Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Beda Home Credit vs Kartu Kredit, Mana Aplikasi Pinjaman Online Terbaik

Daftar Isi

Beda Home Credit vs Kartu Kredit, Mana Aplikasi Pinjaman Online Terbai

Kartu Kredit dan Home Credit adalah dua layanan pinjaman online yang paling dikenal saat ini. Apa beda kedua aplikasi pinjaman online ini dan mana yang terbaik ?

Untuk mengetahuinya, kami menugaskan salah satu penulis yang kebetulan punya kedua aplikasi untuk melakukan review kelebihan dan kekurangan keduanya dan menuliskan hasilnya di artikel ini.

Hasil perbandingan menunjukkan bahwa Kartu Kredit unggul sebagai alat pembayaran sekaligus hutang untuk kebutuhan gaya hidup, dengan bunga murah dan banyak fasilitas seperti poin rewards, promo cash back, airport lounge, gratis asuransi, sementara bunga di Home Credit lebih mahal. Keunggulan Home Credit disisi proses yang lebih cepat, lebih mudah. Namun, keduanya, Home Credit dan Kartu Kredit, sama - sama menawarkan pengalaman baru yang lebih baik dalam mengajukan pinjaman secara online, yang berbeda dengan proses kredit di lembaga perbankan.

Di masa serba digital ini, banyak teknologi yang muncul untuk memudahkan hidup masyarakat, salah satunya adalah teknologi keuangan yang memberikan layanan pinjaman dana dalam bentuk dana tunai maupun cicilan paylater. Kartu Kredit VS Home Credit adalah contoh nama teknologi keuangan yang memberikan layanan pinjaman dan cukup populer terdengar oleh masyarakat Indonesia. 

Kita akan membahas secara singkat ihwal perbedaan Kartu Kredit vs Home Credit. Mana yang lebih baik digunakan saat membutuhkan pinjaman online ?

Apa itu Home Credit

Home Credit Indonesia (HCI) atau Home Credit merupakan perusahaan pembiayaan multiguna yang memberikan layanan kredit untuk transaksi berbasis online maupun offline.

Ditunjang dengan mitra usaha berupa sejumlah perusahaan besar di Indonesia, HCI memudahkan pembelian kredit, terutama pada barang-barang konsumtif seperti televisi, kulkas, gadget, furniture, dan lain sebagainya.

Home Credit Indonesia telah terdaftar dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga legalitas usahanya terjamin oleh regulasi yang berlaku.

HCI telah mengantongi lisensi usaha sebagai perusahaan pembiayaan non bank sejak tahun 2012, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-628/KM.10/2012.

Kelebihan Home Credit

Inilah berbagai kelebihan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan aplikasi Home Credit.

1. Ajukan pinjaman dan bayar dengan metode cicilan

Seperti pada pinjaman yang disediakan oleh bank, Home Credit juga bisa melayani pembayaran dengan metode cicilan. Kelebihan ini menjadi point menarik bagi Home Credit sebagai aplikasi pinjaman online yang umumnya menawarkan jumlah pinjaman lebih rendah dibandingkan pinjaman dari bank. 

2. Proses pengajuan pinjaman berlangsung dalam waktu singkat

Dalam situsnya, Home Credit menjabarkan bahwa proses pengajuan yang bisa dilakukan dengan cepat dalam aplikasi ini dibantu oleh teknologi artificial intelligence yang mumpuni. Teknologi ini diklaim mampu memberikan pengalaman pengajuan pinjaman yang aman dan nyaman pada pengguna aplikasi..

3. Aplikasi pinjaman yang aman dan terpercaya

Aplikasi Home Credit telah terdaftar dan diawasi OJK. Selain itu, pada situsnya, aplikasi ini juga mencantumkan tanda keanggotaan di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia. Dengan tanda keanggotaan pada 2 lembaga tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengajukan pinjaman karena aplikasi ini telah memiliki ijin resmi untuk beroperasi di Indonesia. 

4. Bunga Terjangkau

Bunga pinjaman dana tunai di HCI cukup menarik, dengan simulasi saya menunjukkan bunga kredit multiguna tanpa jaminan HC di range 2% sd 4% per bulan, meskipun masih lebih mahal dibandingkan KTA bank, tetapi jauh lebih murah dibandingkan Fintech Pinjaman Online P2P Lending yang memberikan bunga 24% sebulan.

