Daftar Isi
Bagaimana cara investasi di Kripto (2023) untuk pemula ? Kita bahas langkah - langkahnya, untung dan resiko, berapa minimum investasi, bagaimana menyimpan Kripto dengan aman, lalu cara menjual dan menarik investasi ke rupiah.
Cara investasi di Kripto dimulai pilih exchange kripto resmi terdaftar di Bappebti, unduh aplikasi, lakukan KYC untuk buka akun, setor deposit, pilih pair Kripto dengan Rupiah, simpan di wallet aman, dan investasi Kripto untuk jangka panjang. Untuk mengambil uang dari investasi Kripto, juga sangat mudah, tinggal jual Kripto di exchange dalam Rupiah, lalu uangnya di transfer ke rekening bank.
Panduan cara investasi di Kripto untuk pemula:
Proses investasi crypto dilakukan di aplikasi exchange atau bursa. Exchange ini berfungsi seperti marketplace, tempat yang mempertemukan pembeli dan penjual kripto.
Layanan di Exchange adalah beli, jual, simpan dan transfer aset kripto. Transaksi aset kripto terjadi antara para anggota exchange tersebut.
Exchange sendiri tidak melakukan jual beli. Perannya hanya menjadi tempat perantara dan untuk itu akan memungut sejumlah fee, seperti fee jual beli dan penarikkan uang.
Di setiap exchange akan ditentukan jenis - jenis aset kripto yang bisa diperdagangkan di marketplace mereka, Setiap exchange punya daftar aset kripto yang berbeda - beda.
Berbeda dengan transaksi di bursa saham, yang mana investor harus melewati broker sebagai perantara, di exchange kripto, transaksi langsung terjadi antara investor. Tidak ada broker perantara dalam transaksi di exchange kripto.
Kita harus masuk dan login ke aplikasi atau situs exchange untuk bisa melakukan investasi aset kripto.
Aplikasi bisa diunduh gratis di Google PlayStore. Bisa juga masuk login dari situs resmi.
Persyaratan pertama adalah mendaftar dan membuka akun di exchange. Caranya cukup mudah.
Syarat buka akun adalah mengisi Nama, Email, Address, dan menyetujui Ketentuan Perjanjian dan Kebijakan Privasi.
Bisa mengajukan lewat aplikasi mobile atau lewat website. Aplikasi bisa diunduh di Google PlayStore dan Apple Store.
Semuanya dilakukan secara online. Tidak ada kertas yang perlu diisi, maupun tidak perlu tanda tangan basah.
Setelah membuka akun, user harus melanjutkan dengan verifikasi KYC. Tanpa lolos verifikasi ini, pengguna tidak bisa melakukan transaksi meskipun sudah buka akun.
Verifikasi KYC adalah proses penting untuk melindungi semua peserta di exchange dan memastikan kebijakan AML (Anti Money Laundering) dilaksanakan dengan baik.
Proses verifikasi KYC terdiri atas unggah foto ID, mengisi data pribadi, mengambil selfie foto dengan gerakan normal dan dengan gerakan acak. Data KYC akan diproses yang setidaknya membutuhkan waktu 1 hari kerja.
Tidak jarang verifikasi gagal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat verifikasi di adalah pastikan belum memiliki akun di exchange, memberikan data pribadi yang benar dan akurat, serta memberikan foto yang sesuai dengan KTP.
KTP harus asli dan harus jelas pada saat di upload. Saat mengambil gambar pastikan wajah terlihat jelas tanpa menggunakan topi dan juga kaca mata.
Saat selfie pastikan wajah berada di tengah agar fotonya sesuai dengan wajah dan pada foto liveness, user akan diminta untuk melakukan salah satu gerakan. Ketika mengambil foto pastikan tahan gerakan selama 3 detik, jika gagal silahkan ulangi kembali sampai maksimal 3 kali, jika sudah berhasil silakan pilih tombol selesai, dan tunggu konfirmasi di email.
Setelah KYC selesai, langkah berikutnya adalah melakukan deposit untuk bisa berinvestasi Kripto.
Ada dua macam cara deposit yang bisa dilakukan di exchange, yaitu Rupiah dan Kripto.
Deposit rupiah dilakukan ke rekening yang sudah ditentukan. Deposit ini digunakan untuk membeli aset kripto.
Setoran minimum mulai dari Rp 30 ribu sd Rp 50 ribu pada umumnya. Tapi, ada juga exchange yang meminta minimum deposit minimum Rp 500 ribu.
Beberapa cara deposit yang ditawarkan oleh exchange adalah:
Silahkan dipelajari masing - masing cara karena ada yang gratis, ada yang kena biaya deposit. Ada yang otomatis sampai tanpa perlu kirim bukti transfer, ada yang harus kirim bukti transfer.
Cara paling convenient menurut saya adalah menggunakan virtual account (VA) karena uangnya langsung sampai dan tidak perlu mengirimkan bukti transfer. Tetapi, deposit dengan VA dikenakan biaya deposit (cek di kebijakan fee exchange untuk info lebih lengkap).
Bisa pula deposit dalam bentuk koin kripto, bisa Bitcoin, dan jenis coin lainnya. Di setiap exchange terdapat daftar coin yang diterima sebagai deposit.
Deposit cryptocurrency bisa digunakan untuk membeli crypto yang lain. Pilih pair mata uang crypto yang sesuai.
Bahkan, cara deposit dengan aset kripto paling mudah, cepat dan murah, dibandingkan dengan rupiah atau US$.
Exchange akan mengeluarkan ‘alamat’ wallet. Alamat ini yang digunakan untuk mengirimkan coin dari exchange lain.
Biayanya juga lebih murah dibandingkan dengan biaya transfer uang lewat bank.
Untuk coin, exchange menetapkan minimum deposit yang diterima berbeda - beda, tergantung jenis coin-nya.
Setelah punya akun dan deposit dana, kita sekarang bahas bagaimana cara melakukan investasi di Kripto
User harus memilih pair atau pasangan kripto yang ingin di beli. Pair paling populer adalah Bitcoin terhadap Rupiah, berapa harga Bitcoin dalam Rupiah.
Pair ini sama seperti ketika membeli valas, USD to IDR, berapa Rupiah harga 1 US$. Ada banyak pair pair lainnya.
Jenis pair aset kripto yang bisa diperdagangkan berbeda - beda di setiap exchange. Setahu saya, Indodax dan TokoCrypto saat ini paling banyak menawarkan pair aset kripto, dengan mencapai 100 lebih pair aset kripto.
Namun, pemula bisa mulai dengan pair Bitcoin Rupiah, sebagai aset kripto paling populer dan paling likuid saat ini. Semua exchange menyediakan pair Bitcoin ini.
Untuk melakukan investasi, user harus melakukan order di aplikasi atau website exchange. Ada beberapa jenis order yang wajib diketahui karena jenis order berhubungan dengan fee yang harus dibayar.
Jenis order ini adalah user memasang pada harga tertentu dan tidak pada harga yang ada di pasar saat itu. Jadi order tidak langsung terjadi.
Kalau posisi jual, maka limit order dipasang pada harga yang lebih tinggi dari harga pasar, kalau posisi beli maka dipasang pada harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Order yang pending akan masuk dalam antrian order Jual/Beli (Order Book). Dengan begitu, member telah menjadi seorang Market Maker.
Jenis order ini disebut ‘maker’ karena membuat order baru. Berbeda dengan order taker, yang mengikuti harga di pasar saat itu.
Order ini baru tereksekusi ketika harga pasar bergerak menyentuh harga yang dipasang oleh limit order. Selama harga tidak bergerak pada harga yang dipasang, transaksi tidak akan terjadi.
Exchange tidak membebankan fee untuk jenis order maker ini. Fee jual beli nol.
Jenis order ini langsung bisa dieksekusi karena mengikuti posisi harga pasar yang ada. Jadi kalau order beli, beli di harga pasar saat itu, kalau order jual, jual di harga pasar saat itu.
Itu sebabnya order ini sering disebut pula sebagai order taker atau instan. Disebut Instan karena order langsung terjadi, sedangkan disebut taker karena mengambil harga yang sudah ada di pasar dan tidak membuat harga baru.
Jenis order ini dikenakan biaya oleh exchange. Fee ordernya biasanya sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi, mulai dari 0.1% sd 0.3%.
Order book adalah data yang disediakan oleh exchange di aplikasi, yang menunjukkan urutan order yang ada di exchange saat ini berdasarkan harga dan jumlahnya. Ketika suatu order sudah terjadi akan keluar dari order book.
Manfaat order book adalah menunjukkan bagaimana pergerakkan harga di pasar dan kedalaman jumlah ordernya. Kalau ingin memasang harga, berapa yang pantas supaya order yang dipasang bisa tereksekusi, bisa merujuk pada informasi di order book.
Minimum transaksi kripto sangat terjangkau. Umumnya di exchange dibawah Rp 100 ribu.
Harga 1 Bitcoin mahal sekali, tapi kenapa minimum transaksi exchange, bisa terjangkau ?
Satuan jumlah beli dan jual Bitcoin bisa sampai delapan digit di belakang koma, yaitu 0,00000001 BTC. Jadi, user bisa bertransaksi dengan angka yang cukup kecil (seperti 0.4981537 BTC).
Itu sebabnya saya lihat beberapa exchange bisa menerima transaksi sampai sekecil Rp 30 ribu.
Jumlah ini bisa dilakukan meskipun harga 1 bitcoin mencapai ratusan juta karena digit Bitcoin yang bisa dibeli sekecil sampai delapan digit dibelakang koma.
Jam perdagangan di exchange coin kripto, adalah 24 jam 7 hari seminggu.
Jadi, investor bisa beli dan jual Kripto setiap hari. Exchange pernah tutup, buka terus.
Ini yang membedakan transaksi jam perdagangan di TokoCrypto dengan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di BEI, jam perdagangan saham dibatasi waktu dan harinya. Hanya bisa jam 9.00 sd jam 16.00 di hari kerja.
Proses investasi Kripto cukup mudah. Dimulai dengan memilih pair yang ingin dijual belikan.
Buat ordernya dengan memasukkan harga dan jumlah Kripto yang hendak diinvestasikan, lalu akan muncul jumlah rupiah yang dibutuhkan. Pilih jenis order, apakah taker atau maker.
Bisa pula membayar dengan aset kripto. Tinggal pilih pair yang sesuai.
Kalau taker, order akan langsung tereksekusi saat itu juga sesuai dengan harga pasar yang ada. Jumlah kepemilikan Kripto akan langsung terupdate dan jumlah deposit Rupiah berkurang sesuai dengan jumlah pembelian.
Kalau maker, order tidak langsung terjadi, menunggu sampai match di harga yang diinginkan. Sementara belum match, order akan menunggu di order book.
Proses penjualan kripto sama seperti pembelian. Hanya sekarang, setelah eksekusi berhasil, deposit Rupiah bertambah dan kepemilikan Kripto berkurang.
Uang Rupiah bisa ditarik dari Exchange ke rekening rupiah milik pengguna. Caranya cukup mudah, ajukan penarikan di aplikasi.
User bisa juga menarik kripto yang dimiliki di Exchange. Tinggal memasukkan alamat wallet yang menjadi tujuan pengiriman kripto.
Dibutuhkan waktu beberapa menit sampai 1 x 24 jam untuk proses penarikan rupiah. Karena exchange menggunakan jaringan perbankan untuk mengirimkan uang, lama cepatnya ditentukan oleh proses di bank juga.
Penarikkan akan dikenakan biaya. Ada pula ketentuan soal minimum dan maksimum penarikan untuk rupiah maupun coin crypto.
Masing - masing exchange menetapkan kebijakan biaya penarikkan yang berbeda - beda.
Untuk penarikan rupiah, ada yang menerapkan biaya berupa persentase dari jumlah penarikkan atau biaya flat berapapun jumlah penarikan dilakukan. Sementara, untuk penarikan aset crypto dikenakan biaya flat yang dibayar dari coin yang ditransfer.
Exchange kripto menyediakan berbagai fitur untuk investasi, yaitu:
Exchange menerapkan sejumlah biaya dan fee dalam transaksi Kripto, yaitu:
Aset kripto di Exchange bisa ditransfer ke exchange lain atau bisa ke sesama anggota di satu exchange. Tinggal mengisi alamat wallet yang dituju untuk kirim keluar exchange atau menuliskan user ID untuk kirim ke dalam satu exchange.
Alamat wallet menjadi semacam no rekening kalau mentransfer uang.
Transaksi blockchain memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk Bitcoin, dan 5-10 menit untuk aset lainnya. Cukup cepat, mengingat transaksi dilakukan antar negara.
Setiap pengiriman aset kripto dapat dilakukan pengecekan dengan melihat block confirmation pada blockchain dan juga support chain nya. Setiap exchange memiliki batas minimum block confirmation yang berbeda untuk memvalidasi pengiriman aset kripto.
Untuk transaksi Bitcoin, pengecekan dilakukan di https://www.blockchain.com/id/explorer,
Berbeda dengan deposit yang bisanya tanpa biaya, penarikan crypto akan dikenakan biaya. Dan ada ketentuan minimum dan maksimum penarikan dalam sehari untuk crypto.
Wallet adalah tempat menyimpan aset kripto. Sama dengan kita menyimpan uang di dompet.
Kita akan mendapatkan alamat wallet. Alamat ini digunakan untuk mengirimkan atau menerima aset kripto.
Kita bisa menyimpan aset kripto di exchange, dimana wallet akan dikelola oleh exchange, atau kita bisa memiliki wallet sendiri. Keamanan wallet harus dipastikan karena aset kita disimpan disana.
Semakin besar kepemilikan aset kripto lain, maka soal wallet ini harus semakin diperhatikan. Kita ingin asset kripto milik kita aman.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)