Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Bank Mandiri vs BRI, Mana yang Terbaik

Daftar Isi

Bank Mandiri vs BRI, Mana yang Terbaik

BRI dan Bank Mandiri adalah dua bank terbesar di Indonesia. Keduanya dikenal punya jaringan yang luas dan nasabah yang loyal.

Bagaimana perbandingan kedua bank ini. Mana yang lebih baik serta apa kelebihan dan kekurangan masing- masing bank.

Apa itu Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Perseroan) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998.

Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya secara bersama sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Entitas Induk Bank adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Badan usaha Milik negara yang merupakan Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pembinaan badan usaha milik negara.

Kelebihan Bank Mandiri

Bank ini memiliki sejumlah kelebihan, yaitu:

1. Pertumbuhan Penyaluran Kredit Tinggi

Dari sisi pertumbuhan volume bisnis, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit konsolidasian*) sepanjang tahun 2022 mencapai Rp1.202,23 triliun, tumbuh 14,48% yoy dari tahun 2021 yang sebesar Rp1.050,16 triliun.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri ini telah berhasil melampaui pertumbuhan kredit perbankan Indonesia di tahun 2022 yang sebesar 11,35% yoy.

Dalam mendorong penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus pada sektor-sektor yang prospektif di setiap wilayah dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Sebagai agent of development, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Hal ini tercermin dari total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri di 2022 yang mencapai Rp39,84 triliun.

2. Bank dengan Laba Terbesar di Indonesia

Laba bersih konsolidasi Bank Mandiri berhasil dibukukan sebesar Rp41,17 triliun, tumbuh 46,89% (yoy) dibandingkan capaian di 2021.

Pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri yang pesat ini terutama didukung fungsi intermediasi yang dapat tumbuh double digit. Kredit konsolidasian Bank Mandiri tercatat mencapai Rp1.202,23 triliun di 2022 dengan pertumbuhan sebesar 14,48% (yoy), atau lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 11,35% (yoy).

3. Kualitas Kredit NPL Terjaga

Performa bisnis kredit yang solid ini juga diimbangi Bank Mandiri dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan. Per akhir 2022, rasio NPL Bank Mandiri secara bank only berhasil menurun ke level 1,88% atau turun 93 basis point (bps) dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar 2,81%.

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah melakukan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, termasuk dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi. Meski NPL relatif menurun, Bank Mandiri tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio sebesar 311% pada akhir 2022.

Selain itu, Bank Mandiri juga mendorong efisiensi biaya pencadangan sehingga cost of credit (CoC) dapat membaik dari sebelumnya 1,91% ke level 1,21%, atau terendah dalam beberapa tahun terakhir.

4. Kekuatan di Digital Banking

Inisiatif dalam mendukung inovasi digital melalui Livin’, KOPRA dan Smart Branch telah membawa Bank Mandiri menjadi salah satu Bank terdepan dalam digitalisasi.

Peningkatan pengguna aktif aplikasi berkontribusi positif terhadap fee based income Bank Mandiri. Fee based income yang berasal dari aplikasi New Livin’ mencapai Rp1.737 miliar per 31 Desember 2022 dibandingkan Rp1.397 miliar pada tahun sebelumnya. Livin’ by Mandiri juga telah hadir Around the world atau di 119 negara dengan fitur yang kian lengkap. Salah satu fitur terbarunya di 2022 yaitu Livin’ Sukha yang mengintegrasikan seluruh solusi transaksi finansial untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup nasabah. Bank Mandiri akan terus melakukan inovasi terbaik karena kenyamanan nasabah senantiasa menjadi prioritas utama.

5. Jaringan dan Network Luas

Hingga tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, Bank Mandiri memiliki

  • 1 Kantor Pusat
  • 138 Kantor Cabang
  • 11 entitas anak
  • 4 Entitas Cucu
  • 2.226 Cabang Pembantu
  • 13.027 ATM
  • 7 Kantor luar negeri yang terdiri dari 5 cabang luar negeri dan 2 subsidiaries

6. Ekosistem Finansial Lengkap lewat Anak Perusahaan

Entitas Anak

  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)
  • Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
  • PT Mandiri Sekuritas (Mansek)
  • PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap)
  • PT Mandiri Tunas Finance (MTF)
  • Mandiri International Remittance Sdn. Bhd. (MIR)
  • PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri)
  • PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI)
  • PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth)
  • PT Mandiri Utama Finance (MUF)
  • PT Mandiri Capital Indonesia (MCI)

Entitas Cucu

  • PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI)
  • Mandiri Securities Pte Ltd (MSPL)
  • PT Mitra Transaksi Indonesia (MTI)
  • PT FitAja Digital Nusantara

Kelemahan Bank Mandiri

Bank Mandiri lebih banyak di perkotaan dibandingkan BRI yang punya jaringan unit sampai ke pedesaan. Dari sisi kredit, BRI adalah penyalur utama KUR, sementara Mandiri meskipun besar tetapi bukan penyalur KUR terbesar.

Jaringan branchless banking Mandiri tidak semasif BRLink dari Bank BRI. BRILink masuk sampai ke pelosok, yang belum terjangkau oleh Bank Mandiri.

Di pasar modal, kapitalisasi pasar Bank Mandiri masih dibawah BRI. Ini menunjukkan bahwa investor saham lebih menghargai BRI dibandingkan Mandiri.

Apa itu Bank BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah bank umum milik Pemerintah Republik Indonesia yang didirikan dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968.

BRI memiliki 1 Kantor Pusat serta melayani seluruh nasabah melalui 8.208 unit kerja dan 250.267 jaringan e-channel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.

Kelebihan BRI

Dari analisa laporan keuangan dan kinerja finansial, kami menilai sejumlah keunggulan dari BRI adalah;

1. Aset Terbesar di Indonesia

Posisi Aset BRI pada 31 Desember tahun 2022 tercatat sebesar Rp1.865,64 triliun, meningkat 11,18% dibandingkan pada akhir tahun 2021 yang sebesar Rp1.678,10 triliun.

Sehingga pada September 2022, BRI menguasai 15,03% dari total aset perbankan nasional sebesar Rp10.487,58 triliun.

2. Laba Bank Tertinggi di Indonesia

Laba tahun berjalan BRI periode 2022 tercatat sebesar Rp 51,41 triliun atau mampu tumbuh sebesar 67,15% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp30,76 triliun.

Pertumbuhan laba bersih konsolidasian tersebut didorong oleh pertumbuhan laba bersih Perseroan secara Bank only yang tercatat sebesar Rp 47,8 triliun atau mampu tumbuh sebesar 48,46% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 32,2 triliun, serta kontribusi positif seluruh entitas anak yang naik 407,86% YoY atau Rp4,20 triliun

3. Penyalur Kredit Mikro Terbesar

Bisnis mikro telah lama menjadi kompetensi inti bagi BRI. Dengan dukungan sebaran jaringan kantor yang luas dan tenaga pemasar yang kompeten, BRI telah menjangkau dan melayani kebutuhan layanan keuangan bagi para pelaku usaha Mikro hingga pelosok negeri.

Total outstanding kredit bisnis mikro tahun 2022 sebesar Rp 449,63 triliun, meningkat 13,27% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 396,96 triliun.

Peningkatan tersebut terutama berasal dari pertumbuhan KUR Mikro sebesar 32,18%. Kenaikan KUR Mikro dikarenakan kenaikan alokasi kuota KUR Mikro BRI pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 227,4 triliun.

4. Permodalan BRI Kuat

Hingga Desember 2022, BRI memiliki CAR sebesar 23,30% (bank only) dan 25,54% (konsolidasi).

Total CAR minimum BRI berada di level 14,46% maka CAR BRI pada tahun 2022 yang sebesar 23,30% (bank only) dan 25,54% (konsolidasi) telah memenuhi ketentuan regulator perbankan dan jasa keuangan tersebut.

Secara struktur permodalan, hingga Desember 2022, BRI memiliki modal inti (Tier-1) sebesar Rp 234,73 triliun (bank only) dan Rp273.81 triliun (konsolidasi) serta Modal Pelengkap (Tier-2) sebesar Rp10,56 triliun (bank only) dan Rp11,27 triliun (konsolidasi) dengan rasio CAR Tier-1 mencapai 22,30% (bank only) dan 24,53% (konsolidasi).

5. Jaringan Mikro Terluas di Indonesia

BRI mengakuisisi Pegadaian dan PNM untuk memperkuat eksistensi di sektor kredit mikro.

Dilakukan melalui Holding Ultra Mikro antara BRI (sebagai induk) dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Satu tahun setelah pendirian, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah ultra mikro untuk mendapatkan layanan keuangan formal.

6. BRI Mencatat ROA dan NIM Tinggi

Return on Assets (ROA) before tax BRI sebesar 3,76% (bank only) di tahun 2022 atau meningkat 1,04% dibanding tahun 2021 yang sebesar 2,72% (bank only).

Kenaikan ROA tidak terlepas oleh kenaikan performa Perseroan yang didorong oleh kemampuan perseroan untuk terus menumbuhkan pendapatan bunga bersih, perolehan pendapatan operasional non bunga serta kemampuan efisiensi biaya pencadangan kredit dan menjaga pertumbuhan opex pada level yang optimal.

Sementara itu, Perseroan mampu menjaga marjin pendapatan bunga bersih (NIM) BRI pada tahun 2022 sebesar sebesar 6,80% (bank only) atau cenderung flat jika dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 6,89% (bank only).

7. Jaringan Kantor Luas ke Pelosok Indonesia

BRI memiliki 8.208 unit kerja dan 250.267 jaringan e-channel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri, yang terdiri atas:

  • 1 Kantor Pusat dan 18 Kantor Wilayah
  • 449 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Khusus
  • 6 Kantor Cabang Luar Negeri
  • 7.611 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Cabang Pembantu Luar Negeri
  • 117 Teras BRI Keliling dan 4 Teras BRI Kapal

8. Inovasi AgenBRILink, Bertransaksi Tanpa Harus ke Bank

AgenBRILink adalah model kemitraan yang ditawarkan oleh BRI kepada masyarakat untuk memperluas layanan keuangan BRI.

Dengan adanya AgenBRILink yang tersebar lebih dari 627 ribu di seluruh Indonesia, terdapat keunggulan kompetitif pada AgenBRILink yaitu memudahkan masyarakat dalam bertransaksi keuangan tanpa harus ke Bank.

AgenBRILink dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan EDC BRILink ataupun BRILink Mobile secara real time online.

Sampai dengan 31 Desember 2022, terdapat 627.012 AgenBRILink di seluruh pelosok Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 125.926 AgenBRILink EDC dan 501.086 AgenBRILink Mobile, dan tersebar di lebih dari 58,9 ribu desa di seluruh Indonesia.

9. Buka Tabungan Online di BRI Digital Saving

BRI Digital Saving adalah channel pembukaan rekening secara online melalui aplikasi BRImo ataupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk launcher.

Proses pembukaannya dilakukan secara fully digital sehingga memiliki standar secara metode Know Your Customer (KYC), alur pembukaan rekening, dan user experience. Pembukaan rekening online secara digital telah mencapai per Desember 2022 adalah sebesar 5,19 juta rekening dengan total saldo Rp 12,14 triliun.

Kelemahan BRI

Meskipun menjadi bank terbesar di Indonesia, tapi BRI masih memiliki sejumlah kekurangan dilihat dari laporan keuangan dan kinerjanya dibandingkan bank sekelas, yaitu:

1. Kontribusi Dana Murah Masih Rendah

Rasio CASA Perseroan baik konsolidasi dan bank only dengan masing-masing tercatat sebesar 66,70% dan 66,92% yang pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 63,08% dan 63,30%.

Pertumbuhan simpanan Perseroan pada tahun 2022 fokus pada pertumbuhan simpanan berbiaya rendah (CASA). CASA tercatat tumbuh sebesar 21,46% untuk konsolidasian dan sebesar 21,93% secara bank only.

2. NPL Masih Relatif Tinggi

Kolektibilitas kredit dapat diukur dengan rasio kualitas aset atau Non-Performing Loan (NPL). BRI memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) pada tahun 2022 sebesar 2,67%, mampu lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar 3,00%.

Angka NPL BRI ini masih lebih tinggi dari pesaingnya Bank BCA yang bisa mencata dibawah 2%.

Penurunan ini sejalan dengan strategi Perseroan dalam melakukan soft-landing kredit yang terdampak Covid-19 serta penyaluran kredit terhadap sektor-sektor yang tidak berisiko.

Namun, dibandingkan kompetitornya, seperti Mandiri, Npl BRI masih lebih tinggi.

3. Kurang Dikenal di Perkotaan

BRI fokus di sektor mikro pedesaan, sehingga eksistensinya di perkotaan masih relatif lebih kecil dibandingkan bank - bank besar lainnya, seperti Mandiri.

4. Ketergantungan Kredit KUR Pemerintah

Meskipun di satu sisi berperan sebagai agen penyalur pinjaman pemerintah, porsi penyaluran KUR dari Pemerintah di portofolio kredit BRI cukup signifikan.

Akibatnya jika proses persetujuan KUR dari pemerintah terlambat, implikasinya terhadap kinerja kredit di BRi.

Baca juga - ajukan pinjaman mandiri, aktivasi kartu kredit mandiri, aktivasi kartu kredit mandiri gagal, ambil cash dari kartu kredit mandiri, ambil kartu atm mandiri setelah daftar online, ambil uang di atm mandiri pakai kartu bri, angsuran bank mandiri kur 2023

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait