Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Mengenal Reksadana Syariah, Jenis, dan Manfaatnya

Daftar Isi

Mengenal Reksadana Syariah, Jenis, dan Manfaatnya

Anda ingin investasi ke reksadana, tapi masih ragu karena halal dan haramnya? Maka reksadana syariah menjadi pilihan yang tepat. Reksadana Syariah merupakan jenis produk investasi dengan sistem pengumpulan modal yang kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk diikutkan dalam berbagai jenis usaha sesuai ketentuan agama Islam.

Produk ini bisa menjadi pilihan untuk diversifikasi investasi agar keuntungan yang bisa diperoleh lebih maksimal. Dana yang disetorkan oleh investor selanjutnya diinvestasikan dan dikelola dalam portofolio efek syariah oleh manajer investasi.

Apa itu Reksadana Syariah

Reksadana Syariah merupakan instrumeninvestasi yang aman, menguntungkan dan menganut prinsip dasar syariat. Karena bebas riba, produk ini merupakan pilihan tepat bagi yang ingin berinvestasi sesuai konsep Islam.

Untuk memastikan prosesnya—-mulai dari penyetoran modal, pengelolaan, penggunaan dana sampai pembagian hasil sesuai dengan ketentuan agama, produk ini diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah atau DPS. Seperti instrumen investasi lain, reksadana syariah yang dikelola oleh lembaga keuangan resmi juga diawasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Jadi, tenang ya, secara hukum di Indonesia dan syariah, reksadana syariah itu aman.

Karakteristik Reksadana Syariah

Penggabungan dari berbagai instrumen dalam reksadana syariah meningkatkan potensi pertumbuhan dana dengan konsep yang sesuai syariat. Tidak hanya keuntungan secara finansial, investor juga bisa lebih tenang dalam berinvestasi karena kehalalan dan keberkahannya terjamin.

Dalam penggunaan modal, manajer investasi bertanggung jawab untuk memilihkan instrumen yang jelas keabsahannya dalam hukum Islam. Apabila ada aktivitas dengan penggunaan modal yang tidak sesuai ketentuan, maka manajer investasi harus menghapusnya dari portofolio. Karakteristik reksadana syariah antara lain:

1.Diversifikasi

Reksadana syariah merupakan gabungan dari berbagai jenis instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan sesuai ketentuan agama Islam. Jika salah satu instrumen portofolio mengalami penurunan, bisa ditutup dari keuntungan instrumen lainnya. Dengan demikian bisa meminimalkan risiko.

2. Kemudahan dalam berinvestasi

Untuk bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, investor tidak perlu memiliki banyak pengetahuan berkaitan dengan analisis investasi. Manajer investasi akan melakukan tugas tersebut untuk memilih portofolio terbaik yang bisa berpotensi mendatangkan banyak keuntungan.

3.Terjangkau

Saat ini, untuk mulai berinvestasi sangat mudah. Investor tidak perlu menunggu mempunyai banyak modal sebab bisa mulai mempunyai aset investasi dengan dana minim, yaitu paling sedikit Rp100.000.

4.Efisiensi biaya dan waktu

Meski melibatkan pihak ketiga dalam mengelola investasi, yaitu manajer investasi, investor tidak harus mengeluarkan biaya yang tinggi sebab banyak yang menawarkan biaya terjangkau.

Karena sudah dikelola oleh manajer investasi, investor tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk mengelola asetnya dan bisa memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan dari instrumen lain.

5. Transparansi

Semua pemilik modal bisa mengetahui perkembangan asetnya dengan sangat detail dan mudah. Manajer investasi akan mengirim laporan secara berkala sesuai ketentuan. Investor bisa menggunakan data tersebut untuk pertimbangan dalam mengatur strategi berinvestasi jika dingin mendapatkan keuntungan lebih besar.

6.Hasil optimal

Investor bisa mendapatkan imbal hasil investasi (return) dari reksadana syariah sesuai dengan jangka waktu dan jenis reksadana yang dipilih. Untuk memaksimalkan potensi keuntungan, investor juga bisa berdiskusi dengan manajer investasi.

7.Legalitas Terjamin

Reksadana syariah juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Investor bisa mendapatkan perlindungan hukum dan berinvestasi dengan aman.

8.Fleksibel

Fleksibilitas produk investasi ini menjadi salah satu karakteristik yang perlu dipertimbangkan oleh investor. Apabila membutuhkan dana sewaktu-waktu, investor bisa melakukan pencairan dengan cara menjual aset di pasar modal dengan fleksibilitas yang tinggi.

Hukum Reksadana Syariah

Terkait dengan hukum dari produk investasi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa mengenai investasi reksadana syariah melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tersebut menyebutkan bahwa hukum dari produk keuangan ini mubah atau dibolehkan.

Investasi dalam produk syariah, termasuk reksadana dapat membantu kemaslahatan umat untuk mengembangkan usaha agar lebih produktif dan saling menguntungkan. Instrumen yang termasuk di dalamnya antara lain: pasar uang syariah, surat berharga syariah, sukuk, dan saham yang masuk dalam daftar efek syariah.

Jenis Akad dalam Reksadana Syariah

Dalam pelaksanaannya, antara pemodal dengan pengguna dana melalui perantara manajer investasi melakukan transaksi dengan dua jenis akan, yaitu akad wakalah bil ujrah dan akad mudharabah.

1.Akad Wakalah Bil Ujrah

Wakalah bil ujrah adalah akad untuk memberi imbalan kepada wakil yang ditunjuk melakukan tugas, yaitu dari investor ke manajer investasi untuk mengelola dananya dengan upah atau ujrah yang sudah ditentukan besarnya.

2. Akad Mudharabah

Mudharabah merupakan bentuk perjanjian bisnis atau kerja sama antara pihak pemodal dan pengelola dengan keuntungan yang sudah disepakati.

Jenis Reksadana Syariah

Jenis reksadana syariah dibagi berdasarkan portofolio investasinya. Di pasar modal Indonesia, ada 10 jenis reksadana yang dijalankan sesuai syariat Islam yang diterbitkan oleh OJK.

1.Reksadana Syariah Campuran

Produk ini mencakup instrumen saham, obligasi, dan pasar uang syariah dengan risiko yang lebih tinggi, sesuai untuk investor yang sangat paham mengenai investasi.

2. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk investor pemula karena risikonya minim. Meski demikian, tingkat pengembaliannya cukup menarik dibanding dengan deposito.

3.Reksadana Pendapatan Tetap

Jika ingin memilih produk dengan potensi keuntungan yang lebih besar, reksadana pendapatan tetap syariah bisa menjadi alternatif. Dengan risiko tersebut, investor bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari reksadana pasar uang.

4. Reksadana Saham

Reksadana saham mempunyai potensi keuntungan yang lebih tinggi dan cocok untuk investor yang siap dengan risiko tinggi karena fluktuasi harga saham. Biasanya manajer investasi akan memilih instrumen progresif seperti saham sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES).

5. Reksadana Indeks

Dilihat dari risiko, reksadana indeks hampir sama dengan reksadana saham. Dengan penempatan dana pada saham atau obligasi. Jenis reksadana ini mencerminkan kinerja indeks pasar tertentu seperti idx30 atau lq45, yang merupakan indikator untuk mengukur kinerja pasar modal.

6.Reksadana Berbasis Efek Syariah Luar Negeri

Sesuai dengan namanya, reksadana jenis ini mempunyai ketentuan khusus dalam penempatan dana di pasar luar negeri. Batas minimal dana investasi diinvestasikan pada produk berbasis syariah di luar negeri sebesar 51%.

7. Exchange-Traded Fund (ETF)

Reksadana ETF merupakan instrumen syariah yang diperdagangkan di bursa efek. Manajer investasi akan mengelola dana pada produk saham syariah yang terjangkau dan menguntungkan.

8. Reksadana syariah dengan Penyertaan Terbatas (RDPT)

RDPT merupakan jenis reksadana dengan batasan cara penawaran, penerimaan investor, cocok untuk investor bermodal besar dan berpengetahuan luas dalam investasi.

9. Reksadana Terproteksi

Reksadana terproteksi merupakan produk yang paling aman karena investor mendapat jaminan pengembalian aset 100% saat jatuh tempo. Keuntungan lainnya, dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tetapi berpotensi kehilangan jaminan proteksi.

10. Reksadana berbasis sukuk

Dalam reksadana berbasis sukuk, manajer investasi akan menempatkan modal di obligasi syariah yang aman dan memberikan kepastian pendapatan.

Manfaat Reksadana Syariah

Pemilihan produk investasi syariah dalam bentuk reksadana tidak terlepas dari manfaat yang bisa terima oleh investor. Selain potensi keuntungan, investor bisa mendapatkan manfaat:

Berbasis Pada Prinsip-Prinsip Syariah

Investor mendapatkan manfaat berupa produk keuangan yang bebas daririba(bunga),gharar(ketidakpastian), danmaysir(perjudian). Prinsip ini yang memberikan kepastian hukum dan ketenangan dalam berinvestasi karena modal dikembangkan dengan cara etis dan sesuai prinsip syariah.

Variasi Portofolio Yang Aman

Pilihan portofolio yang ditawarkan cukup beragam sehingga memudahkan investor dalam memilih instrumen sesuai karakteristik dan tujuan dalam berinvestasi.

Keuntungan Dan Risiko Seimbang

Pemilihan manajer investasi yang tepat dapat membantu investor untuk mengelola aset secara optimal. Melalui analisis pasar yang akurat dengan mematuhi prinsip syariah, investor bisa mendapatkan keseimbangan antara keuntungan dan risiko.

Kontribusi Pada Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Melalui investasi yang dipilih, investor secara langsung terlibat dalam pendanaan usaha masyarakat sehingga dapat mendukung kemajuan perekonomian dengan tetap mendapat keuntungan yang proporsional.

Sistem Pengelolaan Reksadana Syariah

Reksa dana syariah dikelola menggunakan sistem akad sesuai ketentuan Islam, dimana manajer investasi bertindak sebagai wakil yang mengelola dana dari para investor (mudharib).

Dana yang terkumpul diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan syariah dengan pengawasan DPS. Reksadana syariah juga menjalankan mekanisme pembersihan kekayaan non-halal untuk menjaga status kehalalan dana yang diinvestasikan.

Apa yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mulai Berinvestasi?

Seperti pada produk investasi lainnya, investor perlu mempertimbangkan beberapa poin sebelum menempatkan modalnya agar bisa mendapat keuntungan yang maksimal dan aset yang diinvestasikan aman.

  • Tujuan: tentukan tujuan dalam berinvestasi, untuk mendapat passive income, menjaga aset dari inflasi atau menambah kekayaan.
  • Jangka waktu: pastikan memilih jangka waktu berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial.
  • Risiko: ketahui dan pahami risiko investasi agar lebih siap dan bisa melakukan antisipasi.
  • Performa dan legalitas manajer investasi: selalu lakukan pengecekan legalitas dan performa dari manajer investasi pilihan Anda.
  • Waktu investasi: investasi hanya bisa memberikan keuntungan setelah jangka waktu tertentu, jangan gunakan uang untuk kebutuhan jangka pendek untuk berinvestasi.
  • Jenis reksadana: pastikan memilih jenis reksadana syariah sesuai dengan karakter dan kesanggupan dalam menghadapi risiko.
  • Alokasi penghasilan: hitung berapa dari penghasilan yang bisa diinvestasikan secara rutin.

Cara Memulai Berinvestasi Reksadana Syariah

Berinvestasi dalam semua instrumen merupakan hal yang mudah. Jika Anda memilih reksadana syariah, bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk memulai berinvestasi:

  • Riset: lakukan riset untuk mengetahui jenis-jenis reksadana syariah yang paling tepat menjadi pilihan.
  • Tentukan tujuan: tentukan tujuan dalam berinvestasi, berikut waktu penggunaannya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih jenis investasi yang tepat.
  • Pilih manajer investasi: sebelum berinvestasi, cari informasi sebanyaknya mengenai manajer investasi yang akan menjadi pilihan, pastikan perusahaan tersebut resmi dengan bukti mempunyai ijin dari OJK.
  • Pilih jenis reksadana: dari sekian banyak jenis reksadana berbasis syariah, pelajari satu per satu agar bisa memilih yang terbaik sesuai kebutuhan.
  • Lakukan investasi: mulailah berinvestasi dengan modal yang sudah disiapkan, biasanya manajer investasi akan menginformasikan minimum pembelian unit penyertaan di setiap masing-masing produknya.
  • Pantau kinerja investasi: Anda bisa mengetahui perkembangan aset dari laporan yang dikirim oleh manajer investasi, manfaatkan untuk mengambil keputusan agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.

Batasan Reksadana Syariah

Untuk bisa memastikan bahwa produk investasi pilihan aman dan halal, perlu memahami beberapa batasan terkait hal tersebut, diantaranya:

  • Rasio utang terhadap aset perusahaan maksimal 45%
  • Pendapatan non syariah dariperusahaan maksimal 10% dari total pendapatan.
  • Perusahaan tidak melakukan aktivitas bisnis non-halal, termasuk perjudian, riba, jual beli barang haram, suap, dan lainnya.

Reksadana syariah merupakan alternatif terbaik untuk berinvestasi yang halal dengan keuntungan yang optimal. Banyaknya pilihan jenis produk memudahkan investor untuk mendapatkan instrumen terbaik. Untuk mulai berinvestasi sangat mudah karena banyak platform yang menyediakannya. Jadi, apakah Anda sudah siap berinvestasi pada reksadana syariah?

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait