Daftar Isi
Di era online saat ini pekerjaan freelancer semakin populer terutama di kalangan milenial. Namun, freelancer punya tantangan soal mengelola keuangan karena penghasilan yang tidak pasti. Bagaimana cara membuat rencana keuangan untuk freelancer ?
Jurus mengatur keuangan freelancer dimulai dengan punya budget, tracking budget, analisa pengeluaran, dan melakukan investasi. Jangan lupa freelancer harus punya BPJS Kesehatan dan tujuan keuangan.
Saya baru menonton di YouTube soal kisah kisah digital nomad. Orang yang pindah dari satu kota ke kota lain melakukan pekerjaan freelancer.
Penghasilannya cukup, bisa pindah - pindah kota, tidak terikat pada satu office, tidak perlu masuk jam 8 pulang jam 5.
Era online membuat pekerjaan sebagai freelancer booming. Pekerjaan berbasis digital sekarang bisa dilakukan dimana saja selama ada akses internet yang memadai.
Munculnya situs situs penyedia jasa freelancer seperti Upwork, Fiverr membuat kesempatan mendapatkan jobs sebagai freelancer semakin mudah.
Namun, freelancer mempunyai tantangan soal mengatur keuangan.
Penghasilan freelancer yang tidak pasti setiap bulan membuat keuangan menjadi lebih sulit direncanakan.
Sebelum membahas soal cara mengelola keuangannya, saya bahas dulu apa itu freelancer serta nature pekerjaannya.
Freelancer adalah pekerja yang tidak terikat pada satu kantor perusahaan tertentu, melakukan pekerjaan pada satu proyek ke proyek yang lain.
Umumnya pekerjaan freelancer bersifat online dan digital, sehingga bisa dilakukan tanpa perlu tatap muka dan bertemu secara fisik.
Tinggal di Yogya tapi terima pekerjaan dari seluruh dunia. Penghasilan dollar, biaya hidup Rupiah.
Apakah bisa hidup ?
Bisa banget. Saya kenal beberapa teman yang hidup sebagai freelancer dan fine fine saja sampai hari ini.
Munculnya banyak situs penyedia atau marketplace jasa freelancer membuat aliran pekerjaan selalu ada.
Banyak perusahaan, mulai dari startup sampai yang mapan, sekarang memilih memakai jasa freelancer. Dipandang lebih efisien dari biaya dan waktu dibandingkan menghire karyawan tetap.
Berikut ini karakteristik pekerjaan freelancer yang ujungnya punya implikasi ke keuangan.
Satu hal yang membedakan pekerjaan Freelancer dengan kantoran adalah penghasilan yang tidak pasti. Tidak ada gajian setiap bulan.
Sifatnya proyek, bukan gajian.
Bulan ini bisa banyak kerjaan, bulan depan bisa tidak ada kerjaan sama sekali.
Meskipun sudah punya nama sekalipun, ketidakpastian penghasilan pasti selalu dihadapi freelancer. Bedanya, ada yang tidak ada penghasilan berbulan - bulan, ada yang satu atau dua bulan sudah terima proyek lagi.
Meskipun penghasilannya tidak pasti, pengeluaran Freelancer pasti. Bagaimanapun juga Freelancer manusia.
Ada pengeluaran minimum yang harus ditanggung setiap bulan. Ada biaya hidup minimum.
Apalagi jika sudah berkeluarga, ada banyak pengeluaran minimum yang sudah pasti harus dikeluarkan.
Mulai dari biaya anak sekolah, cicilan KPR dan lain-lainnya.
Bagaimana mengatasi mismatch antara penghasilan dan pengeluaran buat freelancer ?
Dari ngobrol dengan teman Freelancer, diskusi dengan perencana keuangan, saya mengambil kesimpulan ini langkah yang perlu dilakukan freelancer untuk mengelola keuangan:
Segera buat jika belum punya budget. Budget sangat penting dalam mengelola keuangan yang sehat.
Karena budget ini menjadi panduan untuk kita melakukan rencana keuangan. Tujuan budget adalah:
Buat freelancer yang kondisinya relatif tidak pasti, budget semakin krusial. Jadi, freelancer bisa menjadi disiplin dalam pengeluaran.
Agar budget yang dibuat bisa terealisasi maka kita harus melakukan tracking antara rencana dan realisasi.
Jadi, punya budget satu hal, tetapi disiplin terhadap budget yang sudah dibuat adalah hal lain yang tidak kalah penting.
Dari tracking, kita jadi bisa tahu bagaimana pola pengeluaran kita dibandingkan apa yang sudah direncanakan. Mana yang harus diperbaiki, mana yang tidak masuk akal.
Saat ini, banyak aplikasi yang menyediakan fitur tracking budget secara online. Jadi, tracking budget seharusnya bukan hal yang sulit.
Banyak orang fokus pada penghasilan. Bagaimana caranya meningkatkan penghasilan sebesar mungkin.
Orang banyak yang lupa bahwa sumber masalah datang justru dari pengeluaran. Bagaimana kita bisa mengatur pengeluaran dengan lebih bijaksana.
Buat freelancer, yang penghasilannya kerap tidak pasti, satu hal yang bisa dikendalikan adalah pengeluaran.
Kita perlu menganalisa pengeluaran setiap bulan.
Melihat mana pengeluaran yang tidak perlu atau mana pengeluaran yang bisa dikurangi. Kita juga perlu mengidentifikasi pengeluaran tidak terduga, yang selama ini tidak kita perhatikan tetapi jumlahnya ternyata besar dan signifikan.
Salah satu biaya yang kerap datang tiba - tiba dan dalam jumlah besar adalah biaya untuk keperluan kesehatan.
Kalau kerja di kantor, karyawan akan dicover oleh asuransi kesehatan dari kantor. Jadi, tidak perlu khawatir soal beban biaya rumah sakit saat harus dirawat.
Freelancer tidak punya asuransi kesehatan dari kantor. Harus beli asuransi kesehatan sendiri.
Untuk mengatasinya, freelancer sebaiknya punya BPJS Kesehatan, supaya kalau amit-amit sakit dan butuh biaya besar, bisa dicover oleh BPJS.
Kalau punya dana lebih, freelancer bisa ambil asuransi kesehatan. Tapi, paling tidak harus punya BPJS kesehatan.
Dana darurat adalah uang yang dipersiapkan untuk bisa ditarik setiap saat dalam kondisi darurat.
Dana darurat memiliki beberapa ciri, yang membedakan dengan jenis investasi lain, yaitu 1) disiapkan secara khusus, disimpan dan tidak diganggu gugat; 2) dikumpulkan dari penghasilan bulanan secara rutin; 3) uang bisa dicairkan secara cepat dalam kondisi darurat.
Dana Darurat untuk apa ?
Pandemi Covid-19 adalah contoh nyata kondisi darurat dimana penghasilan bulanan yang selama ini rutin Anda terima tiba - tiba hilang karena proyek yang berhenti, order yang ditunda atau bahkan PHK, sementar pengeluaran rutin tidak bisa dihentikan ataupun bisa hanya sebagian kecil.
Akibatnya, ada mismatch antara penghasilan dan pengeluaran, yang untuk sementara waktu sampai kondisi ekonomi membaik, kita menggunakan Dana Darurat untuk mengatasi mismatch tersebut.
Biasanya Dana Darurat yang ideal untuk freelancer adalah sebesar 12x pengeluaran rutin bulanan. Ini patokan yang dianjurkan perencana keuangan.
Alasan 12x pengeluaran rutin adalah seandainya freelancer kehilangan penghasilan selama 12 bulan maka masih bisa bertahan hidup.
Jika target dana darurat 12x pengeluaran dirasa berat, freelancer bisa mulai dari 6 bulan dahulu. Setelah itu ditingkatkan sampai mencapai target 12x.
Pinjaman boleh diambil tetapi harus sangat diperhatikan dan dihitung betul kemampuan membayarnya karena cicilan itu sesuatu yang pasti harus dibayar, sementara penghasilan freelancer tidak pasti.
Jadi, kalau freelancer ingin mengambil pinjaman kredit, boleh saja, namun dengan pertimbangan berikut:
Untuk bisa mengurangi beban pinjaman, freelancer bisa mengumpulkan dulu uang muka yang besar, agar saat mengambil kredit pokok pinjaman bisa ditekan atau tenor kredit tidak perlu panjang.
Investasi penting untuk kita bisa mencapai tujuan keuangan. Tidak bisa mewujudkan dana pensiun, dana pendidikan, DP rumah, jika kita tidak melakukan investasi.
Jadi, dalam budgeting setiap bulan, freelancer harus punya alokasi untuk investasi.
Biarpun jumlah alokasi untuk investasi kecil, tidak masalah. Tapi, paling tidak kita sudah memulainya.
Uang disimpan setiap bulan dan ditempatkan dalam investasi yang sesuai dengan target keuangan yang hendak dicapai.
Investasi kemana ? Ini tergantung pada bagaimana target dan tujuan keuangan yang kita miliki.
Banyak orang melakukan investasi tanpa tahu apa tujuan keuangan yang hendak dicapai dari investasi tersebut.
Hal ini bahaya karena pilihan investasi ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai.
Kalau tujuannya mengumpulkan dana pensiun, maka instrumen investasi yang dipilih adalah memberikan return tinggi dalam jangka panjang meskipun beresiko.
Sementara, jika tujuannya untuk dana pendidikan anak masuk sekolah, maka instrumen investasi sebaiknya yang resiko rendah meskipun return kecil.
Jadi, tujuan investasi menentukan jenis instrumen yang dipilih. Masing - masing instrumen investasi memiliki karakteristik sendiri, dari sisi return dan resiko, yang membuat pemilihan tujuan keuangan menjadi sangat penting.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)