Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Cara Pinjam Uang di Bank agar Disetujui (2023)

Daftar Isi

Cara Pinjam Uang di Bank agar Disetujui 2022

Bagaimana cara dan tips agar pinjam uang di bank bisa disetujui di 2022 ? Kami mengumpulkan informasi dari pengalaman sendiri dan dari orang yang pernah berhasil mengajukan pinjaman ke bank.

Cara agar pengajuan pinjaman uang disetujui bank adalah melengkapi dokumen, memenuhi syarat dan ketentuan, catatan BI checking bersih tanpa menunggak, lolos verifikasi bank.

Beberapa hal yang wajib diperhatikan agar pinjam uang di bank disetujui adalah:

1. Catatan Kredit Bersih di SLIK OJK

Bank sangat memperhatikan catatan kredit yang terdapat di SLIK OJK. 

Pastikan bahwa sebelum mengajukan pinjaman di Bank bahwa tidak ada tunggakan tagihan di tempat lain, sehingga muncul gagal bayar di SLIK OJK.

Apa itu BI Checking atau sekarang dikenal sebagai SLIK OJK ?

Semua lembaga keuangan di Indonesia, termasuk, bank, leasing, BPR dan fintech wajib menyampaikan laporan status debitur yang mengambil pinjaman ke OJK (dulu ke BI).

Laporan tersebut disusun dalam satu sistem database yang umum mengenalnya sebagai SLIK OJK (dulu BI Checking). Dalam database tersebut terdapat credit history sampai lima tahun kebelakang yang menunjukkan performa pembayaran dan status terakhir.

Laporan ini digunakan bank untuk mengecek karakter peminjam. Apakah peminjam yang patuh, menyelesaikan kewajibannya atau yang tidak patuh, terlambat membayar kewajiban atau bahkan menunggak.

Umumnya, di hampir semua bank, hasil pengecekan di BI checking menjadi garda pertama sebelum suatu aplikasi pinjaman akan diproses. Jika tidak lolos garda pertama ini maka pengajuan langsung ditolak.

Jika ditemukan, kredit yang sedang menunggak atau dulu pernah kolek 5, maka biasanya marketing akan berhenti memproses ke tahap selanjutnya.

Bagaimana jika punya tunggakan kredit di bank lain ?

  • Jika jumlahnya kecil, dibawah Rp 1 juta, bank akan mengabaikan. Dianggap bukan tunggakan yang material.
  • Jika terlambat dibawah 3 hari, bank tidak akan memperhitungkan. Masih masuk masa grace period yang lumrah dalam pinjaman
  • Jika terlambat diatas 3 hari sd 30 hari, bank masih akan mempertimbangkan. Ini rentang waktu yang masih abu - abu.
  • Jika terlambat diatas 30 hari, kemungkinan besar akan ditolak pengajuannya.
  • Pernah menunggak tapi sekarang sudah lunas maka bank akan melihat berapa lama menunggaknya.

2. Persyaratan Dokumen Lengkap

Lengkapi semua dokumen yang dipersyaratkan. Jika tidak bisa memenuhi persyaratan dokumen, konsultasi dengan kantor cabang Bank untuk mencari dokumen pengganti.

Pastikan juga bahwa dokumen yang disampaikan valid dan asli. Tidak expired atau kabur.

Dokumen yang perlu disiapkan untuk pengajuan pinjaman umumnya adalah:

  1. Fotocopy KTP
  2. Fotocopy Kartu Kredit
  3. Fotocopy NPWP.

NPWP terutama diwajibkan untuk pinjaman >= Rp 50 juta keatas. Tanpa NPWP untuk jumlah pinjaman sebesar ini, bank akan menolak pengajuan.

Bagaimana jika punya beberapa kartu kredit ? Mana kartu kredit yang harus diserahkan ke bank.

Bank akan melakukan pengecekan kartu kredit atas hal berikut:

  • Limit kartu kredit. Digunakan untuk menentukan plafon pinjaman KTA.
  • Masa keanggotaan kartu kredit. Makin lama makin bagus, namun minimum masa keanggotaan kartu kredit yang diterima adalah 9 bulan.

Dengan dua ketentuan ini, calon peminjam sebaiknya menyampaikan 1 kartu kredit yang limitnya paling besar dan masa keanggotaan paling lama.

Kalau dua syarat ini tidak bisa dua - duanya dipenuhi, calon peminjam sebaiknya menyampaikan kartu kredit dengan limit paling besar, tapi yang memenuhi minimum masa keanggotaan 9 bulan.

3. Punya Sumber Penghasilan Cukup

Bank pasti akan mengecek apakah debitur mempunyai sumber penghasilan untuk membayar cicilan angsuran kredit. Dan apakah penghasilan tersebut memadai.

Salah satu hal yang akan dilihat oleh analis kredit bank adalah apakah aplikan memiliki penghasilan dan apakah penghasilan tersebut cukup untuk membayar angsuran KTA.

Formula standar dari bank adalah maksimum 30% dari penghasilan bulanan untuk membayar semua kewajiban per bulan. 

Beban hutang aplikan dihitung dari akumulasi seluruh kewajiban kredit konsumsi (kartu kredit, PL konvensional dan syariah, kredit kendaraan, dan KPR) calon debitur baik dari internal bank maupun eksternal (BI Checking SID / SLIK OJK).

Kewajiban bulanan yang dihitung mengikuti ketentuan berikut:

  • Fasilitas cicilan tetap: dihitung dari cicilan bulanan
  • Kartu kredit: 10% dari baki debet
  • KTA akan disetujui: dihitung dari cicilan bulanan KTA yang akan disetujui

Contoh:

Nasabah A memiliki penghasilan 15 juta dan sedang mengajukan KTA baru dengan limit yang akan disetujui Rp 10 juta dengan cicilan Rp 1 juta, memiliki 3 fasilitas kredit sebagai berikut:  

  1. KTA Bank A, ditemukan di SLIK OJK, cicilan per bulan  Rp 500 ribu
  2. Kartu kredit Bank B dengan limit 10 Rp juta dan balance Rp 5 juta
  3. Kartu kredit Bank Permata yang tercermin di database internal tetapi tidak tercermin di SID dengan limit Rp 25 juta dan balance Rp 10 juta.

Rasio hutang Nasabah A  adalah: (Total cicilan dari produk cicilan di Bank A + 10% dari balance kartu kredit di Bank B + 10% dari balance kartu kredit di Bank Permata + cicilan dari KTA baru) / Penghasilan x 100%

= (Rp 500,000 + (10% x Rp 5,000,000) + (10% x Rp 10,000,000) + Rp 1,000,000) / Rp 15,000,000 x 100% =  20 %

Ada beberapa poin dari formula ini, yaitu:

  • Semua kewajiban cicilan pinjaman akan dihitung oleh bank. Kata kuncinya ‘Semua’, bukan hanya cicilan KTA yang sedang diajukan
  • Maksimum 30% adalah standar yang umum digunakan, meskipun untuk penghasilan yang lebih besar, bank bisa menggunakan rasio yang lebih tinggi, samping 35%.

Anda bisa menghitung sendiri apakah total kewajiban kredit yang ada sekarang plus tambahan cicilan dari KTA yang diajukan masuk dalam 30% penghasilan. Jika masuk, besar kemungkinan pengajuan KTA akan disetujui.

Tetapi, jika tidak masuk, kemungkinan pengajuan KTA disetujui akan kecil. Meskipun kemungkinan tersebut tetap ada karena keputusan akhir di tangan bank.

4. Bisa Diverifikasi oleh Bank

Bank akan melakukan sejumlah verifikasi. Pastikan bahwa no telepon bisa dihubungi saat bank melakukan pengecekan.

No telepon orang lain yang dicantumkan dalam pengajuan, juga sebaiknya dipastikan bahwa mereka bersedia untuk dihubungi.

Salah satu contoh adalah soal emergency contact (keluarga dekat tidak serumah). Pihak Bank akan menghubungi untuk memastikan pengajuan pinjaman.

Bank akan melakukan verifikasi pengajuan pinjaman untuk memastikan bahwa data yang disampaikan peminjam benar. Verifikasi adalah proses krusial yang akan menentukan disetujui tidaknya pengajuan pinjaman.

Metode verifikasi, adalah:

  • BI Checking (SLIK OJK). Mencocokan data aplikan dengan data di BI Checking.
  • Phone Verification. Dilakukan melalui telepon menghubungi ke pihak - pihak terkait.
  • Field Verification. Dilakukan melalui kunjungan ke lokasi pihak - pihak terkait.

A. BI Checking (SLIK OJK)

Semua pihak yang pernah atau sedang mengajukan pinjaman di Indonesia, maka data mereka pasti tercatat di BI checking atau SLIK OJK. Di dalam data peminjam tersebut terdapat alamat peminjam.

Di setiap pinjaman yang tercatat di SLIK OJK (BI Checking) terdapat alamat peminjam. Jika ada 5 pinjaman maka terdapat 5 alamat peminjam yang dicatat oleh setiap bank.

Data alamat ini yang dicocokan oleh bank dengan data yang diberikan aplikan. Jika cocok, kemungkinan bank akan menerima.

Asumsinya adalah data alamat di BI Checking tersebut valid karena sudah diverifikasi oleh lembaga keuangan yang sudah memberikan pinjaman sebelumnya. Apalagi jika semuanya menunjukkan alamat yang sama.

B. Telepon

Saat ini, verifikasi dilakukan lewat telepon. Hanya dalam kondisi khusus, bank mengirimkan orang untuk melakukan verifikasi dengan mendatangi lokasi.

Kemana verifikasi melalui telepon dilakukan ?

  1. Aplikan. Verifikasi ke ponsel peminjam wajib dilakukan untuk memastikan bahwa orang yang tercantum di aplikasi memang mengajukan kredit KTA
  2. Rumah. Verifikasi telepon ke rumah peminjam untuk memastikan peminjam tinggal di rumah tersebut.
  3. Kantor. Verifikasi telepon ke kantor untuk memastikan peminjam masih bekerja di kantor tersebut.
  4. Emergency Contact (Econ). Verifikasi telepon ke orang yang tidak tinggal serumah untuk memastikan bahwa orang yang diberikan namanya mengenal peminjam.

Dari ke 4 kontak diatas, verifikasi ke aplikan atau peminjam adalah yang wajib, sisanya tergantung pada kondisi dan kebijakan analis kredit.

Terkait  Kontak Darurat, calon peminjam harus memberikan nomor telepon dan informasi alamat dari pihak ketiga yang memiliki hubungan saudara dan tidak tinggal serumah dengan calon peminjam. 

Hubungan pihak ketiga tersebut diatur sebagai berikut: Satu tingkat secara vertikal, horizontal, atau diagonal hubungan darah/pernikahan (misal. Orang tua, anak, saudara perempuan, saudara laki-laki, adik ipar, keponakan, paman, bibi dari pihak pasangan, dll.)

Kontak Darurat harus berdomisili di Indonesia.

C. Survey Lapangan

Survei lapangan adalah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan secara langsung. Bisa dilakukan oleh surveyor internal atau pihak ketiga.

Tidak semua aplikan dilakukan survei lapangan. Hanya yang memenuhi kriteria tertentu.

Biasanya survei dilakukan untuk peminjam yang statusnya pengusaha. Survei dilakukan ke rumah dan kantor.

Sejumlah informasi yang biasanya digali dari survei lapangan adalah:

  • Nama aplikan & alamat rumah, eksistensi aplikan
  • Status rumah (milik sendiri, sewa, kost dll)
  • Lokasi rumah (real estate/cluster, pemukiman, industri, kumuh)
  • Tipe banguna (semi permanen, permanen)
  • Luas tanah
  • Kondisi jalan
  • Status karyawan & lama bekerja

5. Tidak Masuk dalam Blacklist Bank

Kalau SLIK OJK, pencatatan bisa dilihat oleh semua bank. Sementara, blacklist internal hanya bisa diakses oleh bank tersebut.

Akibat tercatat di blacklist, orang tidak bisa mendapatkan produk kredit lainnya.

Misalnya, seseorang punya kredit macet di KTA, maka bisa berdampak pada pengajuan kredit KPR  di bank tersebut. Jadi, bank akan menerapkan cross-default.

6. Jumlah Limit Pinjaman Diajukan Sesuai Kriteria Bank

Calon peminjam perlu menentukan besarnya pinjaman yang dibutuhkan dan akan diajukan ke Bank.

Menentukan jumlah plafon pinjaman penting karena:

  • Menentukan produk pinjaman yang akan diajukan karena setiap produk punya ketentuan yang berbeda
  • Menghitung cicilan bulanan yang menjadi kewajiban berdasarkan jumlah pinjaman yang akan diambil

7. Tenor Kredit Diajukan Sesuai Kriteria Bank

Masa tenor kredit menentukan besar kecilnya cicilan dan seberapa lama membayar cicilan. Karena itu, tenor perlu ditentukan saat mengajukan pinjaman di Bank.

Untuk bisa menentukan tenor yang tepat, konsumen bisa melakukan simulasi kredit di Bank untuk menghitung besarnya cicilan per bulan berdasarkan plafon pinjaman dan masa kredit.

Di samping itu, Bank memiliki syarat dan ketentuan soal maksimum masa tenor pinjaman, yaitu tidak boleh melebihi usia pensiun untuk karyawan dan usia tertentu untuk pengusaha. 

8. Dokumen Jaminan Valid

Dalam jenis kredit tertentu, bank akan meminta agunan. Calon debitur harus mempersiapkan dokumen jaminan untuk nanti dinilai (appraisal) oleh bank. Nilai jaminan akan menentukan besarnya nilai kredit yang bisa disetujui.

Hal yang penting dipersiapkan terkait jaminan adalah:

  • Dokumen jaminan sudah sesuai, misalnya status SHM untuk bangunan dan tanah.
  • Pemilik jaminan adalah debitur atau jika tidak ada surat yang memberikan hak kepada debitur untuk menggunakan jaminan tersebut
  • Nilai jaminan cukup untuk memenuhi persyaratan Loan To Value (LTV), yaitu nilai maksimum pinjaman senilai 80% sd 90% nilai jaminan

9. Tidak Ada Indikasi Fraud

Pengajuan pinjaman yang diindikasikan Fraud akan ditolak oleh bank. Ada banyak faktor yang dilihat oleh bank untuk mengidentifikasi pengajuan yang Fraud.

Beberapa hal yang calon peminjam bisa lakukan untuk mengurangi kemungkinan penolakan pinjaman karena Fraud adalah:

  • Bank bisa melakukan verifikasi ke peminjam bahwa peminjam memang mengajukan pinjaman.
  • Dokumen yang disampaikan asli dan bukan palsu. Bank akan melakukan pengecekan dokumen
  • Data yang disampaikan valid dan bukan palsu.

Cari dan Bandingkan KTA Terbaik !

Cari dan Bandingkan KTA Terbaik !

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait