Daftar Isi
Margin adalah istilah yang umum digunakan Bank Syariah ketika menjelaskan fasilitas pembiayaannya, salah satunya pada produk pembiayaan tanpa agunan atau KTA syariah. Apa margin KTA Syariah terbaik di 2022 ?
Margin KTA Syariah terbaik di 2022 adalah Xtra Dana Cimb Niaga, dan Permata IB KTA.
Margin dalam konteks perbankan syariah adalah tingkat keuntungan yang diperoleh Bank Syariah yang dinyatakan dalam bentuk nominal maupun persentase. Tingkat keuntungan tersebut ditentukan berdasarkan atas kesepakatan antara nasabah dan bank pada saat dilakukannya akad.
Istilah margin umumnya dipakai apabila akad pembiayaan yang digunakan merupakan jenis akad jual beli, seperti akad murabahah, istishna, dan salam. Sementara apabila pembiayaan berkaitan dengan pemberian jasa atau manfaat, maka akad yang digunakan adalah akad ijarah, di mana tingkat keuntungan bank disebut dengan istilah ujrah yang berarti imbalan atau upah.
Urutan skema penentuan margin dalam akad jual beli KTA syariah adalah sebagai berikut:
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Statistik Perbankan Syariah yang memuat rata-rata margin pada Bank Umum Syariah. Statistik tersebut terakhir kali diterbitkan pada November 2021 lalu.
Melansir dari data dari OJK tersebut, di bawah ini adalah ringkasan pergerakan rata-rata margin konsumsi non UMKM pada pembiayaan Bank Umum Syariah:
Periode | Margin |
---|---|
Agustus 2021 | 11.30% |
September 2021 | 11.29% |
Oktober 2021 | 11.26% |
November 2021 | 11.02% |
Pada tahun sebelumnya, tepatnya November 2020, tingkat margin Bank Umum Syariah untuk kategori pembiayaan yang sama adalah sebesar 11.26%. Meskipun dapat dikatakan menurun, tingkat margin tersebut lebih tinggi 1% dibandingkan rata-rata tahunan pada dua tahun sebelumnya, yakni tahun 2019 dengan nilai 10.25%.
Berbeda dengan perbankan konvensional yang lebih terbuka dengan besaran bunga KTA-nya, perbankan syariah umumnya tidak secara terang menyebutkan persentase marginnya. Meskipun demikian, berikut ini adalah rekomendasi produk KTA Syariah dengan klaim margin yang kompetitif.
Xtra Dana iB merupakan produk personal financing CIMB Niaga Syariah, yang merupakan jenis pembiayaan tanpa jaminan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti keperluan pendidikan, wisata halal, perjalanan ibadah, maupun pembelian barang/jasa dari mitra CIMB Niaga.
Persentase margin maupun ujrah yang diberlakukan pada CIMB Niaga Xtra Dana iB adalah sebesar 1.35% untuk semua jangka waktu pembiayaan.
Besaran margin yang tetap untuk semua tenor tersebut merupakan hal yang relatif menguntungkan bagi nasabah. Pasalnya, bank biasanya cenderung menetapkan besaran margin yang lebih besar sejalan dengan semakin panjang masa tenornya.
Informasi pokok terkait Xtra Dana iB meliputi:
Syarat dan ketentuan pengajuan Xtra Dana iB adalah:
Kelebihan Xtra Dana iB:
Kelemahan Xtra Dana iB:
PermataKTA iB Multiguna adalah produk pembiayaan KTA dari Bank Permata yang berbasis syariah dengan plafon pembiayaan hingga Rp300 juta. PermataKTA tidak mencantumkan secara langsung kisaran maupun besaran marginnya.
Informasi pokok terkait PermataKTA iB Multiguna meliputi:
Syarat dan ketentuan pengajuan PermataKTA iB Multiguna adalah:
Kelebihan PermataKTA iB Multiguna:
Keterbatasan PermataKTA iB Multiguna:
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh dua kesimpulan terkait besaran margin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Produk KTA pada perbankan syariah di Indonesia yang masih terbatas membuat persaingan tingkat margin masih terbilang minim. Hal tersebut menyebabkan bank-bank syariah, selain CIMB Niaga Syariah, tidak secara jelas mencantumkan besaran margin pada situs resmi mereka.
Xtra Dana iB pada CIMB Niaga Syariah menetapkan margin sebesar 1.35% untuk semua jangka waktu pembiayaan, sementara produk PermataKTA pada Permata Bank tidak menyebutkan besaran marginnya, sehingga informasi tersebut dapat diperoleh nasabah melalui call center atau kantor cabang bank setempat pada saat pengajuan.
Tingkat margin yang diberlakukan pada KTA syariah dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya:
Akad-akad jual beli dalam KTA syariah memiliki ketentuan dan prosedur yang berbeda-beda, sehingga besaran margin akan menyesuaikan kepada rangkaian prosedur yang dibutuhkan.
Jenis barang yang menjadi objek pembiayaan memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam proses pembeliannya, misalnya apabila objek pembiayaan merupakan barang yang memiliki fitur atau spesifikasi yang sulit diperoleh.
Sebagaimana KTA konvensional yang menetapkan bunga sesuai tenornya, perbedaan tingkat margin juga salah satunya dapat disebabkan oleh jangka waktu pelunasan pembiayaan kepada bank.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)