Daftar Isi
Perbedaan utama antara Bitcoin dan Altcoin adalah Bitcoin merupakan kripto komoditas dengan market cap terbesar #1, paling terdesentralisasi, sangat secured dengan max supply 21 juta, sementara Altcoin merupakan koin dengan market cap lebih kecil namun menjanjikan return lebih besar dengan resiko yang juga besar, lebih tersentralisasi dengan proof of stake dan pembagian coin yang pre-mines, dianggap sekuritas oleh regulator SEC USA.
Banyak orang menganggap bahwa Bitcoin sama dengan Altcoins.
Ini pendapat yang salah.
Bitcoin sangat berbeda dengan Altcoins. Baik dari sisi security, jaringan, maupun tokenomics.
Untuk menjelaskan perbedaan ini lebih komprehensif, kami mengumpulkan bahan - bahan dari berbagai sumber dan mengulas kelebihan serta kekurangan Bitcoin dan Altcoins.
Bitcoin adalah mekanisme transaksi uang elektronik secara peer to peer tanpa campur tangan pihak ketiga dengan menggunakan jaringan Blockchain dan divalidasi dengan konsensus proof work (POW) sehingga menjadi aman.
Jumlah supply Bitcoin maksimum adalah 21 juta BTC. Proses distribusi koin diberikan lewat reward kepada miner yang berhasil memvalidasi transaksi Bitcoin di Blockchain.
Kelebihan Bitcoin | Kekurangan Bitcoin |
---|---|
Market cap #1. Diatas market cap Altcoins | Use Case Terbatas. Tidak ada smart contract yang bisa membuat berbagai macam transaksi |
Desentralisasi. Sistem Bitcoin paling terdesentralisasi dibandingkan Altcoins | Proses transaksi lamban. Ini terkait dengan proses pembuatan block di Bitcoin |
Maximum Supply 21 juta BTC. | Fluktuasi Return lebih rendah dibandingkan fluktuasi return Altcoins |
Tidak Ada Pre Mines. BTC dicetak berdasarkan reward kerja miner dalam proof work (POW) dan bukan diberikan secara cuma - cuma ke founder dan foundation | |
Proof of Work. Mekanisme konsensus yang tergantung pada kerja dalam penggunaan energi | |
Secured. Sistem Bitcoin terbukti paling secured. Tidak pernah terjadi hacked | |
Skedul Supply BTC Jelas Tidak Berubah. Aliran supply Bitcoin dilakukan secara bertahap lewat rewards mining yang nilainya halving setiap 4 tahun sekali | |
Adopsi Institusi. Bitcoin merupakan kripto yang banyak diadopsi oleh institusi saat ini. Pengajuan ETF Spot Bitcoin oleh asset manager terbesar di dunia menunjukkan kepercayaan atas BTC | |
Return Bitcoin lebih tinggi dibandingkan return Altcoins | |
Tidak pernah terjadi Scam dalam jaringan Bitcoin | |
Dikategorikan sebagai komoditas oleh SEC, sehingga tidak membutuhkan regulasi seperti sekuritas karena dianggap sistem yang terdesentralisasi. |
Altcoins adalah koin lain dalam cryptocurrency diluar Bitcoin. Karena Bitcoin dilihat sebagai pelopor, coin lainnya kemudian disebut sebagai Altcoin.
Beberapa karakter utama Altcoin adalah mekanisme konsensus proof of stake (POS), distribusi koin dilakukan lewat ICO, menawarkan berbagai macam uses cases lewat pembuatan smart contract.
Kelebihan Altcoins | Kekurangan Altcoins |
---|---|
Banyak pilihan altcoins dengan berbagai macam proposal dan use cases | Market cap dibawah Bitcoin. |
Banyak Use Case karena dengan smart contract, Altcoin bisa membuat berbagai macam jenis transaksi. | Sentralisasi. Sistem Bitcoin lebih terdesentralisasi dibandingkan Altcoins. Dengan kondisi Altcoins yang tersentralisasi, kemungkinan jaringannya dikendalikan atau dikontrol menjadi lebih mudah. |
Proses transaksi di Altcoin bisa sangat cepat. Jauh lebih cepat dari Bitcoin | Monetary policy Altcoins bisa berubah -ubah tergantung founder dan foundation. Contohnya ETH dari POW ke POS. |
Potensi return di Altcoin lebih tinggi dibandingkan di Bitcoin | Ada Pre Mines lewat Initial Coin Offering, yang membuat founder dan dan foundation menguasai coin dalam dalam jumlah besar dengan biaya yang sangat murah |
Biaya transaksi di Altcoin lebih murah dibandingkan di Bitcoin | Proof of Stake. Mekanisme konsensus yang tergantung pada ownership, yang dengan pre mines membuat sentralisasi kepemilikan di Altcoins |
Banyak isu security di Altcoins yang menyebabkan terjadinya hacked. Seperti Solana, beberapa kali mengalami hang atau outage. | |
Supply Altcoins yang dikuasai VC, founder, foundation membuat aliran supply coin ke pasar bisa menekan harga coin | |
Adopsi Institusi sedikit di Altcoins. | |
Return Altcoins lebih rendah dibandingkan return Bitcoin. | |
Banyak terjadi Scam dalam jaringan Altcoins | |
Altcoins dikategorikan sebagai Securities oleh SEC, sehingga penjualan Altcoins di USA wajib mendapatkan izin dari SEC. Jika tidak mendapatkan izin, Altcoins dikategorikan sebagai unregulated securities. |
Untuk memperjelas, berikut ini perbandingan Bitcoin dan Altcoins;
Fitur | Bitcoin | Altcoins |
---|---|---|
Market Capitalization | #1 | # 2 |
Pre Mined | Tidak | Ya |
Konsensus | Proof of Work | Proof of Stake |
Desentralisasi vs Sentralisasi | Desentralisasi | Sentralisasi |
Max Supply | 21 Juta | Beberapa Unlimited Supply Coin |
Network Security | Very Secured. Tidak pernah down | Tidak Selalu secured. Beberapa network Altcoins down |
Monetary Policy | Tetap, Tidak Pernah Berubah | Berubah - ubah |
Kecepatan Transaksi | Lamban, per 10 menit | Cepat, detik |
Smart Contract | Tidak | Ya |
Adopsi Institusi | Tinggi | Rendah |
Securities | Tidak | Ya |
Scam | Tidak Ada | Banyak |
Penawaran Coin | Tidak Ada | Initial Coin Offerings |
Market Cap Bitcoin di nomer satu #1, sementara market cap altcoins di urutan ke-2 dan seterusnya.
Pre mined coin adalah pembagian coin yang dilakukan ke founder, foundation dan developer utama, sebelum coin dijual ke khalayak umum.
Mereka yang mendapatkan pre mined coin bisa memperoleh coin dengan gratis atau pada harga yang sangat murah. Berbeda dengan dengan pembeli umum yang membeli di harga yang sudah ditentukan.
Altcoins banyak yang memberikan pre mined coin ke founder dan VC.
Sementara, Bitcoin bukan premined karena sejak awal mula untuk menghasilkan BTC orang harus melakukan mining dengan mengeluarkan sumber daya energi. Tidak ada yang gratis.
Bahkan Satoshi Nakamoto sekalipun, sang pencipta,pada saat membuat Bitcoin pertama kalinya tetap melakukan proses mining dengan mengeluarkan energi lewat perhitungan komputasi di komputer.
Altcoins karena bersifat pre mined yang diberikan gratis ke founder atau developer utama, kondisinya menjadi seperti mata uang fiat yang dibuat tanpa underlying. Cukup dengan ‘enter’ maka altcoins tercetak.
Implikasi pre mined di Altcoins adalah resiko terjadinya pump and dump harga coin oleh insiders karena mereka pegang supply coin dalam jumlah signifikan dengan biaya yang sangat murah, sehingga dengan gampang menjual ke pasar.
Bukti bahwa Altcoins adalah pre mined bisa kita lihat dalam grafik dibawah ini, yang menunjukkan komposisi pemegang coin. Terlihat bahwa insiders seperti founder, foundation dan developer memiliki porsi yang signifikan dalam distribusi coin di Altcoins.
Mekanisme konsensus validasi transaksi blockchain di Bitcoin adalah proof of work (POW), sementara mekanisme konsensus di Altcoins adalah Proof of Stake (POS).
Perbedaan utamanya adalah di POW miner yang terpilih untuk melakukan validasi ditentukan berdasarkan kemampuan melakukan pekerjaan komputasi komputer, sementara di POS validator dipilih berdasarkan ownership coin yang dimiliki, semakin banyak coin yang dimiliki semakin besar kemungkinan terpilih untuk melakukan validasi transaksi di jaringan blockchain.
Implikasinya, mekanisme POS cenderung lebih tersentralisasi dibandingkan POW. Karena orang punya uang lebih banyak akan lebih berkuasa mengendalikan jaringan.
Tapi bukankah dalam POW miner juga butuh uang untuk membeli peralatan dan membayar listrik.
Betul, tapi kita ingat bahwa di Altcoins para insiders sudah terlebih dahulu mendapatkan alokasi coin sebelum proyek diluncurkan ke umum.
Bitcoin adalah jaringan yang terdesentralisasi dengan baik karena siapapun harus melakukan proses mining untuk mendapatkan BTC sejak awal (bukan pre mined).
Sementara, Altcoins adalah jaringan yang lebih sentralisasi dibandingkan Bitcoin karena dengan pre mined, supply coin terkonsentrasi di beberapa pihak seperti founder, foundation dan developer yang telah mengakumulasi coin sejak awal, dengan biaya murah atau bahkan gratis. Ditambah lagi, mekanisme konsensus Altcoins adalah POS, dimana validasi dipegang pihak yang paling banyak punya coin
Berikut ini Proof of Stake (POS) di jaringan Ethereum, Altcoins dengan market cap terbesar, terlihat terkonsentrasi hanya di beberapa institusi, mencapai 60% dari supply.
Altcoins memiliki founder dan foundation yang mengendalikan development produk. Di satu sisi ini baik karena inovasi dan product development menjadi lebih cepat.
Namun, di sisi lain, hal ini menunjukkan sentralisasi pengembangan produk, serta mengindikasikan adanya kontrol oleh perusahaan yang menjadikannya masuk kategori sebagai Securities menurut SEC.
Sementara, Bitcoin tidak memiliki foundation atau perusahaan di belakangnya. Tidak ada CEO yang mengendalikannya.
Bahkan Satoshi Nakamoto, sang founder Bitcoin, sudah menghilang.
Jumlah supply Bitcoin terbatas yaitu 21 juta, sementara beberapa Altcoins, seperti Ethereum memiliki supply coin yang tidak terbatas.
Bitcoin sudah menunjukkan dalam 12 tahun terakhir sebagai jaringan Blockchain yang paling secured karena terdesentralisasi dengan baik.
Sementara, Altcoins, seperti Solana, beberapa kali mengalami hang atau outage. Dengan kondisi Altcoins yang tersentralisasi, kemungkinan jaringannya dikendalikan atau dikontrol menjadi lebih mudah.
Sebagai aset untuk store of value, Bitcoin menjadi unggul karena jaringan networknya sangat aman.
Bitcoin memiliki kebijakan moneter soal supply coin yang tidak pernah berubah sejak awal. Misalnya, jumlah coin 21 juta dan setiap 4 tahun halving akan dilakukan sehingga supply BTC akan menurun.
Sementara, Altcoins, contohnya Ethereum, kebijakan moneter supply coin bisa berubah - ubah tergantung keputusan foundation.
Kebijakan supply coin ini sangat krusial mempengaruhi harga coin karena semakin banyak supply-nya maka harga akan cenderung turun. Dan sebaliknya.
Transaksi di Bitcoin lebih lambat dibandingkan di Altcoins. Rata - rata transaksi di Bitcoin mencapai 10 menit, sementara transaksi Altcoins dalam detik.
Altcoins seperti Ethereum, Solana, BNB dan Cardano menawarkan fitur Smart Contract, yang bisa digunakan untuk berbagai use cases seperti NFT, DeFi. Sementara, Bitcoin tidak memiliki fitur Smart Contract.
Satu - satunya crypto yang diadopsi oleh institusi saat ini adalah Bitcoin. Hal ini terbukti dari pengajuan ETF Spot Bitcoin, yang dilakukan oleh berbagai institusi fund manager terbesar di dunia, seperti BlackRock, Fidelity dan lain - lain.
Adopsi Bitcoin oleh institusi besar menunjukkan kepercayaan bahwa prospek investasi di Bitcoin aman dan menguntungkan.
Sementara, adopsi institusi terhadap Altcoins masih sangat terbatas. Investasi institusi di Altcoins masih kecil dibandingkan di Bitcoin.
SEC USA menyatakan bahwa Solana, Cardano, Algorand dan beberapa Altcoins lainnya sebagai Securities. Bukan komoditas.
Sementara, Bitcoin dinyatakan bukan Securities oleh SEC. Dianggap sebagai komoditi yang diluar wewenang pengawasan SEC.
Pernyataan SEC ini punya implikasi yang signifikan karena sebagai Securities maka Altcoins akan menghadapi hal - hal berikut ini:
Setelah pengumuman SEC, harga Altcoins banyak yang turun drastis karena exchange Crypto di USA, seperti Robinhood, langsung melakukan delisting Altcoins dari exchange karena tidak mau memperdagangkan unregulated Securities.
Banyak kejadian scam di Altcoin, seperti yang paling terkenal adalah Terra Luna. Sedangkan di Bitcoin tidak ada scam.
Proses penawaran coin di Altcoin dilakukan lewat mekanisme ICO - Initial Coin Offering. Banyak terjadi scam di ICO karena sifatnya yang unregulated dan hanya mengandalkan white-paper ketika coin dijual ke masyarakat.
Sementara, Bitcoin tidak ada penawaran coin. Supply Bitcoin diperoleh hanya lewat kegiatan mining yang membutuhkan Proof of Work (POW).
Baca juga - cara tarik saldo di cryptomania ke dana, aplikasi crypto fee murah, minimal deposit ajaib kripto, ajaib kripto login pc, analisa crypto
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)