Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Rumus Net Profit Margin NPM, Apa itu, Manfaat, Cara Interpretasi

Daftar Isi

Apa itu Net Profit Margin: Manfaat, Rumus Formula, Cara Interpretasi

Net profit margin adalah salah satu indikator pokok yang harus dipahami mereka yang ingin menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Sangat bermanfaat khususnya untuk yang berinvestasi di saham dan melakukan analisa fundamental. 

Simak penjelasan berikut ini guna mengetahui lebih dalam mengenai pengertian net profit margin, manfaat dari menghitung net profit margin, cara dan contoh menghitung, hingga interpretasinya.

Apa itu Net Profit Margin

Net profit margin atau margin laba bersih adalah indikator yang mengukur profitabilitas atau tingkat kemampuan dalam menghasilkan laba pada suatu perusahaan. 

Menurut Kasmir (2016) dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan, net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan.

Secara sederhana, net profit margin adalah persentase laba yang dihasilkan pada periode tertentu jika dibandingkan dengan penjualan perusahaan.

Manfaat dan Kegunaan Net Profit Margin

Perhitungan atas net profit margin suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat dan kegunaan antara lain:

  1. Memberikan gambaran kinerja keuangan secara garis besar, khususnya dalam segi laba;
  2. Bagi investor maupun calon investor, net profit margin memudahkan pengambilan keputusan investasi karena membantu menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasinya;
  3. Sebagai dasar evaluasi terkait struktur pembiayaan yang dijalankan suatu perusahaan;
  4. Sebagai dasar evaluasi terkait sistem penetapan harga pada suatu perusahaan;
  5. Mempermudah manajemen dalam menganalisis dan memperbaiki strategi perusahaan;
  6. Sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat efektivitas dan efisiensi biaya serta penetapan harga pada suatu perusahaan;
  7. Bagi analisis, perhitungan net profit margin bersamaan dengan analisis rasio lainnya dapat mencerminkan indikasi tertentu yang dapat membantu dalam penarikan kesimpulan.

Rumus NPM Net Profit Margin dan Cara Menghitung 

Rumus net profit margin dinyatakan sebagai berikut:

Net Profit Margin = (Laba Bersih/Penjualan) × 100

Cara menghitung net profit margin adalah dengan mencari informasi yang diperlukan kemudian menghitungnya sesuai rumus di atas. Adapun informasi yang diperlukan dalam perhitungan net profit margin adalah nominal laba bersih dan penjualan pada periode yang ingin dihitung.

A. Sumber Informasi

Letak informasi nilai laba bersih dan penjualan dapat berbeda tergantung pada media yang diakses. Laba bersih dan penjualan dapat ditemukan pada laporan keuangan dan ikhtisar keuangan perusahaan.

  1. Laporan Keuangan
    Pada laporan keuangan, baik yang terpisah maupun menyatu dengan laporan tahunan, informasi mengenai laba bersih dan penjualan dapat diperoleh pada bagian laporan laba rugi.
  2. Ikhtisar Keuangan Laporan Tahunan
    Informasi mengenai jumlah laba dan penjualan tahunan perusahaan biasanya tersedia di bagian kinerja keuangan atau ikhtisar keuangan tahunan di bagian awal laporan tahunan (annual report).

Cara ini lebih mudah bagi yang ingin menghitung net profit margin perusahaan di beberapa periode sekaligus, karena biasanya, pada bagian ini, perusahaan menyediakan rekapan informasi keuangan selama lima tahun terakhir yang disertai ilustrasi grafis. Minusnya, perusahaan terkadang menyajikan besaran nominal yang sudah dibulatkan, sehingga terdapat kemungkinan hal tersebut akan mengurangi tingkat keakuratan hasil perhitungan net profit margin. 

Untuk perusahaan publik, baik laporan tahunan yang mencakup laporan keuangan maupun laporan keuangan yang diterbitkan terpisah daripada laporan keuangan, umumnya, keduanya dapat secara gratis diunduh di situs resmi perusahaan dan situs idx.co.id.

B. Contoh Perhitungan Net Profit Margin 

Perusahaan A melaporkan rincian laba ruginya seperti di bawah ini: 

Penjualan                                  Rp100.000.000

Harga Pokok Penjualan         (Rp15.000.000)

Laba Kotor                                Rp85.000.000

Beban Operasi                        (Rp45.000.000)

Laba Operasi                           Rp40.000.000

Beban Bunga                           (Rp4.000.000)

Laba Sebelum Pajak              Rp46.000.000

Pajak                                          (Rp1.000.000)

Laba Bersih                             Rp45.000.000
 

Maka, net profit margin perusahaan A dapat dihitung sebagai berikut: 

Net Profit Margin = (Laba Bersih/Sales) × 100

Net Profit Margin = (Rp45.000.000/Rp100.000.000) × 100 

Net Profit Margin = 45% 

Sehingga didapatlah net profit margin perusahaan A adalah sebesar 45%.

Interpretasi Perhitungan Net Profit Margin

Net profit margin mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada penjualan yang terjadi. Semakin tinggi nilai net profit margin, maka semakin efisien struktur pembiayaan dan penetapan harga dalam suatu perusahaan.

Dalam menganalisis profitabilitas, sebaiknya net profit margin juga diperbandingkan dengan hasil perhitungan gross profit margin untuk mengetahui apakah pergerakan profitabilitas perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh beban operasi dan beban lainnya, seperti bunga dan pajak.

A. Cara Mengatasi Net Profit Margin Rendah

Net profit margin yang terlalu rendah dapat disebabkan oleh dua alasan, yaitu antara harga barang yang dijual terlalu rendah atau biaya-biaya yang dibutuhkan ketika proses produksi barang terlalu tinggi. Solusi mengatasi net profit margin yang rendah dapat dilakukan antara lain dengan: 

  1. Meninjau kembali sistem penetapan harga barang agar dapat menutupi biaya yang dikeluarkan;
  2. Meninjau kembali struktur dan alokasi biaya yang salah satunya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan bahan substitusi, biaya pengiriman, biaya iklan, reparasi mesin dan peralatan, dan lain-lain;
  3. Mengeliminasi barang atau jasa yang tidak memberikan laba yang sepadan;
  4. Melakukan minimalisasi biaya dalam proses operasional, misalnya melakukan negosiasi dengan leveransir dan vendor;
  5. Melakukan pembatasan hingga pemangkasan beban-beban perusahaan;
  6. Membangun brand loyalty untuk meminimalisasi biaya iklan namun tetap mempertahankan angka penjualan;
  7. Meningkatkan penjualan agar biaya tetap dapat berkurang secara akumulatif;
  8. Menyasar target pasar potensial yang baru.

B. Berapakah Net Profit Margin yang baik?

Menurut Kasmir (2016), rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%.

Oleh karena itu, margin laba perusahaan yang melampaui 20% dianggap baik. Sebaliknya, perusahaan dengan net profit margin di bawah rata-rata industri patut untuk dicari tahu penyebabnya agar tidak membahayakan keberlangsungan perusahaan. 

Sumber lainnya mengatakan, secara umum, rasio net profit margin 5% merupakan angka margin yang rendah, rasio net profit margin 10% merupakan angka margin yang sehat, dan rasio net profit margin 20% merupakan angka margin yang tinggi. 

Meskipun demikian, persentase net profit margin yang dihasilkan suatu perusahaan tidak dapat digeneralisir terhadap perusahaan lainnya. Perbedaan ukuran perusahaan, sektor usaha, industri, dan struktur bisnis juga mempengaruhi standar net profit margin yang baik bagi suatu perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kecuali rata-rata industri itu sendiri,  tidak ada standar pasti mengenai persentase margin laba yang dipersyaratkan agar suatu perusahaan dikatakan cukup baik secara profitabilitas. 

Penting Mencermati NPM dalam Analisis Perusahaan

Tidak mudah untuk menganalisa kinerja perusahaan. Karena kompleksitasnya. 

Namun, beberapa indikator dari laporan keuangan, bisa menunjukkan sehat tidaknya suatu perusahaan. Punya prospek yang bagus atau tidak. 

Net Profit Margin bisa digunakan sebagai rasio untuk menilai kondisi keuangan perusahaan.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait