Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Cara Scalping Trading Crypto Untuk Pemula

Daftar Isi

Cara Scalping Trading Crypto Untuk Pemula

Scalping Crypto adalah salah satu cara untuk bisa mengambil keuntungan dengan cara cepat di pasar Crypto. Namun, resikonya tidak kecil.

Oleh sebab itu, pemula yang ingin menggunakan scalping perlu extra hati - hati.

Kita akan kupas seluk beluk dan strategi scalping Crypto yang menguntungkan, khususnya buat pemula.

Apa itu Scalping di Crypto

Scalping merupakan gaya trading Crypto yang mengandalkan perubahan harga dalam jangka sangat pendek untuk mendapatkan keuntungan. Disebut dengan jangka sangat pendek karena trader yang menggunakan gaya yang satu ini hanya akan memegang sebuah aset atau instrumen investasi dalam jangka waktu beberapa menit sampai beberapa jam saja.

Gaya ini banyak dipakai untuk trading berbagai aset, mulai dari forex, cryptocurrency dan lain sebagainya, termasuk juga Crypto. Namun demikian, boleh dibilang scalping adalah gaya trading yang sangat beresiko. Sebab, umumnya pergerakan harga aset akan tajam dalam jangka sangat pendek.

Bagaimana Cara Scalping Crypto

Lantas, bagaimana cara scalping Crypto untuk pemula? Mari kita bahas satu per satu.

1. Siapkan Modal Yang Cukup

Salah satu alasan mengapa scalping adalah gaya trading yang berisiko tinggi adalah karena membutuhkan modal yang cukup besar. Pasalnya, scalper (trader yang menggunakan gaya trading ini) acap kali memaksimalkan keuntungan dengan dua cara, yaitu membeli beberapa Crypto yang berbeda sekaligus pada waktu yang sama, atau membeli satu Crypto saja tapi dalam jumlah banyak.

Belum lagi fakta bahwa untuk membuka akun margin trading Crypto di Indonesia, Anda harus mengeluarkan uang setidaknya 200.000.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda harus mempersiapkan modal yang cukup sebelum mulai trading menggunakan sgaya ini.

2. Siapkan Kemampuan Indikator Teknis Yang Memadai

Seorang scalper wajib memiliki kemampuan indikator teknis yang memadai. Sebab, keuntungan gaya trading ini terletak pada tingginya volatilitas Crypto. Akibatnya, scalper harus pandai menentukan Crypto yang menguntungkan dan letak titik jual dan titik beli Crypto tersebut. Anda tidak akan bisa memiliki kedua kemampuan ini apabila tidak memiliki skill analisis teknis yang baik.

Maka dari itu, sebelum mulai trading dengan gaya ini, Anda sebaiknya membekali diri dengan berbagai kemampuan analisis teknis yang baik terlebih dahulu. Kemampuan analisis teknis yang baik dapat membantu Anda meminimalisir risiko memilih Crypto yang salah atau membuka posisi pada waktu yang salah.

3. Belajar Mengelola Waktu

Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh seorang scalper adalah mengelola waktu. Pasalnya, scalper dituntut untuk terus menghadapi pergerakan pasar, baik kecil maupun besar dan mencari peluang keuntungan diantaranya. Akibatnya, dia perlu menatap layar selama beberapa jam.

Jadi jangan heran, kalau trader dengan gaya ini adalah full time trader atau trader yang menggantungkan pendapatannya dari trading, dan bukan trader yang hanya menjadikan trading sebagai sampingan.

Selain untuk mengamati pergerakan pasar, pengelolaan waktu ini juga penting untuk mengontrol emosi. Emosi adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan seorang trader, apalagi scalper yang dituntut untuk menatap layar selama berjam-jam. Trader yang bergerak karena FOMO, umumnya tidak akan sukses.

Sebelum trading menggunakan gaya ini, pastikan Anda sudah menyusun jadwal trading terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda. Tentukan kapan Anda harus menganalisis pasar saja dan kapan harus membuka posisi.

4. Siapkan Trading Plan

Langkah yang ketiga adalah menyiapkan trading plan atau dokumen perencanaan trading. Dalam dokumen ini, Anda bisa menuliskan berbagai indikator teknis yang akan Anda gunakan untuk membuka posisi, Crypto apa saja yang akan Anda pilih dan kapan Anda harus take profit dan cut loss.

Dalam menyusun trading plan ini, pastikan Anda juga sudah mempertimbangkan faktor biaya transaksi. Dalam dunia trading, biaya transaksi ini acap kali disebut dengan spread. Besar kecilnya nilai spread biasanya tergantung dengan likuiditas pasar aset terkait dan besar kecilnya volume trading yang dimasukkan oleh trader. Maka dari itu, besar kecilnya spread sangat mempengaruhi nilai keuntungan yang diperoleh trader.

Meskipun sederhana, namun dokumen ini penting, khususnya bagi scalper pemula. Dengan trading plan, Anda bisa menentukan strategi trading mana yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan harus diperbaiki. Selain itu, dokumen ini membantu Anda untuk tetap disiplin terhadap strategi dan target yang telah Anda tentukan sebelumnya.

5. Uji Strategi Dengan Akun Demo dan Backtest

Cara scalping Crypto yang ke-5 adalah dengan menguji strategi yang telah Anda tuliskan di trading plan menggunakan akun demo dan fitur backtest. Akun demo adalah fasilitas akun trading gratis yang disiapkan oleh broker.

Dengan menggunakan akun ini, Anda bisa bertransaksi menggunakan data real time, tapi memakai uang palsu, sehingga kalau pergerakan pasar tidak sesuai harapan, Anda tidak akan merugi. Adapun backtest adalah fitur uji coba strategi trading dengan menggunakan data riwayat harga.

Kedua fasilitas ini dapat Anda manfaatkan untuk menguji strategi trading Crypto yang telah Anda susun di trading plan. Dengan demikian, sekiranya hasil uji coba tidak menguntungkan, Anda bisa merevisi strategi tersebut sebelum akhirnya menggunakannya pada akun trading yang sesungguhnya.

6. Mulai Dengan Swing Trading

Salah satu cara memantapkan diri untuk mulai scalping adalah dengan masuk ke dunia trading secara bertahap. Katakanlah, Anda sudah cukup lama berinvestasi Crypto dan ingin masuk ke dunia trading. Maka, gaya trading yang cocok untuk Anda masuki terlebih dahulu sebelum scalping adalah swing trading.

Alasannya adalah, keuntungan swing trading bergantung pada pergerakan harga Crypto dalam periode yang lebih panjang, yaitu bisa sehari atau beberapa hari dan beberapa minggu. Ini artinya, Anda tidak perlu menatap layar laptop terlalu lama dan bisa dijadikan sampingan.

Selain itu, dengan mulai trading secara bertahap, Anda juga bisa mempelajari berbagai indikator teknik baru yang bisa jadi tidak Anda temukan dalam investasi Crypto. Anda juga bisa beradaptasi dengan iklim trading yang tentunya berbeda dengan investasi.

7. Siapkan Peralatan Trading terbaik

Karena sangat bergantung pada keuntungan jangka pendek, dan perubahan harga jangka pendek juga, maka tidak heran kalau scalper membutuhkan peralatan trading kualitas terbaik. Peralatan trading tersebut meliputi:

  • Komputer dengan koneksi internet terbaik. Tentu Anda tidak ingin eksekusi trading Anda gagal gara-gara sinyal lemot atau komputer nge-hang, bukan?
  • Aplikasi terbaik. Aplikasi di sini tidak hanya merupakan aplikasi trading Crypto, melainkan juga aplikasi pendukung, seperti aplikasi bandarmology, aplikasi berita, sampai aplikasi screening dan robot trading Crypto.
  • Broker terbaik. Pilihlah broker trading Crypto yang memiliki kapabilitas, integritas dan legalitas. Sebab, saat ini banyak broker bodong yang berkedok trading Crypto dengan keuntungan terbaik.

8. Up to Date Berita-Berita Ekonomi

Meskipun relatif tidak menggunakan kondisi fundamental sebagai salah satu dasar transaksi, namun berita-berita ekonomi juga dapat berpengaruh penting terhadap scalping Crypto. Dengan terus update berita-berita ekonomi, Anda bisa memperkirakan Crypto mana yang dalam waktu dekat akan naik dan bisa dipilih untuk scalping.

Pastikan berita-berita ekonomi ini datang dari sumber yang dapat dipercaya. Sebab, kalau tidak, maka tidak menutup kemungkinan kalau berita tersebut merupakan hoax yang sengaja disebarkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menggoreng Crypto.

9. Fokus, Disiplin dan Konsisten

Tantangan lain yang harus dihadapi oleh seorang scalper adalah tantangan untuk tetap fokus, disiplin dan konsisten ketika kondisi pasar yang tidak mengenakkan. Sebab, tak jarang trader pemula langsung menjual Cryptonya ketika harga Crypto tersebut turun. Padahal, bisa jadi penurunan tersebut hanya sementara saja.

Sebaliknya, ada juga scalper pemula yang buru-buru membeli sebuah Crypto atas dasar berita palsu. Akibatnya, ketika harga Crypto tersebut turun, dia trauma dan enggan menjadi scalper lagi. Fokus, disiplin dan konsisten adalah tiga sikap yang harus dimiliki oleh seorang trader yang ingin sukses.

Cara Mengelola Resiko Scalping Crypto

Meskipun berisiko tinggi, namun bukan berarti risiko scalping Crypto tidak bisa ditekan. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda coba untuk menekan risiko scalping:

  • Memilih broker terbaik untuk meminimalisir risiko penipuan dan trading menggunakan aplikasi abal-abal.
  • Mempelajari indikator teknis dan fundamental untuk meminimalisir risiko salah pilih Crypto dan salah pilih waktu trading.
  • Menulis trading plan untuk meminimalisir risiko trading menggunakan emosi dan FOMO.
  • Trading menggunakan uang dingin. Uang dingin adalah uang yang benar-benar Anda alokasikan untuk kebutuhan trading saja. Dengan trading menggunakan uang dingin, kehidupan pribadi Anda di dunia nyata relatif tidak akan terganggu apabila Anda mengalami kerugian di pasar Crypto.
  • Mulai dengan margin kecil. Dalam dunia trading menggunakan akun margin, ada sebagian dari modal Anda yang akan dijadikan “jaminan” atau margin untuk membuka posisi trading. Biasanya, besar kecilnya margin ini juga berpengaruh terhadap fasilitas leverage yang dapat Anda peroleh dari broker. Dengan menggunakan margin kecil terlebih dahulu, fasilitas leverage yang akan Anda peroleh kemungkinan akan kecil juga, namun Anda dapat meminimalisir risiko untuk terkena margin call. Margin call adalah pemberitahuan dari broker kalau uang deposit di akun trading Anda sudah habis dan perlu diisi lagi kalau ingin tetap membuka posisi.
  • Tidak menggunakan fasilitas leverage terlebih dahulu. Fasilitas leverage adalah fasilitas yang disediakan oleh broker untuk membantu trader mengungkit potensi keuntungan trading. Namun seiring dengan besarnya daya ungkit keuntungan trading menggunakan fasilitas ini, menggunakan leverage juga mengungkit potensi kerugian yang akan Anda peroleh.
  • Menghindari short selling. Short selling adalah transaksi jual beli Crypto menggunakan Crypto yang dipinjam dari broker. Short seller akan mendapatkan keuntungan apabila harga Crypto tersebut turun dan akan rugi kalau sebaliknya. Di satu sisi, teknik ini dapat membantu Anda mengurangi risiko penurunan harga salah satu Crypto pada portofolio trading Anda, namun di sisi lain, short selling adalah salah satu teknik trading Crypto yang membutuhkan pengetahuan yang memadai.
  • Tidak melupakan stop loss. Stop loss adalah fitur penting untuk manajemen risiko trading. Dengan menggunakan fitur ini, Crypto yang Anda miliki akan terjual secara otomatis apabila bergerak ke arah yang berlawanan dengan perkiraan Anda, sehingga Anda bisa terhindar dari kerugian yang lebih dalam.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa cara scalping Crypto dan mendapatkan keuntungan darinya merupakan suatu hal yang cukup sulit dan membutuhkan waktu. Akan tetapi, apabila dilakukan dengan benar dan sabar, tidak menutup kemungkinan Anda akan mendapatkan keuntungan besar.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait