Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Kelebihan Bank BNI dan Kekurangan

Daftar Isi

Kelebihan Bank BNI dan Kekurangan

Bank BNI merupakan salah satu bank BUMN tertua di Indonesia. Reputasi dan brand-nya sudah sangat dikenal.

Kita akan melihat kelebihan dan kekurangan bank BUMN satu ini dari berbagai aspek dan segmen bisnis perbankan.

Apa itu BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BNI” atau “Bank”) secara resmi didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1946 melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946 tentang Pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI), yang disebut sebagai UU BNI Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946.

Melalui Peraturan tersebut, BNI yang sebelumnya bernama “Poesat Bank Indonesia” dengan badan hukum yayasan, resmi menjadi “Bank Negara Indonesia” dan melaksanakan fungsi sebagai bank sirkulasi/bank sentral dan bank umum.

Hingga 31 Desember 2022, BNI memiliki 1 (satu) kantor pusat, 17 kantor wilayah, 10 (sepuluh) jaringan kantor luar negeri dan 1.870 jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan Sentra Bisnis.

Dari 10 (sepuluh) jaringan kantor luar negeri tersebut, terdiri dari 6 (enam) kantor cabang luar negeri, 1 (satu) sub-branch, 2 (dua) kantor cabang remittance, dan 1 (satu) Kantor Perwakilan yang tersebar di 7 (tujuh) negara.

Untuk mengakses layanan BNI yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih dekat, saat ini BNI juga memiliki 164.979 BNI Agen46 sebagai jaringan branchless banking yang bertujuan untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan masyarakat

Kelebihan BNI

Sejumlah keunggulan dari Bank BNI adalah:

1. Laba Bersih Naik Tajam

BNI berhasil menutup 2022 dengan mencetak kinerja impresif dan berhasil melampaui konsensus pasar. Hal ini tercermin dari laba bersih konsolidasi yang tercatat Rp18,3 triliun, tumbuh signifikan 68% year-on-year (YoY), dan merupakan perolehan laba bersih tertinggi yang melampaui pencapaian sebelum pandemi.

Kinerja yang prima ini terwujud di tengah lingkungan bisnis yang dinamis sepanjang tahun 2022 serta upaya memastikan agenda transformasi perusahaan terus berjalan sesuai dengan blueprint.

2. Pertumbuhan Aset dan Kredit yang Signifikan

Total aset BNI di tahun 2022 mengalami peningkatan hingga 6,7%. Pertumbuhan aset ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan pinjaman sebesar 10,9%, dari Rp 582,4 triliun di tahun 2021 menjadi Rp646,2 triliun di tahun 2022.

Pinjaman yang diberikan, atau dikenal juga sebagai kredit yang disalurkan oleh Bank, memiliki kontribusi terbesar terhadap total aset BNI dengan komposisi mencapai 62,7% di tahun 2022 dari 60,4% di tahun sebelumnya, di mana hal ini mencerminkan bisnis inti BNI sebagai penyalur kredit. Pertumbuhan penyaluran kredit ini diimbangi dengan kualitas kredit yang menguat, di mana NPL Gross di tahun 2022 sebesar 2,8%, menurun dari tahun sebelumnya sebesar 3,7%.

3. Perbankan Korporasi dan Kelembagaan

Kredit kepada segmen korporasi masih menjadi segmen kredit dengan share kredit terbesar di BNI dengan share rata-rata 3 (tiga) tahun terakhir sebesar 50,3%. Khusus pada Desember 2022, komposisi kredit korporasi di BNI mencapai 50,6% dan menjadi katalisator bagi pertumbuhan segmen kredit lainnya.

Strategi manajemen saat ini adalah fokus melakukan ekspansi kepada debitur-debitur unggulan yang merupakan key industry player serta mengoptimalkan hubungan kerja sama dengan kelembagaan

4. Bank Nasional dengan Kapasitas Global

BNI memiliki jaringan kantor terluas di luar negeri, yang berkedudukan di pusat bisnis dan keuangan dunia, yaitu di Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, dan Amsterdam.

Sepanjang tahun 2022, BNI terus memacu kinerja internasional, salah satunya melalui program BNI Xpora yang dijalankan khusus untuk mendorong pelaku UMKM melakukan ekspor ke luar negeri. Didukung program Xpora, di tahun 2022 BNI telah memiliki portofolio kredit ekspor mencapai Rp26,7 triliun, yang diberikan kepada lebih dari 39 ribu nasabah.

5. Ekosistem Digital yang Komprehensif dan Kompetitif

Produk champion dari layanan digital BNI adalah BNI Mobile Banking, BNIDirect dan BNI Xpora. BNI Mobile Banking kini telah digunakan oleh lebih dari 13,6 juta nasabah, dengan keunggulan pada kelengkapan fitur transaksi dan kemudahan untuk digunakan kapanpun dan dimanapun.

Di tahun 2022 BNIDirect membukukan pertumbuhan total pengguna sebesar 24,9% year-on-year (YoY) dengan capaian lebih dari 100 ribu pengguna. Adapun pengembangan BNI Xpora telah membawa BNI bertransformasi menjadi Bank dengan fokus untuk memberikan layanan perbankan internasional kepada seluruh nasabahnya.

Selain ketiga produk champion tersebut, pada tahun 2022 BNI telah menyelesaikan proses akuisisi Bank Mayora untuk menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan mencapai 63,92%. Bank Mayora akan ditransformasi menjadi bank digital yang fokus pada segmen SME.

6. Jaringan kantor domestik

Hingga akhir tahun 2022 BNI telah memiliki 1.808 outlet, 16.125 ATM, dan 164.979 agen Branchless Banking (BNI Agen 46). BNI melakukan optimalisasi jaringan kantor cabang dengan memerhatikan penyebaran jaringan outlet yang efektif, serta pengalihan transaksi perbankan nasabah menuju channel digital, terutama BNI Mobile Banking yang menawarkan pengalaman bertransaksi yang mudah, cepat, aman, dan nyaman.

Branchless banking atau biasa disebut dengan BNI Agen46 berfungsi optimal mendukung inklusi keuangan. Sampai dengan Desember 2022, BNI Agen46 mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 73,8 triliun dengan jumlah transaksi sebesar 83 juta transaksi yang tersebar di 34.000 desa di seluruh Indonesia, termasuk daerah yang dikategorikan Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).

Kelemahan BNI

Kinerja keuangan BNI tidak sebaik bank BUMN seperti Mandiri BRI dari berbagai aspek, seperti laba, kredit dan NPL. Meskipun keduanya punya size asset yang tidak jauh berbeda.

Dari sisi kinerja NPL, BRI dan Mandiri masih lebih baik dibandingkan BNI. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kredit dan manajemen risiko di BRI dan Mandiri masih lebih baik.

Kelemahan kinerja BNI dibandingkan Mandiri BRI tercermin dari valuasi saham keduang di bursa efek Indonesia. Valuasi saham BNI lebih rendah dibandingkan valuasi saham BRI atau Mandiri.

Baca juga - akun resmi bank bni, alamat kantor collection bank bni, ambil tunai kartu kredit bni, ambil uang di atm bni maksimal berapa, american express bni, amex bni, analis kartu kredit bni, angsuran bank bni

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait