Daftar Isi
Di tengah booming-nya dunia cryptocurrency, Ethereum (ETH) merupakan salah satu platform cryptocurrency yang paling menarik perhatian.
Meski demikian, sebagian orang masih merasa bingung dan belum sepenuhnya memahami apa itu Ethereum, kelebihan, dan kekurangannya.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara detail mengenai platform blockchain ini.
Banyak orang tertarik dengan Ethereum, namun mayoritas dari mereka juga masih bingung dengan apa itu Ethereum.
Hal ini tentu memunculkan keraguan dan kekhawatiran tentang keamanan, maupun potensi kerugian bila investasi di Ethereum.
Ethereum adalah platform open-source untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang berjalan di blockchain.
Dengan menggunakan teknologi blockchain yang sama seperti Bitcoin, Ethereum memiliki fitur yang lebih canggih dan kompleks.
Meski demikian, Vitalik Buterin mengatakan bahwa ia menciptakan Ethereum berbeda dari Bitcoin.
Ketika diluncurkan pada tahun 2015, Ethereum diklaim bisa membantu pengembang untuk membuat dan mengimplementasikan aplikasi terdesentralisasi, tanpa harus memerlukan otoritas pusat atau perantara.
Bila Bitcoin hanya dapat digunakan sebagai alat pembayaran digital, maka Ethereum bisa digunakan sebagai platform untuk membangun aplikasi terdesentralisasi, membuat kontrak pintar atau smart contracts, dan melakukan transaksi.
Ethereum menggunakan token yang disebut Ether (ETH) sebagai mata uang pada platformnya.
Ether dapat digunakan untuk membayar biaya transaksi dan digunakan sebagai imbalan bagi penambang (miners) yang memvalidasi transaksi di jaringan Ethereum.
Namun saat ini, Ethereum telah diupdate menjadi Ethereum 2.0 atau disebut "Serenity" sejak September 2022.
Ada beberapa perbedaan mendasarkan antara Ethereum versi lama dengan yang baru, yaitu:
Ethereum 1.0 menggunakan konsensus kerja PoW yang dianggap kurang efisien dan tidak ramah lingkungan.
Sedangkan, Ethereum 2.0 telah beralih ke konsensus kerja PoS.
Hal ini dianggap lebih efisien dan tidak membutuhkan daya yang terlalu besar untuk dijalankan, sehingga Ethereum 2.0 dinilai lebih ramah lingkungan.
Jaringan Ethereum 1.0 memiliki kapasitas maksimal sekitar 30 transaksi per detik, sehingga kerap mengakibatkan masalah kemacetan di jaringan.
Namun, setelah mendapatkan upgrade di fase Sharding Chain, jaringan Ethereum 2.0 dapat memproses hingga 100 transaksi per detik.
Kelebihan Ethereum ETH | Kekurangan Ethereum ETH |
---|---|
Pelopor Smart Contract | PoS yang memiliki risiko keamanan lebih tinggi dari PoW. |
Ethereum memiliki kecepatan transaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan Bitcoin. | Ethereum 2.0 memiliki arsitektur yang lebih kompleks dibandingkan dengan Ethereum 1.0. |
Biaya Transaksi Lebih Murah | Ketergantungan pada Pengembang Ethereum Foundation |
Komunitas Developer yang luas dan terus berkembang | |
Ethereum memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi dan kontrak pintar yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. |
Melihat gambaran besar mengenai apa itu Ethereum di atas, maka ada beberapa kelebihannya sebagai berikut:
Meski telah diperbaharui, Ethereum tidak menghilangkan fungsinya untuk membuat smart contracts yang dapat diimplementasikan secara otomatis, tanpa harus melibatkan pihak ketiga.
Kontrak pintar ini memungkinkan pengguna untuk membuat perjanjian digital yang aman dan transparan.
Smart contracts juga dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pengiriman barang, pembayaran, dan pemrosesan data.
Ethereum memiliki kecepatan transaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan Bitcoin.
Ethereum 2.0 dapat memproses transaksi hingga 100 transaksi per detik, sedangkan Bitcoin hanya dapat memproses sekitar 7 transaksi per detik.
Hal ini membuat Ethereum lebih efisien dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran digital.
Seperti yang diketahui bahwa konsensus kerja PoS memiliki biaya transaksi lebih murah dibandingkan PoW.
Ini disebabkan karena sistem PoS yang menghilangkan peran miner atau penambang sebagai validator transaksi.
Selain itu, karena kapasitas transaksi per detik dapat meningkat drastis, maka kemacetan pada jaringan juga berkurang.
Ini juga menjadi faktor biaya transaksi dapat ditekan lebih rendah.
Ethereum memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif yang terus mengembangkan platform ini.
Hal ini membuat Ethereum menjadi salah satu platform blockchain terbesar di dunia dengan banyak aplikasi dan proyek yang dikembangkan di atasnya.
Ethereum memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi dan kontrak pintar yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Ethereum juga mendukung berbagai jenis token seperti ERC-20 dan ERC-721, sehingga pengguna dapat membuat token mereka sendiri dan memanfaatkannya di dalam aplikasi mereka.
Meskipun Ethereum 2.0 menawarkan sejumlah kelebihan dan potensi untuk menjadi jaringan blockchain terkemuka, tetap ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ethereum 2.0 menggunakan PoS yang memiliki risiko keamanan lebih tinggi dibandingkan dengan PoW.
Hal ini karena sistem PoS hanya mengandalkan sekelompok kecil validator untuk mengamankan jaringan, sehingga lebih rentan terhadap serangan yang bertujuan mengambil alih jaringan.
Ethereum 2.0 memiliki arsitektur yang lebih kompleks dibandingkan dengan Ethereum 1.0.
Dalam Ethereum 2.0, terdapat beberapa komponen yang saling terkait, seperti shard chains, beacon chain, dan validator node.
Hal ini membuat pengguna dan pengembang harus mempelajari sistem yang baru dan memerlukan waktu untuk memahami dan mengimplementasikan teknologi ini.
Ethereum 2.0 dibangun dan dikembangkan oleh tim inti Ethereum Foundation, yang bertanggung jawab untuk memelihara jaringan dan menyelesaikan masalah teknis.
Ketergantungan yang tinggi pada satu tim pengembang dapat menimbulkan risiko ketidakpastian dan ketidakseimbangan dalam pengambilan keputusan tentang jaringan.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)