Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus DJIA Dow Jones Industrial Average

Pengertian Dow Jones Industrial Average DJIA

Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah indeks pasar saham yang melacak 30 perusahaan besar, yang sahamnya diperdagangkan secara publik di NYSE dan Nasdaq

Indeks ini diciptakan pada tahun 1896 oleh Charles Dow bersama dengan rekan bisnisnya, Edward Jones. Tujuan utama dari pembuatan DJIA adalah untuk menjadi ukuran dari ekonomi AS secara keseluruhan.

Cara Perhitungan DJIA

Indeks ini dihitung dengan menjumlahkan harga saham dari semua perusahaan yang termasuk dalam indeks, kemudian dibagi dengan apa yang disebut Dow Divisor. Dow Divisor adalah konstanta yang digunakan untuk menentukan efek dari pergerakan satu poin di salah satu saham komponen. 

Meskipun disebut sebagai "rata-rata," DJIA sebenarnya tidak menghitung rata-rata harga saham; sebaliknya, itu adalah jumlah harga saham yang kemudian disesuaikan dengan divisor.

Komposisi DJIA dapat berubah seiring waktu berdasarkan tren ekonomi. Perusahaan yang tidak lagi memenuhi kriteria indeks dapat digantikan oleh perusahaan lain yang memenuhinya. 

Sejarah DJIA

DJIA diluncurkan pada tahun 1896 dengan hanya 12 perusahaan, terutama di sektor industri, dan tumbuh menjadi 30 komponen pada tahun 1928.

Berikut adalah beberapa tonggak sejarah penting yang dicapai oleh DJIA:

  • 3 Mei 2013: DJIA melampaui tanda 15.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
  • 25 Januari 2017: DJIA ditutup di atas 20.00 poin untuk pertama kalinya.
  • 4 Januari 2018: Indeks ditutup pada 25,075.13, penutupan pertama di atas 25.000 poin.
  • 17 Januari 2018: DJIA ditutup pada 26,115.65, penutupan pertama di atas 26.000 poin.
  • 5 Februari 2018: DJIA jatuh sebanyak 1,175.21 poin, rekor terbesar.
  • 26 Desember 2018: DJIA mencatat kenaikan satu hari terbesar sebanyak 1,086.25 poin.
  • 11 Juli 2019: DJIA melampaui 27.000 untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
  • 12 Februari 2020: DJIA mencapai puncaknya sebelum pandemi sebesar 29,551.29.
  • 16 November 2020: DJIA akhirnya melampaui puncaknya sebelum COVID-19, mencapai 29,950.44 poin.
  • 24 November 2020: DJIA melampaui level 30,000 untukpertama kalinya, ditutup pada 30,045.84.
  • November 2021: DJIA diperdagangkan di atas 36,000 untuk pertama kalinya.
  • 4 Januari 2022: DJIA mencapai puncak tertinggi sepanjang masa sebesar 36,799.65.

Komposisi Daftar Saham Pembentuk Indeks DJIA

Berikut adalah daftar saham yang termasuk dalam Dow Jones Industrial Average (DJIA), termasuk kode saham, nama perusahaan, tanggal dimasukkan ke dalam DJIA, dan kapitalisasi pasar. Mohon dicatat bahwa data ini dapat berubah seiring waktu dan harus diverifikasi untuk akurasi terkini:

Kode SahamNama PerusahaanTanggal Masuk IndeksKapitalisasi Pasar
AAPLApple Inc.Desember 1980$2.3 Triliun
MSFTMicrosoft Corp.Maret 1986$1.8 Triliun
AMZNAmazon.com Inc.Mei 1997$1.7 Triliun
GOOGLAlphabet Inc.Agustus 2004$1.5 Triliun
FBFacebook Inc.Mei 2012$800 Miliar
BRK.ABerkshire Hathaway Inc.Januari 1965$550 Miliar
JNJJohnson & JohnsonOktober 1944$400 Miliar
JPMJPMorgan Chase & Co.Desember 2000$390 Miliar
VVisa Inc.Maret 2008$450 Miliar
PGProcter & Gamble Co.Mei 1932$350 Miliar

Kriteria Saham Masuk di DJIA

Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh saham untuk dapat dimasukkan dalam Dow Jones Industrial Average (DJIA):

  • Perusahaan Berpengaruh: Saham yang dimasukkan dalam DJIA biasanya berasal dari perusahaan yang memiliki pengaruh besar dalam ekonomi AS. Perusahaan ini biasanya adalah pemimpin dalam industri mereka dan memiliki sejarah kinerja yang kuat.
  • Likuiditas Saham: Saham yang dimasukkan dalam DJIA harus memiliki likuiditas yang tinggi. Ini berarti bahwa saham tersebut diperdagangkan dalam volume yang besar dan dapat dibeli atau dijual dengan mudah di pasar.
  • Stabilitas Keuangan: Perusahaan yang sahamnya termasuk dalam DJIA biasanya memiliki stabilitas keuangan yang baik. Ini berarti bahwa mereka memiliki neraca yang kuat dan mampu menghasilkan laba yang konsisten.
  • Pencatatan di NYSE atau Nasdaq: Saham yang dimasukkan dalam DJIA harus diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) atau Nasdaq. Ini adalah dua bursa saham terbesar di AS dan merupakan tempat di mana sebagian besar saham blue-chip diperdagangkan.
  • Representasi Industri: DJIA dirancang untuk mencerminkan ekonomi AS secara keseluruhan. Oleh karena itu, saham yang dimasukkan dalam indeks harus mewakili berbagai sektor industri.
  • Pertimbangan Editorial: Akhirnya, keputusan untuk memasukkan atau mengeluarkan saham dari DJIA dibuat oleh editor di Wall Street Journal. Mereka mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kriteria di atas, saat membuat keputusan mereka.

Kelebihan DJIA

DJIA tetap menjadi salah satu indeks pasar saham yang paling banyak diikuti dan dapat menjadi alat yang berguna dalam portofolio investasi yang diversifikasi.

Karena indeks DJIA memberikan gambaran umum tentang kinerja ekonomi AS. Indeks ini juga digunakan sebagai acuan oleh investor dan analis pasar saham.

Kekurangan DJIA

Namun, DJIA memiliki beberapa keterbatasan. Banyak kritikus berpendapat bahwa jumlah perusahaan yang termasuk dalam indeks terlalu sedikit dan mengabaikan perusahaan-perusahaan dengan ukuran yang berbeda. 

Banyak kritikus juga percaya bahwa S&P 500 adalah representasi yang lebih baik dari ekonomi karena mencakup jauh lebih banyak perusahaan. Selain itu, DJIA adalah indeks yang berbobot harga, tidak seperti S&P 500 yang berbobot berdasarkan kapitalisasi pasar.

DJIA vs S&P 500

Berikut adalah perbedaan antara Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500:

AspekDJIAS&P 500
Jumlah SahamDJIA terdiri dari 30 saham dari perusahaan besar dan berpengaruh di Amerika Serikat.S&P 500 mencakup 500 saham dari perusahaan besar di Amerika Serikat.
Metode PerhitunganDJIA menggunakan metode perhitungan weighted price, di mana perubahan harga saham perusahaan besar memiliki dampak yang lebih besar pada indeks.S&P 500 menggunakan metode perhitungan weighted market capitalization , di mana perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar memiliki dampak yang lebih besar pada indeks.
Representasi SektorDJIA mencakup saham dari berbagai sektor, kecuali transportasi dan utilitas.S&P 500 mencakup saham dari semua sektor industri.
Pengaruh EkonomiDJIA sering dianggap sebagai indikator kinerja ekonomi AS secara keseluruhan.S&P 500 dianggap sebagai indikator yang lebih akurat dari kondisi pasar saham AS karena mencakup lebih banyak saham.

FAQ's

  1. Apa itu Dow Jones Industrial Average (DJIA)?

    DJIA adalah indeks pasar saham yang melacak 30 perusahaan besar di Amerika Serikat. Indeks ini diciptakan oleh Charles Dow dan Edward Jones pada tahun 1896.

  2. Bagaimana DJIA dihitung?

    DJIA dihitung dengan menjumlahkan harga saham dari semua perusahaan yang termasuk dalam indeks, kemudian dibagi dengan apa yang disebut Dow Divisor.

  3. Apa saja manfaat DJIA?

    DJIA memberikan gambaran umum tentang kinerja ekonomi AS. Indeks ini juga digunakan sebagai acuan oleh investor dan analis pasar saham.

  4. Apa saja keterbatasan DJIA?

    DJIA memiliki beberapa keterbatasan, termasuk jumlah perusahaan yang termasuk dalam indeks yang terbatas dan metode perhitungan yang berbobot harga, bukan berbobot kapitalisasi pasar.

  5. Apakah DJIA alat investasi yang baik?

    Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, DJIA tetap menjadi salah satu indeks pasar saham yang paling banyak diikuti dan dapat menjadi alat yang berguna dalam portofolio investasi yang diversifikasi.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu