Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Cara Bangun Rumah Sendiri (Belajar dari Pengalaman Kami)

Daftar Isi

Cara Bangun Rumah Sendiri (Belajar dari Pengalaman Kami)

Punya rumah yang kita desain sendiri menjadi impian banyak orang. Tapi bagaimana cara mewujudkannya, karena tantangannya tidak mudah terutama soal pendanaan.

Kami pernah membangun rumah sendiri dan pengalaman tersebut kami ingin bagi dalam tulisan ini.

Langkan, cara dan tips membangun rumah sendiri adalah sebagai berikut:

1. Analisa Kemampuan Finansial

Paling pertama, kita harus melakukan analisa jujur soal kemampuan finansial. Apakah keuangan keluarga saat ini sanggup untuk membangun rumah sendiri ?

Ini penting dilakukan di awal sebelum memulai pembangunan. Karena biaya untuk membangun rumah, tidak sedikit.

Jangan sampai pembangunan rumah berhenti di jalan akibat pembiayaan yang kurang.

Sebisa mungkin, kita pastikan di awal bahwa finansial kita cukup kuat untuk membiayai pembangunan rumah sendiri.

2. Hitung Anggaran Budget Pembangunan Rumah

Dari pengalaman kami, budgeting sangat krusial. Karena bangun rumah butuh biaya besar, maka kita perlu perencanaan yang matang sejak awal.

Membuat anggaran adalah bagian penting dalam perencanaan tersebut.

Dengan adanya budget, kita jadi bisa memonitor perkembangan pembangunan dan ketersediaan dana yang kita miliki.

Dari pengalaman kami dan banyak orang lain, membangun rumah sendiri akan sangat mungkin over budget. Ada saja biaya tambahan yang harus keluar dari rencana awal.

Oleh karena itu, guna meminimalisir over budget, salah satu caranya adalah memiliki budget.

3. Siapkan Dana Pembiayaan Bangun Rumah

Setelah melakukan analisa keuangan dan membuat anggaran pembangunan rumah, selanjutnya kita harus mengumpulkan dana untuk pembiayaan rumah.

Pendanaan memegang peran krusial dalam pembangunan rumah.

Karena itu, sebisa mungkin sebelum membangun kita sudah memastikan keamanan pendanaan.

Persoalannya, kita sulit menggunakan KPR untuk membiayai pembangunan rumah sendiri. Karena dalam perjanjian KPR, rumah menjadi jaminan, sementara saat ini rumah kita belum jadi.

Jadi, kita harus memikirkan alternatif lain untuk membiayai pembangunan rumah.

Salah satunya, adalah mencari pembiayaan kontrak bangun, yaitu bank memberikan kredit berdasarkan progress pembangunan.

Kita serahkan rencana biaya di RAB ke bank, lalu bank menganalisa dan jika disetujui kita akan mendapatkan plafon pinjaman rumah sesuai nilai di RAB.

Pencairan dana oleh bank dilakukan secara bertahap sesuai progress pembangunan.

Karena itu, kita perlu modal awal untuk memulai pembangunan. Setelah bangunan mulai, kita baru bisa meminta pencairan bertahap ke bank.

Sumber pendanaan untuk membangun rumah bisa bersumber dari beberapa tempat lain, yaitu:

  • Tabungan kita sendiri. Ini bagian yang cukup besar karena berbeda dengan beli rumah di developer yang bisa di KPR, sementara bangun rumah sendiri umumnya sulit untuk diajukan KPR
  • Pinjaman yang bisa dari lembaga keuangan atau dari orang tua. Pinjaman dari bank biasanya adalah KTA atau pinjaman tanpa agunan lainnya.

4. Cari dan Akuisisi Tanah

Untuk bisa membangun, kita harus cari tanahnya terlebih dahulu. Kita harus pastikan bahwa tanahnya siap untuk kita membangun.

Berbeda dengan beli rumah di developer, kita yang bangun rumah sendiri harus menyiapkan tanah.

Hal yang penting diperhatikan selain soal lokasi, harga, adalah legalitas tanah. Pastikan tanah punya legalitas yang jelas.

Paling bagus, tanah sudah punya Sertifikat Hak Milik (SHM).

Sebaiknya, kita konsultasi dengan Notaris soal soal legalitas sebelum melakukan pembelian tanah. Harus dipastikan bahwa tanah yang kita beli tidak dalam sengketa atau milik orang lain yang bukan penjual.

5. Desain Rumah (Saran: Pakai Arsitek)

Setelah urusan tanah selesai, tahap berikutnya adalah mulai memikirkan desain rumah yang akan dibangun.

Dari pengalaman kami, desain rumah sangat penting karena

  • Menentukan kenyamanan saat tinggal nanti
  • Menentukan besar kecilnya biaya pembangunan rumah.

Kita bangun rumah sendiri ingin memiliki rumah yang sesuai dengan karakter dan keinginan kita. Makanya, desain menjadi sangat penting.

Kami sangat menyarankan untuk menggunakan arsitek dalam mendesain rumah.

Mahal fee arsitek ?

Ya, fee arsitek tidak murah tapi sangat worthed digunakan karena manfaat yang akan kita dapatkan.

Beberapa manfaat yang langsung kami rasakan ketika menggunakan arsitek:

  1. Desain rumah yang nyaman dan unik. Arsitek bisa memberikan rumah yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita, serta nyaman ditinggali karena dibangun sesuai dengan prinsip rumah tinggal
  2. Biaya pembangunan rumah bisa ditekan dengan arsitek memberikan masukkan soal pembangunan rumah. Banyak hal yang tidak jadi kami bangun karena menurut arsitek tidak perlu, yang akhirnya sangat menghemat biaya pembangunan rumah.

Setelah memutuskan pakai arsitek, kita harus menemukan arsitek yang desain nya sesuai selera kita dan fee-nya masuk dalam budget kita.

6. Cari dan Pilih Kontraktor Bangunan

Rampung dengan desain, kita kemudian mencari dan memilih kontraktor bangunan untuk mewujudkan rumah impian.

Memilih kontraktor bangunan yang tepat adalah bagian paling krusial dalam proses membangun rumah karena sebagian aktivitas dilakukan dengan kontraktor.

Uang pembangunan sebagian besar akan dibayarkan ke kontraktor. Jika kontraktor bermasalah, misalnya pembangunan terlambat, tidak sesuai spek yang disepakati atau uang dibawa kabur, maka resikonya akan sangat besar.

Karena itu proses pemilihan kontraktor sebaiknya dilakukan dengan hati - hati. Kita exciting ingin segera membangun rumah, tetapi pastikan proses pemilihan kontraktor dilakukan secara cermat.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memilih kontraktor yang tepat adalah:

  • Melakukan survey ke proyek yang sudah pernah dikerjakan
  • Melakukan interview dengan pemilik rumah yang dikerjakan oleh kontraktor
  • Membandingkan beberapa kontraktor untuk beauty contest

Dari pengalaman kami, harga jangan menjadi pertimbangan utama di saat memilih. Karena kualitas kontraktor yang baik, biasanya memang harganya lebih mahal.

Jangan sampai, kita pilih kontraktor yang murah, tetapi saat pengerjaan mengecewakan, sehingga total biaya-nya di akhir proyek malah menjadi lebih mahal.

Pastikan juga bahwa kita melakukan evaluasi kontraktor secara profesional. Misalnya, jangan karena saudara atau teman dekat, kita jadi percaya begitu saja.

Kami mendengar banyak kasus kontraktor yang tidak menyelesaikan proyek atau mengambil uang pemilik akibat hubungan dekat (saudara, teman) sehingga evaluasi tidak bisa dilakukan secara profesional.

7. Hitung Anggaran dengan RAB yang Realistis

Berdasarkan desain rumah yang sudah dibuat arsitek, kita bersama dengan kontraktor terpilih mendiskusikan Rencana Anggaran Bangunan (RAB).

RAB adalah dokumen penting yang menjabarkan biaya pembangunan secara detail dan lengkap.

Singkatnya, RAB menunjukkan desain rumah dengan rincian bahan bangunan dan biaya - biaya, yang ujungnya adalah biaya total yang akan kita keluarkan sampai rumah jadi.

Dari pengalaman, RAB biasanya akan over budget. Karena dalam proses pembangunan akan banyak tambahan atau koreksi.

Oleh sebab itu, pada saat membahas RAB, kita sebaiknya sebisa mungkin menekan biaya dibawah budget yang kita miliki.

Tujuannya agar biaya pembangunan rumah tidak membengkak di atas budget yang sudah ditetapkan.

8. Urus Dokumen Perizinan

Urusan perizinan sangat penting dalam pembangunan rumah. Utamanya soal IMB.

Pastikan bahwa IMB sudah ada sebelum proses bangun rumah dimulai.

Dalam proses mengurus IMB, kita luangkan waktu untuk bicara dengan tetangga. Ini penting sekali supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari dalam proses pembangunan.

9. Cari Tempat Beli Bahan Bangunan yang Bagus dan Terjangkau

Biaya pembangunan rumah ditentukan oleh harga bahan bangunan. Tidak hanya harga tetapi juga kualitas bahan bangunan tersebut.

Karena itu, penting buat kita untuk bisa menemukan toko bahan bangunan yang tepat.

10. Awasi Pembangunan Setiap Minggu

Sebagus dan seyakin kita dengan kontraktor, kita harus melakukan pengawasan secara rutin ke lapangan ke lokasi pembangunan rumah.

Tujuannya, memastikan bahwa proses pembangunan dijalankan sesuai kesepakatan. Dan jika muncul masalah, kita mungkin bisa membantu menyelesaikannya.

Dari pengalaman, kunjungan rutin ini penting sekali. Yang paling peduli soal rumah yang sedang dibangun hanya kita.

Jadi, kita yang harus mengontrol dan memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai rencana.

11. Evaluasi Pengeluaran Pembangunan vs RAB (Sering Biaya Bengkak !)

Dari sisi keuangan, kita jangan lengah. Banyak orang yang lengah, akibatnya biaya pembangunan membengkak di luar budget yang sudah dibuat.

Kondisi over budget bisa mempengaruhi kelangsungan pembangunan rumah jika pendanaan kita terbatas.

Karena itu, sebelum masuk ke keadaan over budget, kita sebaiknya mengantisipasi sejak awal dengan melakukan evaluasi secara rutin antara pengeluaran pembangunan dengan RAB yang sudah dibuat sebelumnya.

Dalam RAB, setiap rencana pengeluaran dicatat dengan rinci, sehingga kita bisa dengan mudah membandingkan realisasi pengeluaran yang terjadi.

Bandingkan KPR Rumah Terbaik !

Perbandingan KPR terbaik untuk pembiayaan rumah berdasarkan berbagai faktor dari berbagai bank.

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait