Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar 5 Bank Swasta Terbesar di Indonesia dari Aset (2024)

Daftar Isi

Daftar 5 Bank Swasta Terbesar di Indonesia dari Aset (2024)

Bank swasta terbesar di Indonesia adalah BCA, CIMB Niaga, Panin, Permata dan Danamon.

Bagaimana kinerja dan pencapaian bank swasta tersebut ? Kita bahas dan kupas satu persatu.

1. BCA

Bank Central Asia (BCA) adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang didirikan pada 21 Februari 1957, dengan total asset mencapai Rp 1.322T, kredit Rp 714T, dan laba profit 11,5T.

Bank BCA memiliki 1.247 kantor cabang, 18.348 mesin ATM dan >36 juta rekening nasabah.

BCA telah meluncurkan beberapa produk seperti Debit BCA, Tunai BCA, KlikBCA internet banking, m-BCA mobile banking, EDCBIZZ, Kartu Flazz, dan Weekend Banking. Pada tahun 2013, BCA meningkatkan kepemilikan efektifnya dari 25% menjadi 100% di lengan asuransi umumnya, PT Asuransi Umum BCA. Jaringan ATM berbasis mesin daur ulang uang tunai MyBCA, dompet elektronik berbasis aplikasi Sakuku dikembangkan antara tahun 2014 dan 2016. Teknologi kode QR memfasilitasi fitur transfer peer-to-peer menggunakan m-BCA dan Sakuku pada tahun 2018. Pada Oktober 2019, BCA menyelesaikan akuisisi 100% saham PT Bank Royal Indonesia.

Bank Paling Profit di Indonesia

BCA dan anak perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 29,6% menjadi Rp40,7 triliun ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih, pendapatan selain bunga serta penurunan pencadangan kredit.

Pada tahun 2022, laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp50,5 triliun, naik 29,9% dibandingkan tahun 2021.

Kinerja yang solid di berbagai aspek pada Laporan Laba Rugi mendukung profitabilitas Bank. BCA mencatat pertumbuhan yang positif pada pendapatan bunga bersih maupun pendapatan operasional selain bunga. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, pendanaan CASA yang kokoh serta pertumbuhan volume transaksi pembayaran di berbagai kanal. 
BCA juga berhasil menurunkan biaya CKPN sejalan dengan perbaikan pada kualitas kredit, serta menjaga tingkat beban operasional.

Top 3 Aset dan Kredit Bank di Indonesia

Total aset BCA naik 7,0%, sementara kredit BCA tumbuh 11,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit BCA tumbuh secara merata di seluruh segmen, dimana kredit korporasi berkontribusi hampir setengah dari total pertumbuhan kredit secara tahunan. Pangsa pasar kredit BCA tercatat sebesar 10,6% di September 2022

Portofolio kredit naik 11,7% menjadi Rp 694,9 triliun, dengan peningkatan kredit tertinggi tercatat di kuartal dua disebabkan adanya liburan Hari Raya Idul Fitri. Total kredit baru yang disalurkan sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 496,2 triliun atau naik 29,5% secara tahunan.

Saham Bank Terbaik di Indonesia

BCA dikenal sebagai saham bank terbaik di Indonesia, yang ditunjukkan oleh market cap BCA yang paling tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini.

Pergerakkan harga saham BCA sangat signifikan mempengaruhi IHSG.

Kualitas Kredit Terbaik, NPL LAR Rendah,

BCA dikenal sebagai bank yang prudent dalam memberikan kredit.

Pada Desember 2022, posisi NPL sekitar 1,7%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,2%.

Sementara, Rasio Loan at Risk (LAR) terus menurun seiring dengan pemulihan kondisi usaha debitur. LAR tercatat sebesar 10,0% dari total kredit, turun jika dibandingkan 14,6% pada tahun sebelumnya serta 19,4% pada puncak pandemi.

Akibat positifnya, beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset di tahun 2022 turun sebesar 51,5% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4,5 triliun seiring dengan perbaikan secara signifikan pada kualitas kredit.

BCA membukukan sebagian besar pencadangan penurunan nilai kredit yang terdampak pandemi pada tahun 2020 dan 2021. Rasio biaya CKPN kredit terhadap rata-rata portofolio kredit (cost of credit) berada pada level 0,7% di tahun 2022, turun dari 1,6% di tahun sebelumnya

2. CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga” atau “Bank”) berdiri pada tanggal 26 September 1955.

Saat ini, CIMB Niaga terus menawarkan nasabahnya beragam produk dan layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia mulai dari perbankan konsumer, perbankan usaha kecil dan menengah (UKM), perbankan komersial, hingga perbankan korporasi, yang didukung dengan kapabilitas tresuri serta transaction banking dan jaringan laku pandai (branchless banking) yang mumpuni. CIMB Niaga juga memiliki produk dan layanan komersial dan syariah melalui Unit Usaha Syariah CIMB Niaga Syariah.

Bank dengan Aset Terbesar no 6 di Indonesia

CIMB Niaga membukukan kinerja keuangan dengan capaian positif di tahun 2022. Aset Bank tercatat sebesar Rp 306,8 triliun, dengan pencapaian dana simpanan nasabah sebesar Rp 227,2 triliun, kontribusi CASA sebesar Rp 144,4 triliun atau setara dengan rasio CASA sebesar 63,57% dari total dana simpanan nasabah.

Kualitas Kredit NPL Terjaga

CIMB Niaga menjaga kualitas kreditnya, pada tahun 2022 mencatatkan angka NPL bruto pada level 2,80%. Rasio NPL bruto secara industri mengalami perbaikan dari 3,00% menjadi 2,65% pada tahun 2022. Rasio CAR CIMB Niaga mengalami penurunan sebesar 49 bps menjadi sebesar 22,19%, di mana CAR industri perbankan juga relatif menurun menjadi 25,45%.

Kekuatan di Transaction Banking

Salah satu keunggulan CIMB Niaga adalah dalam hal transaction banking, yang menawarkan ragam produk dan layanan serta solusi yang komprehensif bagi Bank dalam mengelola operasional keuangannya baik transaksi domestik maupun cross border. Solusi ini mencakup pengelolaan produk cash management, remittance, trade finance, dan value chain.

Digital Channel

CIMB Niaga senantiasa memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk dapat melakukan berbagai transaksi keuangan sesuai kebutuhan nasabah secara digital, tanpa harus datang ke kantor cabang CIMB Niaga dengan memanfaatkan aplikasi BizChannel@CIMB untuk segmen korporasi serta OCTO Mobile dan OCTO Clicks untuk nasabah perorangan.

Jaringan dan Network Luas

Hingga tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, CIMB Niaga memiliki 417 jaringan kantor cabang termasuk Cabang Syariah, Digital Lounge, Kas Mobil, dan Kiosk, 3.278 unit ATM, 4 unit Multi Denom Machine (MDM) dan 925 unit Cash Recycle Machine (CRM), serta 10.936 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia

3. Permata

Bank Permata adalah salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dalam industri perbankan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang menawarkan produk dan jasa perbankan untuk membantu masyarakat serta perusahaan agar berhasil menciptakan kesejahteraan dan pertumbuhan bisnis melalui Retail Banking, SME, dan Wholesale dari PermataBank.

Bank Permata memperoleh izin usaha bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957 dan izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Dewan Moneter Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 tanggal 8 Mei 1956.

Bank Permata Punya Produk Beragam

PermataBank menawarkan rangkaian lengkap dari produk dan jasa perbankan yang meliputi Rekening Giro dan Tabungan, Deposito Berjangka, Reksa Dana, Obligasi, Pinjaman Perorangan, Kartu Kredit dan Hipotek untuk konsumen retail yang tersedia dalam Konvensional dan Syariah. 

Permata juga menawarkan pinjaman Modal Usaha, Dealer Finance, Join Finance, Transaksi Perbankan, Trade Finance, Forex, begitupun dengan layanan Sekuritas dan Jasa Agensi pengembangan bisnis SME dan Wholesale.

Jaringan Luas Bank Permata

Saat ini Bank Permata melayani lebih dari 6,5 juta konsumen. Jaringan-jaringan distribusi berlokasi strategis di seluruh penjuru tanah air. Per Desember 2022, layanan fisik (offline) utama Permata meliputi:

  • 61 KOTA
  • 248 CABANG
  • 4 MOBILE BRANCH
  • 22 LAYANAN ON-STOP SERVICE UNTUK SYARIAH
  • 4 VOICE ID CALL CENTER

Kredit Tumbuh

Pertumbuhan kredit Bank bersih sebesar 8,4% menjadi Rp126,83 triliun. Kualitas kredit PermataBank terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan net masing-masing sebesar 3,1% dan 0,4%.

Modal Kuat

Sebagai salah satu dari 10 bank umum terbesar di Indonesia, PermataBank mempertahankan posisi permodalan yang kuat dengan CAR dan CET-1 sebesar 34,2% dan 25,7%.

4. Panin

Didirikan pada tahun 1971, PaninBank tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1982 dan merupakan bank pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di bursa. Saat ini, pemegang saham PaninBank adalah PT Panin Financial Tbk (46,04%), Votraint No. 1103 Pty Ltd (38,82%), dan publik domestik maupun internasional (15,14%).

PaninBank telah membangun dan mengembangkan layanan finansial bagi nasabah melalui lebih dari 500 cabang di seluruh Indonesia yang dilayani oleh lebih dari 10.000 karyawan yang profesional. PaninBank senantiasa memberikan kemudahan dan kecepatan bertransaksi bagi nasabah melalui produk dan layanan berbasis teknologi informasi dan terus mengembangkan Digital Banking yang lengkap. Dengan motto layanan “Selalu Untuk Anda”, PaninBank terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat Indonesia.

Mencetak Laba Bersih

pada tahun 2022 PaninBank mampu membukukan laba bersih sebesar Rp3,27 triliun atau tumbuh 80,14% dibanding tahun 2021. Pertumbuhan ini ditopang oleh penurunan Beban Operasional Selain Bunga, sejalan dengan semakin baiknya kualitas kredit yang diberikan.

Dana Simpanan

Peningkatan kinerja intermediasi PaninBank di tengah perekonomian global yang masih diwarnai dengan berbagai tekanan inflasi tercermin dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasian yang dibukukan sebesar Rp141,84 triliun, tumbuh 5,80% dari tahun sebelumnya. Kenaikan DPK selama 2022 terjadi pada giro dan tabungan atau dana murah (CASA) sebesar 5,00% menjadi Rp63,51 triliun dari sebelumnya Rp60,49 triliun.

Pertumbuhan Kredit

Jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank juga meningkat 9,73% (yoy) menjadi Rp136,99 triliun di tahun ini ditopang oleh segmen Komersial dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Modal Kuat

Permodalan Bank Panin mencapai Rp47,4 triliun pada 2022 dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga dengan kuat sebesar 30,07%, meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yaitu 29,86% (yoy). Dari sisi pengelolaan kredit, rasio NPL gross sedikit mengalami penurunan ke level 3,53% dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,54%, sedangkan NPL net berhasil diturunkan menjadi 0,92% dibanding tahun 2021 sebesar 0,95%.

5. Danamon

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Kode Saham: BDMN) didirikan pada tahun 1956. Per 30 September 2023, perusahaan mengelola aset konsolidasi sebesar Rp208 triliun dengan anak usahanya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Dalam hal kepemilikan saham, 92,47% saham Danamon dimiliki oleh MUFG Bank, Ltd. dan 7,53% lainnya oleh publik.

Jaringan Luas

Per September 2023, Danamon didukung oleh jaringan 865 kantor cabang konvensional, unit Syariah, dan cabang serta jaringan bisnis anak perusahaan, dan jaringan ATM, ATM Bersama, PRIMA, dan ALTO dengan total lebih dari 60.000-unit yang tersebar di 34 provinsi. Selain layanan offline, produk dan layanan Danamon juga dapat diakses secara online melalui D-Bank PRO untuk Nasabah Perorangan dan Danamon Cash Connect untuk Nasabah Bisnis. Selain itu, Danamon juga menyediakan layanan 24 jam melalui layanan SMS Banking dan layanan call center Hello Danamon.

Bagian dari Group Kuat

Sebagai bagian dari MUFG, grup jasa keuangan global terkemuka sekaligus bank terbesar di Jepang, Danamon didukung oleh kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG dalam melayani nasabah dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

KInerja Keuangan Solid

Danamon berhasil meraih pinjaman tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp144,9 triliun, tumbuh 13,5% secara year-on-year (YoY). Rasio CASA juga meningkat secara YoY menjadi 63,9% dari 59,1% pada tahun sebelumnya. Danamon juga membuktikan ketahanan dan keberhasilan pelaksanaan strategi melalui pertumbuhan Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) sebesar 110% YoY, mencapai Rp3,3 triliun.

Total kredit konsolidasi tumbuh 13,5% YoY mencapai Rp144,9 triliun pada akhir 2022. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kenaikan suku bunga acuan secara konsekutif, Danamon mampu melampaui target pinjamannya. EBFI yang didukung melalui kolaborasi MUFG tumbuh 20,4% YoY menjadi Rp67,56 triliun. Pada saat yang sama, penyaluran kredit baru Adira Finance meningkat 22.3% YoY dan jumlah pinjaman tumbuh 10,3% YoY menjadi Rp44,58 triliun. Portofolio kredit UKM stabil di angka Rp20,6 triliun. Upaya Danamon untuk menumbuhkan KPR dan penggunaan kartu kredit menghasilkan pertumbuhan portofolio pinjaman konsumen sebesar 18,3% YoY atau mencapai Rp12,57 triliun.

Modal Kuat dan NPL Terjaga

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) konsolidasi sebesar 26,3%, berada cukup jauh di atas persyaratan regulasi dan merupakan salah satu yang tertinggi di industri perbankan. Permodalan yang cukup kuat tersebut membantu Danamon meraih pertumbuhan NPAT sebesar 110% YoY menjadi Rp3.3 triliun di tahun 2022. Hasil NPAT juga sejalan dengan target Bank yang telah ditetapkan di awal tahun. Tingkat pengembalian aset (ROA) sebelum pajak dan tingkat pengembalian modal (ROE) masing-masing berada di angka 1,7% dan 8,3%.

Danamon tetap berhati-hati dalam pengelolaan kualitas aset. Rasio Non-Performing Loan (NPL) konsolidasi sebesar 2,6%, membaik 10bps dibandingkan tahun sebelumnya dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait