Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Deposito vs Saham, Apa Investasi Terbaik

Daftar Isi

Deposito vs Saham, Apa Investasi Terbaik

Perbedaan utama antara deposito dan saham adalah deposito memberikan penghasilan rutin dari pembayaran bunga setiap bulan, sedangkan saham memberikan return dari kenaikkan harga di pasar dan pembayaran dividen.

Deposito dan Saham adalah dua pilihan instrumen investasi yang populer. Pilh yang mana ?

Untuk itu, kami membagikan pengalaman  investasi di Saham dan buka rekening deposito di bank. Dari pengalaman tersebut, kami menuliskan perbedaan dan persamaan investasi di Deposito dan Saham.

Perbedaan Deposito vs Saham

Kalau cara aman, pilih deposito tapi, kalau cari return, pilih saham.

Deposito adalah investasi yang sangat aman karena bunga sudah ditentukan diawal dan dijamin oleh LPS, meskipun bunganya kecil dan deposito tidak likuid karena tidak bisa dicairkan setiap saat.

Sementara, return saham tinggi tapi resikonyaa juga tinggi karena tidak ada jaminan dari siapa pun terhadap resiko di saham. Namun, saham sangat likuid karena bisa dijual kapan saja dan dalam 3 hari uang akan masuk ke rekening.

Apa itu Deposito

Deposito adalah instrumen keuangan yang umum digunakan untuk investasi jangka pendek, yang menawarkan suku bunga tetap dan jangka waktu yang dapat disesuaikan, biasanya antara satu hingga dua belas bulan.

Produk keuangan ini ditawarkan oleh bank dan menjadi sumber dana pihak ketiga buat bank untuk disalurkan kembali sebagai pinjaman, dengan bunga lebih tinggi.

Fitur Deposito

  • Return kecil
  • Aman dijamin LPS
  • Bunga diatas inflasi
  • Dicairkan sesuai jangka waktu
  • Bisa digunakan untuk jaminan pinjaman

Kelebihan Deposito

Dari pengalaman, kelebihan utama dari deposito adalah:

1. Sangat Aman, Dijamin LPS

Deposito di bank sangat aman karena dijamin oleh LPS. Jika bank mengalami masalah dan terjadi penarikkan uang dari bank, uang deposito aman dijamin LPS

2. Tersedia Banyak Pilihan Jangka Waktu

Deposito menyediakan banyak pilihan jangka waktu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Mulai dari 1 bulan sd 12 bulan.

3. Bunga Deposito diatas Inflasi

Saat ini, banyak deposito yang menawarkan bunga di atas inflasi. Sehingga uang yang disimpan di deposito bisa menghasilkan return riil yang positif.

4. Jaminan Pinjaman Back to Back

Beberapa bank memperbolehkan deposito digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau kredit ke bank tersebut.

4. Bebas dari Unsur Riba untuk Deposito Syariah

Deposito syariah tidak teraliri oleh unsur riba, karena pengelolaan dana deposit yang dijalankan oleh bank syariah juga wajib untuk mematuhi syariat Islam. Oleh karena itu, nasabah muslim tidak perlu cemas untuk menyalurkan dananya pada produk ini.

5. Lebih Terstruktur

Sistem deposito yang memiliki jangka waktu dapat menjadi poin plus tersendiri, terutama apabila kita sudah memiliki tujuan alokasi dari hasil keuntungan yang akan diperoleh nantinya.

Investasi dengan jangka waktu juga mencegah kita untuk mengacaukan budget investasi yang sudah kita kalkulasikan dengan cermat sebelumnya.

Kekurangan Deposito

Beberapa hal yang menjadi kekurangan dasar dari deposito, yaitu:

1. Return Keuntungan Kecil

Bunga deposito sangat kecil dibandingkan return reksadana, emas, saham atau instrumen keuangan lainnya.

Saat ini, bunga deposito hanya berkisar di 4% an lebih setahun. Sangat dekat dengan angka inflasi meskipun masih lebih tinggi.

2. Bunga Ditentukan Jumlah

Bunga deposito sangat dipengaruhi oleh jumlah dana deposito yang disetorkan. Sementara itu, tidak seperti saat berinvestasi di pasar modal, besaran jumlah minimal yang ditentukan oleh bank umumnya cukup besar.

3. Tidak Likuid

Berbeda dengan rekening tabungan, deposito memiliki mekanisme yang lebih baku dan cenderung tidak fleksibel. Terutama karena saldo deposito tidak dapat ditarik sewaktu-waktu saat kita membutuhkannya.

Saat dalam kondisi mendadak, kita mungkin akan sedikit kesulitan karena uang yang kita investasikan pada deposito syariah kemungkinan belum jatuh tempo, sehingga kita tidak bisa dengan bebas mencairkan secara tunai atau ke rekening pribadi.

4. Bukan Investasi Jangka Pendek yang Baik

Deposito adalah investasi yang kurang cocok untuk jenis investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek yang baik setidaknya harus bersifat likuid, sementara likuiditas pada produk deposito adalah hal yang mengikat, yakni tergantung pada jangka waktu jatuh temponya.

Apa itu Saham

Apa itu Saham

Saham adalah investasi berbentuk ekuitas sebagai pemilik perusahaan dengan sumber keuntungan dari kenaikkan harga (capital gain) dan dividen.

Saham merupakan bukti kepemilikan atas penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Jadi, berinvestasi di saham itu artinya ikut menjadi pemilik di perusahaan tersebut.

Sebagai pemilik, investor punya konsekuensi, yaitu menikmati tidak hanya keuntungan profit, tetapi juga kerugian loss yang dialami perusahaan 

Fitur Saham

  • Return tinggi dari kenaikkan harga
  • Penghasilan rutin dari deviden
  • Butuh kemampuan analisa laporan keuangan untuk menilai saham
  • Resiko tinggi dari flutkuasai harga saham
  • Mudah dijual dalam waktu singkat di bursa saham

Kelebihan Saham

Dari pengalaman berinvestasi di instrumen ini, kelebihan saham adalah

1. Potensi Return Tinggi

Kenaikkan Harga Saham di Indonesia

Keunggulan saham dalam soal keuntungan. Saham dikenal menawarkan return paling tinggi, diatas rata - rata, lebih baik dari instrumen keuangan lainnya.

Investasi saham memberikan keuntungan dari 

  1. dividen dibayar perusahaan dan
  2. kenaikkan harga saham di bursa.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlahnya tergantung keputusan RUPS.

Dinamika permintaan dan penawaran saham di bursa menentukan tingkat harga saham. Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.

Buat gambaran, dalam 20 tahun terakhir, harga saham di Bursa Efek Indonesia secara rata - rata sudah mengalami kenaikan 14 kali lipat. Itu artinya kenaikan 1,400% uang 1 juta akan jadi 14 juta dan seterusnya.

Kenaikkan ini diukur secara rata - rata seluruh saham di bursa berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kenaikkan per individual saham bisa lebih tinggi lagi.

Jarang ada aset keuangan yang paling menguntungkan seperti saham ini.

2. Likuid, Mudah Dijual Belikan

Saham adalah aset likuid karena bisa dengan mudah dijual belikan di bursa efek. Selama harga jual beli cocok, pemilik bisa menjual atau membeli saham.

3. Pasar Internasional

Keuntungan lain investasi di saham  bisa bersifat lintas negara. Investor bisa dengan mudah beli saham di pasar Amerika Serikat, Inggris, Euro, China dan negara lain.

Investasi saham di bursa internasional membuat portofolio terdiversifikasi dengan baik. Investor jadi tidak tergantung pada kinerja ekonomi di suatu negara saja, tetapi bisa menempatkan investasi di banyak perekonomian.

4. Mudah untuk Diversifikasi

Pembentukan portofolio di saham sangat mudah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cukup membeli indeks. Berinvestasi di indeks saham, yang terdiri atas puluhan atau ratusan perusahaan.

Cara ini membuat resiko investasi bisa dibagi dan dimitigasi dengan baik. satu saham turun, masih ada saham lainnya.

5. Penghasilan Rutin dari Dividen

Investor bisa mendapatkan penghasilan rutin dari pembayaran dividen oleh perusahaan. Memang tidak semua perusahaan bagi dividen, tapi kita bisa memilih berinvestasi di perusahaan yang bayar dividen secara rutin.

6. Minimum Investasi Terjangkau

Investasi di saham tidak mahal. Saat ini, banyak broker sekuritas yang tidak menetapkan syarat minimum setoran untuk bisa membuka rekening saham.

Saat nanti ingin membeli saham, baru investor diminta menyetor uang senilai saham yang akan dibeli.

Kekurangan Saham

Namun, pengalaman berinvestasi di saham juga menunjukan sejumlah kekurangan, yaitu: 

1. Resiko Investasi Tinggi

Kita tahu high return high risk.

Saham adalah investasi yang beresiko tinggi. Itu sebabnya pula saham memberikan return investasi paling tinggi untuk mengkompensasi tingginya resiko.

Harga saham bisa turun drastis dalam waktu sangat singkat. Menggerus nilai investasi di saham secara signifikan.

2. Butuh Pemahaman Laporan Keuangan

Dalam investasi saham, investor wajib punya pengetahuan yang memadai soal bagaimana melakukan analisa fundamental dan teknikal atas saham yang akan diinvestasikan.

Pengetahuan soal analisa saham ini tidak mudah. Banyak hal yang harus dipelajari.

3. Resiko Perusahaan Delisted

Saham di bursa efek bisa di delisting karena ulah perusahaan yang melanggar ketentuan.

Dengan delisting, harga saham akan hancur dan investor jelas rugi.

Tabel Perbandingan Deposito dan Saham

Dari berbagai faktor, kami membandingkan Saham dan Deposito, yaitu:

1. Return Keuntungan

Return Deposito lebih kecil dibandingkan Saham. 

Return Saham lebih tinggi dari kenaikkan harga dan penghasil rutin deviden. 

2. Resiko

Resiko saham jelas lebih tinggi dibandingkan Deposito. Resiko Deposito sangat rendah karena bunga deposito sudah dipatok sejak awal dan dijamin oleh LPS. 

3. Likuiditas

Saham lebih likuid karena bisa dicairkan kapan saja, sementara deposito hanya bisa dicairkan pada saat jatuh tempo.

Saham cukup dijual di bursa maka dalam 3 hari setelah penjualan dilakukan, uang masuk ke rekening.

4. Keamanan

Keamanan deposito lebih baik dibandingkan Saham.

Deposito yaang dikeluarkan oleh bank dijamin oleh LPS. Sementara,  saham punya resiko bahwa saham bisa di delisting dari Bursa Efek sehingga tidak bisa diperdagangkan lagi.

5. Diversifikasi

Diversifikasi di Saham jelas lebih baik dibandingkan Deposito.

Kita bisa beli berbagai jenis saham untuk membagi resiko. Sementara, tidak ada diversifikasi di deposito.

6. Minimum Investasi

Minimum investasi di saham lebih rendah dari deposito.

Kita bisa paling sedikit 1 lot atau 100 lembar saham. Nilainya tergantung harga saham yang berlaku saat dibeli. Sementara, minimum buka deposito adalah Rp 5 jutaa.

7. Penyimpanan

Saham dan Deposito tidak perlu penyimpanan khusus. Semuanya disimpan di bank dan bank kustodian.

8. Pengenalan Produk

Deposito, jelas, lebih dikenal karena memang sudah sejak lama ada. Investasi di deposito sendiri cukup simpel, tinggal beli dan jual.

Sementara itu, investasi saham lebih sulit karena orang harus belajar analisa laporan keuangan untuk bias paha kondissi persauhaan yang sahamnya akan kita beli.

FiturDepositoSaham
ReturnDeposito Lebih RendahReturn Saham jauh lebih tinggi dari Deposito
ResikoResiko Deposito lebih rendah karena bunga tetap dijamin LPSResiko Saham lebih tinggi karena fluktuasi instrumen dan tidak ada jaminan
LikuiditasHanya bisa saat jatu tempo. Break deposito sebelum jatuh tempo akan dikenakan dendaSaham pasti bisa dijual tetapi ada jeda waktu settlement 3 sd 5 hari sampai uang masuk rekening
KeamananDeposito aman dilindungi LPSSaham bisa di delisting dari Bursa
DiversifikasiDeposito tidak bisa didiversifikasi. Investasi di satu komoditi. Bisa beli berbagai macam saham untuk diversifikasi
Minimum       
Investasi
Deposito minimum Rp 5 jutaMinimum beli saham adalah 1 lot atau 100 lembar
PenyimpananDisimpan oleh bankSaham tidak perlu disimpan karena paper-asset.
Pengenalan       
Produk
Sudah sangat dikenalButuh analisa laporan keuangan di saham

Apa Pilihan Terbaik, Deposito atau Saham

Dari perbandingan ini, kita bisa melihat bahwa tidak ada satu produk investasi yang unggul semuanya. Semuanya kembali ke tujuan keuangan, yaitu instrumen yang bisa mencapai tujuan keuangan kita. 

Kalau butuhnya untuk jangka pendek, deposito menjadi pilihan karena sangat aman dijamin oleh LPS. Sementara, kalau butuhnya untuk jangka panjang dan return yang tinggi, saham menjadi pilihan terbaik.

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait