Daftar Isi
Pintu adalah aplikasi exchange broker jual beli bitcoin dan koin crypto. Saya mencoba trading di aplikasi Pintu dan menuliskan pengalamannya disini. Apakah aplikasi crypto Pintu aman ?
Simak pengalaman melakukan trading crypto di Pintu, termasuk soal aman tidaknya transaksi, berapa fee biaya di Pintu, serta apa sudah berizin resmi dari regulator Indonesia.
Pintu adalah exchange jual, beli, simpan dan transfer aset kripto asal Inggris dan masuk Indonesia sejak 2014. Tersedia versi aplikasi mobile yang bisa diunduh di PlayStore.
Pintu dimiliki PT Pintu Indonesia Ltd yang sudah resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto sesuai Pengumuman 007/BAPPEBTI/CP-AK/03/2020 31 Maret 2020.
Bisa dibaca di bagian lain blog ini soal bagaimana mekanisme jual beli Bitcoin dan Aset kripto di Indonesia. Kenapa perlu dilakukan lewat exchange, lalu bagaimana soal regulasi kripto di Indonesia.
Pintu Crypto jelas aman, punya izin resmi dari Bappebti dan bukan penipuan.
Perlu diketahui bahwa regulasi Crypto di Indonesia diatur oleh Bappebti, bukan oleh OJK. Jadi, kalau dicek di OJK, exchange kripto memang tidak terdaftar disana.
Di samping itu, Pintu baru - baru ini mendapatkan sejumlah pendanaan dari venture capital, yang menandakan kepercayaan kepada Pintu.
Pintu menyediakan platform trading melalui aplikasi dan website untuk transaksi Bitcoin. Saya pilih lewat aplikasi, karena lebih mudah dan lebih cepat.
Proses pendaftaran sebagai berikut:
Level 1. Konfirmasi nomor ponsel dan data pribadi umum Anda
Level 2. Kirimkan foto/scan dari kartu identitas resmi Anda (dokumen yang kami terima) dan sebuah foto selfie (diambil kurang dari 24 jam sebelum pengiriman)
Level 3. Masukkan alamat tinggal dan pilih status pekerjaan, jenis pekerjaan serta sumber dana Anda.
Setoran minimum di Pintu Rp 50,000.
Pintu menerima deposit dengan cara transfer rekening bank atau Virtual Account (VA) BNI.
Proses withdraw/penarikan Rupiah di Pintu hanya butuh 5-10 menit! 24/7!
Aset yang tersimpan di Pintu diproteksi dan dijamin keamanannya dengan teknologi Fireblocks, pemindai sidik jari, face ID, hingga autentikasi 2 tingkat dari Google Authenticator.
Pintu menerapkan 2FA ( Two Factor Authentication ) yang merupakan fitur keamanan online, dimana user akan melakukan verifikasi identitas sebanyak 2 kali.
Di aplikasi Pintu, kamu bisa jual beli dan investasi aset crypto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), Binance Coin (BNB), Compound (COMP), Chainlink (LINK), Synthetix (SNX), Yearn.finance (YFI), Uniswap (UNI), Maker (MKR), AAVE (AAVE), SushiSwap (SUSHI), The Graph (GRT), REN (REN), Balancer (BAL).
Fitur yang disediakan di aplikasi Pintu untuk trading adalah:
Pintu tidak menyediakan fitur short-selling, sehingga trader tidak bisa melakukan short-sell ketika pasar sedang turun.
Selain bertransaksi, kamu juga bisa belajar dan memperkaya pengetahuan tentang dunia crypto di Pintu.
Pintu menghadirkan banyak konten edukasi berkualitas yang bisa dieksplorasi di Pintu Academy, juga berita-berita terkini yang terus kami update di halaman .
Proses Beli Aset Crypto di Pintu cukup mudah, yaitu:
Pintu sudah terdaftar resmi di Bappebti sebagai salah satu dari 13 perusahaan di Indonesia yang berizin melakukan perdagangan aset kripto. Diluar 13 perusahaan ini ilegal melakukan perdagangan aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum dan Ripple, di Indonesia.
Meskipun begitu, kita perlu cermat membaca soal regulasi kripto di Indonesia.
Karena sesuai Peraturan Bappebti, perusahaan yang mendapatkan tanda terdaftar diberikan waktu maksimum 1 tahun untuk melengkapi sejumlah persyaratan, termasuk soal modal (naik dari Rp 100 M ke Rp 1 Triliun).
Transaksi di perusahaan yang terdaftar resmi di Bappebti itu sangat penting karena:
Saya melakukan deposit melalui Virtual Account (VA). Cara ini lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan cara deposit lainnya, meskipun lewat VA ada biayanya.
Deposit tidak hanya dalam rupiah, tetapi bisa juga dalam bentuk Bitcoin atau aset kripto lainnya. Caranya, nanti klik bagian deposit aset kripto, lalu akan muncul alamat wallet, yang akan menjadi no tujuan untuk transfer.
Setelah deposit selesai dalam hitungan menit, saya langsung bisa melakukan transaksi beli aset kripto di Pintu.
Pintu menyediakan dua jenis order, yaitu market (taker) dan limit (maker).
Jenis order ini menentukan fee jual beli. Order market dikenakan fee dari nilai transaksi, sedangkan order limit gratis fee.
Perlu diketahui bahwa Pintu sebagai marketplace hanya mempertemukan penjual dan pembeli aset kripto. Pintu tidak bertindak sebagai pembeli dan penjual.
Harga Bitcoin dan Crypto yang terbentuk adalah hasil dari dinamika supply dan demand di marketplace tersebut. Itu sebabnya pula, harga Bitcoin di satu exchange bisa berbeda dengan tempat yang lain.
Harga Bitcoin di Pintu dengan Indodax, RekeningKu, Pintu dan exchange lainnya kemungkinan besar akan beda. Kita bisa cek online daftar harga Bitcoin paling murah terdapat di exchange mana.
Saya pasang market order karena tujuannya memang untuk investasi. Dalam hitungan detik, transaksi berhasil dieksekusi.
Setelah order beli terjadi, saldo Bitcoin bertambah. Langsung terlihat di aplikasi Pintu, posisi saldo Bitcoin dan nilainya dalam Rupiah.
Buat yang ingin melakukan trading, Pintu menyediakan informasi yang cukup lengkap soal technical analysis, dalam berbagai chart. Informasi ini disajikan dengan cukup apik di aplikasi mereka.
Saldo bitcoin atau aset kripto disimpan di wallet yang dikelola Pintu. Saya bisa transfer Bitcoin ke exchange lain atau pindah ke wallet pribadi sendiri untuk lebih menjaga keamanannya.
Disini, keyakinan kita akan keamanan exchange untuk menjaga aset digital kita menjadi sangat penting. Exchange menjadi seperti bank, yang menyimpan uang, tetapi ini uang digital.
Berbeda dengan orang menyimpan uang di bank yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan Bitcoin di exchange, seperti Pintu ini, tidak ada proteksi dari asuransi. Kalau exchange-nya dibobol hacker, yang mana mungkin saja terjadi, uang digital kita bisa hilang dan tidak bisa klaim kemana - kemana, kecuali ke exchange tersebut.
Di beberapa kejadian di luar negeri, ketika hacker membobol penyimpanan bitcoin, maka pilihannya hanya dua, exchange akan mengganti (refund) kehilangan nasabah atau exchange bangkrut (uang nasabah ambyar). Exchange yang punya capital kuat akan melakukan refund.
Kalau khawatir akan keamanan penyimpanan Bitcoin di exchange, kita bisa memiliki private wallet sendiri. Setelah jual beli selesai di exchange, kita bisa mengirim cryptocurrency lewat menu Withdraw (Transfer) ke alamat wallet pribadi kita.
Namun, plus minus punya wallet pribadi juga perlu diperhitungkan, yaitu:
Meskipun tujuannya bukan trading, saya putuskan tetap menyimpan Bitcoin yang baru saya beli di wallet Pintu. Alasan kepraktisan menjadi pertimbangan utama.
Nasabah akan mendapatkan layanan Customer Support yang siap membantu 24 jam setiap hari untuk semua pelanggan Pintu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kantor Pusat, The City Tower Lantai 27, Jalan M.H Thamrin No.81, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310 Indonesia
Operasional & Customer Support, Rukan Permata Senayan Blok H1-H2, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12210, Indonesia
Website: https://pintu.co.id/; Instagram: https://www.instagram.com/pintu_id/; Twitter: https://twitter.com/PintuID; Facebook: https://www.facebook.com/pintu.co.id/; Telegram: https://t.me/pintuindonesia
Satu hal yang menarik adalah biaya trading jual/beli yang Nol alias gratis di Pintu. Jarang marketplace kripto yang memberikan gratis fee transaksi.
Saya baru ketemu aplikasi Pintu yang berani memberikan gratis biaya trading, baik jual maupun beli.
Dari sisi penggunaan aplikasi, Pintu cukup nyaman. Aplikasinya punya UX/UI yang intuitif, sehingga saat saya masuk, sudah langsung tahu harus kemana dalam aplikasi tersebut.
Tombol - tombol di aplikasi juga cukup simpel, tidak ruwet dan tidak membingungkan. Cukup mudah untuk pemula memahaminya.
Keamanan aplikasi Pintu cukup berlapis, yaitu PIN, 2FA, ijin khusus untuk kirim cryptocurrency dan akses sidik jari.
Proses verifikasi KYC di Pintu sangat cepat. Saya cukup mengirimkan foto KTP dan foto selfie, lalu dalam waktu cukup singkat, kurang dari 1 jam, hasil verifikasi sudah saya terima.
Minimum investasi yang relatif rendah, mulai dari Rp 11 ribu, di Pintu, membuatnya sangat menarik untuk kalangan pemula dan millienal. Milenial punya rasa ingin tahu yang tinggi dan cukup paham teknologi, tetapi uangnya masih terbatas, sehingga dengan minimum investasi yang kecil di Pintu, bisa membantu millenial untuk mencoba masuk ke crypto.
Yang saya kurang suka adalah Virtual Account (VA) di Pintu hanya ada 1 pilihan bank dan no VA-nya berubah ubah terus. Setiap kali, nasabah akan deposit, Pintu akan men-generate no VA yang baru.
Akibat VA yang berubah - ubah, setiap kali akan transfer dari BCA, saya harus mendaftarkan no rekening yang baru. Disamping itu, setiap kali akan transfer ke Pintu, saya harus masuk ke aplikasi Pintu dan men-generate VA baru.
Berbeda, misalnya, jika no VA-nya sama, seperti yang terjadi di exchange lain, saya cukup mengingat dan bisa langsung melakukan deposit tanpa perlu masuk dulu ke aplikasi.
Kelemahan lain di Pintu adalah beberapa koin top 5 marketcap crypto tidak terdapat di platform Pintu, yaitu:
Kedua koin ini tidak bisa dijual belikan di aplikasi Pintu. Padahal, kedua coin ini sedang tumbuh pesat dan berkembang sangat populer di market.
Keduanya dikenal punya teknologi blockchain terkini, sangat potensial menyaingi Bitcoin dan Ethereum.
Disamping itu, jumlah coin yang diperdagangkan di Pintu cukup terbatas. Dari hitungan kami, hanya 31 coin yang bisa dijual belikan di aplikasi Pintu, sementara total jenis coin yang ada di dunia saat ini, menurut situs coingecko, mencapai 12,476 coins.
Memang tidak semua coin bagus dan layak dijual belikan, tetapi dengan hanya 31 coins di Pintu, tentu saja, banyak coin - coin potensial yang hilang kesempatan untuk bisa dijual belikan investor di Pintu.
Di Pintu, investor juga tidak bisa melihat orderbook. Menurut keterangan di situs disebutkan bahwa Jual dan beli di aplikasi Pintu tidak menggunakan orderbook.
Orderbook menunjukkan urutan order kripto saat ini dengan informasi harga beli/jual dan volume beli/jual. Besar kecil volume jual beli penting untuk mengindikasikan kemungkinan pergerakan harga.
Tanpa orderbook, trader tidak punya informasi soal kondisi pasar di Pintu. Hanya bisa menduga duga.
Di exchange kripto lain, umumnya terdapat orderbook, yang digunakan trader untuk mengukur dan menganalisa kemungkinan pergerakkan harga, karena bisa melihat bagaimana perkiraaan jumlah order saat ini.
Daftar Isi