Daftar Isi
Hidup dan pensiun dari dividend saham adalah investasi yang sangat bisa dilakukan oleh siapa saja.
Sayangnya, banyak investor mengabaikan dividend dan lebih fokus pada capital gain dari kenaikan harga saham. Padahal, dividend bisa memberikan return yang tidak kecil.
Bagaimana caranya?
Saham adalah bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan.
Dividen adalah pembagian keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan atas kepemilikan saham. Dividend diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividend, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividend.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividend berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividend saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividend sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividend saham tersebut.
Pertanyaannya, apakah bisa investor mengharapkan keuntungan dari dividend. Apa bisa hidup atau pensiun dari mengandalkan dividend saham.
Ini pertanyaan yang menarik untuk dikulik karena sekarang orang lebih banyak fokus pada capital gain dari kenaikan harga saham. Dividend lebih sering diabaikan, tidak dianggap bisa memberikan keuntungan.
Untuk menjawabnya, saya ingin mulai dengan menunjukkan bagaimana investasi dividen saham sangat bisa untung, berkaca pada dua saham, yaitu:
PTBA merupakan perusahaan BUMN batubara terbesar dan terbaik kinerjanya saat ini di Indonesia. Menjadi salah satu saham blue-chip di BEI.
Salah satu keunggulan PTBA adalah emiten ini konsisten membagikan dividend kepada pemegang saham.
Misalnya 10 tahun lalu, tepatnya di 1 Jan 2010, kita beli saham PTBA. Saat itu harganya adalah Rp 3,440.
Saya cek catatan pembagian dividend PTBA sejak 2010 sampai akhir 2020 adalah berikut:
Tanggal Pembagian | Dividen Rp |
---|---|
10 Jul 2020 | 326.46 |
29 Mei 2019 | 339.63 |
11 Mei 2018 | 318.52 |
24 Mei 2017 | 285.50 |
18 Mei 2016 | 289.73 |
30 Apr 2015 | 324.57 |
16 Mei 2014 | 461.97 |
7 Jun 2013 | 720.75 |
15 Jun 2012 | 700.47 |
15 Des 2011 | 103.46 |
21 Jul 2011 | 456.37 |
29 Des 2010 | 66.75 |
15 Jun 2010 | 466.64 |
Kita bisa menarik beberapa poin penting dari catatan pembagian dividen saham PTBA ini.
Pertama, PTBA konsisten membagikan dividend setiap tahun selama 10 tahun tanpa pernah putus.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan punya kinerja yang solid dan menghasilkan cash-flow yang sehat (jika tidak, tidak mungkin bisa bayar dividend).
Bahkan dalam beberapa tahun, PTBA bisa membagi dividen dua kali setahun. Di tengah tahun dan akhir tahun.
Kedua, tingkat return yang diberikan atau dikenal sebagai ‘devidend yield’ sangat menarik.
Saya bandingkan harga beli saham (Rp 3,440) dengan dividend tunai yang dibagikan, maka hasilnya adalah tingkat dividend yield antara 20% (tertinggi) dan 8% (terendah).
Dividend yield adalah metric yang penting karena menunjukkan return yang dinikmati investor dari pembayaran dividend dibandingkan dengan modal harga beli saham.
Yield dividen ini bisa diibaratkan seperti suku bunga deposito. Mengukur return pengembalian dari instrumen investasi.
Meskipun kalau deposito, bunga sudah pasti dibayar, sementara devidend tidak pasti dibagikan karena tergantung pada kinerja perusahaan dan keputusan RUPS.
BBRI mungkin sudah banyak dikenal. Saya pernah menulis khusus soal saham Bank terbesar di Indonesia ini.
Saham BRI selama ini lebih dikenal karena kinerja harganya yang bagus. Trend harganya dari tahun ke tahun selalu meningkat.
Namun, BBRI adalah juga saham yang rajin membagikan dividend setiap tahun.
Sama dengan case saham PTBA, saya ambil contoh beli saham BRI di 3 Jan 2010. Saat itu harga sahamnya adalah Rp 765.
Saya cek catatan pembagian dividend BBRI sejak 2010 sampai akhir 2020 adalah berikut:
Tanggal Pembagian | Dividen Rp |
---|---|
18 Mar 2020 | 168.20 |
13 Jun 2019 | 131.13 |
25 Apr 2018 | 106.74 |
13 Apr 2017 | 428.60 |
22 Apr 2016 | 311.66 |
22 Apr 2015 | 294.80 |
14 Mei 2014 | 257.32 |
15 Apr 2013 | 225.23 |
15 Mei 2012 | 122.28 |
15 Jun 2011 | 70.04 |
30 Des 2010 | 45.93 |
15 Jul 2010 | 132.08 |
Kita bisa melihat beberapa poin penting dari catatan pembagian dividend saham BBRI, yaitu:
Pertama, Bank BRI konsisten membagikan dividend setiap tahun selama 10 tahun terakhir tanpa pernah putus. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan punya kinerja solid dan cash-flow baik yang sehat (jika tidak, tidak mungkin bisa bayar dividen).
Kedua, tingkat return yang diberikan atau dikenal sebagai ‘deviden yield’ sangat menarik. Saya bagi harga beli saham (Rp 765) dengan dividend tunai yang dibagikan mendapat nilai dividend yield antara 55% (tertinggi) dan 13% (terendah).
Ketiga, meskipun harga saham BBRI punya trend meningkat, namun karena jumlah dividend tunai yang dibayarkan ke pemegang saham juga meningkat, yield yang diberikan tetap bisa tinggi.
Yield BBRI yang tinggi menunjukkan bahwa investor bisa mengharapkan return yang besar dari saham Bank BRI.
Contoh kasus saham PTBA dan BBRI dalam soal pembagian dividend memberikan beberapa perspektif penting soal keuntungan investasi dari dividen saham ini, yaitu:
Return atau Yield dari dividend saham sangat menarik.
BBRI bisa memberikan yield sampai 50% setahun, sementara PTBA 19% dalam setahun.
Yield adalah return yang diberikan dividen ke pemegang saham. Semakin tinggi semakin baik dan sebaliknya.
Benchmark yield adalah paling tidak sama dengan bunga deposito di bank.
Tentu saja, nilai yield ini akan ditentukan oleh kinerja harga saham. Semakin naik harga saham, dengan nilai dividend saham sama, yield akan turun. Dan sebaliknya.
Tingginya dividen yield merupakan modal penting untuk kita bisa hidup atau pensiun dari dividend saham. Semakin tinggi yield, semakin aman dan berkelanjutan untuk bisa mengandalkan dividend sebagai sumber penghasilan untuk masa pensiun.
Kedua saham ini secara konsisten selalu membayar dividen dalam 10 tahun terakhir.
Konsistensi pembayaran dividend punya dua arti penting:
Konsistensi saham - saham ini menunjukkan bahwa dividend saham bisa menjadi salah satu sumber penghasilan buat usia pensiun.
Kunci sukses investasi adalah terjadinya compounding effect atau compounding interest, dikenal sebagai konsep ‘bunga berbunga’. Dimana jumlah investasi di tahun berikutnya bukan hanya dari pokok investasi pertama tetapi sudah terjadi compounding dari pokok investasi dan bunga dari investasi.
Efek dari compounding adalah kenaikan nilai investasi akan mengikuti grafik eksponensial dan tidak linear. Terjadi peningkatan yang tajam hasil investasi setelah beberapa saat waktu.
Banyak ahli keuangan, termasuk Warren Buffet, menyebut bahwa efek compounding inilah yang membuat orang bisa sejahtera dari investasi.
Dividen saham sangat cocok dengan konsep compounding karena hasil devidend bisa dibelikan saham kembali (dividend reinvestment plan). Semakin banyak saham yang dimiliki, semakin besar hasil dividen yang diterima dan seterusnya.
Pemerintah Indonesia baru - baru ini mengeluarkan kebijakan bahwa pajak deviden dihapuskan jika memenuhi sejumlah persyaratan.
Karena syaratnya cukup mudah, saya asumsikan sebagian besar investasi yang terima devidend akan menikmati bebas pajak.
Pajak devidend yang dihilangkan adalah sebesar 10%. Ini jumlah yang tidak kecil, apalagi jika di compounding dari tahun ke tahun.
Meskipun analisa dividen saham menunjukkan bagaimana bagusnya berinvestasi dalam dividen tetapi saya ingin menunjukkan beberapa disclaimer yang penting diketahui, yaitu:
Semua analisa dividen saham PTBA dan BBRI adalah kinerja masa lalu - historis.
Artinya, sangat bisa terjadi hal yang terjadi masa lalu tidak terjadi kembali di masa depan.
Selalu ada kemungkinan bahwa kinerja masa depan berbeda dengan masa lalu, sebaik apapun kita menganalisisnya.
Karena itu, ketika memilih saham berdasarkan kinerja pembayaran dividen sebelumnya, kita harus melakukannya dengan hati-hati.
Kita bisa melihat bahwa rentang waktu yang saya pilih adalah 10 tahun. Itu bukan tanpa sengaja.
Hasilnya tidak akan optimal jika investasi dilakukan kurang dari 10 tahun karena:
Jadi, investasi dalam dividend saham membutuhkan kesabaran. Ini long-term investment.
Investasi saham termasuk jenis investasi jangka panjang. Tetapi, lebih kuat lagi unsur jangka panjangnya dalam deviden saham.
Jika ingin mengandalkan hidup dari dividend saham, kita harus mulai melakukan investasi sedini mungkin. Waktu yang panjang akan memberikan keleluasaan dalam berinvestasi dan hasil yang optimal.
Kenapa saya pilih PTBA dan BBRI?
Karena keduanya adalah saham pilihan, saham blue-chip, yang sudah terbukti track-record nya.
Penting sekali kita memilih saham yang tepat dalam investasi dividen saham.
Kita tidak hanya memastikan bahwa saham tersebut bisa membayar dividend, tetapi juga bisa membayar secara konsisten.
Membayar dividen yang konsisten ini yang tidak mudah.
Untungnya, bursa menyediakan daftar saham - saham yang punya catatan pembayaran dividen baik, yaitu: IDX High Dividend 20. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividend tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Meskipun suatu saham punya track record yang bagus dalam pembayaran dividen, tetapi tidak ada jaminan bahwa saham tersebut akan terus membayar dividend di waktu - waktu berikutnya.
Dividend yang dibayarkan ke pemegang saham adalah hasil dari profit. Sementara profit perusahaan tidak pasti.
Karena itu, kita harus melakukan diversifikasi saham, yaitu membagi investasi ke beberapa saham dalam portofolio dan tidak terfokus hanya pada saham tertentu saja.
Tujuannya agar jika suatu saham tidak membayar dividend, masih terdapat saham lain.
Kita perlu paham soal teknis pembagian dan analisis soal dividen saham. Ini bagian yang penting karena banyak yang belum paham proses pembagian dividend.
Pemerintah tidak akan mengenakan pajak atas dividend selama hasil deviden diinvestasikan kembali di Indonesia.
Kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari dividen tidak hanya di pasar saham Indonesia, tetapi juga di pasar saham luar negeri. Bahkan, pasar saham luar negeri menawarkan banyak kesempatan untuk bisa hidup mengandalkan penghasilan dari dividen.
Di pasar Amerika Serikat dikenal istilah Dividend Aristocrat. Ini adalah daftar saham - saham yang memberikan dividen tunai secara konsisten selama paling tidak 25 tahun terakhir dan pembayaran dividennya selalu meningkat.
Investor yang ingin membeli saham - saham dividend aristocrat ini, tidak perlu khawatir harus mengeluarkan biaya yang besar. Karena sekarang sudah banyak tersedia ETF yang isinya adalah saham - saham dividend aristocrat.
Investor tinggal membeli ETF di pasar saham dan otomatis terekspos ke saham - saham dividend aristocrat.
Salah satu strategi yang dianjurkan oleh banyak ahli adalah membelikan lagi saham dari hasil pembayaran dividen. Dikenal dengan istilah, “Dividend Reinvestment Plan”.
Tujuan “Dividend Reinvestment Plan” adalah untuk meningkatkan investasi secara compounding.
“Dividend Reinvestment Plan” bisa dilakukan dengan cara sbb:
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa “Dividend Reinvestment Plan” memberikan hasil return investasi yang signifikan dalam jangka panjang. Hasilnya jauh melebihi investasi yang tidak melakukan “Dividend Reinvestment Plan”
Pensiun dari dividend saham?
Bisa dilakukan. Bukan hal yang mustahil diwujudkan untuk bisa hidup dari penghasilan dividen.
Kuncinya adalah investasi jangka panjang, pilih saham pembagi dividen yang konsisten dan sabar dalam berinvestasi.
Cari dan Bandingkan Sekuritas Broker Saham Terbaik !
Daftar Isi