Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Cara Mengatur Keuangan Agar Cepat Kaya

Daftar Isi

Cara Mengatur Keuangan Agar Cepat Kaya

Semua orang ingin cepat kaya. Bagaimana caranya mengatur keuangan agar cepat kaya?

Kita bahas langkah - langkahnya. Ini dari pengalaman pribadi, jadi bisa cocok, bisa tidak.

Tapi, paling tidak, pengalaman ini bisa menginspirasi Anda - Anda yang ingin cepat kaya dari mengatur keuangan.

Jurus mengatur keuangan agar cepat kaya tidak ada yang fantastis. Intinya, sabar dan ikut proses.

Jadi, tidak bisa, cepat kaya, donk ? Bisa karena dengan cara yang sistematis, terstruktur dan penuh kesabaran, Anda akan jadi kaya.

1. Punya Budget Keuangan Bulanan

Segera buat jika belum punya budget. Budget sangat penting dalam mengelola keuangan yang sehat.

Karena budget ini menjadi panduan untuk kita melakukan rencana keuangan. Tujuan budget adalah:

  • Memberikan gambaran pos keuangan setiap bulan. Berapa pengeluaran untuk setiap pos keuangan tercantum di budget
  • Mengendalikan pengeluaran agar keuangan bisa sehat. Adanya budget membuat kita lebih terkendali dalam melakukan pengeluaran bulanan.
  • Mengunci Pengeluaran Bulanan. Walau tidak memiliki penghasilan yang tetap setiap bulannya namun freelancer memiliki pengeluaran yang harus selalu dibayarkan setiap bulannya. Kuncilah angka pengeluaran bulanan sehingga tahu berapa yang harus dihasilkan dari sebuah proyek untuk membayarkan pengeluaran tersebut.
  • Memberikan gambaran angka, berapa penghasilan dan berapa pengeluaran setiap bulan, yang akhirnya bisa kita tabung atau investasikan.

Buat freelancer yang kondisinya relatif tidak pasti, budget semakin krusial. Jadi, freelancer bisa menjadi disiplin dalam pengeluaran.

2. Tracking Budget

Agar budget yang dibuat bisa terealisasi maka kita harus melakukan tracking antara rencana dan realisasi.

Jadi, punya budget satu hal, tetapi disiplin terhadap budget yang sudah dibuat adalah hal lain yang tidak kalah penting.

Dari tracking, kita jadi bisa tahu bagaimana pola pengeluaran kita dibandingkan apa yang sudah direncanakan. Mana yang harus diperbaiki, mana yang tidak masuk akal.

Saat ini, banyak aplikasi yang menyediakan fitur tracking budget secara online. Jadi, tracking budget seharusnya bukan hal yang sulit.

3. Analisa Pengeluaran

Banyak orang fokus pada penghasilan. Bagaimana caranya meningkatkan penghasilan sebesar mungkin.

Orang banyak yang lupa bahwa sumber masalah datang justru dari pengeluaran. Bagaimana kita bisa mengatur pengeluaran dengan lebih bijaksana.

Buat freelancer, yang penghasilannya kerap tidak pasti, satu hal yang bisa dikendalikan adalah pengeluaran.

Kita perlu menganalisa pengeluaran setiap bulan. 

Melihat mana pengeluaran yang tidak perlu atau mana pengeluaran yang bisa dikurangi. Kita juga perlu mengidentifikasi pengeluaran tidak terduga, yang selama ini tidak kita perhatikan tetapi jumlahnya ternyata besar dan signifikan.

4. Ikut Asuransi BPJS Kesehatan

Salah satu biaya yang kerap datang tiba - tiba dan dalam jumlah besar adalah biaya untuk keperluan kesehatan.

Kalau kerja di kantor, karyawan akan dicover oleh asuransi kesehatan dari kantor. Jadi, tidak perlu khawatir soal beban biaya rumah sakit saat harus dirawat.

Freelancer tidak punya asuransi kesehatan dari kantor. Harus beli asuransi kesehatan sendiri.

Untuk mengatasinya, freelancer sebaiknya punya BPJS Kesehatan, supaya kalau amit-amit sakit dan butuh biaya besar, bisa dicover oleh BPJS.

Kalau punya dana lebih, freelancer bisa ambil asuransi kesehatan. Tapi, paling tidak harus punya BPJS kesehatan.

5. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat adalah uang yang dipersiapkan untuk bisa ditarik setiap saat dalam kondisi darurat.

Dana darurat memiliki beberapa ciri, yang membedakan dengan jenis investasi lain, yaitu 1) disiapkan secara khusus, disimpan dan tidak diganggu gugat; 2) dikumpulkan dari penghasilan bulanan secara rutin; 3) uang bisa dicairkan secara cepat dalam kondisi darurat.

Dana Darurat untuk apa ?

Pandemi Covid-19 adalah contoh nyata kondisi darurat dimana penghasilan bulanan yang selama ini rutin Anda terima tiba - tiba hilang karena proyek yang berhenti, order yang ditunda atau bahkan PHK, sementar pengeluaran rutin tidak bisa dihentikan ataupun bisa hanya sebagian kecil. 

Akibatnya, ada mismatch antara penghasilan dan pengeluaran, yang untuk sementara waktu sampai kondisi ekonomi membaik, kita menggunakan Dana Darurat untuk mengatasi mismatch tersebut.

Biasanya Dana Darurat yang ideal untuk freelancer adalah sebesar 12x pengeluaran rutin bulanan. Ini patokan yang dianjurkan perencana keuangan.

Alasan 12x pengeluaran rutin adalah seandainya freelancer kehilangan penghasilan selama 12 bulan maka masih bisa bertahan hidup.

Jika target dana darurat 12x pengeluaran dirasa berat, freelancer bisa mulai dari 6 bulan dahulu. Setelah itu ditingkatkan sampai mencapai target 12x.

6. Hati - Hati Mengambil Pinjaman

Pinjaman boleh diambil tetapi harus sangat diperhatikan dan dihitung betul kemampuan membayarnya karena cicilan itu sesuatu yang pasti harus dibayar, sementara penghasilan freelancer tidak pasti.

Jadi, kalau freelancer ingin mengambil pinjaman kredit, boleh saja, namun dengan pertimbangan berikut:

  • Pastikan pinjaman yang diambil adalah pinjaman produktif, seperti KPR rumah atau KKB Mobil. Jangan pinjaman konsumtif, seperti kredit HP, kartu kredit
  • Cicilan pinjaman harus masuk dalam budgeting setiap bulan dan jadi prioritas utama untuk dibayar

Untuk bisa mengurangi beban pinjaman, freelancer bisa mengumpulkan dulu uang muka yang besar, agar saat mengambil kredit pokok pinjaman bisa ditekan atau tenor kredit tidak perlu panjang.

7. Lakukan Investasi

Investasi penting untuk kita bisa mencapai tujuan keuangan. Tidak bisa mewujudkan dana pensiun, dana pendidikan, DP rumah, jika kita tidak melakukan investasi.

Jadi, dalam budgeting setiap bulan, freelancer harus punya alokasi untuk investasi.

Biarpun jumlah alokasi untuk investasi kecil, tidak masalah. Tapi, paling tidak kita sudah memulainya.

Uang disimpan setiap bulan dan ditempatkan dalam investasi yang sesuai dengan target keuangan yang hendak dicapai.

Investasi kemana ? Ini tergantung pada bagaimana target dan tujuan keuangan yang kita miliki.

8. Punya Tujuan Keuangan

Banyak orang melakukan investasi tanpa tahu apa tujuan keuangan yang hendak dicapai dari investasi tersebut.

Hal ini bahaya karena pilihan investasi ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai.

Kalau tujuannya mengumpulkan dana pensiun, maka instrumen investasi yang dipilih adalah memberikan return tinggi dalam jangka panjang meskipun beresiko.

Sementara, jika tujuannya untuk dana pendidikan anak masuk sekolah, maka instrumen investasi sebaiknya yang resiko rendah meskipun return kecil.

Jadi, tujuan investasi menentukan jenis instrumen yang dipilih. Masing - masing instrumen investasi memiliki karakteristik sendiri, dari sisi return dan resiko, yang membuat pemilihan tujuan keuangan menjadi sangat penting.

9. Investasi di Reksadana Mulai dari Rp 100 ribu

Investasi adalah kunci keuangan yang sehat. Karena dengan investasi, kita bisa mewujudkan mimpi - mimpi di masa depan.

Tapi, buat yang penghasilan terbatas, investasi kerap jadi kendala. Kemauan ada, tapi uangnya terbatas.

Salah satunya adalah berinvestasi di Reksadana.

Reksadana cocok bagi investor yang memiliki banyak keterbatasan, seperti waktu terbatas, dana terbatas, informasi terbatas, dan pengetahuan investasi yang terbatas. 

Karena dana yang ditempatkan dikelola oleh Manajer Investasi, dalam Reksadana, investor bisa menyerahkan pengelolaan investasi kepada ahli-nya. Mereka tidak perlu lagi repot melakukan analisa dan mengelola portfolio. Semuanya diserahkan kepada Manajer Investasi.

Instrumen ini mampu mengurangi risiko investasi karena disebarkan pada berbagai produk investasi. Tetapi bukan berarti Reksadana bebas risiko. Untuk itu, investor tetap perlu mempelajari berbagai risiko produk ini.

Reksadana disebut sebagai produk yang paling sesuai dengan pepatah di dunia investasi, yaitu “Don’t put all eggs in one basket”. 

Maksudnya adalah untuk mengurangi risiko, kita perlu menyebar penempatan investasi, sehingga kita terhindar dari resiko kerugian secara total (total loss).

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait