Daftar Isi
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi penting. Tapi banyak yang belum paham cara beli dan jualnya.
Padahal sekarang kita bisa beli dan jual obligasi secara online di aplikasi bank. Tidak sulit caranya.
Kami akan berbagi pengalaman berinvestasi obligasi di aplikasi Octo Clicks CIMB Niaga.
Sebelumnya, kita lihat dulu alasan kenapa perlu investasi di instrumen ini, yaitu:
Investasi obligasi adalah pilihan yang tepat bagi Investor:
Obligasi adalah pernyataan surat utang dari penerbit kepada pemegang obligasi dimana penerbit obligasi berkewajiban untuk membayar kupon secara periodik dan mengembalikan pokok utangnya pada saat jatuh tempo kepada pemegang obligasi.
Obligasi dapat diklasifikasikan berdasarkan Penerbit (Pemerintah & Korporasi), pasar penjualan (Pasar Perdana & Pasar Sekunder) dan Underlying Asset (Konvensional & Syariah/Sukuk). CIMB Niaga menawarkan Obligasi Negara dan Obligasi korporasi dalam mata uang IDR, USD dan EUR.
Obligasi Pemerintah / Negara atau Surat Berharga Nasional (SBN) adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang Negara.
Jenis Obligasi Pemerintah :
Obligasi Korporasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Sukuk Korporasi adalah surat berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah dalam mata uang Rupiah maupun asing yang diterbitkan oleh perusahaan baik yang berbentuk badan usaha milik Negara maupun badan usaha swasta.

SUN/SBSN : Bunga/imbal hasil dibayarkan setiap enam bulan (semi Annual) secara tetap dan pokok akan dibayarkan oleh Pemerintah pada akhir jatuh tempo
ORI/Sukuk Ritel : Bunga yang dibayarkan setiap bulan (Monthly) secara tetap dan pokok akan dibayarkan oleh Pemerintah pada akhir jatuh tempo
Berapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dari beli Obligasi ? Mari kita urai simulasi return investasi instrumen ini
Nasabah MEMBELI obligasi SUN Ritel
| Nilai / Nominal | : | Rp 100 juta |
| Tanggal Settlement | : | 19-Sep-22 |
| Harga Nasabah Beli (Ask) | : | 94.00% |
| Jumlah Investasi | : | Rp 94 juta |
| Jumlah Hari Bunga Berjalan | : | 157 |
| Bunga Berjalan | : | Rp 2,734,600 |
| Total Nasabah Bayar | : | Rp 96,734,600 |
Nasabah MENJUAL obligasi SUN Ritel
| Nilai / Nominal | : | Rp 100 juta |
| Tanggal Settlement | : | 19-Sep-22 |
| Harga Nasabah Beli (Ask) | : | 96.00% |
| Jumlah Investasi | : | Rp 96 juta |
| Jumlah Hari Bunga Berjalan | : | 157 |
| Bunga Berjalan | : | Rp 2,734,600 |
| Total Nasabah Bayar | : | Rp 98,734,600 |
Berikut ini adalah tangkapan layar dari aplikasi Octo Clicks soal penawaran obligasi yang bisa kita beli:
Daftar obligasi pemerintah dalam Rupiah menunjukkan YTM - Yield to Maturity - senilai 6% sd 5%, artinya return yang bisa kita nikmati jika membeli obligasi ini dan memegang (tidak menjual) sampai jatuh tempo.
Jatuh tempo obligasi pemerintah ini berkisar 5 tahun sd 10 tahun dari sekarang. Semakin lama jatuh tempo, umumnya, Yield to Maturiy akan lebih tinggi.

Daftar obligasi pemerintah dalam US$ menunjukkan YTM - Yield to Maturity - senilai5%, artinya return yang bisa kita nikmati jika membeli obligasi ini dan memegang (tidak menjual) sampai jatuh tempo.
Jatuh tempo obligasi pemerintah US$ ini cukup panjang berkisar 20 tahun. Semakin lama jatuh tempo, umumnya, Yield to Maturiy akan lebih tinggi.

Daftar obligasi korporasi dalam IDR menunjukkan YTM - Yield to Maturity - senilai 6% sd 5%, artinya return yang bisa kita nikmati jika membeli obligasi ini dan memegang (tidak menjual) sampai jatuh tempo.
Jatuh tempo obligasi pemerintah US$ ini cukup panjang berkisar 5 tahun. Semakin lama jatuh tempo, umumnya, Yield to Maturiy akan lebih tinggi.

Sejumlah kelebihan berinvestasi di obligasi adalah
Pemerintah Indonesia akan membayar bunga atau kupon SBN kepada pemegang SBN. Keuntungannya adalah kupon SBN lebih tinggi diatas inflasi dan bunga tabungan.
Saat ini, kupon SBN di +5% setahun.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dan menjamin pembayaran bunga SBN. Jadi, SBN memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Boleh dikatakan investasi di SBN adalah bebas resiko karena dijamin pemerintah RI.
Minimum investasi SBN ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1,000,000 sd Rp 5,000,000 dan selanjutnya kelipatan dari Rp 1 juta sd Rp 5 juta.
Diharapkan dengan uang antara 1 juta sd 5 juta, publik bisa membeli SBN tanpa membebani keuangan. Angka 1 juta sd 5 juta juga setara dengan rata - rata minimum penempatan deposito yang dipersyaratkan perbankan.
Nah, salah satu keunggulan SBN adalah bunga diterima setiap bulan masuk ke rekening pembeli.
Kita tidak perlu menunggu sampai akhir tenor untuk bisa menerima pembayaran bunga.
Setiap bulan, Pemerintah Republik Indonesia akan membayar bunga SBN.
Jadi, SBN bisa menjadi sumber passive income selama paling tidak 3 tahun atau lebih tergantung tenor obligasi pemerintah.
Pajak penghasilan atas bunga SBN ditetapkan lebih rendah dari pajak bunga deposito. Hal ini membuat return riil di SBN menjadi lebih menarik.
Kita menghadapi sejumlah resiko investasi, yaitu:
Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko dimana Nasabah/Investor tidak menerima pembayaran dana yang dijanjikan oleh Penerbit pada saat obligasi jatuh tempo.
Khusus Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian bagi Nasabah/investor apabila terjadi penurunan harga Obligasi di pasar sekunder.
Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Nasabah/Investor menjual Obligasi di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
Risiko pasar dalam Obligasi dapat dihindari apabila obligasi dipegang sampai dengan tanggal jatuh tempo dan atau dijual pada harga jual (pasar) yang lebih tinggi
Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah potensi kerugian apabila sebelum tanggal jatuh tempo nasabah/Investor mengalami kesulitan dalam menjual Obligasi di pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar
Dalam hal terjadi pelunasan lebih awal oleh Penerbit, terdapat risiko dimana Nasabah/Investor akan memperoleh nilai investasi yang lebih rendah dibandingkan nilai pada awal investasi
Risiko yang muncul dikarenakan adanya tanggung jawab Nasabah/Investor untuk menanggung segala perpajakan atas Obligasinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat mempengaruhi nilai investasi akhir yang diterima oleh Nasabah/Investor
Apabila Nasabah/Investor berinvestasi pada Obligasi yang berdenominasi mata uang asing, maka Nasabah/Investor juga akan terpapar pada risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang dapat menyebabkan nilai kupon dan/atau nilai pokok investasi pada saat dikonversikan ke mata uang lokal
Risiko penurunan peringkat utang dari lembaga pemeringkat kepada Penerbit karena kondisi perekonomian yang memburuk sehingga harga obligasi mengalami penurunan dan/atau tidak dapat dijual kembali hingga jatuh tempo
Investasi pada produk Obligasi bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga pada Bank dan tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan.
Obligasi merupakan produk pasar modal dan bukan produk Bank CIMB Niaga. Peran Bank CIMB Niaga adalah sebagai Perantara Pedagang Efek, berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank CIMB Niaga menawarkan produk Obligasi kepada Nasabah dan tidak bertanggung jawab atas kinerja Obligasi yang ditawarkan.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)