Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Panduan Daftar Saham Syariah: Investasi Berkah Menguntungkan

Daftar Isi

Panduan Daftar Saham Syariah: Investasi Berkah Menguntungkan

Zaman sekarang punya satu keran penghasilan saja tidak cukup. Perlu ada keran penghasilan lainnya, salah satunya investasi saham syariah. Nah, sekarang ini investasi saham syariah semakin diminati karena kemudahan akses dan potensi keuntungan yang menarik. Namun, bagi investor pemula, memahami daftar saham syariah dan cara memilih saham yang menguntungkan bagi mereka jadi tantangan besar.

Tenang, kali ini kita akan mengulas secara lengkap seluk-beluk investasi saham syariah, mulai dari definisi, kriteria, hingga cara memilih saham yang sesuai dengan prinsip syariah dan potensi keuntungan yang optimal.

Apa Itu Saham Syariah?

Pada dasarnya, saham syariah memiliki kemiripan dengan saham konvensional, namun perbedaannya terletak pada proses seleksi. Saham syariah dipilih berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kriteria utama saham syariah adalah sahamnya diterbitkan oleh perusahaan yang menghindari praktik riba, perjudian, dan perdagangan produk-produk yang diharamkan dalam agama Islam.

Di Indonesia, terdapat dua kategori utama saham syariah yang diakui secara resmi:

  • Saham yang Ditetapkan oleh Emiten: Kategori ini mencakup saham-saham yang secara khusus dicatatkan oleh perusahaan publik syariah sebagai saham syariah, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2015. Peraturan ini mengatur tentang penerbitan dan persyaratan efek syariah berupa saham oleh emiten syariah atau perusahaan publik syariah.
  • Saham yang Memenuhi Kriteria Seleksi OJK: Kategori ini terdiri dari saham-saham yang memenuhi kriteria seleksi syariah yang ditetapkan oleh OJK, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2017. Peraturan ini membahas tentang kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah (DES).

Dengan demikian, investor Muslim di Indonesia memiliki panduan yang jelas dalam memilih saham syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka. OJK berperan penting dalam memastikan bahwa saham-saham yang ditawarkan di pasar modal Indonesia memenuhi standar syariah yang telah ditetapkan.

Daftar Saham Syariah Pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Berikut beberapa saham syariah yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan kinerja yang cukup menjanjikan dan bisa menjadi pilihan investasi Anda.

NoKode SahamNama PerusahaanBidang Usaha
1AALIAstra Agro Lestari TbkPertanian
2ABMMABM Investama TbkEnergi dan Infrastruktur
3ACESAces Hardware IndonesiaRetail (Peralatan Rumah Tangga)
4ADROAdaro Energy Indonesia TbkEnergi (Batubara)
5ANTMAneka Tambang TbkPertambangan
6BANKBank Aladin Syariah TbkPerbankan
7BEBSBerkah Beton Sadaya TbkKonstruksi dan Material
8BRMSBumi Resources Minerals TbkPertambangan Mineral
9CUANPetrindo Jaya Kreasi TbkManufaktur
10ELSAElnusa TbkJasa Energi dan Telekomunikasi
11ERAAErajaya Swasembada TbkRetail (Elektronik)
12EXCLXL Axiata TbkTelekomunikasi
13HILLHillcon TbkKonstruksi dan Pertambangan
14HRUMHarum Energy TbkEnergi (Batubara)
15JPFAJapfa Comfeed Indonesia TbkAgribisnis (Pakan Ternak)
16KAEFKimia Farma TbkFarmasi
17KPIGMNC Land TbkReal Estate
18LPPFMatahari Department Store TbkRetail (Pakaian)
19MPPAMatahari Putra Prima TbkRetail (Pangan)
20PTBABukit Asam Tbk Energi(Batubara)

Tips Memilih Saham Syariah Terpercaya

Memilih investasi saham syariah yang terpercaya memerlukan riset dan pemahaman yang baik. Oleh karena itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini sebelum memilih saham syariah terpercaya.

1. Pahami Kriteria Saham Syariah

Untuk menentukan apakah suatu saham tergolong sebagai saham syariah, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti:

  • Jenis Usaha: Pastikan perusahaan tidak bergerak di bidang usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah, seperti perjudian, minuman keras, riba (bunga), dan produksi makanan haram.
  • Rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) perusahaan harus berada di bawah atau sama dengan 45%.
  • Presentasi pendapatan perusahaan yang bersumber dari aktivitas yang tidak sesuai dengan prinsip syariah tidak boleh melebihi 5% dari total pendapatan.

2. Lakukan Analisis Fundamental

Untuk memilih saham syariah berkualitas, lakukan analisis fundamental. Ini artinya, teliti laporan keuangan perusahaan (pendapatan, laba, aset) untuk menilai kesehatan keuangannya. Perhatikan juga prospek bisnis dan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi. Gunakan rasio keuangan, contohnya PER, untuk mengetahui apakah harga saham murah atau mahal.

3. Pilih Saham yang Terdaftar dalam DES (Daftar Efek syariah)

Tips selanjutnya dalam memilih saham syariah adalah dengan memanfaatkan Daftar Efek Syariah (DES) yang secara rutin diterbitkan oleh OJK. Daftar ini bukan sekadar kumpulan saham biasa, melainkan pilihan terkurasi yang menawarkan keunggulan unik. Saham-saham yang terdaftar di DES telah melewati saringan ketat untuk memastikan operasionalnya selaras dengan prinsip-prinsip syariah.

Keabsahan saham-saham syariah dalam DES terjamin karena setiap emiten yang ingin masuk daftar ini harus melalui proses seleksi yang mendalam. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa saham yang diterbitkan benar-benar memenuhi kriteria efek syariah.

Dengan demikian, investor dapat memiliki keyakinan lebih dalam memilih saham yang sesuai dengan nilai-nilai syariah mereka.

4. Periksa daftar indeks saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Setelah menyeleksi saham dari DES, investor dapat memantau berbagai indeks saham syariah di BEI, seperti ISSI, JII, JII70, dan IDX-MES BUMN 17. Indeks-indeks ini mengelompokkan saham syariah berdasarkan kriteria tertentu dan dievaluasi secara berkala, memudahkan investor dalam memilih saham sesuai preferensi.

5. Diversifikasikan Portofolio

Diversifikasi portofolio saham syariah itu penting. Jangan taruh semua uang di satu saham atau sektor. Sebar investasi ke berbagai sektor (misalnya, perbankan syariah, konsumsi halal) dan emiten untuk mengurangi risiko. Dengan diversifikasi yang baik, portofolio jadi lebih stabi6

6. Memilih Harga Saham Sebanding dengan Kualitas

Bagi investor pemula, atur keuangan dengan bijak saat memilih saham syariah. Mulailah dengan modal kecil untuk meminimalkan risiko. Meski saham murah menarik, jangan langsung tergiur. Utamakan kualitas saham, bukan hanya harga. Lakukan analisis fundamental. Jika hasilnya baik, saham murah dengan kualitas bagus bisa jadi pilihan tepat.

7. Berkonsultasi dengan Ahli Keuangan Bersertifikasi

Ketika keraguan menghantui keputusan investasi saham syariah Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahlinya. Berkonsultasilah dengan perencana keuangan bersertifikasi yang memiliki keahlian khusus dalam investasi syariah. Mereka bukan hanya sekadar penasihat, tetapi mitra yang akan membimbing Anda melalui kompleksitas pasar modal syariah.

Perencana keuangan bersertifikasi memiliki pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip syariah yang mendasari investasi, serta pemahaman yang komprehensif tentang berbagai instrumen investasi syariah yang tersedia.

Tantangan dalam Pasar Saham Syariah

Berinvestasi dalam saham berbasis syariah pun tidak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari pilihan produk yang lebih terbatas hingga fluktuasi harga yang cenderung lebih tinggi. Berikut beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:

1. Pilihan Lebih Terbatas

Salah satu kendala utama yang dihadapi investor dalam investasi saham syariah adalah terbatasnya opsi investasi. Hal ini disebabkan oleh keharusan untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah yang ketat, yang mengharuskan penghindaran sektor-sektor yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Akibatnya, investor syariah memiliki ruang gerak yang lebih sempit dalam memilih saham dibandingkan dengan investor konvensional.

Secara spesifik, sektor-sektor yang umumnya dihindari dalam investasi syariah meliputi:

  • Lembaga keuangan konvensional: Bank, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lain yang menerapkan sistem riba (bunga).
  • Industri perjudian: Kasino, lotere, dan bisnis lain yang terkait dengan perjudian.
  • Industri minuman keras: Perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan, atau menjual minuman beralkohol.
  • Industri tembakau: Perusahaan yang memproduksi atau menjual produk tembakau.
  • Industri pornografi: Perusahaan yang memproduksi atau mendistribusikan konten pornografi.
  • Industri senjata konvensional: Perusahaan yang memproduksi senjata konvensional dan sejenisnya.

Keterbatasan ini dapat menjadi tantangan bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio mereka. Namun, disisi lain, investasi syariah menawarkan nilai tambah berupa kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika dan moral yang kuat

2. Cenderung Lebih Volatil

Investasi saham syariah memiliki risiko lebih tinggi akibat volatilitas harga yang lebih tajam dibandingkan saham konvensional. Volatilitas ini mengacu pada fluktuasi harga saham yang lebih sering dan tajam, yang dapat menyebabkan ketidakpastian dan risiko yang lebih besar bagi investor.

Nah, sebagai contoh ada beberapa saham syariah yang sering mengalami volatilitas, seperti ADRO, ANTM, BRIS, dan LPPF. Agar memudahkan Anda dalam memahami cara kerja Volatilitas ini, simak contoh studi kasus di bawah ini.

Contoh studi kasus:

Pada tahun 2022, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan batu bara yang sahamnya masuk kategori syariah, mengalami lonjakan harga saham yang signifikan. Hal ini dipicu oleh krisis energi global yang menyebabkan harga batu bara melonjak tinggi. Investor berbondong-bondong membeli saham ADRO, berharap mendapatkan keuntungan besar.

Namun, euforia tersebut tidak berlangsung lama. Memasuki tahun 2023, harga batu bara mulai mengalami penurunan seiring dengan meredanya krisis energi. Selain itu, kekhawatiran akan dampak lingkungan dari industri batu bara juga meningkat, membuat sebagian investor mulai menarik dananya. Akibatnya, harga saham ADRO pun mengalami penurunan yang cukup tajam.

Volatilitas harga saham ADRO ini menunjukkan betapa sensitifnya sektor energi terhadap perubahan kondisi global dan sentimen pasar. Investor saham syariah yang tertarik dengan ADRO perlu memahami risiko ini dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.

3. Analisis Lebih Mendalam

Selain menghadapi tantangan volatilitas, investor saham syariah juga dituntut untuk melakukan analisis yang lebih komprehensif dibandingkan dengan investasi saham konvensional. Hal ini dikarenakan investasi syariah tidak hanya mempertimbangkan kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga kepatuhan perusahaan terhadap prinsip-prinsip syariah

Manfaat Berinvestasi Saham Syariah

Saham syariah menawarkan sejumlah manfaat yang berakar pada prinsip-prinsip Islam. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dipertimbangkan:

1. Terhindar dari Riba dan Gharar

Investasi saham syariah dirancang untuk mematuhi prinsip-prinsip keuangan Islam, yang secara tegas melarang praktik riba (bunga) dan gharar (ketidakpastian atau spekulasi yang berlebihan).

Ini berarti bahwa investor syariah menghindari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem bunga atau bisnis perjudian yang penuh spekulasi.

2. Diversifikasi Investasi

Meskipun jumlahnya belum menyamai saham konvensional, keberagaman opsi investasi saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami peningkatan yang signifikan. Saat ini, tersedia puluhan bahkan ratusan saham syariah yang mencakup berbagai sektor usaha yang memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

3. Potensi Kinerja Stabil

Dalam dunia investasi yang seringkali penuh dengan ketidakpastian, saham syariah muncul sebagai pilihan yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari stabilitas dan ketahanan. Terbukti, saham-saham yang memenuhi kriteria syariah cenderung lebih tangguh menghadapi gejolak ekonomi dan krisis pasar. Mengapa demikian?

  1. saham syariah umumnya berfokus pada sektor-sektor esensial yang selalu dibutuhkan, seperti kebutuhan pokok, kesehatan, dan infrastruktur. Sektor-sektor ini terbukti lebih stabil karena permintaan terhadap produk dan layanannya cenderung konstan, bahkan di tengah krisis.
  2. Prinsip-prinsip syariah mendorong tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan adil. Perusahaan dengan tata kelola yang baik cenderung lebih kuat dan mampu bertahan dalam kondisi sulit.
  3. Investasi syariah menghindari spekulasi berlebihan dan transaksi yang tidak jelas. Ini mengurangi risiko gejolak pasar yang seringkali disebabkan oleh spekulasi.
  4. Larangan riba dan gharar mendorong perusahaan syariah untuk fokus pada bisnis riil yang produktif, bukan sekadar permainan angka di pasar modal. Ini menciptakan pondasi keuangan yang lebih kokoh.
  5. Proses penyaringan syariah yang ketat memastikan hanya perusahaan dengan kesehatan finansial yang baik yang masuk dalam kategori saham syariah.

Ketahuilah, bahwasannya faktor-faktor ini menjadikan saham syariah sebagai pilihan investasi yang relatif lebih aman dan stabil, terutama di saat-saat ekonomi yang penuh tantangan.

Kesimpulan

Dengan beragam pilihan daftar saham syariah yang tersedia di Indonesia, Anda memiliki kesempatan emas untuk mengembangkan kekayaan Anda sesuai prinsip-prinsip Islam. Investasi syariah bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Namun, ingatlah, bahwa analisis yang matang adalah kunci kesuksesan investasi. Jangan biarkan keraguan menghalangi Anda untuk meraih keberkahan dan keuntungan. Temukan daftar saham syariah terpercaya sekarang dan mulailah perjalanan investasi Anda sekarang juga!

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait