Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Bagaimana Potensi Besar Indonesia Memimpin Adopsi Blockchain

Daftar Isi

Bagaimana Potensi Besar Indonesia Memimpin Adopsi Blockchain

“Toko Token (TKO), Aset Kripto Lokal Pertama di Indonesia berhasil meningkat 3000% sejak listing”

Secara signifikan, Asia mengambil peran utama dalam pengembangan industri kripto selama kurang lebih satu dekade. Negara-negara di kawasan ini bersaing untuk mengambil bagian dari hub kripto dan blockchain. Berdasarkan laporan dari CoinGecko, peningkatan sebesar 706 persen terlihat pada jumlah bursa baru yang ditambahkan dalam 18 bulan terakhir yaitu sebanyak 318 bursa baru, dimana 40 persen diantaranya berasal dari Asia. 

Sebagai negara terpadat keempat di dunia, Indonesia adalah rumah bagi sebagian besar komunitas berbasis uang tunai dan offline. Google, Temasuk, Bain & Company pada Oktober 2019 mencatat ada 92 juta orang Indonesia belum tersentuh fasilitas keuangan atau unbanked (50,83%), diikuti dengan 42 juta orang yang mendapatkan fasilitas keuangan atau unbanked (23,20%) dan 47 jiwa yang underbanked atau terbatas dalam mendapatkan fasilitas keuangan (25,97%).

Meskipun hal ini tampak menjadi tantangan yang serius, banyak analis keuangan percaya bahwa pengguna yang tidak memiliki rekening bank bisa menjadi hal besar berikutnya dalam mata uang digital, khususnya blockchain. 

Indonesia memiliki 2 juta investor kripto terdaftar, jumlah yang sama dengan investor yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terlihat dari data dari Tokocrypto pada 12 April terdapat jumlah registrasi user perminggu sebanyak 55.000 user baru, dengan volume perdagangan harian mencapai >USD 135M (meningkat 66,7% dari minggu sebelumnya).

Aplikasi Tokocrypto dalam sepekan terakhir diunduh kurang lebih 300 ribu orang.  

Dalam hal edukasi pelanggan, masih banyak ruang bagi investor untuk memahami teknologi blockchain. TK Harmanda, COO Tokocrypto menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mengakui aset kripto sebagai komoditi.

Hal ini membuat kripto di Indonesia tidak berlaku sebagai mata uang namun sebagai komoditas, dimana aset kripto relatif mudah untuk diperdagangkan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.

“Aset kripto mulai diatur oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan secara spesifik dirumuskan oleh badan khusus di bawahnya, yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Hal ini ditandai dengan keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan No. 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset)”, kata Manda. 

Hingga saat ini Bappebti telah mencatat 13 perusahaan yang telah memenuhi syarat untuk memperdagangkan aset kripto dan mensertifikasi perusahaan-perusahaan tersebut sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto yang berpotensial. Tokocrypto menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang terdaftar di Bappebti pada November 2019. 

Pada 7 April kemarin, Tokocrypto secara resmi memperdagangkan Toko Token (TKO), proyek kripto lokal Indonesia pertama yang menyediakan model token hybrid unik serta mengkombinasikan tiap keunggulan dari dua dunia dalam blockchain, yaitu CeFi dan DeFi. 

Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto mengatakan bahwa TKO merupakan solusi yang dibangun untuk market Indonesia agar dapat menjangkau tidak hanya layanan keuangan melainkan bidang lainnya, seperti manajemen rantai pasokan, privasi, perlindungan data, dan karya seni melalui bentuk NFT.  

“TKO adalah token rakyat Indonesia. Kami ingin membangun ‘Strategi Indonesia’ untuk masyarakat Indonesia, dimana solusi ini memberikan layanan finansial yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan dibangun diatas Binance Smart Chain, TKO akan mewujudkan potensi tanpa batas yang dapat dijangkau teknologi blockchain. Harapannya, untuk membangun ekonomi digital di Indonesia”, kata Kai. 

Pada hari IEO nya di Launchpad (7 April 2021), TKO berhasil menciptakan rekor baru; 10,5 juta BNB yang setara dengan 4,2 miliar dolar AS serta jumlah partisipan sebanyak 201,406. TKO mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 3000% dalam 30 menit pertama saat listing di Tokocrypto serta menduduki peringkat ke 233 di coinmarketcap. TKO kembali mengalami kenaikan pada tanggal 19 April 2021 sebesar 150% hanya dalam waktu sehari.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Artikel Terkait