Daftar Isi
Kita baru memasuki tahun 2025 dan ini waktu yang tepat untuk melihat kembali bagaimana kinerja investasi di tahun 2024.
Evaluasi kinerja instrumen investasi di 2024 membantu kita untuk membuat perencanaan dan strategi investasi di 2025.
Apa saja instrumen investasi dengan return terbaik di 2024?
Instrumen Investasi | 2024 Return Tahunan |
---|---|
Bitcoin BTC | 121% |
Emas Gold | 26.7% |
Saham USA Large Cap S&P 500 | 24.9% |
High Yield Bonds | 8.0% |
Emerging Market Stocks | 6.5% |
Properti Real Estate US REITs | 4.8% |
Saham Indonesia IHSG | (2.65%) |
Bitcoin BTC mencatat kinerja tertinggi dengan return 2024 mencapai 121%.
Kenaikkan tajam return aset crypto terbesar ini didorong oleh berbagai katalis, antara lain adalah terbitnya ETF Bitcoin, kemenangan Presiden Trump yang dipandang sangat pro-crypto, dan penurunan bunga the Fed.
Emas Gold mencatat kenaikan return yang tinggi, mencapai 26.7% selama setahun di 2024.
Sebagai jenis aset safe haven, kenaikkan return emas ini cukup spektakuler.
Munculnya banyak ketidakpastian di tahun 2024 membuat banyak orang lari ke emas sebagai alat lindung nilai.
Saham USA, sebagai pasar dengan kapitalisasi terbesar di dunia, untuk jenis large cap yang tercermin dari S&P 500 mencatat kenaikan return selama 2024 yang impresif, yaitu 24.9%.
Kenaikkan return saham ini didorong oleh penurunan bunga the fed dan optimisme publik USA terhadap terpilihnya Trump sebagai Presiden USA, yang dipandang lebih pro bisnis.
Obligasi di pasar USA yang ditunjukkan oleh kinerja high-yield bonds mencatat kenaikkan positif mencapai 8.0% setahun.
Kinerja return saham di emerging markets tidak sebaik return saham di pasar USA karena hanya mencatat return 6.5% di 2024.
Tidak sampai dua digit return di emerging markets.
Kenaikkan harga properti di USA diukur dari kinerja REITs, yang menunjukkan kenaikkan senilai 4.8% sepanjang 2024.
Meskipun return properti masih dibawah instrumen lainnya selama 2024, namun properti tetap menjadi pilihan banyak investor karena dianggap ada asset fisiknya dan menjadi lindung nilai dari resiko inflasi.
Kinerja saham Indonesia yang tercermin dari return IHSG menunjukkan hasil yang tidak bagus, yaitu turun 2.65% di sepanjang 2024.
Minus 2.65% ini jauh lebih buruk dibandingkan kinerja IHSG tahun lalu 2023 yang mencatai kenaikkan 6.16%.
IHSG cenderung mengecewakan karena disebabkan oleh investor asing yang tak lagi tertarik berinvestasi di pasar saham RI, meski di perdagangan terakhir 2024 asing kembali masuk.
Berdasarkan data pasar pada perdagangan terakhir di 2024 yakni Senin (30/12/2024) kemarin, terpantau asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) atau outflow mencapai Rp 254,26 miliar di pasar reguler.
Return selama 2024 menunjukkan bahwa Bitcoin paling superior di antara instrumen yang lain, dengan spread yang cukup lebar.
Bitcoin perlu menjadi pertimbangan untuk masuk dalam portofolio investasi di 2025. Aset crypto terbesar ini tidak bisa lagi diabaikan.
Namun, tentu saja, volatilitas harga Bitcoin yang tinggi perlu menjadi perhatian seksama.
Sementara itu, saham USA menunjukkan kinerja yang ciamik, jauh di atas kinerja return saham di Indonesia.
Saat ini, kita di Indonesia punya pilihan mudah untuk bisa melakukan investasi saham di USA. Sudah saatnya mempertimbangkan di pasar modal paman sam.
Return yang juga mengejutkan adalah kinerja emas yang mencapai 20% per tahun. Buat instrumen yang dianggap, salah satu, yang paling aman, tentu saja return emas setinggi ini sangat bagus.
Porsi alokasi emas di portfolio perlu dicermati lagi untuk bisa ditingkatkan atau paling tidak porsinya sama.
Properti yang selama ini dikenal sebagai investasi yang tidak pernah turun, ternyata, return properti di USA cukup rendah, jauh dibawah saham dan emas, apalagi dengan digital gold - Bitcoin.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)