus backlink yang mengarah ke website Anda.
Dampaknya, kredibilitas website tersebut turun di mata mesin pencari. Dengan begitu, ranking website Anda pun ikut merosot.
Untuk mencegah, sejumlah langkah bisa dilakukan, yaitu:
Google biasanya akan mengirimkan notifikasi saat website Anda mengalami hal-hal berikut:
Namun, untuk mendapatkan notifikasi tersebut, Anda terlebih dahulu perlu menghubungkan website Anda dengan Google Webmaster Tools. Aktifkan notifikasi email dan pilih opsi menerima notifikasi untuk semua jenis masalah. Dengan begitu, Anda bisa langsung tahu bila ada yang mencoba menyerang website Anda.
Langkah satu ini penting dilakukan sesering mungkin. Semakin sering Anda memeriksa profile backlink, semakin kecil pula peluang oknum jahat melancarkan serangan negative SEO ke website Anda.
Audit backlink secara manual bisa dilakukan dengan bantuan tool seperti Ahrefs atau Open Site Explorer. Akan tetapi, bila ingin mendapat notifikasi email hasil audit backlink secara otomatis, coba gunakan tool di MonitorBacklinks.com.
Tool ini akan memberikan laporan seputar backlink baru maupun backlink berkualitas tinggi yang hilang dari website Anda. Daripada repot-repot mengaudit backlink Anda secara manual setiap hari, tool ini tentu lebih memudahkan Anda.
Selain rutin mengaudit profile backlink, Anda juga harus melindungi backlink terbaik yang dimiliki sebelum diserang spammer. Begini caranya:
Jika Anda menggunakan WordPress, instal Plugin Google Authenticator dan buat 2 langkah verifikasi kata sandi. Jadi, setiap kali ada yang berusaha login ke website Anda, mereka akan diminta menambahkan kode unik yang dikirimkan hanya ke ponsel pintar Anda. Ini akan mempersulit hacker memuluskan niat jahatnya.
Anda dapat mengecek apakah di website Anda ada yang terindikasi sebagai duplikat konten di Copyscape.com. Cukup ketikkan alamat website Anda di sana, atau masukkan salah satu konten yang ingin diverifikasi saja. Tool ini akan memberitahu Anda apakah ada konten serupa yang diterbitkan di website lain tanpa izin Anda atau tidak.
Untuk mengetahui siapa yang menggunakan nama merek atau nama domain website Anda, Anda dapat menggunakan tool seperti Mention.net. Bila ada yang menggunakan nama domain Anda, tool ini akan langsung memberi notifikasi kepada Anda, dan Anda dapat memutuskan apakah Anda harus mengambil tindakan atau tidak.
Anda juga bisa menerima notifikasi setiap kali keyword yang berkaitan dengan nama domain website Anda disebut di media sosial, blog, forum, maupun berita online. Dengan begitu, Anda bisa segera mengambil tindakan.
Jika website Anda sudah terkena serangan negative SEO, berikut cara mengatasinya:
Anda bisa mendapatkan daftar toxic backlinks ini dengan melakukan audit manual menggunakan tool seperti Ahrefs. Pembahasan soal toxic backlink dan audit backlink sudah pernah dibahas di artikel lainnya di sini.
Setelah mengidentifikasi toxic backlinks yang harus Anda hapus, hubungi Webmaster dan ajukan permohonan untuk menghapus link tersebut mengarah ke website Anda.
Anda bisa juga menghubungi masing-masing pemilik website yang memberikan backlink mencurigakan tersebut. Jika Anda tidak dapat menemukan alamat email si pemilik website tersebut, gunakan tool Whois.com/whois untuk menemukan alamat email mereka.
Jika website Anda kena penalti dari Google gara-gara ulah spammer, gunakan Google Disavow Tool. Jadi, jika tidak ada metode di atas yang berhasil, buat daftar ‘Disavow Link’ yang nantinya dapat Anda kirimkan ke Google Webmaster Tools untuk ditindaklanjuti.
Atau Anda dapat dengan mudah membuat ‘Disavow Link’ di MonitorBacklinks.com.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)