Daftar Isi
Belajar cara trading forex untuk pemula adalah tujuan saya menulis artikel ini karena banyak yang salah kaprah soal instrumen yang satu ini. Salah kaprah, salah pengertian tersebut yang membuat tidak sedikit orang tertipu dan rugi besar dalam forex, meskipun sebenarnya forex trading bisa mendatangkan return besar asal paham cara mainnya.
Update data untuk memasukkan informasi terkini soal trading forex, apalagi dengan maraknya investasi bodong Binary Option dan Binomo. Bagaimana pemula yang sedang belajar trading forex terhindar resiko investasi bodong ini.
Forex punya cap yang buruk di Indonesia. Dianggap investasi bodong, judi, spekulasi dan lain sebagainya.
Berikut ini panduan belajar Trading Forex dasar di market Indonesia untuk investor pemula:
Buat banyak orang, forex adalah kita pergi ke money changer, tukar uang, bawa pulang dollar atau euro, itu dianggap sebagai transaksi forex.
Ada barangnya yang ada bawa pulang.
Forex trading berbeda, tidak ada barang atau uang yang Anda bawa pulang.
Kita mundur sebentar, apa itu tujuan trading - beli di harga murah dan jual di harga mahal (buy low, sell high) atau jual di harga mahal, beli di harga murah (sell high, buy low).
Forex trading punya tujuan yang sama.
Nilai tukar sepasang mata uang berubah setiap saat. Anda bisa lihat di bank bahwa nilai tukar rupiah terhadap USD bisa berganti sangat cepat.
Nah nilai tukar mata uang menjadi objek forex trading. Beli di saat trend nilai tukar menguat dan jual jika trend sebaliknya.
Pasar ini memiliki karakter yang berbeda dengan pasar saham, yaitu:
Berbeda dengan saham dimana transaksi terjadi secara sentral di bursa efek antara 3 pihak (Anda, broker dan Bursa Efek), di forex transaksi adalah Over the Counter hanya antara dua pihak (Anda dan broker).
Di pasar saham, harga saham BRI, di semua broker akan sama, karena sumbernya satu, yaitu Bursa Efek Indonesia. Transaksi saham di Indonesia terjadi di satu exchange atau bursa.
Di forex karena transaksi tidak terjadi di satu bursa, tetapi terjadi antara Anda dengan broker, akibatnya nilai tukar mata uang valas bisa berbeda di satu broker dengan broker lainnya.
Disamping itu, tidak adanya pihak bursa di forex membuat peran broker menjadi sangat sentral. Karena hanya ada Anda dan broker yang melakukan transaksi.
Harus bisa betul betul dipastikan bahwa broker bisa dipercaya dan legit karena tidak ada lagi pihak lain yang terlibat dalam transaksi forex.
Saat beli saham, Anda pulang bawa sahamnya, yang dalam hal ini disimpan di custody, dan saham ini membuktikan hak kepemilikan atas perusahaan. Jadi ada barang yang Anda miliki.
Trading forex berbeda. Anda tidak pegang barangnya, tidak ada pertukaran mata uang, seperti saat transaksi di money changer.
Ketika melakukan closing posisi di forex, Anda melihat selisih harganya saja, dan membayar (menerima) atas selisih harga tersebut, tergantung dari untung atau ruginya posisi Anda.
Tidak mungkin, pasar forex menjadi begitu besar nilai transaksinya, jika tidak punya keunggulan. Ini diantaranya:
Banyak pihak - negara, korporasi, investor - melakukan transaksi forex setiap hari yang membuat pasarnya menjadi sangat likuid, yang ujungnya menguntungkan buat para pemain karena bisa dengan mudah melakukan jual dan beli.
Mungkin ini terlalu provokatif, tetapi kalau mau untung cepat, mau cepat kaya, main di pasar forex adalah salah satunya.
Alasannya;
Berbeda dengan di saham, yang hanya bisa beli dulu baru jual, di pasar forex Anda bisa pasang jual dan beli dalam saat bersamaan. Anda tidak harus punya barang untuk bisa menjual di forex trading.
Dengan bisa jual dan beli, Anda bisa mengikuti kemanapun arah pasar. Saat pasar meningkat Anda jual, sebaliknya saat pasar menurun Anda jual.
Itu artinya kesempatan untuk untung menjadi lebih terbuka lebar.
Karena adanya leverage, modal untuk bisa bermain forex menjadi kecil dan terjangkau, namun memiliki buying power untuk investasi yang besar. Salah satu contoh, di broker forex yang saya temui, investor hanya perlu modal $25 untuk melakukan transaksi forex senilai $1000.
Kecilnya modal membuat akses trading terbuka untuk banyak orang. Ditambah kemudahan yang ditawarkan oleh fasilitas online trading.
Sifat perdagangan forex yang Over-the-Counter (OTC) membuat peran broker menjadi sangat sentral karena hanya Anda dan broker saat melakukan transaksi, berbeda dengan di saham yang memiliki Bursa Efek sebagai sentral transaksi.
Legalitas broker menjadi salah satu yang paling penting. Isu legalitas menjadi semakin krusial karena sekarang OJK dan Bappebti kerap menutup broker forex ilegal untuk melindungi nasabah dari ancaman investasi bodong.
Bagaimana sebenarnya legalitas broker forex?
Ada dua jenis broker yang beroperasi di Indonesia dan masing - masing punya legalitas sendiri, broker lokal Indonesia dan broker asing internasional.
Broker di Indonesia diatur oleh Bappebti yang merupakan otoritas pasar berjangka, yang mengatur soal perdagangan mata uang atau forex. Sesuai ketentuan, broker forex yang beroperasi di Indonesia harus memiliki izin dari Bappebti.
Saat ini, lebih dari 63 broker sudah memiliki izin dari Bappebti. Daftarnya lihat disini.@@@@@@@@@@@
Broker forex asing menjadi problematika karena sesuai ketentuan Bappebti broker yang tidak berizin tidak boleh beroperasi di Indonesia.
Namun realita di lapangan transaksi online adalah cara yang paling banyak orang gunakan dalam forex trading, yang bergerak tanpa batas negara, dimana orang di Indonesia dengan mudah bisa menggunakan layanan broker berskala internasional yang memang tidak memiliki izin Bappebti.
Di samping itu, broker forex asing apakah berarti tidak memiliki regulasi? apakah sudah pasti berbahaya?
Kenyataannya, banyak broker forex internasional yang tunduk pada regulasi negara - negara yang pasar forexnya sudah lebih dulu maju, seperti Inggris, Jepang dan Australia.
Bahkan di beberapa broker internasional punya multiple license. Tidak hanya dari satu negara tetapi beberapa negara.
Jika menggunakan broker internasional, pastikan bahwa broker Anda tersebut memiliki izin dari otoritas forex negara tertentu. Salah satu otoritas yang dikenal punya aturan tegas dan ketat adalah FCA UK dari Inggris.
Cek di situs broker asing tersebut soal izin yang mereka punya dan cross check ke lembaga yang mengeluarkan izin untuk lebih memastikan.
Contohnya FCA UK memiliki layanan pengecekan izin broker di situs mereka.
Prinsip trading cara membeli di forex adalah buy low sell high dan sell high buy kow. Trader memetik keuntungan dari perbedaan harga beli dan harga jual.
Saat Anda perkirakan bahwa harga akan meningkat maka pasang posisi beli, sebaliknya pasang posisi jual jika harga diperkirakan akan melemah.
Bagaimana menentukan harga forex?
Di forex, harga yang jadi patokan adalah nilai tukar sepasang mata uang. Istilahnya 'pair'.
Harus ada pasangan nilai tukar mata uang yang menjadi acuan untuk trading.
Terdapat 47 pair mata uang berbagai negara di seluruh dunia untuk trading forex.
Saya ambil contoh pair mata uang paling populer, Eur/USD.
Dalam pair Eur/USD, base pair adalah Euro dengan nilai selalu 1, sedangkan quote pair yaitu USD berubah - ubah mengikuti pergerakan harga di pasar.
Di akhir Juni 2020, posisi harga beli dan harga jual Eur/USD adalah:
Harga ‘buy’ menunjukkan harga untuk membeli 1 Euro adalah 1.1215 USD, sementara harga ‘Sell’ menunjukkan harga untuk menjual 1 Euro adalah 1.1212 USD.
Mungkin dengan pair currency ini Anda masih bingung mana mata uang yang kita harapkan menguat jika beli dan mana yang kita harapkan melemah jika menjual.
Patokannya adalah base currency, yaitu yang posisi pertama dari pair tersebut, terhadap currency lawannya.
Jadi, saat membeli Eur / USD, kita mengharapkan base currency Eur meningkat nilainya, sebaliknya jika menjual kita mengharapkan Eur melemah.
Sebaliknya, kalau menilai USD akan menguat terhadap Eur, maka posisi yang Anda ambil adalah jual Eur/USD.
Dalam posisi Open Buy, Anda mengharapkan nilai Euro menguat terhadap USD.
Dengan contoh di atas, Anda beli di 1.1215 kemudian Eur/USD menguat menjadi 1.1216 (butuh USD lebih banyak untuk membeli 1 Euro). Jika nilai tukar Eur/USD menguat, Anda merealisasikan profit dengan menutup posisi dan melakukan Close Buy.
Dalam posisi Open Sell, Anda mengharapkan nilai Euro melemah terhadap USD atau USD menguat.
Dengan contoh di atas, misalnya Anda beli di 1.1215 lalu nilai tukar Eur/USD melemah menjadi 1.1211 yang artinya butuh USD lebih sedikit untuk membeli 1 Euro. Jika nilai tukar Eur/USD melemah, Anda merealisasikan profit dengan menutup posisi dan melakukan Close Sell.
Pergerakan harga di forex disebut PIP. Ini acuan penting yang wajib dipahami mereka yang menjadi trader forex dan komponen penting untuk menghitung berapa keuntungan kerugian dari trading forex.
PIP merujuk pada 4 desimal dibelakang koma di nilai tukar. Jadi kalau harga Eur/ USD buy 1.1215, maka PIP adalah 1215.
Jika nilai Eur/USD turun menjadi 1.1214 (dari 1.1215) itu artinya bergerak 1 pip, sementara kalau turun menjadi 1.1115 itu artinya turun 100 pip.
Selisih 4 angka dibelakang koma untuk menentukan berapa PIP.
Untuk menentukan keuntungan atau kerugian dari trading forex, maka nilai PIP tergantung pada jenis lot Size yang kita ambil, yang dibagi sebagai berikut:
Nama Lot | Size (Units Currency) | Nilai PP (per PIP) |
---|---|---|
Standard Lot | 100,000 | $10 |
Mini Lot | 10,000 | $1 |
Micro Lot | 1,000 | 1 cent |
Contohnya, Anda main di standar lot dan beli 1 lot Eur/USD di 1.1215, kemudian Eur/USD menguat sebanyak 100 pip ke 1.1315 dan menjual, maka keuntungannya adalah:
Keuntungan 1 lot x $10 (nilai per PIP) x 100 (perubahan harga dalam PIP) = $1,000.
Untuk lebih jelasnya, Anda beli 1 standard lot di 1.1215 artinya beli Euro 100,000 mendapatkan US$ 112,150. Kemudian, Eur menguat menjadi 1.1315 sehingga nilai US$ yang Anda miliki sekarang nilainya menjadi US$ 113,150 dimana selisihnya $1000 menjadi keuntungan Anda.
Yang penting dicatat bahwa untuk bermain di standard lot maka nilai trading Anda minimum harus sebesar $ 100,000 karena ini adalah nilai 1 lot di standard lot.
Sementara, Mini Lot dan Micro Lot membutuhkan minimum uang lebih kecil, $10 ribu dan $1 ribu, tetapi perubahan PIP di kedua jenis lot size ini memberikan untung rugi lebih rendah, yaitu $1 dan 1 cent.
Jadi, perhitungan untung rugi di forex tergantung pada perubahan PIP dan Lot Size yang dipilih.
Dalam penjelasan soal PIP, Anda bisa lihat bahwa untuk bisa melakukan 1 standard lot butuh $ 100,000 untuk bisa trading pair Eur / USD.
Jumlah yang sangat besar! Butuh Rp 1.4 M.
Tentu saja, Anda masih bisa bermain dengan lot size lebih kecil, yaitu Mini Lot dan Micro Lot, masing - masing sebesar $ 10,000 dan $ 1,000.
Tapi itu pun masih besar nilai investasinya untuk ritel, dan konsekuensi bermain Micro dan Mini Lot adalah potensi keuntungan jauh lebih kecil dibandingkan standar lot.
Jika di standar lot kenaikan 100 pips, asumsi posisi beli Eur/US$, menghasilkan keuntungan $1000 sedangkan mini keuntungan $100 dan micro $10.
Jadi, kesimpulannya butuh nilai investasi yang besar di forex karena ketentuan minimum yang besar untuk bisa efektif trading.
Tapi jangan khawatir, ada Leverage yang membantu para traders.
Ini adalah fitur penting yang membedakan forex dengan investasi lain, misalnya saham, adalah penggunaan leverage.
Apa itu Leverage? Simpel kata hutang.
Katakan Anda punya uang USD 1,000 dan ingin melakukan trading 1 standard lot yang butuh $100,000 maka sisanya, $ 99,000 ($ 100,000 - $ 1,000) Anda hutang kepada broker. Anda mengambil Leverage.
Broker dengan senang hati memberikan hutang kepada Anda. Jangan khawatir tidak dapat pinjaman.
Broker memberikan pilihan leverage yang bisa Anda ambil. Berikut ini contoh pilihan leverage dengan asumsi modal $25:
Rasio | Buying Power | Minimum Modal |
---|---|---|
X50 | $1,250 | $25 |
X100 | $2,500 | $25 |
X200 | $10,000 | $25 |
X400 | $100,000 | $25 |
Misalnya, dengan dana $25 jika memilih leverage 1:100 Anda bisa melakukan trading sebesar $2,500 atau $10,000 jika memilih leverage 1:200.
Rasio leverage ditentukan oleh kebijakan masing- masing broker forex dan sangat mungkin bisa berbeda - beda di setiap broker.
Peran Leverage sangat krusial dalam trading Forex. Tanpa leverage, trading forex menjadi tidak efektif, effort-nya terlalu besar dengan hasil yang minimal.
Saya pernah bertanya ke trainer Forex, “apakah bisa trading forex tanpa Leverage?” Jawab beliau, “bisa tanpa leverage, hanya Anda akan butuh modal investasi yang sangat besar”.
Contohnya, dalam standar lot, untuk transaksi 1 lot, saya butuh USD 100,000 dimana setiap pergerakan 1 pip saya bisa untung $10.
Bisa saya turunkan nilai transaksi menjadi mini Lot dengan nilai USD 10,000 (masih besar sebenarnya), namun perubahan 1 pip dalam lot size hanya memberikan untung $1.
Apakah worthed waktu kita untuk menganalisa, mencurahkan waktu untuk trading, sementara keuntungannya untuk 1 PIP ‘hanya’ senilai $1. Sepertinya tidak, kalau saya.
Jadi, leverage harus digunakan supaya kita punya ‘buying power’ yang memadai agar bisa main forex dengan lebih efektif.
Tetapi, ini yang perlu Anda cermati baik - baik dan ingat, bahwa Leverage itu ibarat pedang bermata dua.
Anda bisa lihat bahwa kemungkinan untung di forex luar biasa besar.
Anda mulai trading dengan modal $1,000.
Tanpa Leverage, pergerakan harga 1% menimbulkan keuntungan (kerugian) $10 (1* 1,000).
Sekarang dengan leverage, misalnya 1:100, buying power Anda menjadi $100,000 (100 x modal 1,000) maka perubahan 1% bisa menghasilkan keuntungan $1,000 (1% dari 100,000).
Untung Anda 100% hanya dengan perubahan 1% di pasar.
Mantap, bukan!
Tetapi, untuk memulai trading, kita harus paham bahwa ada return maka ada risk. Itu hukumnya.
Perubahan yang sama 1% dengan arah berbeda, bisa menimbulkan kerugian $1,000 (1% dari 100,000) atau sama dengan jumlah modal Anda.
Jadi, hanya dengan perubahan 1% di pasar forex, modal Anda bisa ludes, habis, dalam waktu singkat.
Forex trading menawarkan risk - return yang sangat dinamis.
Dengan risk dan return forex trading yang sangat dinamis, Anda perlu memiliki manajemen risiko. Anda tentu saja tidak ingin uang hilang sekejap bukan.
Beberapa skill dan pengetahuan yang Anda perlu memiliki skill untuk mengelola resiko forex trading adalah:
Rule #1 Anda harus melakukan diversifikasi investasi. Don’t put your eggs in one basket.
Anda gunakan uang yang memang sudah siap untuk hilang, atau istilahnya uang ‘dingin’. Karena tingginya resiko forex trading, Anda harus selalu siap dengan konsekuensi uang akan habis akibat kerugian.
Jangan menggunakan uang yang Anda butuhkan dalam waktu dekat. Sangat berbahaya.
Semua investasi ada resikonya. Anda harus siap dengan resiko tersebut.
Anda perlu memasang Stop Loss, yang artinya posisi Anda akan otomatis ditutup jika kerugian sudah mencapai jumlah tertentu yang Anda sudah tentukan sebelumnya. Dengan cara ini, kerugian Anda bisa dikontrol.
Misalnya, Anda terapkan bahwa kerugian setiap hari maksimum 1% dari modal. Maka Anda hitung balik berapa PIP yang harus terjadi supaya kerugian tidak melebihi batasan tersebut dan setelah tahu PIP-nya Anda bisa pasang harga untuk Stop Loss.
Tentu saja, dengan Stop Loss, potensi keuntungan menjadi lebih kecil. Tetapi, ini adalah cara Anda memitigasi risiko dari potensi kerugian yang terlalu besar.
Ada pula yang membuat target loss, yaitu melakukan transaksi per hari sebesar nilai yang Anda siap untuk kehilangan.
Misalnya, Anda siap kehilangan 1% dari modal, maka melakukan transaksi hanya senilai 1% dari modal.
Contohnya modal $1,000 hanya dipakai $10 lalu sisanya dengan leverage. Maka Anda siap kehilangan $10 tersebut untuk 1 pair mata uang.
Berlawanan dengan Stop Loss, dalam Take Profit, Anda sudah menentukan jika posisi sudah menguntungkan maka meminta platform untuk otomatis menutup posisi. Tujuannya supaya bisa disiplin merealisasikan profit.
Tanpa Take Profit, Anda bisa terpancing untuk tidak merealisasikan profit meskipun sudah capai target karena berharap keuntungan yang lebih tinggi lagi. Akibatnya keuntungan yang sudah di depan mata bisa hilang seketika saat pasar berubah sangat cepat.
Baik Stop Loss dan Take Profit membantu Anda memiliki disiplin dalam mulai trading. Dengan disiplin, Anda bisa mengelola tingginya resiko dalam dunia trading forex sehingga fluktuasinya tidak merugikan Anda.
Practices make perfect!
Anda perlu latihan, karena perlu waktu untuk mengasah kemampuan dalam dunia trading.
Salah satunya adalah membuka akun demo yang disediakan oleh broker. Dengan akun ini, Anda tidak perlu kehilangan uang untuk mencoba tetapi bisa mengalami kondisi sebenarnya dari trading forex.
Tentu saja, dengan belajar menggunakan akun demo tidak menjamin bahwa trading forex Anda akan sukses. Tetapi paling tidak Anda latihan dahulu untuk tahu bagaimana risk dan return di forex.
Investor perlu menghitung biaya - biaya dalam forex trading dengan cermat karena alih-alih mencetak keuntungan, bisa saja biaya justru menggerogoti return.
‘Spread’, adalah selisih harga beli dan harga jual. Contohnya dalam Eur / USD, harga beli di 1.1215 sementara harga jual di 1.1212 selisih 3 PIP, yang sebenarnya merupakan cost untuk investor.
Saat Anda beli seharusnya bisa untuk mendapatkan di harga yang lebih murah di 1.1212 sementara saat jual bisa untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi di 1.1215 jika tidak ada spread.
Tapi karena ada spread, broker yang mengambil keuntungan tersebut.
Sama persis kita mencari money changer, biasanya cari yang selisih harga jual dan belinya paling kecil.
Idealnya Anda cari broker forex yang Spread - nya paling kecil.
Saat Anda menarik dana dari akun, withdrawal, broker menetapkan fee penarikan dana, misalnya $5 per sekali tarik dengan jumlah minimum penarikkan.
Uang leverage yang Anda pinjam ada bunganya setiap hari, disebut overnight fee.
Bunga ini dibebankan jika Anda tidak menutup posisi dan me-roll over ke hari berikutnya.
Meskipun belum tentu rugi, tetapi adanya overnight fee menambah beban cost Anda. Dan jika roll-overnya melewati weekends di sabtu dan minggu, biaya overnight fee lebih tinggi lagi karena langsung dihitung 2 hari.
Nilai overnight fee tergantung pada besarnya leverage yang diambil, maka besar makin mahal.
Diversifikasi adalah bagian penting dalam cara investasi forex di dunia trading, mengingat resiko yang tinggi. Jangan menaruh semua uang Anda di satu instrumen.
Untuk bisa menjalankan diverifikasi dengan efektif, Anda bisa menggunakan multi-asset broker, yaitu broker yang menawarkan berbagai macam instrumen keuangan dalam 1 platform.
Anda bisa menaruh uang di berbagai instrumen dan mengelola resikonya serta mengawasi portofolio dengan lebih mudah dalam 1 platform.
Salah satu contoh multi-asset broker menawarkan investasi di instrumen:
Pertanyaan yang selalu muncul, apakah forex trading itu judi atau spekulasi semata?
Jawabannya bisa sangat subjektif, tergantung cara pandang masing - masing orang.
Menurut saya, forex trading bukan judi dan bukan spekulasi karena dua alasan:
Kalau belajar ekonomi makro, Anda akan tahu faktor - faktor fundamental yang mempengaruhi nilai tukar antar satu negara dengan negara lainnya.
Secara umum faktor - faktor ini yang menentukan fluktuasi forex adalah:
Singkat kata, sejumlah faktor menentukan nilai tukar, bukan sesuatu yang random, seperti lempar koin. Bisa dianalisa dan bisa diprediksi.
Memang forex trading adalah instrumen high risk high return, tetapi bukan berarti resikonya tidak bisa di mitigasi, dikelola dengan baik.
Ada banyak cara, teknik dan strategi money management untuk bisa mengelola resiko forex trading.
Salah satu yang membuat trading forex meningkat risiko dan return-nya adalah Leverage. Nah, Leverage ini bisa diatur, bisa dikelola, agar resikonya masih dalam batas - batas yang Anda bisa terima.
Penggunaan Stop Loss, Take Profit, lalu pemahaman soal Lot sizing yang tepat akan bisa mengendalikan resiko besarnya leverage di trading forex.
Yang paling beresiko adalah Anda masuk main forex, tidak tahu cara manajemen risiko, tidak paham money management, langsung masuk karena tergiur untung besar.
Itu yang paling bahaya. Bukan leveragenya. Bukan forexnya.
Baca juga - Aplikasi Social Trading
Di akhir 2021 dan awal 2022, kita dikagetkan oleh fenomena Binary Option. Apa itu Binary Option ?
Sesuai namanya, Binary, berarti kita menebak pergerakkan harga Forex naik atau turun saja dalam waktu singkat.
Minimum transaksi di Binary Option adalah $100.
Berlaku ketentuan berikut:
Binary Option punya resiko yang sangat tinggi. Karena dilakukan dalam waktu sangat singkat, sehingga tidak bisa di analisa dengan baik.
Namun, yang lebih beresiko lagi, adalah broker yang menyediakan fasilitas Binary Option adalah broker ilegal di Indonesia. Broker Binary ini tidak memiliki izin legal dari Bappebti untuk beroperasi di Indonesia.
Karena broker ilegal, mereka bisa dengan mudah memanipulasi hasil trading, yang menguntungkan mereka dan merugikan investor. Akibatnya, investor, yang seharusnya untung, menjadi rugi.
Forex trading adalah instrumen keuangan dengan pasar terbesar di dunia, menawarkan risk and return yang menarik buat mereka yang ingin untung besar dan siap menerima resikonya.
Forex adalah sarana investasi layaknya investasi lainnya. Judi atau spekulasi, sangat tergantung pada pengetahuan dan kesiapan mengelola forex dalam transaksi dan investasi.
Baca Juga - Cara Main Forex Trading untuk Pemula; Panduan Trading dan Broker Forex Terbaik di Indonesia
Daftar Isi
Komentar (4 Komentar)