Daftar Isi
Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan fasilitas terkini bagi para nasabahnya berupa layanan aplikasi BNI M-Banking (mobile banking) supaya nasabah bisa melakukan transaksi dengan praktis dan cepat. Simak review BNI M-Banking berikut ini.
Saya sudah menggunakan fasilitas ini sejak 2018 untuk keperluan transaksi yang ringan seperti transfer, top-up, dan pembayaran tagihan. Sistem yang mudah, desain UX yang simpel, serta minimnya gangguan menjadi poin plus dari aplikasi ini.
Ternyata penilaian saya bukan tanpa alasan, baru-baru ini BNI menginformasikan melalui akun Instagram @bni46 berhasil menempati posisi pertama sebagai Performa Terbaik Mobile Banking 10 Bank periode 2020-2021. Jadi tidak heran jika saya sangat betah menggunakan layanan ini selama bertahun-tahun.
Menurut saya, menggunakan aplikasi m-banking lebih nyaman dan praktis ketimbang layanan internet banking maupun SMS. Pasalnya, saya tidak perlu mengetikkan kode format perintah untuk melakukan suatu transaksi.
Hanya dengan klik menu-menu yang tersedia di aplikasi m-banking, kebutuhan transaksi saya sudah selesai. Apalagi m-banking juga hanya perlu kuota internet saja, bukan pulsa seperti halnya SMS banking.
Pendaftaran BNI M-Banking sebenarnya sangat mudah. Namun, pendaftaran atau registrasi hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang BNI terdekat.
Saat melakukan registrasi, pihak bank memang mewajibkan proses registrasi dilakukan oleh orang yang bersangkutan, tidak boleh diwakilkan. Sebelum saya melakukan registrasi, saya siapkan beberapa dokumen persyaratan terlebih dahulu.
Dokumen Persyaratan:
Syarat lain-lain:
Ketika Customer Service (CS) mengisikan data diri saya di sistem, saya akan menerima User ID dan Kode Registrasi melalui email, kemudian menentukan MPIN dan Password Transaksi. Kode Registrasi inilah yang CS gunakan agar proses registrasi di komputer sukses.
Jika proses registrasi selesai, apakah saya sudah bisa menggunakan BNI M-Banking? Jawabannya, belum bisa. Masih ada satu tahap lagi yang harus saya lalui, yaitu melakukan aktivasi pada aplikasi BNI M-Banking.
Pertama, saya unduh aplikasi BNI Mobile Banking di Play Store karena saya pengguna smartphone Android. Jangan khawatir! Aplikasi ini juga kompatibel pada produk Iphone maupun Blackberry.
Kedua, saya mulai aktivasi dengan mengisikan data seperti nomor Kartu Debit, lokasi negara, MPIN, Password transaksi. Selanjutnya, akan muncul format SMS verifikasi, lalu kirim.
Setelah aktivasi selesai, saya menerima email notifikasi bahwa aktivasi BNI M-Banking telah sukses. Mudah, kan?
Review BNI M-Banking selanjutnya yaitu mengenai fitur unggulan yang ada di aplikasi BNI mobile banking.
Menurut saya, fitur-fitur yang ada di sini bisa mengakomodir kebutuhan nasabah dengan sangat baik. Mulai dari transfer, top-up e-wallet, pembayaran tagihan, hingga pengajuan Kredit Tanpa Agunan BNI Fleksi.
Di antara banyaknya fitur yang BNI M-Banking tawarkan, ada beberapa fitur unggulan yang menjadi nilai unik di aplikasi ini. Berikut saya bahas satu per satu.
Selain login secara manual dengan mengisi User ID dan MPIN, ada juga cara login dengan biometric seperti deteksi wajah sidik jari. Kedua cara tersebut sama-sama mudah dan aman kok.
Karena handphone saya belum dilengkapi dengan teknologi biometric, maka saya selalu login secara manual. Untungnya, User ID dapat tersimpan secara otomatis sehingga saya hanya perlu menginput MPIN.
Ketika saya menemui kendala ketika hendak melakukan transaksi, saya bisa memanfaatkan fitur BNI Chat untuk menghubungi customer service yang siap melayani 24 jam.
Untuk bisa menikmati fitur ini, saya harus memasukkan nama, email, dan nomor telepon terlebih dahulu. Setelah itu baru saya bisa konsultasi dengan CS.
Review BNI M-Banking selanjutnya yaitu fitur kode QRIS. Saya bisa melakukan pembayaran di supermarket, restoran, ataupun tempat lain yang memiliki kode QR hanya dengan scan QRIS saja.
Jika membandingkan dengan transfer secara manual yang mengharuskan saya mengisi nomor rekening atau VA, tentunya penggunaan QRIS jauh lebih menghemat waktu.
Fitur Life Goals merupakan tabungan perencanaan masa depan (TAPENAS) yang hadir di aplikasi ini. Fitur ini membantu saya menabung tiap bulan secara rutin karena saldo langsung akan didepositkan.
Dana yang tersimpan di TAPENAS bisa untuk biaya pendidikan, membeli barang elektronik, hingga biaya liburan.
Satu hal yang sangat menarik dari aplikasi ini adalah fitur Digital Loan. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengajukan pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) BNI Fleksi secara online.
Padahal biasanya bank hanya melayani pinjaman kredit secara offline, dimana pemohon wajib datang ke kantor cabang. Dengan fitur ini, pemohon bisa mengajukan pinjaman hingga Rp 500 juta dengan tenor maksimal 15 tahun.
Fitur ini sangat unik menurut saya. Pasalnya, pengguna bisa mentransfer sejumlah uang untuk memperingati acara tertentu seperti berbagi sukacita, empati, dan merayakan hari besar keagamaan.
Selain itu, pengguna juga bisa mencantumkan stiker sesuai peringatan acaranya. Kemudian, isi nominal transfer dan pilih pembayaran melalui transfer/top-up/mobile tunai.
Biasanya, aplikasi mobile banking akan menampilkan tampilan menu secara default dan tetap. Namun, BNI M-Banking memberikan fitur Atur Menu supaya penggunanya bisa memilih menu apa saja yang nampak di halaman pertama.
Dengan begitu, pengguna bisa menyesuaikan pilihan menu tersebut sesuai kebutuhan. Apalagi jika satu menu memang kerap digunakan, tentu ini lebih efektif dan efisien.
Saya menggunakan aplikasi ini selama bertahun-tahun tentu karena keunggulan yang ditawarkan. Selain penggunaannya yang mudah, BNI M-Banking juga minim gangguan. Simak review BNI M-Banking tentang keunggulannya berikut ini.
Aplikasi BNI M-Banking didesain hanya bisa digunakan di satu smartphone saja. Apabila ada lebih dari satu smartphone yang mengaktifkan BNI M-Banking dengan User ID yang sama, maka smartphone terakhir itulah yang bisa mengoperasikannya.
Artinya, BNI sangat memprioritaskan keamanan penggunanya. Seandainya satu User ID dapat beroperasi di lebih dari satu smartphone, orang lain mungkin bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalahgunakan akun tersebut.
Selain itu, opsi login dengan pindai wajah maupun sidik jari juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Artinya, hanya pemilik User ID itulah yang bisa mengakses BNI M-Banking di smartphonenya.
Jika menilik pada opsi login manual, ini juga masih terbilang aman asalkan pengguna tidak memberitahukan User ID, MPIN, dan Password transaksi ke orang lain.
Sejauh ini saya sangat puas dengan sistem keamanan BNI M-Banking. Bahkan, ketika saya lupa logout dari aplikasi, aplikasi tersebut akan logout secara otomatis setelah beberapa saat.
Aplikasi digital perlu menggaris bawahi desain UX sesuai target penggunanya. Inilah salah satu keunggulan desain UX aplikasi BNI M-Banking yang sangat user-friendly, simpel, dan tidak rumit.
Ketika pertama kali menggunakan aplikasi ini, hampir tidak ada kesulitan yang saya hadapi. Pasalnya, semua menu, keterangan, dan form pengisian didesain dengan simpel dan jelas.
Terdapat fitur Riwayat di aplikasi ini yang memungkinkan penggunanya melihat riwayat transaksi yang mereka lakukan, termasuk jumlah debit, kredit, dan saldo rekening.
Belum lama ini BNI memberlakukan kebijakan untuk tidak lagi menggunakan buku tabungan, melainkan mengeluarkan e-statement sebagai bukti transaksi bulanan yang akan dikirim melalui email setiap akhir bulan.
Dengan kebijakan tersebut, saya yang kadang penasaran dengan riwayat transaksi rekening merasa sangat terbantu dengan adanya fitur Riwayat. Jadi saya bisa mengecek riwayat transaksi tanpa harus menunggu hingga akhir bulan ketika BNI mengirim e-statement.
Bagi pengguna yang jarang menggunakan aplikasi ini mungkin bisa lupa User ID dan MPIN mereka. Lalu bagaimana memperbaikinya?
Pengguna cukup klik fitur “Lupa User ID” maupun “Lupa MPIN” di halaman login aplikasi. Inilah yang saya lakukan ketika lupa MPIN BNI M-Banking saya.
Caranya pun cukup mudah. Setelah klik fitur tersebut, isi data, isi kode OTP, lalu BNI akan mengirim User ID maupun MPIN melalui email. Jadi, tidak perlu repot-repot ke kantor cabang untuk mengurus User ID dan MPIN.
Meskipun dibekali dengan sejumlah keunggulan yang memanjakan penggunanya, nyatanya tetap ada kekurangan dari aplikasi ini. Berikut ini review BNI M-Banking mengenai kekurangannya.
User ID yang sama tidak bisa diakses di dua smartphone yang berbeda. Jika demikian, maka otomatis smartphone terakhir itulah yang bisa mengakses m-banking User ID tersebut.
Mungkin hal ini terlihat sepele, namun jika pengguna sangat membutuhkan akses di smartphone yang pertama padahal belum logout dari smartphone yang kedua, tentu ini menjadi masalah tersendiri.
Pengguna BNI M-Banking harus mengunjungi kantor cabang BNI apabila mereka mengganti nomor handphone maupun email. Ini penting mengingat kode OTP, kode verifikasi, dan sejumlah data penting lainnya hanya bisa dikirim melalui nomor HP dan email terdaftar.
Salah satu kekurangan yang agak riskan yaitu pengguna tidak boleh memindahkan slot kartu SIM terdaftar. Misalnya, kartu SIM terdaftar awalnya ada di slot 1, maka tidak boleh pindah ke slot 2.
Bukan tanpa alasan, jika kartu terdaftar tersebut pindah, maka bisa menyebabkan transaksi gagal. Oleh sebab itu, jangan pernah tukar slot kartu SIM.
Itu dia review BNI M-Banking berdasarkan pengalaman pribadi saya. Sejauh ini saya sangat puas dengan performa BNI M-Banking yang ringkas, mudah, dan cepat. Pastinya saya akan terus menggunakan aplikasi ini untuk keperluan finansial sehari-hari.
Daftar Isi