Daftar Isi
CFD trading adalah kontrak trading yang nilainya ditentukan oleh naik turunnya harga instrumen keuangan yang menjadi dasar pembuatan CFD.
Keuntungan trading CFD adalah bisa mendatangkan keuntungan tidak hanya saat harga naik tetapi juga harga turun. Sedangkan, kerugian main trading CFD adalah resikonya yang tinggi dari besarnya fluktuasi harga.
Selama ini, trader konvensional hanya untung saat harga aset naik. Saat harga turun pasti rugi.
Bagaimana agar trader bisa untung juga saat harga turun ? Bisa juga trading tanpa harus punya saham atau komoditasnya terlebih dahulu.
Lahirlah instrumen CFD. Selengkapnya ulasan soal CFD Trading di Indonesia:
Kepanjangan CFD adalah Contracts for Difference yang merupakan perdagangan kontrak derivatif antara pembeli (buyer) dan penjual (seller) yang sepakat untuk membayar selisih antara harga beli dan harga jual dari instrumen keuangan tertentu, seperti forex, komoditas, saham, atau indeks.
Dalam CFD, trader memperkirakan apakah harga aset akan naik atau turun. Trader memperdagangkan aset dengan broker, tanpa ada penyerahan aktual aset acuan tersebut.
Saat trade ditutup, trader bisa mendapatkan profit jika harga aset naik atau rugi jika harga turun. Trader berspekulasi mengenai pergerakan harga. Trading CFD memungkinkan spekulasi tentang pergerakan harga, baik naik maupun turun.
CFD diperdagangkan secara over the counter melalui jaringan broker yang mengorganisasi pasar permintaan dan penawaran (untuk CFD) dan membuat harga yang sesuai.
CFD Stock terkenal karena tidak ada-nya komisi tersembunyi atau fee bulanan. CFD Stock memperbolehkan investor kecil untuk mengakses pasar Bursa yang “real”.
Meskipun CFD Stock memperbolehkan investor untuk bertransaksi pergerakan harga berjangka, pada dasarnya CFD Stock bukanlah kontrak berjangka.
CFD Stock tidak memiliki tanggal kadaluarsa dengan harga yang telah ditentukan tetapi diperdagangkan seperti surat berharga lainnya dengan harga jual dan beli.
Trading short atau “posisi short” adalah trader membuka posisi CFD yang akan menghasilkan profit jika harga aset acuan turun. Trader berspekulasi bahwa harga akan turun. Posisi short disebut juga posisi jual atau “selling.”
Trading long atau “posisi long” adalah trader membuka posisi CFD yang akan menghasilkan profit jika harga aset acuan naik. Trader berspekulasi bahwa harga akan naik. Posisi long disebut juga posisi beli atau “buying.”
Trading long atau “posisi long” merupakan posisi trade CFD konvensional. Trade menghasilkan profit saat harga di pasar naik.
CFD adalah kontrak derivatif, seperti future, forward dan option. Namun, CFD memiliki perbedaan penting, yaitu:
Perdagangan CFD bisa dilakukan pada sejumlah instrumen keuangan. Yang umum adalah:
Instrumen CFD akan membuat perdagangan atas dasar pergerakkan harga instrumen keuangan diatas. Tidak ada pertukaran barang atau delivery pada saat kontrak selesai.
Berikut ini langkah - langkah untuk melakukan CFD:
Trader harus memilih jenis instrumen yang diinginkan, baik CFD saham, CFD kripto, CDF indeks, maupun CFD komoditas. Termasuk detail leverage instrumen dan biaya trading di masing - masing instrumen.
Setelah memilih jenis instrumen yang diinginkan trader bisa menentukan posisi yang diinginkan. Jika trader merasa harga aset naik, mereka bisa membuka posisi long (beli). Sebaliknya, jika merasa harga turun, trader bisa membuka posisi short (jual).
Untuk menentukan tipe trade yang ingin dibuka, sebaiknya gunakan berbagai indikator, grafik, dan sinyal.
CFD dapat diperdagangkan untuk menggunakan platform trading terpopuler di industri, termasuk MetaTrader 4 (MT 4) dan MetaTrader 5 (MT 5).
Platform tersebut dilengkapi dengan berbagai perangkat yang diperlukan untuk trading CFD, termasuk lebih dari 50 indikator teknikal dan perangkat grafik.
Saat ini trader juga bisa menggunakan aplikasi seluler untuk memantau profit dan loss secara real-time.
Sejumlah manfaat dari melakukan trading di instrumen ini adalah:
Karena ini adalah kontrak derivatif, potensi keuntungan CFD sangat tinggi. Bisa berkali lipat.
Hal ini karena kecilnya modal yang dibutuhkan dan penggunaan leverage dalam CFD trading.
Trader hanya perlu menyetorkan persentase kecil dari nilai total trade dan margin mulai dari 3 persen.
Tidak dibutuhkan modal yang besar dalam melakukan trading CFD. Trader cukup modal untuk mengcover perbedaan dari naik turunnya harga.
Trader juga bisa menggunakan leverage untuk bisa melakukan trading CFD. Trader bisa menikmati leverage yang lebih besar di CFD mencapai 400:1, daripada sebagian besar bentuk trading standar, pada beberapa broker (forex dengan akun profesional).
Trader bisa memilih posisi long atau short di CFD. Sehingga saat harga naik atau turun, trader bisa memanfaatkannya untuk meraup keuntungan.
Berbeda dengan transaksi short-selling di bursa saham, yang trader harus pinjam saham karena harus menyerahkan saham kepada pembeli, sedangkan di CFD tidak perlu pinjam saham karena yang akan dilihat hanya perbedaaan harga semata.
Jadi, instrumen CFD sangat cocok buat trader yang ingin melakukan transaksi short karena ingin meraih keuntungan dari fluktuasi harga dari waktu ke waktu.
Tersedia banyak pilihan instrumen keuangan yang bisa diperdagangkan lewat CFD. Tidak hanya saham, tetapi juga komoditas, indeks dan forex.
Banyaknya pilihan ini membuat transaksi CFD bisa dilakukan secara lebih fleksibel.
Sejumlah resiko dari melakukannya adalah:
Karena modal yang kecil dan leverage, CFD trading memiliki resiko tinggi. Lebih tinggi dibandingkan umumnya instrumen keuangan lain.
Kebanyakkan broker yang menawarkan CFD adalah broker internasional yang belum memiliki izin Bappebti. Akibatnya, akses ke situs broker internasional tersebut diblokir karena dianggap investasi bodong oleh Bappebti.
Namun, secara aman tidaknya trading di broker internasional tersebut bisa dicek soal legalitas yang dimiliki mereka. Karena kebanyakan punya izin dari regulator internasional.
Pembebanan spread yang tinggi menjadi salah satu kelemahan CFD trading.
Berbeda dengan pasar instrumen keuangan lain, peraturan CFD trading tak diatur secara ketat. Sehingga trader harus berwaspada dalam memilih broker yang tepat dan terpercaya untuk meminimalisasi risiko potensi di kemudian hari.
Forex hanya menyajikan perbedaan harga pasangan mata uang forex tertentu yang dipilih, sedangkan CFD tidak hanya forex tetapi juga instrumen lain, seperti saham, indeks, komoditas.
CFD lebih luas digunakan karena bisa untuk berbagai instrumen, sementara forex hanya di mata uang semata.
Baca Juga - Broker CFD Trading Online Terbaik di Indonesia
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)