Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Saham vs Emas, Apa Investasi Terbaik

Daftar Isi

Beda Saham vs Emas, Apa Investasi Lebih Untung

Perbedaan utama antara emas dan saham adalah saham menawarkan return tinggi tapi resiko tinggi, sementara emas memiliki resiko rendah namun potensi return rendah.

Saham dan Emas adalah dua instrumen investasi penting yang paling dikenal saat ini. Apa beda kedua instrumen ini  dan mana yang terbaik ?

Untuk mengetahuinya, kami menugaskan salah satu penulis untuk melakukan review kelebihan dan kekurangan keduanya dan menuliskan hasilnya di artikel ini.

Ringkasan Saham vs Emas

Saham ditujukan untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti dana pensiun karena memberikan return tinggi namun resikonya juga tinggi serta perlu pemahaman laporan keuangan yang baik. 

Sementara, emas adalah instrumen untuk kebutuhan jangka pendek seperti untuk dana sekolah, DP rumah, karena aman, resiko rendah, fisiknya jelas, harga stabil dan bisa dijual dengan cepat kapan saja.

Saham dan Emas adalah instrumen investasi resmi berizin di Indonesia, yang diawasi oleh OJK dan Bappebti.

Apa itu Saham

Saham adalah investasi berbentuk ekuitas sebagai pemilik perusahaan dengan sumber keuntungan dari kenaikkan harga (capital gain) dan dividen.

Saham merupakan bukti kepemilikan atas penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Jadi, berinvestasi di saham itu artinya ikut menjadi pemilik di perusahaan tersebut.

Sebagai pemilik, investor punya konsekuensi, yaitu menikmati tidak hanya keuntungan profit, tetapi juga kerugian loss yang dialami perusahaan 

Sebagaimana dalam UU Perusahaan Terbatas No 40 @@@@, definisi Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Itu pula  sebabnya saham disebut sebagai surat berharga.

Fitur Saham

  • Return tinggi dari kenaikkan harga
  • Penghasilan rutin dari deviden
  • Butuh kemampuan analisa laporan keuangan untuk menilai saham
  • Resiko tinggi dari flutkuasai harga saham
  • Mudah dijual dalam waktu singkat di bursa saham

Kelebihan Saham

Dari pengalaman berinvestasi di instrumen ini, kelebihan saham adalah

1. Potensi Return Tinggi

Kenaikkan Harga Saham di Indonesia

Keunggulan saham dalam soal keuntungan. Saham dikenal menawarkan return paling tinggi, diatas rata - rata, lebih baik dari instrumen keuangan lainnya.

Investasi saham memberikan keuntungan dari 

  1. dividen dibayar perusahaan dan
  2. kenaikkan harga saham di bursa.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlahnya tergantung keputusan RUPS.

Dinamika permintaan dan penawaran saham di bursa menentukan tingkat harga saham. Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.

Buat gambaran, dalam 20 tahun terakhir, harga saham di Bursa Efek Indonesia secara rata - rata sudah mengalami kenaikan 14 kali lipat. Itu artinya kenaikan 1,400% uang 1 juta akan jadi 14 juta dan seterusnya.

Kenaikkan ini diukur secara rata - rata seluruh saham di bursa berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikkan per individual saham bisa lebih tinggi lagi.

Jarang ada aset keuangan yang paling menguntungkan seperti saham ini.

2. Likuid, Mudah Dijual Belikan

Saham adalah aset likuid karena bisa dengan mudah dijual belikan di bursa efek. Selama harga jual beli cocok, pemilik bisa menjual atau membeli saham.

3. Pasar Internasional

Keuntungan lain investasi di saham  bisa bersifat lintas negara. Investor bisa dengan mudah beli saham di pasar Amerika Serikat, Inggris, Euro, China dan negara lain.

Investasi saham di bursa internasional membuat portofolio terdiversifikasi dengan baik. Investor jadi tidak tergantung pada kinerja ekonomi di suatu negara saja, tetapi bisa menempatkan investasi di banyak perekonomian.

4. Mudah untuk Diversifikasi

Pembentukan portofolio di saham sangat mudah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cukup membeli indeks. Berinvestasi di indeks saham, yang terdiri atas puluhan atau ratusan perusahaan.

Cara ini membuat resiko investasi bisa dibagi dan dimitigasi dengan baik. satu saham turun, masih ada saham lainnya.

5. Penghasilan Rutin dari Dividen

Investor bisa mendapatkan penghasilan rutin dari pembayaran dividen oleh perusahaan. Memang tidak semua perusahaan bagi dividen, tapi kita bisa memilih berinvestasi di perusahaan yang bayar dividen secara rutin.

6. Minimum Investasi Terjangkau

Investasi di saham tidak mahal. Saat ini, banyak broker sekuritas yang tidak menetapkan syarat minimum setoran untuk bisa membuka rekening saham.

Saat nanti ingin membeli saham, baru investor diminta menyetor uang senilai saham yang akan dibeli.

Kekurangan Saham

Namun, pengalaman berinvestasi di saham juga menunjukan sejumlah kekurangan, yaitu: 

1. Resiko Investasi Tinggi

Kita tahu high return high risk.

Saham adalah investasi yang beresiko tinggi. Itu sebabnya pula saham memberikan return investasi paling tinggi untuk mengkompensasi tingginya resiko.

Harga saham bisa turun drastis dalam waktu sangat singkat. Menggerus nilai investasi di saham secara signifikan.

2. Butuh Pemahaman Laporan Keuangan

Dalam investasi saham, investor wajib punya pengetahuan yang memadai soal bagaimana melakukan analisa fundamental dan teknikal atas saham yang akan diinvestasikan.

Pengetahuan soal analisa saham ini tidak mudah. Banyak hal yang harus dipelajari.

3. Resiko Perusahaan Delisted

Saham di bursa efek bisa di delisting karena ulah perusahaan yang melanggar ketentuan.

Dengan delisting, harga saham akan hancur dan investor jelas rugi.

Apa itu Emas

Emas adalah logam mulia yang dihasilkan dari tambang. Emas sudah dikenal ratusan tahun lamanya sebagai aset investasi.

Kenaikkan harga emas memberikan keuntungan buat pemegangnya. Emas bisa dijual pula dengan cepat.

Fitur Emas:

  • Investasi yang mudah dan sudah lama dikenal sejak ratusan tahun
  • Return stabil dengan resiko rendah
  • Mudah dijual belikan, sangat likuid
  • Butuh tempat penyimpanan yang aman
  • Resiko emas palsu

Kelebihan Emas

Dari pengalaman menggunakan dan berinvestasi di instrumen ini, kami melihat kelebihan emas adalah:

1. Mudah Dipahami

Emas sudah sangat dikenal sebagai instrumen investasi. Tidak sulit untuk memperkenalkan emas untuk investasi ke semua kalangan.

Tidak dibutuhkan pengetahuan yang rumit untuk bisa melakukan jual beli emas.

2. Aman

Investasi di emas bisa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lebih fleksibel dari sisi jangka waktu.

Harga emas yang relatif stabil membuat jual beli emas dalam jangka pendek akan tetap menguntungkan. Meskipun, tetap, keuntungan akan paling optimal dalam investasi emas jangka panjang.

3. Aset Fisik

Ditengah era digital saat ini, emas adalah instrumen yang kita bisa pegang fisiknya. Tidak sepenuhnya digital.

Buat sebagian orang, aset fisik itu penting. Bisa dilihat, dirasakan.

4. Mudah Dijual Belikan

Pasar emas memiliki nilai market cap berlipat - lipat di atas market komoditas lainnya. Hal ini menunjukkan besarnya transaksi di pasar emas.

Karena market cap yang besar, likuiditas di emas menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar emas.

5. Regulasi Jelas

Emas jelas sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. Bahkan, emas sudah masuk sebagai salah satu komoditas di bursa berjangka, bersama - sama dengan komoditas lain seperti forex, perak dan lain - lain.

6. Alat Lindung Nilai

Dalam situasi inflasi tinggi atau ketidakstabilan ekonomi, banyak orang merubah aset ke emas. Emas dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.

Kekurangan Emas

Namun, dari pengalaman juga kami menilai kekurangan investasi di Emas adalah:

1. Kenaikkan Return Terbatas

Return Harga Emas % per Tahun

Meskipun aman, kenaikkan return emas relatif terbatas. Itu sebabnya banyak pengamat investasi yang tidak memasukkan emas sebagai investasi karena peningkatan return emas yang cenderung terbatas.

2. Butuh Tempat Penyimpanan Khusus

Emas butuh tempat penyimpanan khusus untuk memastikan keamanannya. Karena itu, ada tambahan biaya penyimpanan yang tidak murah di emas untuk misalnya menaruh di Safe Deposit Bank (SDB).

3. Spread Harga Lebih Tinggi

Spread harga tinggi karena adanya biaya cetak emas fisik. Spread harga adalah nilai kenaikkan harga yang dibutuhkan agar pembelian emas bisa menguntungkan.

Jika spread nya besar, harga emas harus naik tinggi agar pembelian bisa menguntungkan. Dan sebaliknya.

4. Risiko Emas Palsu

Meskipun sudah banyak proteksi dan perbaikan, risiko emas palsu selalu hadir di emas fisik.

5. Minimum Pembelian Lebih Tinggi

Untuk pembelian emas fisik, minimum adalah dalam 0,5 gram, yaitu di harga Rp 500 ribuan. Jadi, kalau ingin beli emas logam mulia batangan paling kecil harus menyediakan uang sebesar ini.

6. Semakin Kecil Beratnya, Harga Lebih Mahal

Hal ini karena dalam emas fisik kena biaya cetak. Jadi biaya pembuatan sertifikat per gram makin besar di ukuran emas yang kecil.

7. Tidak Bisa Jual Beli 24 Jam

Jual beli emas fisik harus dilakukan di toko emas yang jam buka tutupnya tertentu. Tidak bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.

Kita harus datang ke toko untuk melakukan aktivitas transaksi. Tidak bisa lewat genggaman ponsel.

Tabel Perbandingan Investasi Saham dan Emas

Dari berbagai faktor, kami membandingkan Reksadana dan Emas, yaitu:

1. Return Keuntungan

Return emas lebih kecil dibandingkan Saham. Kita bisa lihat dari trend harga emas dari tahun ke tahun, yang kenaikannya relatif kecil.

2. Resiko

Resiko saham lebih tinggi dibandingkan emas.

Resiko emas lebih rendah dibandingkan saham, secara umum. Kita bisa lihat dengan membandingkan fluktuasi return di Reksadana dengan Emas.

Harga emas dalam kondisi tertentu akan turun, tetapi jarang turun drastis. Fluktuasinya relatif kecil.

Ini tentu saja sangat berbeda dengan resiko di Saham, yang cenderung berfluktuasi setiap waktu. 

3. Likuiditas

Likuiditas emas dan saham punya tingkat kemudahan yang sama bagusnya. Dua - duanya mudah dijual.

Likuiditas bicara soal mudah dan cepat tidaknya kita bisa menjual instrumen investasi. Semakin cepat, mudah, berarti semakin likuid instrumen tersebut.

4. Keamanan

Masalah keamanan emas adalah adanya resiko hilang dan dipalsukan. Kedua resiko ini kerap terjadi.

Meskipun saat ini sudah tersedia emas dalam bentuk digital tapi tetap saja resiko ini muncul saat emas dicetak. Resiko dipalsukan berkurang tetapi resiko hilang tetap ada.

Sedangkan, keamanan saham lebih baik karena tidak punya resiko dipalsukan atau hilang karena merupakan paper asset.

Namun, saham punya resiko bahwa  saham di delisting dari bursa akibat melanggar sejumlah ketentuan.

5. Diversifikasi

Diversifikasi di saham jelas lebih baik dibandingkan emas. Saham memang dibuat untuk tujuan diversifikasi investasi.

Kita bisa beli berbagai macam saham di bursa, sehingga resikonya tersebar ke berbagai jeniss industri.

Sementara, tidak ada diversifikasi di emas karena emas hanya satu komoditi.

Tidak ada diversifikasi di Emas. Harganya anjlok, langsung kena imbas.

6. Minimum Investasi

Minimum investasi di saham, saat ini, sudah sangat terjangkau, terutama sejak munculnya aplikasi jual beli saham online. 

Sementara, emas sekarang sudah juga punya minimum investasi yang terjangkau sejak adanya emas digital.

Dulu beli emas memang cukup mahal karena minimum 1 gram. Harganya saat ini sekitar Rp 800 ribuan.

Tapi seiring kemajuan teknologi, sekarang, emas bisa dibeli secara fraksi. Dalam pecahan harga yang kecil.

Contohnya, kami pernah beli emas senilai Rp 5 ribu di Tokopedia emas. Bisa dengan nilai sekecil itu.

Tapi, emas sekecil itu tidak bisa dicetak. Harus dikumpulkan sampai jumlah tertentu, misalnya, 1 gram, baru emas bisa dicetak dan diambil fisiknya.

7. Penyimpanan

Saham tidak perlu penyimpanan karena semuanya paper asset. Adanya di dokumen kertas, bukan investasi fisik.

Karena tidak perlu penyimpanan fisik, investor tidak perlu keluar biaya tambahan untuk menyimpan. Di Reksadana, penyimpanan sudah aman.

Sementara Emas membutuhkan tempat penyimpanan khusus. Dan penyimpanan emas harus dilakukan ekstra hati - hati karena merupakan barang berharga.

Butuh biaya tambahan untuk menyimpan emas secara aman. Biasanya ditempatkan dengan sewa Safe Deposit Box di kantor bank.

8. Pengenalan Produk

Emas, jelas, lebih dikenal karena memang sudah sejak lama ada. Investasi di produk emas sendiri cukup simpel, tinggal beli dan jual.

Orang sudah sangat paham dengan investasi di emas. Tidak perlu banyak belajar lagi.

Sementara itu, investasi saham masih baru. Banyak orang yang belum paham apa itu Reksadana. 

Perlu upaya mempelajari saham, cara kerjanya, lalu instrumen- instrumen di dalamnya.

InstrumenSahamEmas
ResikoTinggiRendah
ReturnTinggiRendah
Aman LegalitasLegalLegal
UnderlyingJelasJelas
LikuidLikuidSangat Likuid
Rumit TidaknyaRumitMudah
PopularitasSedangTinggi
Otoritas PengawasOJKBappebti

Apa Pilihan Terbaik, Saham atau Emas

Tidak ada pilihan terbaik karena tujuan keuangan setiap orang berbeda - beda dan instrumen yang dipilih, emas atau saham, tergantung pada tujuan keuangan yang hendak dicapai dari investasi di instrumen ini.

Saham unggul sebagai instrumen investasi yang return tinggi, likuid, underlying jelas, namun butuh pemahaman laporan keuangan dan analisa fundamental soal saham.. Emas unggul dengan instrumen investasi yang aman, resiko rendah, fisiknya jelas, harga stabil dan bisa dijual dengan cepat kapan saja

Paling penting, kedua instrumen ini saham  dan emas, aman dan kredibel karena punya izin resmi OJK dan Bappebti.

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Artikel Terkait