Kelemahan Home Credit

Di sisi lain, inilah kekurangan dari aplikasi pinjaman Home Credit

1. Harus menyebutkan Tujuan Pinjaman Tunai

Berbeda dengan pinjaman dana tunai di Fintech, yang tujuan penggunaan tidak ditanyakan oleh pemberi pinjaman, sementara di pembiayaan multiguna HCI tujuan penggunaan harus disampaikan peminjam karena HCI adalah perusahaan multifinance yang memberikan pembiayaan harus atas suatu transaksi underlying atau adanya kejelasan penggunaan uang dari pembiayaan tersebut.

2. Muncul Tawaran Asuransi

Adanya tawaran asuransi dalam pinjaman perlu dicermati peminjam karena premi cukup tinggi dibandingkan coverage atau manfaatnya, dan asuransi ini bersifat opsional atau tidak wajib diambil.

3. Proses Pencairan Lebih Lama

Proses pencairan pinjaman di Home Credit butuh tambahan proses dan waktu meskipun pinjaman sudah disetujui di aplikasi, sehingga jika Anda butuh dana cepat perlu mengantisipasi tenggang waktu proses pencairan dana di Home Credit.

4. Diminta Dokumen Bukti Transaksi

Ada kewajiban penyampaian kuitansi ke HCI terkait transaksi penggunaan dana tunai sesuai dengan Peraturan OJK dan jika kuitansi tidak disampaikan dikenakan denda satu kali cicilan di akhir tenor.

Apa itu Kartu Kredit

Dalam kartu kredit, nasabah mendapatkan limit untuk transaksi. Bank menentukan limit Transaksi kartu kredit dan atas pertimbangannya berhak setiap saat untuk mengubah besar limit untuk setiap Transaksi. 

Limit membatasi jumlah transaksi penggunaan kartu kredit. Setiap kali nasabah melakukan transaksi dengan kartu kredit, limit transaksi akan berkurang dan plafon untuk transaksi berikutnya akan berkurang.

Contoh limit kartu kredit Rp 10 juta maka maksimum penggunaan transaksi sebesar Rp 10 juta. Tidak bisa pemakaian melebihi dari limit ini.

Nasabah kartu kredit tidak harus menggunakan seluruh limit yang ada. Bahkan tidak menggunakan kartu kredit juga diperbolehkan.

Pembayaran tagihan akan menaikkan kembali limit transaksi kartu kredit. Semakin besar pembayaran, semakin besar limit yang bisa digunakan kembali, dan sebaliknya.

A. Kelebihan Kartu Kredit

Berikut ini kelebihan kartu kredit

1. Bunga Lebih Rendah

Bunga kartu kredit jauh lebih murah, yaitu 1.75% per bulan atay 21% per tahun. Bunga ini berlaku sama untuk transaksi belanja dan tarik tunai di kartu kredit.

Konsumen bisa melihat perbedaannya, yaitu:

  • Bunga Kartu Kredit: 12% / Bulan
  • Bunga Kartu Kredit: 21% / Tahun

Perbedaan bunga kartu kredit dan Kartu Kredit cukup signifikan. 

Namun, konsumen tidak hanya bisa melihat dari sisi bunga semata karena ada perbedaan - perbedaan lain, yang juga harus menjadi pertimbangan sebelum memilih salah satunya.

2. Alat Pembayaran

Kartu kredit pada dasarnya adalah alat pembayaran, sementara Kartu Kredit sejak awal adalah pinjaman.

Pemegang kartu kredit bisa menggunakan atau tidak menggunakan kartu tersebut. Jadi punya kartu kredit, tidak otomatis berhutang.

Ada fleksibilitas di kartu kredit.

Konsumen bisa memilih untuk hutang atau bayar lunas dalam penggunaan kartu kredit. Bank penerbit kartu kredit memberikan waktu 1 bulan sejak transaksi dilakukan, bisa hutang atau bayar lunas.

Karakteristik kartu kredit sebagai alat pembayaran adalah:

  • Cashless. Tidak menggunakan uang tunai. Pembayaran dilakukan lewat jaringan merchant.
  • Kredit. Kartu kredit memberikan tempo pembayaran kepada pemegang kartu.
  • Limit. Transaksi kartu kredit dibatasi oleh limit kredit yang ditetapkan oleh bank.

Karakter kartu kredit ini yang membedakan fungsinya dengan Kartu Kredit.

Saat menerima pencairan Kartu Kredit, maka itu artinya pengguna menerima pinjaman. Seketika itu konsumen punya hutang ke Kartu Kredit.

Jadi, fungsi Kartu Kredit adalah hutang. Bukan alat pembayaran seperti kartu kredit.

3. Poin Rewards Mileage

Kartu kredit memberikan bonus poin rewards. Poin dihitung dari nilai transaksi, semakin besar transaksi semakin banyak poin yang dikumpulkan.

Contoh skema poin rewards di kartu kredit adalah:

  • Di setiap transaksi Rp10.000, nasabah akan mendapatkan 1 Poin Rewards. Reward bisa ditukarkan dengan barang yang terdapat dalam Katalog Rewards.
  • Shop & Redeem Akumulasi 3600 Poin Rewards dapat ditukar dengan cashback Rp100.000 untuk transaksi shopping.

Kartu Kredit tidak memiliki skema poin rewards. Konsumen Kartu Kredit tidak mendapatkan poin rewards, berapa pun pun jumlah pinjamannya.

4. Promo Cash Back

Diskon promo adalah manfaat yang hampir pasti pemegang kartu kredit bisa nikmati. Kartu kredit rajin melakukan promo, misalnya di restoran atau penginapan tertentu.

Promo ini bertujuan agar konsumen menggunakan kartu mereka untuk transaksi. 

Kartu kredit juga memberikan cash back atau pengembalian sebesar persentase tertentu dari setiap transaksi belanja dengan kartu kredit.

Contohnya, salah satu kartu kredit menerapkan program cash back 1%. Itu artinya pemegang kartu akan mendapatkan 1% Cash Back untuk semua transaksi ritel yang dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit, tanpa pembelanjaan minimum.

Hasil dari cash back tersebut bisa ditukarkan untuk  memotong tagihan bulanan pada bulan berikutnya. Sisa Cash Back yang belum ditukarkan tetap berlaku selamanya.

Kartu Kredit tidak menawarkan promo cashback. Boleh dibilang peminjam di Kartu Kredit tidak memperoleh promo apa - apa.

5. Airport Lounge

Pemegang kartu kredit punya fasilitas untuk bisa menunggu penerbangan di airport lounge di bandara. Tinggal menunjukkan kartu, konsumen bisa masuk ke airport lounge.

Umumnya, akses ke fasilitas airport lounge ini gratis. Atau, konsumen bisa menukar poin rewards untuk akses ke lounge.

Fasilitas airport lounge tidak ada di Kartu Kredit.

6. Dana Tunai Darurat

Bagaimana soal kebutuhan dana darurat ?

Saya pernah mengalami kondisi ini. Butuh uang mendadak dalam jumlah besar untuk kebutuhan menalangi biaya rumah sakit.

Masalahnya, saat itu uang kas di tangan terbatas. 

Kartu kredit sangat membantu dalam kondisi semacam ini. Saya membayar tagihan rumah sakit terlebih dahuli dengan kartu kredit.

Di saat jatuh tempo, saya lunasi tagihan kartu kredit. Jadi saya tidak kena bunga dan biaya lainnya.

Dalam situasi ini, manfaat kartu kredit adalah:

  • Bisa dengan cepat menarik uang tunai. Tidak harus mengajukan pinjaman, seperti KTA, yang butuh waktu untuk disetujui
  • Tagihan bisa dibayar lunas di akhir bulan. Berbeda dengan KTA yang pembayaran harus dicicil selama tenor kredit.

Berbeda dengan Kartu Kredit yang butuh proses beberapa hari untuk bisa mendapatkan persetujuan dan pencairan dana tunai.

Kartu kredit, jelas, lebih praktis dan mudah dibandingkan Kartu Kredit, khususnya buat mereka yang butuh dana tunai secara mendadak.

7. Asuransi Perjalanan Gratis

Kartu kredit menyediakan fasilitas asuransi gratis. 

Asuransi kecelakaan diri selama perjalanan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan secara otomatis bagi pemegang kartu kredit yang melakukan pembelian tiket angkutan darat, laut, dan udara untuk perjalanan dalam negeri maupun ke luar negeri berupa pertanggungan terhadap:

  • Travel Accident (Kecelakaan Perjalanan)
  • Overseas Medical Reimbursement (Biaya Pengobatan di luar negeri)

Asuransi perjalanan ini berlaku untuk pemegang kartu utama maupun kartu tambahan. Berlaku untuk 1 (satu) orang istri atau suami dan anak kandung sah dengan jumlah maksimal 3 orang yang berusia antara 3 bulan sampai 23 tahun

Jenis angkutan darat, laut atau udara, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang digunakan harus merupakan angkutan umum yang dioperasikan secara komersial.

Asuransi perjalanan gratis tidak diberikan di Kartu Kredit.

B. Kelemahan Kartu Kredit

Disamping kelebihannya, kita juga lihat kelemahan kartu kredit

1. Proses Pengajuan Lama

Untuk hal pengajuan, Kartu Kredit unggul. Proses pengajuan Kartu Kredit lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan pengajuan kartu kredit.

Rata - rata, pengajuan Kartu Kredit membutuhkan waktu 24 jam atau paling lama 2 hari, buat konsumen menerima hasil pengajuan. Bahkan, beberapa Kartu Kredit bisa memberikan persetujuan atau penolakan dalam waktu 5 menit.

Sementara, apply kartu kredit membutuhkan waktu lebih lama. Pengajuan kartu kredit bisa sampai 1 sd 2 minggu sampai konsumen menerima hasil keputusan.

Perbedaan proses atau SLA pengajuan disebabkan oleh cara dan jumlah pengecekan yang berbeda diantara keduanya. Kartu Kredit yang berbasis fintech, lebih banyak mengandalkan teknologi dalam proses evaluasi, sementara kartu kredit masih banyak menggunakan proses manual.

Meskipun saat ini, pengajuan kartu kredit sudah mulai banyak yang dilakukan secara online, sehingga prosesnya lebih cepat, tetapi Kartu Kredit masih lebih cepat memberikan hasil keputusan kepada konsumen.

2. Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit Banyak dan Sulit

Persyaratan pengajuan  di kartu kredit lebih sulit. Banyak dokumen yang harus konsumen lengkapi.

Persyaratan dokumen kartu kredit, antara lain adalah:

  • Minimum Usia. Kartu Kredit utama adalah 21 (dua puluh satu) tahun atau telah kawin; Kartu Kredit tambahan adalah 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin;
  • Minimum Pendapatan. Penghasilan per bulan minimum dari pemegang kartu kredit adalah Rp3 juta.
  • Slip Gaji. Dokumen penghasilan wajib diserahkan untuk bank bisa mengevaluasi pendapatan.
  • Batas maksimum jumlah Penerbit Kartu Kredit yang dapat memberikan fasilitas Kartu Kredit untuk 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit adalah 2 (dua) Penerbit Kartu Kredit.

Salah satu persyaratan kartu kredit yang paling sulit dipenuhi adalah dokumen kartu kredit bank lain. Iya, betul, tidak salah baca, bahwa untuk mengajukan kartu kredit sudah harus punya kartu kredit lain sebelumnya.

Implikasi dari ketentuan ini adalah orang belum punya kartu kredit tidak bisa mengajukan kartu kredit lain.

Persyaratan di Kartu Kredit lebih mudah. Hanya butuh KTP.

3. Lolos BI Checking SLIK OJK

Kriteria dalam pengajuan kartu kredit adalah konsumen harus lolos pengecekan di BI Checking / SLIK OJK. Jika tidak lolos, pengajuan kartu kredit akan ditolak.

Apa itu BI Checking atau SLIK OJK ?

Semua lembaga keuangan di Indonesia, termasuk, bank, leasing, BPR dan fintech wajib menyampaikan laporan status debitur yang mengambil pinjaman ke OJK (dulu ke BI).

Laporan tersebut disusun dalam satu sistem database yang umum mengenalnya sebagai SLIK OJK (dulu BI Checking). Dalam database tersebut terdapat credit history sampai lima tahun kebelakang yang menunjukkan performa pembayaran dan status terakhir.

Laporan ini digunakan bank untuk mengecek karakter peminjam. Apakah peminjam yang patuh, menyelesaikan kewajibannya atau yang tidak patuh, terlambat membayar kewajiban atau bahkan menunggak.

Umumnya, di hampir semua bank, hasil pengecekan di BI checking menjadi garda pertama sebelum suatu aplikasi pinjaman akan diproses. Jika tidak lolos garda pertama ini maka pengajuan langsung ditolak.

Jika ditemukan catatan kredit yang buruk di BI checking, pengajuan cenderung ditolak. Khususnya, kredit yang sedang menunggak atau dulu pernah kolek 5.

Kartu Kredit tidak selalu berpatok pada hasil BI Checking. Pinjaman online banyak yang menggunakan alternatif credit scoring.

8. Kartu Bisa Dibobol

Di era digital dan internet sekarang, penggunaan kartu kredit untuk melakukan transaksi online menjadi masif. Hampir semua transaksi online membutuhkan kartu kredit.

Efek negatifnya adalah banyak data kartu kredit yang dibobol. Orang jadi mengalami kerugian dari transaksi yang tidak sah.

Meskipun bank penerbit sudah menerapkan sejumlah langkah perlindungan security untuk melindungi data, seperti kewajiban PIN dan 3D secure, namun banyak penyebab kebobolan justru datang dari keteledoran pemegang kartu kredit. Misalnya, pemberian akses dan data kartu kepada orang tidak dikenal.

Orang yang punya kartu kredit perlu punya kedisiplinan dalam menjaga data dan akses. Apalagi di era serba digital saat ini.

Kartu Kredit tidak memiliki resiko untuk di hacked dan dibobol orang. Tidak ada media kartu di Kartu Kredit.

Ringkasan Kartu Kredit VS Home Credit

 Home CreditKartu Kredit
Proses PinjamanCepat, MudahLama, Sulit
ProdukPayLater, Dana TunaiAlat Pembayaran  Lebih Fleksibel
IzinOJKOJK, BI
Coverage AreaSeluruh IndonesiaSeluruh Indonesia
Poin RewardsTidak AdaAda
DokumenCukup KTPKTP, Slip Gaji, NPWP
Dana Tunai DaruratTidak AdaAda, Bisa Langsung Cair

Kartu kredit adalah alat pembayaran sekaligus instrumen hutang untuk kebutuhan gaya hidup. Banyak fasilitas yang ditawarkan oleh kartu kredit, yang tidak ada di Home Credit, seperti poin rewards, promo cash back, airport lounge, gratis asuransi.

Itu bukan berarti pinjaman online Home Credit lebih buruk. Karena Home Credit, memang, punya tujuan berbeda, yaitu untuk memberikan fasilitas cicilan dan dana tunai secara cepat.

Persyaratan apply kartu kredit, jauh lebih sulit dan ketat dibandingkan Home Credit. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah ketentuan:

  • Kartu kredit meminta minimum penghasilan Rp 3 juta, sementara Home Credit tidak secara ketat mewajibkan minimum penghasilan
  • Kartu kredit mewajibkan dokumen penghasilan untuk menganalisa dan memvalidasi penghasilan, sementara Home Credit tidak mewajibkan slip gaji.
  • Kartu kredit meminta bukti punya kartu kredit dari bank lain sebagai persyaratan, Home Credit  tidak meminta persyaratan ini.
  • Kartu kredit mewajibkan lolos BI Checking SLIK OJK, Home Credit  mengecek tetapi tidak mewajibkan karena menggunakan alternatif credit scoring.

Boleh dikatakan, sebagai kesimpulan, bahwa kartu kredit memang menawarkan lebih banyak fasilitas dan fitur, namun pengajuan kartu kredit jauh lebih sulit dan lebih lama karena persyaratan dan dokumen yang lebih ketat.

Proses pengajuan Pinjaman online Home Credit lebih mudah, lebih cepat. Cocok buat konsumen yang butuh dana tunai cepat.

Baca juga - airport lounge kartu kredit, airport lounge kartu kredit bank mega, airport lounge kartu kredit ocbc nisp, aktifkan kartu kredit bni, aktivasi kartu kredit uob, aktivasi kartu kredit uob sms, aktivasi kartu kredit uob sms

Bandingkan Kartu Kredit Terbaik !

Bandingkan kartu kredit dan temukan sesuai kebutuhan Anda!

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait